19 || Radiasi Elektromagnetik
Radiasi elektromagnetik ada di mana-mana. Mungkin kita tidak menyadarinya, tapi ia menjadi bagian dari kehidupan kita
Aku akan menjelaskannya kepadamu seolah-olah aku sedang berbicara dengan Jason, karena aku tahu, tidak semua orang menyukai Fisika, tetapi katanya semua orang menyukai film-film produksi Marvel (ini pendapat Jason tentu saja). Jadi mungkin aku akan menggambarkannya sedikit dramatis.
Oke ... begini, kita semua pasti tahu apa itu radiasi.
Eh, maaf, Jason pasti tidak tahu dan aku berjanji akan menjelaskannya dengan kacamata Jason. Mari mengulangnya.
Oke ... begini, radiasi adalah energi yang datang dari suatu sumber yang menyebar di Semesta dengan kecepatan cahaya. Omong-omong, kamu tahu berapa kecepatan cahaya? 299.792.458 meter per detik. PER DETIK! Itu lebih cepat dari kemampuan teleportasi—jika memang ada.
Kembali lagi, radiasi terbentuk bersama-sama ketika alam semesta tercipta.
Aku tidak akan menceritakan sejarah panjang bagaimana alam semesta tercipta, kamu bisa mempelajarinya sendiri nanti.
Tetapi informasi pentingnya, radiasi berasal dari kandungan mineral seperti uranium, thorium, dan radium yang ada pada lapisan planet-planet juga matahari.
Jadi (ini bagian menarik), oleh karena itu radiasi ada di mana-mana—karena ia terbentuk berbarengan dengan Semesta ini, ia bersumber tepat ada di bawah kita, lalu ada juga pada kekuatan terbesar galaksi kita (matahari) sampai planet-planet lain, dan ia menyebar dengan kecepatan cahaya ...
... yang mengakibatkan tidak ada titik dalam Semesta tanpa radiasi.
Maka dia—radiasi—ada di sekelilingmu; mengikutimu; di manapun itu selagi kau masih hidup ... dia ada.
Mungkin kau berpikir itu hanya hal yang biasa.
Namun sesungguhnya bukan. Sama sekali bukan hal yang biasa.
Kenapa? Karena radiasi adalah sebuah awal dari pintu masuk.
Lalu jika kita melihat radiasi dalam bentuk yang spesifik, ia seperti gelombang—benar sekali, gelombang dengan satuan frekuensi (hertz).
Kemudian sebab energi dari radiasi itu terkombinasi antara medan listrik (elektro) dan medan magnet, maka kita juga bisa menyebutnya sebagai ... radiasi elektromagnetik.
Itulah asal-usul radiasi elektromagnetik yang kusebut-sebut sejak awal.
Sekarang yang harus dipertanyakan: bagaimana jika informasi gelombang radiasi elektromagnetik—yang menembus batas ruang dan waktu—digunakan oleh mereka untuk memata-matai Semesta dan seisinya?
***
Ruangan menjadi hening. Rasanya seperti dicekik oleh sepi dan kenyataan. Namun kalau boleh diurutkan, kenyataan yang semakin dekat dengan kami rasanya membuat kami tersekat sehingga tidak mampu berbicara apa-apa.
Detik jarum jam bergerak halus, menandakan waktu tetap bergerak meskipun kami semua bergeming memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada di depan. Dan bunyinya menggema ke seluruh penjuru ruangan. Sedikit mengganggu, tapi jam itu berhasil membuatku tetap waras.
Kewarasan yang berkata bahwa ini semua nyata, bukan hanya ilusi.
Padahal sebaliknya, meskipun ini semua (terlalu) nyata (dan menakutkan), aku ingin ini hanya bagian dari ilusi yang diciptakan oleh otakku.
Kemudian pada akhirnya Jason berdiri sambil memegangi kepalanya. Ia adalah orang pertama yang memecahkan kesunyian dengan ucapan, "Jane, penjelasanmu sangat-sangat-sangat membuat kepalaku ingin meledak!"
Aku mendesah pelan. Semua orang juga ingin meledak rasanya. Tidak harus dibesar-besarkan.
Kecuali jika ledakan kepala Jason sebanding dengan ledakan kosmos. Ia baru harus memberitahukannya.
Ran Muda menaruh tangan pada dagu sambil melihat coretan acak di kertas yang tadi kugunakan untuk memberi penjelasan. Ia tampak seperti sedang mencari-cari benang merah dari ini semua.
"Informasi dari gelombang radiasi elektromagnetik ya." Yang baru saja berucap adalah Ran Tua, pria paruh baya itu juga ikut memandangi coretanku dengan saksama. "Aku tidak pernah memikirkan ini sebelumnya," lanjut Ran Tua.
"Aku juga," tambah Ran Muda.
"Apalagi aku," kata Jason.
