30 - Soft Guy
"Em... Gue mau ngomong kalau gue.... suka sama lo. Lo mau gak kasih kesempatan buat gue jadi pacar lo?"
"Hah?" Kaget Y/n. Iya, yang kagetnya Y/n, padahal Jaemin yang di tembak. Sedangkan Jeno dan Jaemin hanya mengangkat kedua alis sebagai reaksi kagetnya.
"Gue suka sama lo, Jaemin. Maaf kalau gue lancang dan ganggu waktu kalian. Tapi gue udah gak tahan, gue mau lo jadi pacar gue." Kata Zara.
Jaemin mengulas senyum, lalu berdiri dari duduknya.
"Makasih lo udah suka sama gue." Ucap Jaemin sambil membungkuk kecil, kembali tegak dan melanjutkan, "Tapi maaf, gue gak bisa."
Tampak kekecewaan dari raut wajah Zara. Terlihat jelas bahwa Zara sedih dengar apa yang dikatakan Jaemin.
"Kenapa? Apa karena lo masih suka sama mantan lo ini?" Zara menunjuk Y/n.
Jangan heran, netizen memang selalu tau. Jadi tak perlu di pertanyakan kenapa Zara maupun orang-orang disini tau kalau Jaemin adalah mantan pacar Y/n.
"Mau gue masih suka ataupun enggak, itu urusan gue. Dan.... Gue nolak bukan karena Y/n. Ini murni. Gue gak bisa terima orang yang gak gue suka buat dijadiin pacar." - Jaemin
"Tapi kenapa lo gak suka sama gue? Apa kekurangan gue? Gue gak kalah cantik kok dari Y/n. Bahkan gue gak kalah modis." - Zara
"Denger, ini bukan masalah fisik. Ini masalah hati." - Jaemin
Y/n tau, Zara ini tengah menahan tangisnya. Tapi Y/n juga tak bisa berbuat apa-apa. Selain karena ini masalah Jaemin, Y/n juga ingin tau bagaimana Jaemin menolak perempuan di hadapannya saat ini.
"Maaf, gue bukan mau bikin lo patah hati atau mempermalukan lo. Tapi, gue bener-bener gak bisa. Gue bukan nolak lo sebagai manusia, gue nolak permintaan lo. Lo paham 'kan maksud gue?" Jaemin menjelaskan secara halus, membuat Y/n jadi meleleh dengar ucapan Jaemin.
Zara hanya diam. Ia menggigit bibir bawahnya. Namun perlahan, air matanya tak terbendung. Jatuh begitu saja tanpa izin. Dan Zara segera menghapus air matanya sebelum orang-orang yang lewat menyadari hal itu.
"Tolong jangan nangis, gue gada maksud bikin lo nangis. Sekali lagi maafin gue, ya? Lo gak salah punya perasaan suka ke gue. Gakpapa, gue paham. Jatuh hati itu diluar kendali manusia. Tapi gue mohon, lo lupain ya perasaan suka lo itu? Lo udah tau jawaban gue, dan jangan berharap lagi. Berharap cuma bikin lo sakit.
Lo bisa jadi temennya gue. Kita bisa temenan kayak gue temenan sama yang lain. Gue nolak permintaan lo, bukan nolak lo sebagai manusia. Semoga lo paham sama apa yang gue bilang." Kata Jaemin. Tutur katanya begitu halus dan lembut.
"Tapi apa gak bisa di jalanin aja dulu?" Lirih Zara.
Jaemin menggeleng dengan senyuman yang tak pernah luntur.
"Gak bisa. Maaf. Hubungan itu bukan main-main. Hubungan harus di dasari sama rasa suka. Gue bukan tipe orang yang mau jalanin hubungan sama sembarang orang."
"Lo bisa cari cowok yang lebih dari gue. Yang sesuai sama tipe lo. Di kampus ini kan banyak yang ganteng-ganteng. Gak cuma gue. Ada banyak kok, banyak banget. Jadi.... Tolong ngerti ya, Zara?" Sambung Jaemin.
Zara terdiam. Detik berikutnya, Zara mengulas senyum.
"Maaf waktunya yang ke buang gara-gara gue. Gue permisi." Setelah itu, Zara pun pergi.
Jaemin membuang napas sebelum kembali duduk.
"Susah juga ya jadi cowok ganteng." Gumamnya.
Pandangan menengadah, mengerut bingung saat lihat Y/n yang tengah memangku dagu dan terus memperhatikan dirinya penuh arti.
"Kenapa lo?" Tanya Jaemin.
"Gue melting, Jaem. Lo kok.... soft banget jadi cowok?" Kata Y/n.
"Ya iyalah. Jadi cowok tuh emang harus soft kalau lagi sama perempuan. Kalau rude, gak pantes di panggil cowok."
Anjer. Kok gue merasa tersyndyr? - Jeno
Y/n mengangguk-angguk mengerti.
"Kenapa ya gue sama lo bisa putus? Bisa ngerasa gak cocok? Padahal lo cowok paling sempurna buat gue." - Y/n
"Heleh~ Gada manusia yang sempurna." - Jaemin
"Iyaa, tau kok sayang. Tapi kan ini pendapat gue dan untuk gue. Lo itu.... Sempurna, Na Jaemin." - Y/n
"Awas loh nanti jatuh hati lagi ke gue." - Jaemin
"Gakpapa kalau jatuhnya ke hati lo. Ikhlas gue. Balikan yuk sayang?" - Y/n
"Iya ayuk sayang kita balikan." - Jaemin
Setelahnya, Jaemin dan Y/n malah tertawa. Jeno malah memasang tampang sebal. Ia tidak tau saja bahwa Jaemin dan Y/n itu hanya bercanda. Ya beginilah cara mereka untuk menghibur diri.
"Santai aja, Jen. Gue gakan balikan kok sama Y/n. Langsung sebel gitu mukanya." - Jaemin
"Dih, apaan anjir." - Jeno
"Ngaku aja deh. Lo cemburu kan? Yaqhan?" - Jaemin
"Kagak, ngapain gue cemburu." - Jeno
"Abisnya muka lo menyiratkan kalau lo cemburu." - Jaemin
"Enggak lah anjir. Gak guna cemburu-cemburu gitu. Apalagi cemburu ke si cewek kampung ini. Iyuwh beud gewla." - Jeno
"Hm.... Ntar karma loh. Awas kalau jilat ludah sendiri." - Jaemin
"Enggak. Orang gue gak suka sama ini cewek." - Jeno
"Yaqhyn? Gakan like? Gakan lope lope sama Y/n? Amazaaaa?" - Jaemin
Jeno mendengus, "Nyebelin juga lo lama-lama. Udah ah gue mau beli minum." Katanya sambil berdiri dan beranjak pergi.
"Eh, tapi nanti kesini lagi ya," Pinta Jaemin ya g hanya di jawab 'hm' saja oleh Jeno.
"Y/n," Panggil Jaemin setelah Jeno benar-benar sudah pergi.
"Kenapa?"
"Gue rasa..... Jeno mulai suka deh sama lo."
"Amazaaa?"
"Iya, gue yakin. Keliatan kalau dia cemburu. Cuma gamau ngaku. Jeno itu.... Cowok tsundere yang malu-malu kocheng."
Masa sih Jeno cemburu? Gak yakin gue. - Y/n
Next 👇
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top