56 - Vidcall Bareng Mark

Ayo qyta buat Jeno kebakaran jenggot/hiyahiyahiya 🌚🌚🌚



-----



Hp Y/n berdering, ada panggilan masuk. Em... Mungkin lebih tepat panggilan video call yang masuk, bukan panggilan suara. Dari siapa? Dari Mark Tuan~ 🌚

Padahal Y/n sedang asik mengobrol, tapi malah ada yang menelepon. Yasudala ya~

Ketika di terima, layar hp Y/n menampakkan wajah Mark yang tampan alami tanpa makeup.

"Hei beb."

"Beb beb, enak aja lu panggil gue beb."

"Geer amat lu. Beb itu maksudnya beban bukan bebeb."

"Njir kerad."

Mark tertawa.

"Lagi ngapain nich??"

"Lagi ngobrol aja nich~"

"Ma capa nich??"

"Ma angin nich~"

"Gue nanya serius cuk."

"Gue juga jawab serius cuk."

"....."

Y/n menahan mulutnya agar tidak melengkung. Mark ini memang selalu begini. Ada saja obrolan yang ngundang tawa.

"Gue lagi ngobrol sama temen. Mau kenalan gak?"

"Cewek cowok?"

"Cewek lah, masa cowok."

"Cantyq tydacq?"

"Cantik cuk, cantik banget."

"Lis sini, gue kenalin sahabat kecil gue." Kata Y/n ke Lisa.

Lisa menurut saja. Duduk mendekat hingga wajahnya dengan wajah Y/n muat di layar, membuat Mark dapat melihat keduanya.

"Hai cantik~"

Lisa tersenyum manis, "Hai ganteng~"

"Hiyahiyahiya." - Y/n

"Kenalan dong~ Namanya siapa? Gue Mark. Mark Tuan yang paling tamvan."

"Anjay yang paling tamvan." - Y/n

"Diem ya bangke! Gue gak ngomong sama elu!"

"Ingin ku menyantet manusia yang satu ini." - Y/n

"Gue Lisa, temen kampusnya Y/n." - Lisa

"Oh Lisa. Kok cantik banget?"

"Kerdus amat bang." - Y/n

"Suka-suka gue. Napa lu? Gasuka?"

"Wah belagu ya anda!" - Y/n

"Gakpapa belagu. Cogan mah bebas kaleeee."

"Bodoamat. Gak denger gue." - Y/n

"Lu kan tuli, cuk. Gimana bisa denger?"

"Mark tai!" - Y/n

Mendengar itu, Mark maupun Lisa tertawa.

"Ngapain lo vc gue kalau ujung-ujungnya ngajak berantem?" - Y/n

"Dih baperan amat. Gue kan kangen~"

"Kangen siapa? Uuuunnncchhh~~" - Y/n

"Kangen Lisa lah, masa kangen elu."

"Kok anda gobloq ya?" - Y/n

"Ih gabole kasar. Entar gue bilangin bunda loh."

"Bacot." - Y/n

"Dih. Gue panggilin bunda baru tau rasa!"

"Halah gak percaya gue. Palingan bunda lagi ngantor." - Y/n

"Gak kok. Bunda lagi ada di rumah tau."

"Masa?" - Y/n

"Lah gak percaya. Gue panggilin bunda beneran nih."

"Panggil aja." - Y/n

"Bener ya gue panggilin?"

"Iya. Coba panggil." - Y/n

"Awas kalau menyesal. Bundaaaaa!!!! Bundaaa!!!!!"

"Iyaaa??"

"Tuh kan."

"E-eh?" - Y/n

"Bundaaaaa!! Mark lagi vc an nih sama Y/n!!!"

Y/n membulatkan matanya kaget. Ia pikir Mark sedang bohong.

Kemudian, datang Tante Tuan. Mark memberikan hp nya ke bundanya itu sehingga bundanya bisa bertatapan dengan Y/n.

"Hai sayang~"

"E-eh, hai bunda."

Tante Tuan tersenyum dan duduk di samping Mark. Lalu Mark bergeser agar duduknya berdekatan dengan bundanya. Mengintip untuk lihat Y/n. Tante Tuan langsung sedikit menggeser layar hp nya sampai wajah Mark juga kebagian di layar hp.

"Gimana kabar kamu, sayang? Udah lama gak ketemu. Kangen nih bunda."

"Y/n baik-baik aja kok bunda. Y/n juga kangen sama bunda. Bunda sendiri gimana kabarnya?"

"Baik kok."

"Syukur kalau gitu, bun. Oh iya, ini temen kampusnya Y/n, namanya Lisa."

Lisa tersenyum dan melambaikan tangannya, "Hai tante~"

"Hai~ Haduuu~ Cantik ya."

"Hehe.. makasih loh tante. Tante juga cantik." - Lisa

"Ah bisa aja kamu."

"Bunda, tuh tadi Mark genit banget sama Lisa." - Y/n

"Masa sih?"

"Iya bunda. Pake segala bilang cantik. Udah gitu dia malah ngajak Y/n berantem. Kan ngeselin, bun." - Y/n

"Emang bener Mark genit sama kamu?"

