14 - Kampus
Hari ini, Y/n dan Jeno sama-sama ada kampus pagi sekitar jam 9. Makanya pagi-pagi Y/n sudah bangun untuk buat sarapan. Ia juga membangunkan Jeno. Memaksa Jeno untuk pergi ke kampus, padahal tadinya Jeno berniat untuk membolos dan lebih memilih untuk tidur sampai siang.
Keduanya sudah sarapan. Hanya sarapan biasa tanpa ada kejadian aneh-aneh seperti di ftv-ftv.
Y/n sudah siap dengan pakaiannya. Simple kok, tidak heboh. Hanya memakai kaos putih polos lengan pendek yang dibalut dengan overall panjang. Tas yang di simpan di pundak kanan. Sepatu flat warna hitam. Sebuah kacamata yang sudah terpasang rapi di matanya. Dan rambut yang di kuncir 2 di bawah.
Di bawah, Y/n sedang chatan dengan Jaemin. Ya taulah gimana hubungan mereka.
Lalu kemudian Jeno turun dari tangga dengan penampilan seperti ini.
"Dih, ngikutin aja pake baju putih." Kata Y/n.
Jeno menoleh, kemudian mengalihkan pandangan ke baju yang di pakainya dan ke baju yang di pakai Y/n.
"Lo kali yang ngikutin. Dasar. Udah ah, jijik gue couple-an sama lo. Mau ganti baju aja gue." Jeno sudah mau naik lagi ke atas, tapi ucapan Y/n membuatnya berhenti.
"Bodoamat. Gue mau berangkat." Ucap Y/n seraya pergi.
Akhirnya, Jeno juga ikut pergi. Mengingat jam yang sudah mepet, telat-telat bisa di hajar sama dosen.
"Eh Jeno, gue nebeng dong."
"Ogah."
"Iiii Jenoooooo.." Y/n mengejar Jeno yang sudah keluar dari rumah dan menghampiri mobilnya.
Btw, mobilnya Jeno ini.... Mobil sport mewah warna putih.
"Gue ikut ya? Plis~"
"GAMAO!"
"Yah, masa lo tega ngebiarin gue telat?"
"Bodoamat! Lo kan bisa pake mobil keluarga gue yang nyokap gue kasih." Ketus Jeno dengan menekankan 4 kata terakhir.
(Kasih disini maksudnya kasih pinjem yaa..)
"Gamau. Masa gue ke kampus pagi mobil orang lain? Mobil itu tuh cuma buat kalau belanja bulanan aja atau keperluan lain."
"Dih, bilang aja mau bareng gue biar pake mobil mewah. Dasar kampung."
Y/n mendecak sebal, "Kalau ada Jaemin, gue juga ikut ke Jaemin. Dia ada kampusnya siang, gak mungkin gue nyuruh dia jemput gue."
"Apapun alasan lo, gue gak mau nebengin lo! Pergi aja sendiri sana!" Setelahnya Jeno pun masuk mobil dan mengeluarkan mobil nya itu setelah satpam di rumahnya membukakan gerbang.
Y/n mendelik malas sambil berjalan keluar pagar.
"Itu anak sombong amat ya gustiiiii!! Apa perlu gue nambahin list gue buat bikin Jeno rendah hati?!" Gumam Y/n kesal dengan suara pelan.
Y/n masih berdiri di sana, sedangkan Jeno sudah pergi meninggalkannya.
Tiba-tiba ada sebuah mobil sport merah yang berhenti di depannya.
Kaca mobil terbuka, dan menampakkan Hyunjin di dalamnya.
"Hei, mau kemana?" Tanya Hyunjin.
"Eh Hyunjin? Gue mau ke kampus."
"Yaudah, ayo bareng. Gue juga mau ke kampus. Kampus gue kan ngelewatin kampus lo."
"Serius nih?"
"Iyalah. Ayo masuk."
Y/n pun masuk saja. Daripada telat, mending terima tawaran Hyunjin.
Hyunjin itu tampan. Bahkan terlihat sangat tampan hari ini. Kalau lagi berdiri mungkin pakaiannya akan terlihat seperti ini.
Selama di perjalanan, mereka hanya mengobrol ringan saja. Wajar, mereka akhir-akhir ini jarang bertemu.
"Gila ya lo. Main telepon polisi aja."
