119 - Y/n, Taehyung, Hyunjin, & Renjun
Hey, udah berapa lama aku gantungin kalian?:'(
Kangen enggak?:( Maaf ya baru update T_T
-----
Taehyung masuk ke dalam kamar Y/n tepat ketika Y/n sudah rapi dengan pakaian santainya.
"Kita pergi cari makan keluar, ya? Renjun sama Hyunjin belum makan. Kamu juga belum makan 'kan?" Ujar Taehyung.
Y/n hanya mengangguk kecil. Membuat Taehyung mengulas senyum lebar, lalu berkata,
"Yaudah, ayo dek."
Y/n mengangguk lagi. Kemudian mengambil sling bag nya dan mendekat ke Taehyung, membiarkan kakak sepupunya itu merangkul pundaknya dengan hangat.
"Mau makan apa?" Tanya Taehyung saat menuruni tangga.
"Apa aja." Jawab Y/n. Sebenarnya ia malas makan, tapi kalau berkata jujur...... pasti Taehyung tidak akan suka.
Taehyung mengulas senyum tipis. Ia tau, seperti apa mood sepupunya saat ini. Karena.... tidak biasanya Y/n menjawab begitu.
Tangannya teralih untuk mengacak pelan kepala Y/n.
"Jangan badmood terus. Nanti cantiknya ilang loh." Kata Taehyung. Berusaha menggoda Y/n walau ia tau bahwa tidak mudah mengembalikan moodnya Y/n disaat hati itu sedang rapuh.
"Emang udah ilang, kak. Kang Chen aja bilang penampilan aku keliatan kacau."
Kening Taehyung mengerut bingung, "Kang Chen? Siapa?"
"Tukang bubur."
"Oh." Taehyung mengangguk paham. "Kirain gebetan baru."
Y/n menoleh, kemudian menyikut pelan perut Taehyung sambil mendengus sebal, "Apasi kak."
Taehyung meringis kecil yang dilanjutkan dengan kekehan. Tak apa, setidaknya Y/n mau bersuara meski sebentar.
Di ruang tamu, Taehyung tidak menemukan Hyunjin maupun Renjun. Keningnya mengerut bingung. Celingukan mencari dua anak itu. Padahal tadi ia sudah bilang untuk tunggu sebentar. Tapi sekarang malah hilang.
"Kamu tunggu disini ya. Kakak cari Hyunjin sama Renjun dulu." Kata Taehyung yang diangguki oleh Y/n.
Taehyung pun segera pergi.
Ia mendengar suara dari arah dapur, makanya langsung ke dapur untuk mengecek.
Ternyata benar. Disana ada Hyunjin dan Renjun. Mereka tengah duduk di kursi meja makan sembari memakan buah-buahan.
Taehyung berkacak pinggang. Kepalanya menggeleng heran. "Astaga~ Kirain kalian kemana. Udah kakak bilang 'kan buat tunggu bentar?"
Hyunjin dan Renjun menoleh, lalu nyengir.
"Maaf kak. Abisnya kita laper, makanya pergi ke dapur. Terus nemu buah-buahan. Yaudah deh kita makan aja buat ganjel perut." Kata Renjun.
"Ya Tuhan~ Kasian amat adik-adiknya kakak sampe kelaperan gini. Kenapa gak minta sama istri-istri kalian aja, hm?"
"Siapa?" Kening Hyunjin mengerut bingung.
"Tuh yang lagi baca. Bukannya kalian itu suami mereka ya?"
Hyunjin mendecak, "Ampun deh kak. Ini 'kan kita lagi main peran, gausah bawa-bawa rl napa."
"Iya nih. Kakak juga punya banyak istri kali." Timpal Renjun.
Taehyung tertawa sejenak sebelum berkata, "Yaudah yaudah, semerdekanya kalian aja. Ayo cari makan."
"Yeay!" Hyunjin bersorak gembira. "Cari makan dimana kak?"
"Tempat sampah." Jawab Taehyung. Membuat Renjun tertawa kencang.
Receh memang.
"WAKAKAKAK!! Rasain lu kena savage nya Kak Tae. Makanya gosah nanya yang gak perlu ditanyain. Dasar."
Hyunjin merengut kesal, sedangkan Renjun malah menjulurkan lidahnya.
"Aish! Udah udah, ayo. Katanya laper." Ujar Taehyung, menengahi.
"Oke kak."
Renjun dan Hyunjin mengikuti Taehyung menuju ruang tamu.
Sesampainya di ruang tamu, mereka menemukan Y/n sedang berdiri dekat sofa panjang, menunggu kedatangan mereka. Raut wajahnya masih terlihat murung.
Y/n menatap mereka sebentar sebelum akhirnya memilih untuk menundukkan kepala.
Taehyung tersenyum kecil. Lalu mengacak pelan poni Y/n. Setelah itu meraih jaket beserta kunci mobilnya.
Di sisi lain, Hyunjin maju lebih dulu untuk memeluk leher Y/n. Yang di peluk diam saja, tak membalas pelukan ataupun menolak pelukan yang diberikan Hyunjin.
