66 - Batal Karena Y/n
"Loh? Y/n??" Bingungnya.
Y/n menghampiri Jeno dengan kesal.
"LO APA-APAAN SIH IKUT BALAPAN GINI?!" Bentak Y/n.
"Kok.... Lo ada disini?" Tanya Jeno yang masih bingung.
"GUE TAU DARI LISA!! BRENGSEK YA LO TELEPON DARI GUE GAK DI JAWAB!!" Kata Y/n yang nada bicaranya masih tinggi.
Jeno mendecak, "Suka-suka gue. Sana ah! Gue mau balapan." Ucapnya sambil kembali memakai helm. Tapi sebelum helm itu terpasang di kepala Jeno, Y/n langsung mengambil helm itu dan membantingnya ke tanah.
Brak
Semua terkejut. Helm yang di pakai Jeno itu harganya mahal. Terus di banting begitu saja? Heeeyyy!! Hanya Y/n yang berani melakukan itu ke Jeno.
"Anjir itu helm incaran gue, cok. Di banting dong T_T" Lee Minhyuk --anggota Monsta-X-- menatap miris ke helm yang tergeletak di tanah dalam keadaan lecet.
"Y/n!! Lo apaan sih!!" Kesal Jeno.
"LO YANG APAAN!! EMANGNYA LO PIKIR IKUT BALAPAN GINI TUH KEREN?! LO MAU TULANG LO HANCUR?! LO MAU TABRAKAN DAN MASUK RUMAH SAKIT?!"
"AYO!! SEKARANG LO IKUT GUE PULANG!!" Sambung Y/n.
"Gue gak mau!! Gue tetep mau balapan!! Apa hak lo larang-larang gue?!"
Y/n menahan napasnya dan menyipitkan mata menatap Jeno.
"Lo gak mau ikut gue pulang?" Tanya Y/n.
"Enggak!! Gue gak mau!!" Jawab Jeno.
"Oke. Kalau gitu lo jangan larang gue buat nemuin anak geng di ujung sana. Lo balapan disini sesuka lo, dan gue balapan sama anak geng itu sesuka gue." Kata Y/n yang kemudian berlalu pergi.
Lisa yang sedari tadi hanya bersembunyi di balik semak-semak --karena takut-- langsung keluar dan mencegah Y/n.
"Y/n Y/n!! Jangan lakuin itu. Plis. Lo gak tau gimana liarnya mereka." Tangan Lisa menahan pergelangan tangan Y/n.
"Lepasin gue Lis!!" Y/n memberontak.
"Enggak Y/n!! Lo gak boleh kesana. Lo gak tau apa yang bakal mereka lakuin ke lo."
"LEPASIN GUE LISA!!" Bentak Y/n yang membuat Lisa terkejut.
"Lo! Jeno! Atau yang lain gak tau seberapa nekatnya gue 'kan?! Lo pikir gue takut?! Lo pikir gue bercanda?! Gue serius!! Lepasin gue!!" Dengan sekali hempasan, genggaman Lisa terlepas.
"Y/n!! Jaemin bisa marah!! Dia lagi di perjalanan menuju kesini!!"
"Biarin!! Apa gunanya gue hidup kalau gada yang sayang gue?! Jeno aja gak peduli sama gue!!" Setelah itu, Y/n pergi meninggalkan Lisa.
Lisa dengan cepat berlari ke Jeno. "Jen Jen Jen!! Plis lo cegah Y/n." Mohon Lisa.
Jeno diam. "Buat apa gue cegah? Toh nanti ada Jaemin yang kesini."
"Dia gakan mau denger, Jen. Plis, Y/n bisa kenapa-napa."
"Emangnya geng mana yang dia maksud?"
"Seventeen."
Jeno membulatkan matanya kaget. Lalu menyalakan motor untuk mengejar Y/n. Ia berhenti di depan Y/n, menghalangi jalannya. Kemudian turun dari motor.
Y/n hanya mendelik tajam dan mengambil jalan lain. Tapi tak Jeno biarkan. Langsung saja Jeno berdiri di hadapan Y/n dengan tangan yang di rentangkan.
"Lo gak boleh kesana." Kata Jeno.
"Kenapa?! Kenapa gue gak boleh kesana?! Suka-suka gue!! Hidup-hidup gue!! Minggir lo!!"
Y/n mengambil jalan kanan, Jeno ikut mengambil jalan kanan. Y/n ke kiri, Jeno pun ikut ke kiri.
"Lo apaansi anjir!! Minggir!!" Kesal Y/n.
"Enggak. Gue gakan biarin lo nyamperin geng brandal itu. Lo gak tau kalau mereka itu berbahaya dan nakal. Lo bisa di apa-apain nanti."
"Apa peduli lo?! Mau gue celaka kek!! Mau gue mati kek!! Mau gue di cekok obat juga bukan urusan lo!! Bukannya lo gak peduli sama gue?!! Minggir!!"
Y/n terus berusaha menerobos Jeno, yang membuat Jeno mengambil jalan pintas untuk membuat Y/n diam. Yaitu menarik Y/n ke dalam pelukannya.
(Contoh ilustrasi nya)
Tentu saja Y/n terkejut. Karena Jeno tidak biasanya bersikap seperti ini. Lalu, Jeno juga mengeratkan pelukannya yang membuat mata Y/n semakin membulat.
(Contoh ilustrasi nya)
"J-Jeno...." Panggil Y/n dengan suara pelan.
"Jangan ngelakuin hal bodoh yang ngerugiin diri lo sendiri. Gue sayang sama lo." Kata Jeno.
Pipi Y/n merona. Ia tak percaya dengan apa yang Jeno katakan.
Untuk memastikan apakah Jeno dalam keadaan sadar atau tidak, jadi Y/n berniat untuk melepas pelukan. Tapi Jeno tak membiarkan. Ia malah kembali memeluk Y/n yang buat Y/n semakin kaget.
Jeno hanya terus memeluk Y/n tanpa mengatakan apapun. Di lepaskan pun tak mau. Y/n jadi bingung si Jeno ini kerasukan apa.
"Jeno," Panggil Y/n dengan lembut. Ia mencoba melepaskan pelan-pelan pelukan Jeno. Dan akhirnya Jeno mau melepaskan pelukannya.
Matanya menatap wajah Jeno yang sayangnya tidak bisa Y/n tebak apa yang Jeno rasakan. Entah sedih, kesal, marah, atau khawatir. Y/n tidak tau.
"Kita pulang ya?" Ajak Y/n sambil mengusap pipi Jeno.
Jeno tersenyum kecil, kemudian mengangguk. Mereka pun pergi dengan motornya Jeno.
Semuanya terkejut. Terutama Eunwoo. Kalau Lisa? Ia malah tersenyum manis penuh kemenangan.
Eunwoo menganga lebar. "Loh? Terus ini taruhannya begimana woy!!"
Lisa mendecak, "Ya batal lah bego. Sana aja lu balapan ma angin." Sarkasnya. Habis itu pergi dari sana.
Di balik semak-semak, ia mendekati seseorang yang sedang jongkok, bersembunyi.
"Anjir! Rencana gue beneran berhasil."
Lisa mengulas senyum, "Iya, rencana lo emang berhasil, Jaem."
Next 👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top