39 - Sikap Manis Jeno

"Abis ngapain sih? Kok lama amat ke toilet nya?" Tanya Jeno ketika Y/n baru kembali dan duduk di hadapannya.

"Ya biasalah cewek kalau di toilet pasti lama. Belum lagi penuh, banyak yang pake." Jawab Y/n.

Heleh~ Padahal mah abis ngobrol ria sama para cogan 🌚

"Oh iya, nih gelang lo. Masukin tas aja, ntar jatoh lagi." Kata Jeno sambil memberikan gelang Y/n yang sedari tadi ia pegang.

Y/n menerima, lalu memperhatikan gelangnya. Ia jadi ingat kata-kata Jaemin.
|
|
|
"Hei dasar pikun. Itu kan bukan gelang lo, tapi gelang gue."

"Masa?"

"Iya. Itu gelang couple waktu kita pacaran. Dan lo lagi gak pake gelang itu."
|
|
|
Jika diingat-ingat, memang Y/n tidak pakai gelang apapun hari ini. Makanya ia agak bingung ketika Dejun bilang bahwa gelangnya jatuh. Tapi ya karena itu gelangnya mirip sama yang ia punya, jadi ia pikir itu memang gelangnya.

"Simpen ke tas, bukannya diliatin gitu." Sebal Jeno.

Y/n menengadah menatap Jeno, "E, eh, iya iya."

Ia menyimpan gelang itu ke dalam tas, kemudian kembali menatap Jeno.

"Mau makan enggak?" Tanyanya.

"Makan apa? Gada yang menarik."

"Ada satu yang menarik."

"Apa?"

"Senyuman gue dong." Y/n beraegyo lucu.

"Ck, pede amat lo."

Y/n tertawa kecil, "Yaudah, terus mau kemana? Mau nonton?"

Jeno menggeleng, "Gada pilem rame."

Disitu, Y/n mulai kesal. Jeno ini aneh, susah untuk diajak apa-apa.

"Oke, kita jalan-jalan dulu deh. Siapa tau ada yang menarik. Yok??" Y/n berdiri dengan tangan yang menengadah meminta di gapai.

Jeno mendecak, "Gue bisa sendiri." Katanya sambil berdiri.

Melihat itu, Y/n langsung menggaet lengan Jeno. Jeno terlihat memasang wajah sebal, namun anehnya ia diam saja, tak berusaha untuk melepaskan diri. Dan kemudian.... pipinya kembali merona.

Y/n mengajak Jeno untuk keliling mall. Cuma jalan-jalan saja tanpa ada niat untuk beli makan atau belanja. Entahlah, tidak ada yang menarik.

Lalu, Y/n melihat toko aksesoris. Langsung ia masuki seraya menarik lengan Jeno.

"Mo ngapain sih kesini?" Bingung Jeno.

"Menurut lo?"

Jeno diam, dan tetap membiarkan Y/n menarik lengannya.

Mata Y/n langsung tertuju pada topi couple yang terpajang di salah satu sudut toko. Topi couple dengan tulisan King-Queen itu mampu menarik perhatian Y/n.

Ia mengambil topi itu.

"Jen, coba pake topi ini." Kata Y/n seraya memberikan topi bertuliskan King itu ke Jeno.

"Buat apa? Gamao ah."

Y/n mendecak, lalu tanpa permisi memakaikan topi itu ke kepala Jeno dengan posisi kaki yang agak menjinjit. Setelahnya, ia pakai topi bertuliskan Queen.

"Gue mau beli topi ini." Kata Y/n.

"Ya terus?"

"Lo juga harus beli."

"Gamao. Kenapa gue harus beli?"

"Karena ini topi couple. Dan gue mau punya barang couple sama lo, Jen."

"Pacar juga bukan, kenapa harus punya barang couple?"

Y/n mencebik lucu, "Ayo dong~ Masa lo gamau punya barang couple sama gue? Renjun sama Hyunjin aja punya barang couple sama gue, masa lo enggak?"

