61 - Baikan
Kalian ini kenapa sih T_T Padahal aku udah rajin update. Tapi masih pada protes biar aku rajin update. Uwaw sekali :') Apakah aku harus update tiap jam biar kalian tydack protes lagi??
#sesungguhnyakalianlaheuphorianyaaku
-----
Ketika sampai di atas rooftop, Y/n melihat Jeno yang tengah membelakanginya.
"Mau apa lo manggil gue kesini?" Tanya Y/n jutek.
Jeno membalikkan badan, lalu tersenyum kikuk. "Lo... masih marah ya sama gue?"
"Menurut ngana aja."
"Yah~ Udahan dong marahnya. Kita baikan ya?"
Eeehhh Ternyata dugaan Jaemin bener anjer. - Y/n
"Kenapa harus baikan?" - Y/n
"Em... Kan musuhan lama-lama itu dosa." Setelahnya, Jeno nyengir.
Y/n merotasikan matanya dan melipat tangan di depan dada.
Jeno terlihat ragu dan cemas. Menggaruk-garuk kepalanya yang jelas-jelas tidak gatal. Sesekali mengusap bagian belakang lehernya. Namun akhirnya, Jeno mendekati Y/n.
"Kita baikan aja ya?" Jeno memaksakan bibirnya untuk melengkung meski tak sempurna.
Gue kerjain dikit boleh kali 🌚 - Y/n
"Gue gak mau."
Ucapan Y/n tentunya membuat Jeno bingung.
"Loh? Kenapa?" Tanya Jeno.
"Gini ya Lee Jeno. Semua perdebatan yang terjadi itu gara-gara lo! Lo yang mulai! Terus lo ngajak baikan gitu aja? Ck, lo sinting apa begimana?" - Y/n
Jeno diam. Ia tidak tau arah pembicaraan Y/n itu kemana dan maksudnya apa.
"Gue mau lo minta maaf ke gue dan ngaku kalau lo yang salah." - Y/n
"Minta maaf?" - Jeno
"Iya, kenapa? Gak mau? Yaudah gak maksa." Y/n hendak pergi, namun Jeno dengan cepat menahan pergelangan tangan Y/n yang buat Y/n tidak jadi pergi.
"Yaudah iya." Kata Jeno yang perlahan melepaskan tangannya dari tangan Y/n.
Jeno berdehem, sedangkan Y/n berkacak pinggang menatap Jeno.
"Beli martabak telor istimewa
Dibeli dengan uang disaku." - Jeno
"....." - Y/n
"Jika ucapanku membuatmu kecewa
Sudikah kiranya memaafkanku?" - Jeno dengan cengiran konyol
Eehhh apaan nih? Kenapa pake pantun segala? Aneh banget ni anak. - Y/n
Y/n menahan tawa dan menahan bibirnya untuk tidak melengkung. Ia tak menyangka Jeno bisa se-cute ini. Annoying but cute, so perfect.
"Kalau gue tetep gak mau maafin lo gimana?" - Y/n
"Em... Gue kasih gombalan." - Jeno
"Terus?" - Y/n
"Kalau lo senyum, berarti lo harus maafin gue." - Jeno
"Kalau ternyata gue gak senyum gimana?" - Y/n
"Kalau gak senyum ya pake gombalan yang kedua." - Jeno
"Boleh. Mana coba gue mau denger gombalan lo itu." - Y/n
"Tau sarang tawon?" - Jeno
"Tau." - Y/n
"Kenapa namanya sarang tawon?" - Jeno
"Karena tempat tinggal lebah lah." - Y/n
"Salah." - Jeno
"Terus apa?" - Y/n
"Karena yang saranghae itu perasaan aku ke kamu." - Jeno
"Heleh~" - Y/n
Y/n merotasikan matanya. Padahal dalam hati sudah ingin tertawa.
Jeno...., Jeno. - Y/n
"Gue gak senyum tuh." - Y/n
"Ehe... Garing ya?" - Jeno
Y/n mengangguk.
"Em... Tau perbedaan kamu sama baygon?" - Jeno
"Apa?" - Y/n
"Kalau baygon membunuh serangga. Kalau kamu membunuh rasa sepi di hati. Eaaaakk.." - Jeno
"AHAHAH!!" Tawa Y/n pecah. Ia terbahak-bahak mendengar gombalan Jeno.
