40 - Playground
Jeno dan Y/n naik mobil untuk menuju taman yang di maksud Jaemin. Tidak jauh, cuma butuh 10 menit untuk sampai.
"Ngapain kesini?" Tanya Jeno sambil melepas seatbelt.
"Main lah."
"Eh serius? Masa main di playground gini sih? Ini kan tempat mainnya anak kecil."
"Gakpapa, gue sama Jaemin pernah kok main kesini. Lagipula, tuh liat, ada juga orang dewasa yang main." Y/n menunjuk. Dan memang benar ada beberapa orang dewasa yang lain disana. Sebab, playground itu tidak di khususkan untuk anak kecil. Siapapun bisa main disana.
Keduanya turun, lalu memasuki kawasan taman itu. Ada yang lagi foto-foto. Ada yang lagi pacaran. Ada yang lagi main ayunan. Ada juga yang hanya menemani adiknya bermain.
"Sini Jen, kita naik jungkat-jungkit." Ajak Y/n.
Ia duduk di salah satu sisi, dan Jeno di sisi lainnya.
Seharusnya permainan itu ke atas dan ke bawah secara bergantian 'kan? Namun Jeno dengan jahilnya malah diam saja duduk tanpa mau menaikkan ke atas, membuat Y/n terus berada di atas.
"Woy Jeno!" Teriak Y/n.
"Kenapa?"
"Turunin gue."
"Gamao. Kan tadi lo yang mau main ini."
"Jeno~~"
Jeno malah menjulurkan lidahnya. Tentu Y/n jadi kesal dan protes. Namun nampaknya hal itu buat Jeno tertawa lihat Y/n ketakutan.
Kemudian, perlahan Jeno meluruskan kakinya hingga jungkat-jungkit itu mulai seimbang. Tapi sebelum kaki Y/n menyentuh tanah, Jeno sudah lebih dulu menekan pantatnya yang buat Y/n kembali berada di atas.
"Huwaaaaaa!! Jenoooooo~~"
Jeno tertawa lagi. Lucu rasanya lihat Y/n merengek begini. Tapi akhirnya, Jeno mengalah juga untuk menurunkan Y/n.
Y/n buru-buru turun, takut Jeno usil lagi.
Tadinya mau marah, namun atensinya melihat sebuah ayunan yang kosong. Y/n dengan cepat menarik tangan Jeno menuju ayunan itu, karena takut di pakai sama orang lain.
Y/n duduk di atas kursi ayunan. Hm... Kalau begini kan ia jadi ingat Jaemin.
|
|
|
"Kamu naik ayunan, aku berdiri di depan kamu. Terus nanti kalau ayunannya udah kenceng, baru kamu lompat ya? Ntar aku tangkep." Kata Jaemin.
"Hah?"
"Iya, yang waktu kita liat couple goals di outstagram itu loh. Yang ceweknya lepas dari ayunan dan di tangkep sama cowoknya."
"Tapi kan beda body, Jaem."
"Gakpapa, aku bisa kok."
Meski tidak yakin, tapi Y/n menurut saja. Ia duduk di kursi ayunan. Menggerakkan ayunannya hingga melaju kencang. Sedangkan Jaemin berdiri di depan Y/n dengan posisi siap menangkap Y/n.
Saat Y/n lepas dari ayunan itu,..... iya sih ke tangkap sama Jaemin. Tapi Jaemin yang kurang mempersiapkan tenaganya, membuat keduanya jatuh ke belakang ketika Y/n berhasil mendarat di pelukan Jaemin ala koala.
Meskipun zonk or fail, tapi posisinya tetap ambigu. Yang paham dan kebayang pasti udah mikir kemana-mana 🌚🌚
|
|
|
Y/n tersenyum kecil mengingat bagaimana kejadian itu terjadi. Konyol sekaligus unik.
"Kenapa lo senyum-senyum sendiri?" Tanya Jeno kepo.
"Gue pernah kesini sama Jaemin."
Kenapa sih harus Jaemin mulu? Heran gue_- - Y/n
"Terus gue naik ayunan ini. Dianya berdiri di depan. Terus rencananya gue lompat gitu dari ayunan biar jatuh ke pelukan Jaemin. Eh taunya pas gue udah nemplok, Jaemin gak kuat dan berakhir kita jatuh ke belakang." Sambung Y/n.
"Ceritanya pingin romantis gitu ya kek ulzzang-ulzzang korea?"
Y/n mengangguk, "Tapi jadinya malah zonk."
Jeno diam sejenak sebelum berkata,
"Mau coba sama gue?"
"H, Hah?"
Jeno merotasikan matanya, "Mau coba enggak? Mumpung gue lagi baek."
"Emangnya lo bisa?"
"Bisa dong."
"Gak ah, ntar fail lagi kek waktu sama Jaemin."
