19 || Kelar

YASH, GUE BALIK! GUE TAU KOK KALIAN KANGEN, HEHEH 
Happy Reading !

--------

"OMAIGAT GAIS, ALOFYU TRI TAUSEN SO MUCH MWAH MWAH!"

"Najis, batang doang gede, kelakuan kaya ikan sapu-sapu, doyan nyemplok sembarangan!" Noya berlari menghindari cipokan manja Atsumu hingga melewati batas dan melampauinya.

"AAAA NOYA AYANG, TUNGGUIN ACCU!"

Mengabaikan dua makhluk miskin akhlak itu, para panitia pensi pun berkumpul dan melingkar membuat forum dengan (Name) perhatian utamanya.

"Oke, karena ini bukan pertemuan formal. Jadi, intinya gue mau ngucapin terima kasih yang sebesar-besarnya buat kalian yang udah berpartisipasi untuk pensi tahun ini. Semoga kedepannya, bisa lebih baik lagi. Terus-"

"SMEK MA ESS AAAAA!"

Detik itu juga, atensi mereka teralih pada Komori yang sudah panik mencari-cari ponselnya dan bergegas mematikan nada deringnya yang mengganggu itu. "Eee, sori sori gais. Ini gue gak tahu siapa yang ngubah ringtone-nya-" Cowok berambut coklat itu gelagapan hingga menyadari seseorang yang diam-diam cekikikan melihatnya.

"ANJG, SAKUSA! LO YANG GANTI RINGTONE NYA?"

Wajah cowok yang disebut namanya itu seketika kembali normal dan menggeleng pelan. "Kagak, mana ada gue pegang ponsel lo."

Wajah Komori merah padam membuat semuanya seketika tertawa keras. "Next time, ringtone nya lo ganti mars perindo aja ye, biar gokil," ujar Teru.

"Ehem, gais," potong (Name) membuat seketika atensi teralihkan kembali padanya.

"Jadi, sebagai apresiasi buat kalian, kita dari OSIS ada sisa dana buat kita makan-makan bareng." Belum sedetik (Name) selesai bicara, suasana sore itu seketika ricuh.

"AYEAYEAYE MAKAN-MAKAN! AILOFYU (NAME), MWAH!"

"Tuhan, setelah tidak makan sejak janin, akhirnya hamba bisa merasakan makan lagi."

"Lebay lo, orang barusan lo nyolong cilok gue."

(Name) sudah menduga akan ramai seperti ini. "Terus, pada mau makan di mana?"

Cowok-cowok yang mendominasi kepanitiaan pensi itu seketika berseru dengan suara yang sama. "WARUNG BI INAH!"

*****

"Bi, ayam mekdinya satu ya!"

"Bi, ada coconut meat with fresh water and palm sugar nggak?"

"Halah, bilang aja lo mau pesen es kelapa anjing."

Yah, maklum, manusia-manusia kelaparan setelah dari pagi berkutat dengan serangkaian acara pensi yang padat membuat mereka kelaparan setengah mati. Sedangkan (Name) hanya diam mengaduk-aduk es jeruknya di meja pojok sembari memandangi ponselnya.

"Waduh, ibu wakil kok didiemin. WOI, SINI SAMA KANJENG NYAI TERCINTA!"

(Name) mendongak kala Atsumu memanggil teman-temannya untuk duduk di meja yang sama dengannya. Cowok berambut pirang jamet itu nyengir, "Nah, sekarang rame kan beb?"

Suna yang baru datang langsung memukul kepala Atsumu. "Gegayaan lo ngerayu (Name). Cewek-cewek yang lo gantungin noh, perhatiin," ucap Suna sewot.

Tanaka dan Yamamoto yang sudah duduk manis tergelak. "Sensi bener lo kalo udah nyangkut ama (Name). Ada apaan lo berdua?" Tanaka menaikkan sebelah alisnya membuat Yamamoto berjengit. "Oh gue tahu! (Name)! Lo pasti sering dipalak si Suna ini kan? Aduh, maafin kelakuan temen gue ya beb, emang akhlak dia itu udah berasa temenan ama setan."

Cowok bermata sipit itu mendengus lalu menoleh ke arah (Name), "Udah biarin, gini nih kalo daki kadal dikasih nyawa, gak jelas lo pada."

Seisi meja seketika dipenuhi gelak tawa. "Lo minum es jeruk doang (Name)?" tanya Suna yang dibalas anggukan oleh cewek itu. "Lagi gak pengen makan aja," jawabnya singkat.

Atsumu berdiri lalu menggebrak meja dengan kencang. "(Name)! Kayaknya ada yang kurang deh!" serunya sambil mengedarkan pandangan ke sekitar ruangan. "Apaan?" tanya Yamamoto.

"SI SHISENIN MANA?"

"Tadi izin pulang duluan waktu mau kelar. Udah napa Tsum, panik amat lo," jawab (Name). Atsumu menggeleng lalu memandang Suna dengan tatapan penuh arti. "Ngapa lo ngeliatin gue segitunya?" ujar Suna risih.

"Gapapa, lo ternyata cakep uga-"

"Anjing, najis doyannya batangan."

Cowok berambut pirang itu kemudian duduk kembali dan menyantap baksonya yang sudah tersisa setengah porsi. "Gue kira itu orang mulai ngincer yang lain," ujar Atsumu pelan. Suna jelas mendengarnya. "Gak bakal. Gak bakal berani."

"WUIDIH, GUE KIRA ISI TAS SEKOLAH LO GEDE GEGARA BAWA BUKU PAKET, TERNYATA PETASAN!"

