122 -
Hey, kangen gak?
-----
"I-Ini bohong 'kan? Jeno..... gak mungkin pergi." Y/n menatap Renjun tak percaya. Air matanya sudah bercucuran sedari tadi.
"Gue gak percaya! Ini semua bohong!" Gertaknya.
"Buat apa gue bohongin lo? Apa untungnya buat gue?" Tanya Renjun.
Taehyung yang tidak tau apa-apa, menatap bingung keduanya.
"Tunggu, ini sebenernya ada apa? Kenapa Y/n bilang kalau Jeno gak mungkin pergi?" Tanyanya, kening mengerut.
Renjun mengalihkan pandangan ke Taehyung. "Jeno emang pergi kak. Pergi dari sini, selamanya."
"Hah?"
"Enggak! Lo bohong!" Y/n masih menggertak. Bibirnya bergetar menahan amarah.
"Buat apa gue bohong? Itu surat yang Jeno kasih ke gue sebelum dia pergi. Di tulis pake tangannya Jeno sendiri. Terus kenapa gue harus bohong?!" Balas Renjun, agak membentak.
Alih-alih menggenggam kuat surat itu, Y/n turun dari kasur dan beranjak pergi dari kamarnya. Ia akan pergi ke rumah Jeno.
"Y/n! Mau kemana?!"
Dengan cepat Renjun berlari, lalu menahan pergelangan tangan Y/n sebelum gadis itu mencapai kenop pintu.
"Lo mau kemana?" Tanyanya lagi.
"Lepasin! Gue mau ke rumah Jeno! Gue harus ketemu Jeno! Dan buktiin kalau lo bohong!" Jawab Y/n. Tangannya mencoba melepaskan cengkeraman tangan Renjun.
"Gak guna lo ke rumah Jeno. Lo gakan nemuin siapa-siapa."
"M-Maksud lo?"
"Gue.... " Renjun diam sejenak untuk menghela napas berat, "... baru aja nganter Jeno ke bandara. Dia pergi sama Tante dan Om Lee. Juga.... Kak Taeyong, istri dan anaknya. Sedangkan pembantu serta pekerja lainnya di pecat."
"Rumah itu..... telah dijual. Mereka pergi ke suatu tempat. Gue sendiri gak tau mereka pergi kemana. Gak ada yang tau dan gak ada yang ngasih tau.
Cuma gue, Lisa, sama Hyunjin doang yang tau kalau Jeno bakal pergi. Yang lainnya gak tau. Kita udah bujuk Jeno buat gak pergi, tapi hasilnya nihil.
Sebelum pergi, Jeno cuma nitipin surat itu dan bilang kalau surat itu harus sampe ke tangan lo."
Y/n diam. Tangisnya kembali pecah.
"T-Tapi.... gue pikir ini bohong. Kalian cuma mau ngeprank gue karena bentar lagi gue ultah."
"Setelah ditinggal Jaemin, kita tega ngeprank lo dengan cara ini? Apa kita sejahat itu?"
"Terus apa gunanya gue hidup kalau semuanya ninggalin gue?!" Bentak Y/n.
Kali ini, Renjun yang diam. Tampak kaget karena bentakan Y/n yang tiba-tiba.
"Jeno enggak pergi 'kan? Ini semua cuma akal-akalan kalian buat ngerjain gue." Lirih Y/n. Terisak sedih.
"Maaf." Gumam Renjun sebelum menarik Y/n ke dalam pelukannya.
"Kalau aja gue bisa, gue pasti udah cegah Jeno. Dan kalau aja ini bohong, mata gue gakan sembap karena sempet nangis."
-----
Jam 09.25
Y/n sudah siap dengan pakaiannya. Ia bergegas pergi dari rumah tanpa pamitan kepada Taehyung yang sedang mandi maupun Renjun yang sedang membuat sarapan.
Tujuannya adalah.... rumah Jeno.
Ia akan membuktikan sendiri tentang ucapan Renjun tadi pagi dini hari. Betul apa tidaknya, ia akan tau.
Ketika sampai, Y/n terdiam. Di hadapannya sekarang, ada rumah megah milik keluarga Lee yang tampak kosong dan sepi. Juga..... sebuah tulisan berukuran besar menggantung di pagar ; Rumah ini telah di jual.