"Gak akan lah. Gue kan kuat. Lo gak liat otot-otot gue hah?"
"Em... Lo yakin nih?"
"Iya. Udah buruan. Keburu gue berubah pikiran."
"Yaudah. Sana munduran." Pinta Y/n yang langsung di turuti oleh Jeno. Ia mundur beberapa langkah, sedangkan Y/n mulai mengayun-ayunkan ayunannya.
Ketika ayunan itu sudah melaju kencang, baru Y/n melepaskan diri dari ayunan itu, melayang untuk memeluk Jeno.
Dan...
Hap
Lalu di tangkap :)
Jeno menangkap Y/n dengan sempurna tanpa oleng sedikitpun. Sehingga posisinya sekarang adalah Y/n yang memeluk Jeno ala koala dan Jeno membalas pelukan Y/n.
Beberapa detik berikutnya, Y/n menjauhkan kepalanya untuk melihat wajah Jeno.
Jeno mengangkat sebelah alis menatap Y/n, "Gimana? Berhasil 'kan?"
Y/n mengangguk. Setelahnya, Y/n maupun Jeno sama-sama diam. Jantung berdetak kencang dan merasakan rona di pipi.
Langsung saja Y/n kembali memeluk erat Jeno untuk menghindari kontak mata, juga menghilangkan degupan jantungnya.
Enggak! Gue gak mungkin baper sama Jeno. - Y/n
Ada yang salah nih sama gue. Masa belakangan ini gue sering banget deg-degan sama malu kalau lagi bareng ni anak? - Jeno
Kemudian, Y/n segera turun dan melepaskan diri dari pelukan Jeno. Menarik nafas panjang-panjang, lalu di buang guna menetralkan detak jantung. Setelah kembali normal, baru Y/n bisa berpikir jernih.
"Satu permainan lagi, abis ini kita pulang." Kata Y/n.
"Main apa?"
"Perosotan."
"Hah?"
Tanpa menunggu persetujuan Jeno, Y/n menarik tangan Jeno menghampiri perosotan yang memang lagi sepi.
Tenang, itu perosotan agak besar. Maksudnya bukan yang mini untuk anak-anak.
"Ayo Jen,"
"Ih, gamao ah. Masa naik perosotan gitu? Kek anak kecil aja."
"Gakpapa. Banyak kok yang main perosotan. Sekali aja, kan abis ini kita pulang."
"Janji ya cuma sekali."
"Iya."
Y/n dan Jeno naik. Lalu Y/n duduk di atas perosotannya. Sedangkan Jeno hanya diam menunggu Y/n meluncur.
"Lo nunggu apa? Sini bareng." Kata Y/n.
"Hah? Bareng?"
"Iya. Lo duduk di belakang gue. Terus nanti kita meluncur bareng."
"Emang muat?"
"Muat lah. Cepetan sini."
Jeno pun duduk di belakang Y/n. Kedua kakinya menyempit diantara paha Y/n. Dan Y/n mengambil kedua tangan Jeno untuk di simpan di atas pundaknya, kemudian di genggam.
Mereka meluncur. Perosotannya juga gak panjang. Kan perosotan taman bukan perosotan water boom.
Lancar sih mereka meluncurnya. Tapi saat di tepi, Jeno dan Y/n hendak berdiri, eh Jeno nya malah kesandung yang membuat keduanya jatuh dengan posisi Jeno yang menindih punggung Y/n.
Bruk
Weh anjer. Si Jeno berat amat. Remuk semua nih tulang gue. - Y/n
"Oy Jeno! Minggir! Berat tau!" Protes Y/n.
Iya, Jeno itu berat. Tolong jangan lupakan badan Jeno yang di penuhi oleh otot-otot andalannya.
"E-eh, sorry. Gue gak tau." Kata Jeno sambil berdiri, lalu bantu Y/n untuk berdiri.
"Lu pake acara jatuh segala anjir." Protes Y/n lagi.
"Iyaa, gue kan gak sengaja. Mana yang sakit?" Jeno bertanya dengan posisi tangan yang bantu menepuk-nepuk baju Y/n yang kotor. Juga menyingkirkan daun-daun kecil dan butiran tanah yang menempel di rambut Y/n.
Di perlakukan begitu kan memancing jantung Y/n untuk kembali berdugem.
Bukan Y/n tidak pernah di perlakukan manis seperti ini. Tapi ingatlah, yang berlaku manis begini adalah seorang Lee Jeno. Rasanya aneh dan berbeda.
Jaemin, gue beneran butuh lo sekarang 😭😭😭 - Y/n
TBC
Yang minta double up udah aku turutin yaa :)
Yang minta triple, aku usahain. Kalau selesai hari ini, nanti aku up lagi. Tapi gak janji, oqeh? 👍
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top