"Ha?" Bingung Y/n. Kemudian terkekeh ketika paham apa yang Hyunjin maksud.
"Ya abis gimana. Jeno gakan mau nurut kalau cuma omongan doang."
"Nekat bener. Kalau di bawa ke jaksa, bisa mampus gue ngebangke di penjara."
"Sorry sorry. Gue kan terpaksa. Dimaafin ya?"
"Hm... Iya deh dimaafin."
Y/n tertawa kecil.
Hyunjin memasukkan mobilnya ke area kampus hingga menarik perhatian banyak orang. Termasuk Jeno yang baru saja keluar dari mobil.
"Thanks ya. Baik banget deh lo. Kalau lo gak ada, gue gak tau bakal gimana jadinya." Kata Y/n sambil melepas seatbelt.
"Santai aja. Sana gih ngampus. Ntar telat loh."
"Oke oke." Setelahnya, Y/n turun dari mobil. Melambaikan tangan yang di balas lambaian juga oleh Hyunjin. Kemudian, Hyunjin pun pergi.
Kek mobil Hyunjin. - Jeno
Jeno berjalan menghampiri Y/n.
"Sama siapa lo?" Tanya Jeno.
"Apa urusannya sama lo? Aneh." Jawab Y/n. Dan Y/n pergi meninggalkan Jeno.
-----
Sekarang ini, Y/n sedang duduk saja di bawah pohon sambil meminum minuman dingin yang ia beli di kantin.
Katanya, Jaemin tadi sudah ada di kampus. Dan sebentar lagi jam kelasnya selesai.
Btw, sekarang itu jam 3 sore.
Y/n sibuk baca novel horor. Sebenarnya dia itu tipe penakut. Tapi entah kenapa suka horor. Memang aneh, namun orang-orang kebanyakan juga begitu.
Y/n mengalihkan pandangan ketika merasakan hp nya bergetar. Chat masuk dari Jaemin.
Na Jaemin
Online
| Lo dimana?
| Gue udah selesai jam kelas
Gue ada di bawah pohon pinggir taman kampus |
|Oke, gue kesana sekarang
Read
Y/n celingukan mencari Jaemin setelah menyimpan novel itu di dalam tas. Yang dicari akhirnya ketemu juga. Sudah kelihatan meskipun jaraknya lumayan jauh.
Weh ganteng banget si pangeran kampus. - Y/n
"Jaemin!" Panggil Y/n.
Jaemin menoleh, "Y/n?"
Y/n berlari, kemudian memeluk Jaemin. Jangan heran, Y/n memang begitu. Masih suka memeluk Jaemin meskipun sudah bukan pacar lagi.
"Kangen ya sama gue?" Tanya Jaemin.
"Enggak sih, biasa aja. Cuma pingin meluk doang."
Jaemin tertawa, "Yaudah ayo jalan-jalan." Katanya sambil membalas pelukan dan melangkahkan kaki, membuat Y/n yang masih memeluk Jaemin jadi agak terseret. Kebayang?
"Eh Jaem Jaem Jaem.." Y/n memukul-mukul punggung Jaemin agar Jaemin berhenti.
Jaemin berhenti dan terkekeh. Membalikkan badan Y/n, lalu merangkul gemas Y/n dan lanjut jalan.
"Biasa aja dong ngerangkul nya! Sesek nih gue." Y/n memprotes dengan memukul lengan Jaemin.
Akhirnya, Jaemin melonggarkan rangkulannya. Tangan Y/n melingkar di pinggang Jaemin perlahan.
"Nah, gini kan enak. Apaan coba tadi." Kata Y/n.
"Iya iya, maaf deh." Jaemin tersenyum sambil mencapit pipi Y/n.
"Mau jalan-jalan kemana?" Sambung Jaemin.
"Kemana aja. Mampir ke makam mama bentar ya."
"Oke. Tapi jangan nangis nanti. Kasian mamanya."
"Iya. Janji deh gakan nangis lagi."
Mendengar itu, Jaemin mengacak-acak rambut Y/n saking gemasnya yang langsung mendapat protes lagi dari sang pemilik rambut.
Jeno yang sedari tadi memperhatikan, mendelik malas yang dilanjutkan dengan decakan sebal.
"Apaansi. Mantan kok peluk-pelukan gitu. Dasar manusia aneh."
TBC
Tembus 250 vote, boom update sampe Chapter 18
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top