Futa yang duduk di samping Osamu pun menggeledah tas pecinta lemper bi Inah itu. "Gila lo Sam. Lo niat sekolah apa nongkrong ganteng bareng guru BK?"

Kuroo dan Bokuto yang melihat itu langsung berseru, "AYO MAIN PETASAN! PAS BANGET NIH UDAH MAU MAGHRIB!"

"TOLOL, DICULIK AMA WEWE MAMPUS LO!"

Oikawa pun merangkul Ennoshita, "Udah biarin, mana ada setan mau nyulik mereka. Orang dibandingin ama setan, lebih bermoral setan ketimbang tu bocah-bocah sableng."

"KURANG AJAR LO, IKUT GA OIKS!?"

"Wah, yahahayuk!" Oikawa yang awalnya skeptis pun akhirnya ikut juga bakar petasan dengan yang lain. "Bocah plin plan," hujat Ennoshita.

Atsumu, Tanaka, dan Yamamoto tentunya bergegas berdiri kemudian berlari mengikuti teman-temannya untuk keluar dari warung. Sedangkan Suna dan (Name) masih setia duduk di meja mereka dan sibuk dengan urusan masing-masing.

"Oya, kayaknya tadi ada yang habis mesra-mesraan nih sama kak Semi," ujar Suna dengan nada menyebalkan membuat (Name) mendongak.

"Terus? Kenapa ngeliatnya ke gue?"

Cowok itu kemudian membuka galeri ponselnya dan menunjukkan foto (Name) ketika membopong Semi ke UKS. "Gemoy banget jadi pengen gue post di lambe turah."

(Name) seketika berjengit kesal, "Apaan sih, Sun? Hapus gak?"

Suna menjulurkan lidahnya, "Gak bakal, wlee." 

Cewek itu kemudian diam sembari memandang kesal ke arah Suna, "Awas aja lo. Kayaknya gue bisa putusin kontrak OSIS sama lambe-"

"OKE, GUE APUS, OKE?"

(Name) tergelak keras melihat muka gelagapan cowok itu hingga membuat Suna seketika berwajah masam. "Puas lo puas."

"Tapi, menurut lo, kak Semi cakep gak?"

"Mayan sih," ungkap (Name) membuat Suna tersenyum miring. "Lo suka gak sama dia?" tanya Suna berusaha memancing.

Cewek itu menghembuskan napas, "Kagak lah, pertanyaan lo ngada-ngada bener."

"Kalo suatu saat nanti, bakal suka ngga?" (Name) menyugar rambutnya. "Ya mana gue tau-"

"WOI, PAK UKAI MAU PATROLI KESINI ANJING!"

"BANGSAT, PETASANNYA MELEDAK SEMUA!"

"KAMPRET, JAKET GUE KEBAKAR!"

"WIUWIU! WIUWIU!"

"BUBAR! BUBAR!"

Bocah-bocah yang tadinya main petasan di serambi warung bi Inah pun berlarian bersama motor mereka tanpa memedulikan Suna dan (Name) yang masih cengo dengan kehebohan barusan. "Lah, pada minggat?"

"Dahlah, bocah gak ada adab emang."

*****

Pukul tujuh malam dan (Name) baru saja menyelesaikan aktivitas mandinya. Tubuhnya saat ini benar-benar lelah dan ia rasa ini adalah saat yang tepat untuk hibernasi sebab besok hari libur.

Belum semenit cewek itu merebahkan badannya di atas kasur, perutnya bergetar hebat. Kedua matanya seketika terbuka sempurna. "Parah, gue lupa makan dari pagi."

(Name) segera berdiri lalu turun ke dapur untuk mengecek persediaan mi instan. Belum sempat ia membuka laci, tiba-tiba suara abang-abang gojek kesukaan (Name) muncul ke permukaan.

"Gopud! Gopud! Woi, gopud woi!"

Cewek itu mengernyit heran, "Siapa yang ngirim gopud dah?" (Name) keluar dari rumah dan menghampiri abang-abang gojek yang setia menunggu di depan gerbang. 

"Dengan mbak (Name)?"

"Iya, dengan saya sendiri. Mohon maaf, pak, perasaan saya tidak pesan gopud deh?"

"Oh, ini dari mas Suna, mbak. Katanya disuruh kirim kesini," ujar bapak gojek.

Cewek itu masih bingung, "Saya kayak kenal sama muka bapak. Pak Ukai ya?"

"Hehe, iya mbak. Bapak sekalian ngegojek gitu biar gak gabut di rumah. Baidewey, kamu sama Suna pacaran ya?" tanya pak Ukai yang dibalas gelengan oleh (Name).

"Ah, masa? Yaudalah, bapak lanjut ngojek lagi. Kamu gak usah bayar, ini makanannya udah dibayarin sama si Suna itu. Walah, bandel-bandel gitu ternyata Suna ini anaknya perhatian toh. Dasar anak muda. Yauda, bapak pergi dulu ya."

(Name) mengangguk lalu mematung di tempat. "Oke, mari kita lihat apa yang dia kirim." Cewek itu membuka plastiknya dan tercengang ketika menemukan nasi goreng dan susu vanila kesukaannya. "Oke, serem."

*****

Suna

(Name) : Sun, ini apaan?

Suna : Nasi goreng sama susu vanila kan?

Suna : Makan

(Name) : Ngapain lo ngirim ini?

Suna : Makan atau gue samperin lo ke rumah?

*****

HAI, GUE AKHIRNYA PULANG DAN BISA NULIS LAGI YEY. MAKASI BUAT YANG MASI SETIA NUNGGUIN HEY,BABE! LOFYU!

Quitela, 24 April 2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top