37 - Protect
Heeyy aku update lagi neh :)
----------
Y/n menunjukkan jalan kepada Jeno. Dan disinilah mereka sekarang, di depan area taman bunga.
Y/n dan Jeno keluar. Berbeda dengan Y/n yang senyum sumringah, Jeno malah mengerut bingung. Ia tidak tau kenapa Y/n memilih tempat ini untuk jalan-jalan.
"Mau ngapain sih kesini?" Bingung Jeno.
"Mo mandi kembang. Ya mau liat-liat taman bunga ini lah."
Jeno merotasikan matanya, Ini dia yang bego apa gue yang salah pertanyaan?
Keduanya kemudian masuk setelah bayar tiket untuk masuk kesana.
Di awal area, pengunjung akan melewati sebuah terowongan yang dihiasi oleh bunga-bunga. Em... Bunga lavender, mungkin?
Y/n menghirup udara sebanyak-banyaknya. Karena terowongan itu benar-benar wangi dan segar.
"Lo belum pernah kesini 'kan?" Tanya Y/n.
Jeno menggeleng, "Gue cuma pernah denger aja. Tapi belum pernah kesini. Ini pertama kalinya gue kesini."
Y/n mengangguk-anggukan kepalanya sambil terus jalan.
"Lo udah pernah kesini sebelumnya?" Jeno bertanya setelahnya.
"Udah. Sama Jaemin."
Mendengar itu, Jeno membatin, Jaemin lagi Jaemin lagi_-
Di ujung terowongan, ada hamparan bunga yang cantik-cantik.
Ada dua sisi. Yang satu khusus untuk bunga lavender. Dan sisi satu lagi untuk bunga lainnya.
Taman itu memang luas. Sangat luas. Cantik pula. Jadi jangan heran bila taman itu banyak pengunjungnya.
Y/n dan Jeno melihat-lihat sambil sesekali ambil selca. Cuma Y/n doang sih, soalnya Jeno gamau.
Lalu, Y/n berjalan di sisi bunga-bunga itu dengan menyimpan kedua tangan Jeno di pundaknya dan terus ia pegangi. Jadi, mereka itu jalannya seperti kereta api.
"Jeno mau ambil selca bareng gue enggak?" Tanya Y/n.
"Gamao."
"Ayolah~ Sekali aja." Y/n berhenti, kemudian berbalik badan menghadap Jeno.
"Pingin banget lo selca bareng gue."
"Kan buat kenang-kenangan aja."
Habis itu, Y/n mengambil hp dari dalam tasnya. Buka kamera dan siap mengambil selca.
Kirain Y/n, Jeno akan berpose biasa atau sewajarnya. Tapi malah menempelkan dagunya di pipi Y/n. Alhasil, saat di potret, jadinya seperti ini ;
(Contoh ilustrasi nya)
Y/n tersenyum menatap hasil fotonya. Terlihat manis dan kiyut 😋
Tapi tiba-tiba Y/n merasakan seperti ada yang memperhatikannya. Lantas ia menengadah. Dan memang ada seorang laki-laki yang memperhatikan dirinya.
Tampan sih. Tapi kan kalau dilihatnya begitu jadi takut juga.
Y/n menatap lagi layar hp nya. Karena tidak mau berpikir jauh-jauh. Namun tetap saja ia risih. Ia menengadah lagi. Dan lelaki itu masih saja memperhatikannya.
Siapakah dia?
Jeng Jeng Jeng!!!
Kemudian, lelaki itu mengedipkan sebelah matanya, yang buat Y/n jadi kaget dan tambah takut.
Tentu saja Y/n langsung mencengkeram hoodie Jeno sambil menunduk. Jeno yang tadinya sedang mengedarkan pandangan untuk melihat pemandangan disini, jadi mengalihkan pandangannya itu ke Y/n.
Alisnya bertaut bingung, "Kenapa?"
Y/n menjawab dengan gumaman kecil yang tentunya tidak terdengar oleh Jeno.
"Hah?"
"..."
"Apa? Gak kedenger."
Y/n diam yang buat Jeno terpaksa membungkuk sedikit untuk mendekatkan telinganya ke bibir Y/n.
"Ngomong apa?"
"Gue takut, Jen."
"Takut apa?"
"Ada laki-laki yang liatin gue terus."
"Hah? Siapa?"
"Coba lo liat ke samping kiri. Orangnya pake setelan warna coklat muda gitu."
Jeno menoleh, mencari lelaki yang menakuti Y/n. Matanya tertuju pada seorang lelaki yang memiliki ciri-ciri seperti yang Y/n katakan. Dan memang benar lelaki itu menatap ke arah mereka. Tapi kemudian lelaki itu membuang muka ke arah lain.
"Jen," Panggil Y/n dengan suara yang kecil.
