15 || Day One
Sorry, baru up lagi :(
Jangan lupa vote + comment <//3
[ Author POV ]
Jam masih menunjukkan pukul 5 pagi, matahari bahkan masih belum sempurna menampakkan sinarnya. Tapi hari itu, SMA Hayuuk sudah ramai berkat penghuninya yang 11 12 dengan nyamuk kawin. Berisik, ngeselin lagi.
Shirabu bersandar pada tembok, duduk di sebelah Kenma yang tengah bermain baby hazel di ponselnya. Tak lama, Kenma berucap, "Hitung mundur. Tiga, dua, satu,"
"Cek, cek! Semuanya! Siap menggeparkan Hayuuk!?"
"ASIAPPP!"
"Tu, wa, ga, pat!"
"Api asmara yang dahulu pernah membara!"
"YIHAAA!!"
"Semakin hangat bagai ciuman pertama!"
"Aduaduahhh!"
"Detak jantungku seakan ikut irama!"
"ASEKK, BIDUAN HAYUUK NI BOS!"
"Karena terlena oleh pesona alunan kopi,"
"DANGDUT!"
"ASEK ASEK JOS!"
Cowok berponi miring itu seketika menatap datar Teru yang menjadi biduan dadakan sepagi ini juga antek-anteknya yang mendadak jadi tukang sawer kacang-kacangan.
"Percepat kontrak ketos bisa gak ya?"
*****
"Pagi, cantik!"
Mai yang baru saja hendak memakan katering untuk sarapan pagi itu seketika hilang nafsu dan hendak memuntahi Futa yang sudah menggodanya pagi-pagi begini.
Pukul enam, artinya satu jam sebelum open gate acara pagelaran seni budaya SMA Hayuuk akan dimulai. Semuanya sibuk, terutama (Name) yang sudah wira-wiri sana-sini entah sudah mengisi perutnya atau belum.
Akaashi yang tengah melakukan rutinitas rahasia ketampanannya alias seruput-seruput mantap kuah popmie, hanya bengong sambil menonton Aone yang sedang mengobrol dengan batu di sebelahnya. Miris, tapi gapapalah sekali-kali hiburan.
Bruum! Bruum! Bruum!
Seisi sekolah sontak melongok, mencari sumber kegaduhan yang disebabkan gerombolan banci, maksudnya cowok bermotor vespa yang baru saja memasuki gerbang sekolah.
(Name) terkejut, sedangkan Suna yang sudah berjaga dekat pos satpam kemudian menghampiri gerombolan cowok-cowok berkaos catur itu.
"Yoo, Sunarto! Udah lama gak ketemu kita, kangen gue gak lo?" tanya manusia berambut hitam dengan bentuk lebih abstrak daripada tai kucing.
"Gak dulu bang," jawab Suna yang dibalas decihan kecil dari Kuroo. Cowok-cowok yang menyusul Kuroo seketika berhambur menambah frekuensi polusi suara pagi itu. Sudah subuh-subuh dangdutan, ditambah kericuhan manusia-manusia minus adab. Mantap.
"HEY! HEY! HEY!"
"Yahoo, Tsumu mana nich? Gue mau pansos ma dia ah."
"Futaaa, Teruuu, eykeh kangen dikau nich!"
(Name) menganga, ia diam-diam menarik Suna dari kerumunan lalu mengajaknya berbicara empat mata di tempat yang sedikit tenang.
"Sun, mereka siapa?"
"Sie keamanan."
Cewek itu melotot tak percaya, "Sun, gila aja kali. Lo nyuruh jamet-jamet melehoy kek bihun cem mereka jaga sekolah?"
Suna menghela napas, "(Name), lo percaya sama gue 'kan? Gue udah pasti gak salah pilih orang, tampang gak nentuin segalanya."
(Name) beringsut, memijat pelan pangkal hidungnya. "Serah lo aja deh, Sun. Gue mau ke-"
"Makan dulu, (Name). Masa dari kemarin gue mulu yang ngasih lo makan. Gak malu lo kek bocah?" pinta Suna sambil menyodorkan jatah katering milik (Name) yang entah sejak kapan ditaruh di sampingnya.
Hanya author yang tahu.
Cewek itu berdecak, lagi-lagi Suna menangkap basah niatnya untuk bolos makan. "Iya, nanti," jawab (Name) mengambil sarapannya lalu berlalu dari hadapan Suna.
*****
Lima menit sebelum open gate.
Seluruh panitia dan partisipan berkumpul di depan panggung acara membentuk lingkaran besar. Kali ini, mereka tidak sedang ngepet. Namun, mereka semua tengah mengadakan sesi berdo'a bersama sebelum acara dimulai.
Shirabu berdeham pelan, "Berdo'a sesuai keyakinan masing-masing!"
Futakuchi menunduk, menengadahkan tangannya. Usai merapalkan do'a, matanya mengintip dari celah kecil ke arah Mai yang berdiri tidak jauh darinya.
Kegiatan yang sama namun dengan cara yang berbeda.
Cowok itu tersenyum, memuja hening gadis pujaan hatinya sebelum atensinya teralih oleh suara Shirabu yang membubarkan kegiatan do'a bersama itu.
Panggung sudah siap, begitu juga dengan pembawa acara alias Alisa, alumni SMA Hayuuk sekaligus kakak dari Lev, yang sudah setia menghuni panggung sejak 10 menit yang lalu. (Name) dan Shirabu tampak berbincang sejenak, sebelum memberi kode kepada Alisa untuk membuka acara pada pagi itu.