Hyunjin membuang napas halus, "Gue tau lo bisa bangkit."
Renjun ikut maju, hendak memeluk Y/n juga. Tapi langsung Hyunjin dorong dada Renjun.
"Diem lu, gosah ikutan."
"Anjir. Gue sleding pala lo baru tau rasa. Dasar dower!" Kesal Renjun.
"Biarin. Gini-gini juga gue tinggi ya! Gak kayak lo. Dasar pendek! Bogel pula." Balas Hyunjin.
"Angjiiieeeeerrrrrr!!"
"Heh! Malah berantem. Ayo." Lagi-lagi Taehyung yang menengahi.
"Eh maaf kak, Renjun yang mulai." Jawab Hyunjin sambil melepas pelukannya.
"Apaan. Lu yang mulai juga. Alay." Balas Renjun, tak terima.
"Astaga~" Taehyung menggeleng heran.
Ia berjalan mendekat, kemudian menarik tangan Y/n.
"Ayo, kita tinggalin aja mereka kalau masih berantem terus."
"Eh jangan. Ampun kaaaakkk.." Rengek Hyunjin dan Renjun barengan.
Mereka pun segera menyusul Taehyung dan Y/n yang sudah keluar dari rumah.
Taehyung melemparkan kunci rumah ke Renjun yang langsung Renjun tangkap.
"Tolong kunci pintunya ya dek." Katanya.
"Ayayay captain!"
"Hyunjin, bukain gerbang."
"Shiyap bossq."
Sementara itu, Taehyung dan Y/n masuk ke dalam mobil.
Iyap, Y/n duduk di kursi samping kemudi. Dan Taehyung yang menyetir.
Setelah Taehyung mengeluarkan mobilnya, pintu rumah dan gerbang sudah terkunci, barulah Renjun dan Hyunjin masuk ke dalam mobil.
"Kuy cari makan." Ujar Taehyung sebelum melajukan mobilnya.
-----
Di sebuah restoran cukup besar dan ramai.
Mereka mencari tempat duduk yang kosong. Taehyung membebaskan adik-adiknya memesan makanan yang mereka inginkan. Mahal pun tak masalah, yang penting perut mereka kenyang. Iyap, Taehyung yang traktir.
"Y/n mau pesen apa?" Tanya Taehyung.
"Apa aja kak."
"Loh kok apa aja sih? Ayo pilih, 'kan kakak yang bayarin."
Y/n diam. Membuat Taehyung menghela napas.
"Kakak sengaja ngajak kamu keluar biar kamu gak terus-terusan murung. Kalau sama makanan aja kamu gak tertarik, terus kakak harus ngapain biar kamu ceria lagi?"
Y/n tetap diam. Ia sendiri tidak tau apa yang bisa membuatnya kembali ceria selain.... Jaemin.
"Bilang sama kakak apa yang kamu mau, nanti pasti kakak turutin. Gakpapa kalau uang kakak sampe hangus, yang penting kakak bisa liat kamu senyum lagi. Kakak gak suka liat kamu yang pemurung gini." Lanjut Taehyung.
Helaan napas terdengar dari mulut Y/n. Tangannya terangkat untuk menyentuh lengan Taehyung.
"Aku gak mau apa-apa. Aku cuma butuh waktu aja, kak. Karena ngelupain mendiang Jaemin bukan hal yang mudah buat aku." Ujarnya.
Taehyung merubah posisi tangan menjadi ia yang menggenggam tangan Y/n.
"Iya, kakak paham. Tapi kamu gak boleh terus-terusan murung. Badan kamu juga jadi keliatan kurus, dan kakak gak suka liat badan kamu yang sekarang."
Y/n menganggukkan kepalanya, "Aku tau kak, badan aku emang jadi kurus. Aku minta maaf."
Senyum manis Taehyung terulas. Tangannya beralih mengusap lembut kepala Y/n dan berkata,
"Iya gakpapa. Sekarang kamu harus makan ya?"
Y/n mengangguk lagi.
Yah... Bagaimana pun juga, ia tidak bisa membuat kakak sepupunya itu sedih. Taehyung sudah terlalu baik. Rasanya akan sangat tidak tau diri kalau ia tetap bersikap keras kepala.
Gue gak tau sampai kapan gue jadi anak yang pemurung. Gue cuma.... kangen sama Jaemin. - Y/n
Kasian Y/n. Dia pasti masih terpukul atas meninggalnya Jaemin. Tapi... gue juga gak bisa bantu apa-apa. Gue cuma bisa berharap supaya cewek manis ini bisa bangkit dan kembali ceria. - Hyunjin
Tuhan, bantu Y/n untuk menghadapi ujian dari-Mu. Jangan biarkan dia terus terpuruk. Kuatkan hatinya. - Renjun
Dek, kakak tau kamu kuat. Jangan lemah. Teruslah berdiri karena kakak yakin, ada kejutan yang menanti kamu dikemudian hari. Dan kakak akan selalu ada di samping kamu. - Taehyung
TBC
Jangan lupa mampir yaa ke akunnya Elyn_El ^_^ Jangan lupa juga kasih vomen oke??:)
See u💕💕💕
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top