Ketika mendengar Jason yang ikut menimpali, aku jadi memutar bola mata kesal. Lalu aku mengetuk meja dengan jari tangan supaya perhatian mereka kembali ke arahku.
Pancinganku berhasil mengalihkan fokus mereka karena akhirnya para Ran menengadah, dan Jason kembali duduk pada kursinya. Jadi, saatnya aku untuk melanjutkan.
"Jika mereka—entah musuh atau bukan—memegang informasi dari gelombang radiasi, itu berarti mereka tahu semuanya. Benar-benar semua. Percakapan, pertemuan, tiap-tiap rahasia yang seharusnya disimpan dan menjadi privasi ... mereka tahu."
Ran Tua menggelengkan kepalanya, antara takut dan takjub dengan kekuatan Semesta yang bisa digunakan seperti itu. Lalu ia menyimpulkan, "Ini jauh lebih spesifik daripada aplikasi Knowing milik Quardon."
Aku mengangguk-angguk setuju. "Itu benar. Seolah-olah kita hanya data dan ..." Aku melirik Jason, berharap ia menyahut dengan pikiran berbasis film atau game-nya.
"Pion permainan," jawab Jason dengan lunglai. Tepat seperti dugaanku. "Lalu bagaimana dengan Chris?" Jason kembali bertanya dengan nada putus asa.
Kini ganti Ran Tua berdiri dengan tenang dan tatapan memindai, mungkin supaya ia bisa melihat semuanya dengan objektif juga tidak salah langkah. Jadi pria itu akhirnya memeriksa buku-buku kembali.
Meskipun ia sudah tua—lebih tua daripada kami (kalau-kalau ia marah dibilang tua)—matanya masih sangat tajam untuk memindai buku-buku tanpa bantuan lensa.
Dahinya berkeriput ketika berpikir keras, dan jari telunjuknya ikut membantu pandangan untuk mencermati sesuatu di buku.
Sementara itu Ran Muda mengambil lembaran yang berserakan di meja untuk mengamati kertas-kertas itu lagi. Ini semua baru bagi mereka berdua.
Lalu melihat ekspresi Ran Muda yang tampak menemukan sesuatu; yang seperti baru saja mendapatkan pencerahan, membuatku ikut penasaran.
"Ada yang kau temukan?" tanyaku.
Ran Muda mengangkat kepalanya, tersadar. "Ah, tidak. Ini semua keren. Pikiranmu keren," balasnya sambil melepas senyum. "Hanya saja ada sedikit yang kupikirkan," lanjut laki-laki itu seraya menggaruk tengkuk leher.
"Apa?"
"Ingat yang kau ucapkan sebelumnya? Kita mungkin bisa memulai perjalanan ini dengan gelombang radio, karena fungsinya yang bertujuan untuk berkomunikasi, mengirim sinyal, dan GPS. Kita bisa mulai dari sana lagi."
Kepalaku mulai berpikir keras. Memulainya dari gelombang radio lagi? Apakah semudah itu?
Tidak, tidak mungkin. Jika mereka bisa mentransmisikan gelombang radiasi menjadi informasi layaknya CCTV, pertahanan mereka pasti tidak semudah itu untuk dilewatkan. Akan sulit untuk menyelinap masuk, jika kita tidak mendapatkan undangan langsung.
Namun lebih memilih menunggu undangan di saat Chris bahkan tidak di bawah pengawasanku dan Jason? Itu terlalu beresiko.
"Ya ... ya, kurasa itu bisa. Tapi jika mereka melarang kita masuk, maka sinyal kita juga tidak akan bisa masuk," sahutku dengan bimbang.
"Ditambah mereka yang mengetahui percakapan kita. Mereka pasti tahu rencana ini sekarang," imbuh Jason. Menyadari situasi sambil mengedarkan pandangan ke sekitar.
"Ran, kamu menemukan sesuatu sebelumnya, 'kan?" Kini ganti Ran Muda bertanya kepada dirinya sendiri dari masa depan.
Ran Tua menutup salah satu buku tebalnya. Pria itu mengembuskan napas dengan berat, lalu balik lagi ke kursinya. "Soal radiasi elektromagnetik?"
"Iya."
Pria itu sedikit termenung, lantas tersadar kembali. "Ada banyak jenis gelombang yang bisa kita coba. Gelombang radio adalah permulaan."
"Lalu bagaimana dengan sinyal yang akan mereka tolak dari kita? Mereka pasti punya alat itu, sebab kemampuan mereka jauh lebih canggih. Ditambah mereka juga tahu tentang rencana ini." Aku mengeluarkan sebagian kekhawatiranku. Jangan sampai langkah-langkah ke depan seperti berjalan di atas angin belaka.
"Kita harus berada di tempat tanpa atau minim radiasi terlebih dulu."
"Dan apa itu mungkin?" []
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top