"H, Hah?"

"Iya. Renjun ada barang couple sama gue, yaitu sepatu. Kalau sama Hyunjin hoodie."

Weh anjer! Apaan nih? - Jeno

"Mau enggak? Duitnya pake duit gue deh, gakpapa." Sambung Y/n.

"Mau banget lo couple-an sama gue?"

"Ya kalau gamau sih yaudah, ntar gue beli barang couple nya sama Jaemin. Biar terus kek orang pacaran."

"Dih, udah jadi mantan juga masih aja sikapnya kek pacar."

"Ya makanya lo kudu beli. Ya?"

Jeno diam sejenak, lalu mengangguk membuat Y/n tersenyum lebar.

"Sini topinya, mau gue bayar." Y/n melepas topi yang ia pakai dan yang Jeno pakai.

Namun ketika Y/n hendak pergi, Jeno menahan pergelangan tangan Y/n.

"Gue aja yang bayarin. Gada harga dirinya banget cowok di bayarin cewek." Setelahnya, Jeno mengambil alih kedua topi itu dan menuju kasir untuk bayar.





Sementara itu ...





Na Jaemin
Online

| Coba ajak Jeno ke taman deket sini
| Yang dulu pernah kita main itu loh
| Playground

Kenapa emangnya? |

| Gakpapa
| Jeno pasti belum pernah main ke tempat gituan
| Ciptain suasana beda
| Biar jadi kenangan manis kek kenangan gue sama lo/eaaakkk

Hahaha 😂😂 |
Uh she up 👍 |

| Oke
Read


Setelah bayar, Jeno mendekat ke Y/n dengan tangan yang menjinjing kresek berisi topi itu.

"Gue mau ngajak lo ke suatu tempat." Kata Y/n.

"Kemana?"

"Rahasia. Tapi gue mau beli kebab dulu. Laper."

"Laper itu makannya nasi, bukan kebab." Jeno mendorong kecil kening Y/n.

"Iihhh~ Tapi kan gue maunya kebab, Jen."

"Yaudah, mana yang jualan kebab?"

"Em... Gatau. Mana ya?"

Y/n dan Jeno keliling cari yang jual kebab. Cukup lama sih, sebab gak ketemu-ketemu. Harusnya Jeno udah marah-marah. Tapi ini enggak. Dia malah terus mau cari yang jual kebab. Tumben ya Jen 🌚

Hingga akhirnya, ketemu juga. Y/n beli, tapi Jeno enggak. Katanya gak laper. Yaudah gakpapa.

Mereka keluar mall dengan Y/n yang terus makan kebab nya.

Jeno mendecak, "Kek anak kecil aja lo. Makan masih belepotan. Malu-maluin anjir."

Belepotan? - Y/n

Y/n masih ngahuleng tarik saking kagetnya dengar Jeno bilang gitu. Perasaan Y/n makannya itu rapi. Tapi kok bisa belepotan ya?

Tiba-tiba Jeno mengusap sudut bibir Y/n, setelahnya, ibu jari yang ia pakai untuk melap itu malah ia masukkan ke dalam mulut agar kembali bersih.

Jen, plis deh_- Kan ada tissu ..

Mendapat perlakuan seperti itu, siapa yang tidak baper?

Y/n merasakan rona di pipinya. Jeno itu jarang bersikap manis begini. Eh tunggu, sikap Jeno ini termasuk sikap yang manis atau jorok? Hm..

Ah, sudahlah, intinya, hari ini Jeno terlihat berbeda. Kenapa? Entahlah. Jeno itu sulit di tebak. Kadang begini, kadang begitu. Hhzzzz ...





Jaem, plis tolongin gue 😭😭😭 - Y/n












TBC

Ih suka banget sama respon kalian. Apalagi pas ada yang bilang kangen sama cerita aku atau selalu nunggu cerita aku up. Unch banget 💜💜

Makasih yaa,, semoga cerita yang aku buat gak pernah bikin kalian kecewa :')

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top