"Jadi.... Renjun gak bohong." Gumamnya.
Perlahan, air mata terjatuh. Menetes begitu saja membasahi pipi.
Jeno, benar-benar telah pergi. Meninggalkannya disini tanpa berpamitan.
Seseorang menepuk pundak Y/n, membuat gadis itu menoleh.
Ada Hyunjin di sampingnya. Raut wajah itu terlihat sedih, tidak ceria seperti biasanya.
Lelaki itu juga hanya diam saja. Tidak mengatakan sepatah katapun untuk Y/n. Mungkin.... ia bingung harus berkata apa.
"Jeno..... beneran pergi?" Tanya Y/n. Suara terdengar lirih.
Hyunjin menghela napas sebelum mengangguk.
"Maaf, gue gak bisa berbuat apa-apa." Katanya kemudian.
Y/n menghapus air matanya, "Apa lo tau kenapa Jeno pergi? Dan apa lo tau kemana Jeno pergi?"
Hyunjin menggeleng. Ia sama sekali tidak tau jawaban dari pertanyaan yang Y/n berikan. Karena.... Jeno tidak memberitahukan apapun padanya.
Napas berat terdengar dari mulut Y/n. Pandangannya beralih ke rumah besar yang pernah menjadi tempat tinggalnya bersama keluarga Lee.
"Jeno cuma nitipin lo ke gue, Renjun, sama Lisa. Dan sepucuk surat buat lo. Lo udah terima 'kan?" Tanya Hyunjin yang diangguki oleh Y/n.
Hyunjin tersenyum kecil. Tipis sekali. Lalu berkata, "Cuma itu aja. Selainnya, Jeno gak bilang apa-apa."
Ia diam sejenak sebelum melanjutkan, "Gue tau lo bisa. Doa gue buat sekarang..... semoga lo mampu bangkit dan kembali ceria kayak dulu." Ujarnya sambil mengusap lembut pucuk kepala Y/n.
-----
Y/n sampai di rumah diantarkan Hyunjin. Padahal tadinya Taehyung dan Renjun sudah bersiap untuk pergi mencari Y/n ketika menyadari bahwa Y/n tidak ada di rumah.
"Loh? Y/n?" Kaget Taehyung.
Melihat ekspresi datar Y/n, membuat Taehyung langsung tau habis dari mana gadis itu pergi.
Tanpa mengatakan apapun, Y/n melengos pergi ke kamarnya, meninggalkan tiga lelaki rupawan itu di ruang tamu.
Di kamar, Y/n terduduk di atas kasur. Pandangannya kosong —melamun. Air mata tak lagi menetes, serasa telah habis.
Sekarang..... ia merasa sendirian. Seperti orang-orang yang disayangnya sengaja meninggalkannya disini bersama memori manis yang telah tercipta.
Haruskah berakhir menyedihkan seperti ini? Apa ini akhir dari segalanya?
Ending yang diinginkan oleh Y/n adalah kebahagiaan. Tentu saja, siapa yang tidak ingin bahagia?
Bermain bersama Jaemin. Menjahili Jeno. Lulus kuliah bersama dengan gelar sarjana yang membanggakan serta nilai yang memuaskan. Lalu masing-masing akan menikah dan mempunyai anak. Mereka saling mengunjungi, membiarkan anak-anak mereka bermain bersama. Diantaranya, pasti ada yang bertengkar karena berebut mainan. Astaga~ Lucu sekali.
Kemudian di suatu hari, mereka semua merencanakan liburan. Liburan yang sangat menyenangkan. Entah itu bermain di pantai, pergi ke villa, mengunjungi museum, bermain di wahana permainan, atau pergi ke akuarium besar dimana banyak sekali jenis ikan disana. Bisa juga makan bareng di sebuah taman luas dengan pemandangan langit yang cerah.
Seandainya hal itu bisa terjadi, pasti.... yang ada hanyalah senyum kebahagiaan, bukan tangis pilu.
Y/n tersenyum miris. Nyatanya.... semua itu hanyalah sebuah angan-angan yang takkan pernah bisa terwujud.
TBC
Hayolooo bentar lagi ending:'(
Maaf ya baru update lagi T_T Lagi sibuk banget soalnya:(
Makasih yang udah mau nungguin^_^, sekali lagi aku minta maaf 🙏
See u💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top