22 - Gara-Gara Es Kelapa

Y/n membawa Jeno menuju tangga luar kampus, dimana tangga itu memang sering dijadikan tempat duduk oleh mahasiswa disini. Dan Jeno pasrah saja ditarik-tarik tangannya oleh Y/n.

Ketika sudah sampai, keduanya duduk. Tapi Jeno masih saja menekuk mukanya kesal.

Y/n menoleh, lalu mengerutkan dahi, "Kenapa sih? Di tekuk mulu itu muka."

"Masih kesel gara-gara tadi?" Sambung Y/n.

Jeno masih tetap diam, menatap lurus ke depan tanpa mau menoleh ke Y/n.

Y/n membuang napas pelan. Memang susah menghadapi orang seperti Lee Jeno ini. Harus ekstra sabar dan paham bagaimana cara mengembalikan mood nya Jeno.

Hm... Tapi Y/n juga bingung harus berbuat apa. Pasalnya Jeno hanya diam saja. Biasanya Jeno akan banyak mengumpat dan mengeluh jika kesal.

Y/n meletakkan kedua telapak tangannya di atas lutut, lalu merebahkan kepala di atas punggung tangannya. Memperhatikan Jeno dengan alis yang di tautkan lucu.

Jeno yang merasa di perhatikan, mendecak sebal. Ia dapat melihat tingkah Y/n dari sudut matanya, sebab Y/n memang berada tepat di sampingnya.

"Ngapain sih lo ngeliatin gue gitu?"

"Lo....

Jelek kalau lagi cemberut."

Jeno mendelik kaget, dan menatap Y/n, "Ha?"

Y/n hanya tersenyum lebar menampakkan gigi putihnya sampai kedua matanya menyipit.

Jeno mengalihkan pandangan dengan malas sambil mendecak kecil,

Apa-apaan wajahnya itu. Batinnya.

Y/n beranjak pergi menuju tukang es kelapa di depan sana. Karena ia pikir, jika Jeno tetap di ganggu, akan membuat Jeno semakin badmood.

Ia pesan satu gelas es kelapa, setelah dapat pesanannya, ia kembali lagi dan duduk di samping Jeno.

Di siang bolong begini minum es kelapa kan seger :)

Jeno menoleh. Tapi Y/n tak menghiraukan. Malah sibuk memakan kelapanya.

"Kok gak nawarin?" Sewot Jeno.

Y/n diam, kemudian menoleh menatap Jeno. "Oh? Lo mau?"

Jeno mendelik malas, "Pikir aja sendereeeee." Setelahnya, Jeno merebut gelas itu dari tangan Y/n.

"Ini buat gue. Lo beli lagi sana."

"Tapi itu bekas gue."

Jeno tak mempedulikan. Ia tetap memakan kelapanya dan menyeruput airnya. Ingatlah, sendok dan sedotannya bekas mulut Y/n.

"Dih, dasar tsundere lo." Y/n pun pergi. Untuk pesan lagi.

Ketika sudah dapat pesanannya, Y/n kembali duduk. Lalu menikmati es kelapa itu.

Sebenarnya Y/n gak marah kok sama Jeno. Cuma ya kan Jeno bisa bilang baik-baik gitu loh kalau mau. Yang tsundere mah emang beda ya 🌚

Baru tiga suap, tiba-tiba Jaemin datang dan duduk di samping Y/n. Jadi posisinya Y/n ada di tengah, diantara Jaemin dan Jeno.

"Wih~ Apaan nih? Kayaknya enak. Mau dong." Kata Jaemin yang langsung mengambil gelas itu dari tangan Y/n.

"Hei, itu punya gueeeee.." Pekik Y/n tak terima sambil berusaha mengambil lagi gelasnya.

Jaemin menggeleng dan memutar badan ke samping seraya memakan kelapanya, juga menyeruput airnya. Ingat lagi ya, sendok dan sedotannya bekas Y/n.

"Iiiiii Jaemiiinn~" Y/n mempoutkan bibirnya lucu.

Bukan apa-apa, masalahnya ia sudah dua kali balikan ke tukang es kelapa itu. Masa harus balik lagi? Kan capek:(

Jaemin melirik, kemudian tertawa kecil.

"Yaudah iya, nih." Jaemin memberikan gelasnya. Hal itu membuat Y/n tersenyum lebar. Lantas ia mengambilnya dari tangan Jaemin.

Namun saat mau makan kelapanya, Jaemin malah mendekat. Lalu menyeruput airnya sampai benar-benar habis. Membuat Y/n menganga. Jaemin tersenyum lebar menatap Y/n.

"NA JAEMIN!!" Kesal Y/n.

Jaemin hanya tertawa jahil saja lihat Y/n yang tengah kesal.

"Aaaa~ lo mah ih~" Y/n merengut lucu. Tentu saja Jaemin gemas. Ia pun menarik Y/n untuk di rangkul gemas sambil mengacak-acak rambutnya.

Melihat itu, Jeno mendecak, "Apaansi anjir. Pacaran mulu. Nih ntar bayar es kelapanya." Jutek Jeno sambil menyimpan gelas itu dan berlalu pergi.

Jaemin dan Y/n diam. Saling menatap dengan tatapan bertanya.

"Cemburu kali." Kata Jaemin.

"Ha? Cemburu? Yakali."

"Bisa aja kan? Kejar deh, kejar. Bahaya."

Y/n menurut saja untuk mengejar Jeno. Sedangkan Jaemin yang akan mengembalikan gelasnya. Sebab es kelapanya memang sudah di bayar sama Y/n saat pesan.

Tenang, nanti juga Jaemin akan menyusul.





-----





Y/n berhenti ketika melihat Jeno tengah berhadapan dengan seseorang. Sepertinya orang itu tak sengaja membuat Jeno marah lagi.

"M-maaf, gue gak sengaja." Kata orang itu.

Jeno menggeram. Entahlah, hari ini rasanya banyak sekali orang yang membuatnya murka.

"LO..---" Jeno tak melanjutkan ucapannya. Ia malah mendecak sebal. "Yaudah iya! Sana deh pergi!" Kesal Jeno.

"Ah, ma-makasih." Setelahnya, orang itu pun cepat-cepat pergi.

Y/n mengulas senyum lihat Jeno yang memaafkan orang itu meskipun masih dengan nada kesal.

Tak sengaja Jeno menoleh dan melihat Y/n. Y/n nya sudah melambai-lambaikan tangan, tapi tak Jeno pedulikan. Ia malah langsung pergi.

"Loh? Kok pergi sih? Jeno!!"









TBC

AADJ = Ada Apa Dengan Jeno ??

Double up lagi mao???

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top