"Iya kok tante, beneran." - Lisa

Tante Tuan menoleh menatap Mark. Yang di tatap malah nyengir.

"Wajar kan bun. Lagian Lisa nya juga cantik." - Mark

"Tapi gak perlu ngajak Y/n berantem juga. Gimana sih kamu ah." - Tante Tuan

"Maap bun, maap." - Mark

"Jangan di kasih ampun, bunda. Hukum aja. Mark sering loh bikin Y/n kesel." - Y/n

"Enggak, bunda. Y/n bohong. Dia yang mulai kok." - Mark

"Apaan deh," - Y/n

"Iya, emang lo yang mulai. Masa ya bun, tadi Y/n bilang kasar." - Mark

"Hah?" - Tante Tuan

"Iya bunda, beneran. Tadi Y/n bilang bacot pas Mark lagi ngomong. Terus juga Y/n bilang gobloq. Mark sampe terheran-heran." - Mark

"Bunda~ T_T Masa bunda lebih percaya sama Mark sih. Kan udah jelas-jelas yang solehah tuh Y/n. Dan yang jail itu Mark." - Y/n

"Iya sayang, bunda percaya kok sama kamu." - Tante Tuan

"Iya, bunda emang harus percaya pada kebenaran. Makasih ya bunda. Y/n sayang deh sama bunda. Muach muach pokoknya." - Y/n

"Unch~ Bunda juga sayang kamu." - Tante Tuan

"Loh kok bunda lebih percaya sama Y/n ketimbang sama Mark T_T Yang anaknya bunda tuh Y/n apa Mark sih?" - Mark

"Diem ya! Kamu sama Y/n itu sama-sama anak bunda! Dan udah jelas yang bohong tuh kamu!" - Tante Tuan

"Astaghfirullah bunda~ Anak sendiri di nistain T_T" - Mark

Melihat itu, Y/n menjulurkan lidahnya mengejek Mark. Tentu saja Mark balas menjulurkan lidahnya. Ah Tante Tuan mah udah biasa lihat yang seperti ini.

"Nanti kapan-kapan main ke rumah lagi ya nak. Bunda kangen, pingin ketemu kamu." - Tante Tuan

"Iya bunda, siap. Nanti Y/n main ke rumah. Y/n juga udah kangen banget sama bunda." - Y/n

"Yaudah, kamu lanjut sama Mark aja ya. Bunda lagi masak, kalau di tinggal kelamaan bisa gosong kayak emot bulan." - Tante Tuan

Y/n terkikik, "Iya bunda."

Tante Tuan pergi. Membuat Mark saja yang terlihat di layar hp.

"Ahay! Gue yang menang." - Y/n

"Licik amat." - Mark

"Licik apaan_- Kan udah jelas kalau bunda itu gak pilih kasih antara lo sama gue meskipun gue bukan anak kandungnya. Hiyahiyahiya.." - Y/n

"Iyain dah iyain. Btw, lo lagi dimana?" - Mark

"Lagi di villa nya Lisa. Napa?" - Y/n

"Gakpapa. Nanya aja. Biar gue tebak, pasti ada Jaemin juga disana. Yaqhan~??" - Mark

"Lah? Kok tau?" - Y/n

"Y/n, gue tinggal ya. Perut gue mules anjer." - Lisa

"Iya Lis." - Y/n

Lisa pergi, Y/n dan Mark pun lanjut mengobrol.

"Ya taulah~ Selain gue tampan, pintar, cool, dan golongan holkay, gue juga pandai menerawang."

"Halah."

"Dih? Btw... Mana Jaemin nya? Tumben lo gak nempelin si Jaemin? Biasanya kemana-mana tuh berduaan mulu."

"Mau gue panggilin?"

"Boleh."

Y/n menoleh ke belakang. Kebetulan ada Jaemin di dapur lagi makan buah. Ada Jeno juga sih.

"Jaem!" Panggil Y/n.

Jaemin menoleh, "Ya?"

"Sini! Mark nanyain lo tuh."

"Mark sapa? Mark Tuan?"

"Yaiyalah. Masa Markonah. Buru sini ih!"

Jaemin segera menghampiri Y/n.





Mark Tuan itu siapa sih? - Jeno














TBC

"Njun," - Y/n

"Hm?" - Renjun

"Gue ada pantun buat Lo." - Y/n

"Apaan tuh?" - Renjun

"Aku Jerman Kamu Prancis." - Y/n

"Cakep." - Renjun

"Aku perhatikan.... Kamu makin manis." - Y/n

Renjun be like :

Astaghfirullah jadi inget book sebelah T_T Adakah yang kangen sama book ini?? 👇

Pingin up tapi lagi buntu banget T_T Yang lancar cuma book HIILY doang masa T_T

Btw, gatau kenapa mood aku buat ngetik selalu terjadi di malam hari T_T Lancar banget gitu kek jalan tol. Giliran siang hari malah mendet kek wc mampet :v

Apakah aku ini keturunan kelelawar ya? o_O

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top