Jeno kembali menatap Y/n. Membuang napas halus. Kemudian memeluk Y/n dan membenamkan wajah gadis itu di dadanya.
"Gausah diliat. Lo bakal aman selama ada gue." Kata Jeno.
"Tapi gue takut, Jen."
"Yaudah, mau pulang aja?"
Y/n terdiam, lalu menggeleng. Karena ia rasa uangnya akan terbuang sia-sia jika harus pulang sekarang.
"Lanjut jalan aja. Disana ada tempat yang gak kalah bagus." Ujar Y/n.
Jeno mengangguk. Merubah posisi menjadi merangkul Y/n dengan erat. Dan lanjut jalan.
Ternyata, yang di maksud Y/n itu adalah ;
Cantik. Benar-benar cantik. Seperti di Jepang saja ada yang beginian.
Y/n mengajak Jeno untuk jalan di sisi-sisi rel itu. Y/n di kanan, Jeno di kiri. Mereka jalan dengan tangan yang saling menggenggam. Kan mirip ulzzang couple gitu, yang jalan di atas rel kereta 🌚🌚
Ingin sekali Y/n bertanya kenapa hari ini Jeno bisa bersikap manis begini. Mau pegangan tangan, bicara dengan nada normal (bukan tinggi), bahkan tadi Jeno sampai memeluknya gara-gara lelaki itu. Tapi Y/n tidak mau merusak suasana ini. Jika di bahas, sudah pasti Jeno akan mengomel tidak jelas.
"Jen," Panggil Y/n.
"Hm?" Jeno menoleh, yang buat Y/n ikut menoleh.
"Gue mau nanya."
"Nanya apa?"
Daripada nanya itu, mending gue tanya yang lain. Pikir Y/n.
"Lo tau gak kenapa gue suka nempel-nempel sama Jaemin?" - Y/n
"Kenapa?" - Jeno
"Em.... Karena.... Gue suka ketika bisa barengan sama orang yang gue sayang." - Y/n
Jeno menaikkan salah satu alisnya, "Lo masih punya rasa sama Jaemin?"
Y/n tersenyum sambil menggeleng. "Sayang itu gak selamanya tanda cinta, Jen. Gue sayang banget sama Jaemin karena Jaemin adalah satu-satunya orang yang penting buat gue saat ini."
Jeno diam. Ia paham apa yang dimaksud oleh Y/n. Orang tuanya sudah tidak ada. Sudah pasti bahwa orang terdekatnya lah yang akan di anggap paling penting.
Dan tolong tekankan kata 'saat ini'. Apakah suatu saat akan berubah?
"Jaemin itu..... Orang yang paling gue sayang dan paling berharga. Dia yang ada saat gue jatuh. Dia yang selalu nyemangatin gue. Dia yang selalu lindungin gue. Dan... Dia yang selalu ngajarin hal baik ke gue."
"Kalau ada di deket Jaemin itu.... rasanya gue bakal aman. Semacam gada yang bisa sentuh gue." Sambung Y/n.
"Terus kenapa lo putus sama Jaemin? Atau.... kenapa lo gak balikan sama Jaemin?" - Jeno
"Entah. Gue maupun Jaemin gada kepikiran buat balikan lagi. Kita cuma saling sayang dan saling melindungi." - Y/n
Denger itu kok hati gue ada sedikit perasaan lega? Ada apa sih sama gue?! - Jeno
"Jen," - Y/n
"Hm?" - Jeno
"Gue juga gak tau kenapa bisa ngerasa aman kalau ada di deket lo." - Y/n
"Hah?" - Jeno
Y/n tertawa kecil, "Tau kok, ini emang kedengerannya aneh. Tapi itulah faktanya."
"....." - Jeno
"Em.... Bisa enggak kalau kita baikan?" - Y/n
"Maksudnya?" - Jeno
"Ayolah, lo gak perlu pura-pura bego. Gue tau lo paham apa yang gue maksud."
Y/n berhenti yang buat Jeno juga ikut menghentikan langkahnya. Y/n berdiri di tengah rel dan menatap Jeno. Jari kelingking terangkat setelah sebelumnya melepaskan genggaman tangan.
"Can we be friends?" Tanyanya.
Jeno diam sejenak. Lalu ikut berdiri di tengah rel sambil menatap balik Y/n. Setelahnya mengulas senyum, dan mengaitkan kelingkingnya dengan kelingking milik Y/n.
"Yes we can." Jawab Jeno.
TBC
Sehun lagi Sehun lagi :') Maap ya, abisnya wajah dia itu wajah-wajah bad guy...
Tapi jangan nething. Karakter Sehun masih jadi bahan pertimbangan buat dijadiin karakter tetap atau cuma selewat doang :v
Mungkin adakah yang mau request cast???
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top