Kuroo dan Tendou yang sudah siap di dekat gerbang, kemudian bersama-sama membuka gerbang kokoh itu secara serentak.
"Selamat datang di Pagelaran Seni Budaya SMA Hayuuk 2021!"
*****
Pengunjung kini ramai berdatangan. Tidak hanya murid dari Hayuuk, ada juga keluarga maupun orang-orang penting yang menjabat menjadi salah satu sponsor pada acara itu.
Kali ini, (Name) bisa sedikit menghela napas. Ia kemudian berjalan santai, menikmati isi pameran yang berisi stan bazaar maupun sponsor, tak lupa ricuhnya suara yang kerap mempromosikan ekskul maupun konsep kelas mereka.
"Bergabunglah bersama komunitas kami, REMAS PENTIL! Remaja masjid pecinta tilawah!"
"Anda ingin olahraga tapi tidak suka bergerak? Tenang kami ada solusinya yaitu ngew- maksudnya, E-SPORT!"
"Stan kelas 1 IPS 3! Kami tidak hanya menjual makanan biasa namun juga menjual otak hewan! Cocok untuk anda-anda sekalian yang merasa otaknya hilang terkena nuklir Korut!"
Sekali lagi, cewek itu berusaha menahan malu. Ia mungkin sudah tahu bahwa populasi manusia di sekolah ini kurang lebih berisi makhluk-makhluk jelmaan iblis yang sudah pasti melenceng dari jalan kebenaran.
"Bakar sekolah kali ya biar langsung di drop out? Gausah repot-repot ngurus perpindahan ini mah."
*****
Dua kelas itu tengah beradu tatap seolah mereka bisa saja bertarung bak kura-kura ninja hanya melalui kontak mata sinis mereka.
"Gue yakin, kelas gue lebih bagus daripada lo."
"Dih, sok tau lo tokek Persia. Ya udah pasti bagusan kelas gue lah."
"Lo yang belagu, monyet Afrika!"
"Pancene wedhus og wong iki!*"
Yachi yang berusaha menengahi mereka seketika tergagap. Sudah kemarin bertemu makhluk pluto bernama Atsumu, kini dia juga harus berhadapan dengan perwakilan kelas 1 IPA 3 dan 1 IPA 2 itu.
"Anu, Hinata, Kageyama, Lev, kalian bisa tenang dulu gak? Abis ini kalian mau tampil di panggung kan? Jadi tenang dul-"
"Gak!"
"Gak!"
"Ora!**"
Cewek itu seketika menciut, memundurkan langkahnya. Kena mental dia. Merasa tidak ada yang mampu menenangkan kedua belah pihak itu, Terushima yang baru saja membetulkan lampu yang rusak akibat ulah Bokuto yang bergelantungan di sana kemudian menghampiri mereka.
"Dek, kalian yang tenang ya. Kamu tahu, kakak cewek yang di sana tuh?" tanya Teru sembari menunjuk sesosok figur gadis berjas OSIS yang lain dan tak bukan adalah (Name).
"Dia galak banget lho. Kalo ada yang ribut, langsung digigit sama dia. Mau?"
Lev, Kageyama, dan Hinata menggeleng secara serempak. Terushima kemudian tersenyum, mungkin dia punya dendam tersendiri pada (Name).
"Yaudah, yang kalem-kalem ya. Kakak mau lanjut kerja dulu."
Terushima kemudian berlalu, dia takkan mungkin tak mengacuhkan pandangan berbinar-binar Yachi yang ditujukan padanya. Tanpa pikir panjang, ia mengedipkan sebelah matanya tanpa tahu dampak apa yang cewek itu rasakan.
Yachi terhenyak, "K-kak Teru keren..."
*****
"Jadinya gimana sama cewek kemarin?"
Cowok yang membawa gitar di punggungnya itu kemudian menggaruk tengkuknya pelan, "Ya, mayan sih. Tapi gue kurang sreg aja gitu sama dia."
"Terus?"
"Yaudah, gue biarin aja."
Daishou, cowok yang berdiri di samping Semi itu seketika menepuk dahinya pelan. "Anjing lo, dasar kang ghosting. Kena karma, mampus lo."
Hanamaki dan Matsukawa yang turut menyusul mereka hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Padahal kata Suna, cewek yang kemarin demen banget sama lo, gila."
Semi menghela napas, "Kalo gak cocok, ya masa gue paksain?"
Ketiga teman Semi itu hanya menatap datar cowok itu. Mereka akui, Semi tampan sekaligus idola kaum hawa. Mungkin juga kaum adam? Alasan mengapa hingga saat ini ia masih menyandang gelar jomblo adalah-
"Gue nyari cewek yang bener-bener bisa bikin gue deg-degan."
Daishou mendengkus, "Pacaran sama defribrilator sono!"
Atau mungkin akan menemukannya?
*****
TBC
Selama nulis ini tuh, gila, gue beneran kangen sekolah offline asli :,) Karena daerah sekolah gue masih masuk zona merah, jadi belum bisa tatap muka beuh. Dan, part ini bakal gue bagi dua karena kebanyakan ato guenya yang males? Jadi, tungguin deh.
Translate :
* : "Memang kambing kok orang ini."
** : "Gak!"
Defribrilator : Alat pacu jantung
See you next chapter!
Quitela, 4 September 2021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top