"Eh ketawa." - Jeno
"Cringe banget anjer! Ahahah!!!" - Y/n
"Walaupun cringe, yang penting lo ketawa. Itu artinya, gue berhasil dong?" - Jeno
Y/n memaksakan diri untuk berhenti tertawa.
"Enggak." - Y/n
"Loh? Kan tadi perjanjiannya....." - Jeno
"Kan gue ketawa, bukan senyum." - Y/n
"Ya sama aja. Itu kan artinya lo bereaksi waktu gue gombalin." - Jeno
"Tetep enggak lah." - Y/n
Jeno diam. Ia tidak tau lagi harus apa agar Y/n bisa memaafkannya.
"Yaudah, kasih gue pantun." - Y/n
"Ntar di maafin?" - Jeno
"Yah... Tergantung. Kalau pantunnya bagus, gue maafin. Kalau enggak, ya enggak." - Y/n
"Em.... Pas hujan rintik-rintik, dia menggoreng ikan." - Jeno
"Cakep." - Y/n
"Selain kamu cantik, kamu punya senyum yang menenangkan." - Jeno
Mendengar itu, Y/n tak bisa menahan senyumnya untuk tidak melengkung. Itu tuh antara senyum malu-malu sama senyum ingin tertawa. Bercampur aduk jadi satu.
"Cieee senyum cieee~" - Jeno
"Apasi." - Y/n
"Belajar caranya tayamum, jangan belajar ke mbah dukun." - Jeno
"....." - Y/n
"Aku suka caramu tersenyum, karenanya aku suka ngelamun." - Jeno
Jeno berhasil membuat Y/n kembali tersenyum. Senyum yang semakin mengembang.
"Ih malu-malu." Kata Jeno yang juga ikut tersenyum.
Lucu ya mereka. Pada malu-malu gitu masa 😚😚
"Jadi dimaafin ya?" - Jeno
"Boleh aja. Tapi....." - Y/n
"Tapi apa?" - Jeno
"Tapi masa cuma maaf doang?" - Y/n
"Maksudnya?" - Jeno
"Ya orang kalau minta maaf tuh sambil kasih apa kek. Cokelat gitu. Bunga. Kue. Masa cuma maaf doang." - Y/n
"Ini kan di pegunungan. Udah malem. Masa gue harus keluar dulu buat beli cokelat?" - Jeno
"Ya ganti gitu gak usah cokelat." - Y/n
"Terus maunya apa?" - Jeno
Y/n memonyongkan bibirnya dan mengetuk-ngetuk bibirnya itu.
Jeno hanya menatap tak percaya dengan apa yang Y/n lakukan. Sedangkan Y/n malah menaik turunkan kedua alisnya.
"Yaudah kalau gak mau. Gak maksa." Y/n menatap bete Jeno. Ia hendak pergi, namun lagi-lagi Jeno tak membiarkan hal itu terjadi.
"Yaudah sini." Kata Jeno sambil menarik pergelangan tangan Y/n dan mencium bibir Y/n.
Y/n nya kaget bukan main. Pasalnya, ia hanya bercanda. Kenapa? Karena ia yakin Jeno takkan mau menciumnya. Tapi ternyata ..... 🌚🌚
Jeno hanya menempelkan bibirnya saja dengan bibir Y/n. Di tempelkan tapi lama. Dan Jeno perlahan menghisap kecil bibir Jeno.
Astaghfirullah, ini kenapa bisa kek gini? T_T - Y/n
Kemudian, Jeno melepaskan tautannya. Saling bertatapan dengan Y/n yang buat jantungnya berdegup kencang.
Bibir keduanya basah. Pipi merona malu. Pupil mata melebar. Juga jantung yang terus berdegup semakin kencang.
Terlebih lagi dengan Y/n yang membeku bagai es.
Jeno mengulas senyum manisnya dan sedikit membungkuk.
"Gue minta maaf ya, ...... sayang?" Kata Jeno sambil mencubit pelan salah satu pipi Y/n.
Hah? What the hell?! - Y/n
TBC
Ekspektasi :
"Gue baper nih di gombalin mulu. Y/n nya buat gue aja ya?" - Renjun
Jaemin be like :
"Hahahaha... Lucu lo."
Jeno be like :
"Aaahh, ...... Jangan bercanda lo."
Btw pantunnya aku ngutip dari internet yaa. Cuma gombalannya aja yang bikin sendiri hehe..
Makasih vomennyaaa~~ ❤️❤️❤️❤️
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top