[HA] -7- Fighter Class

Ruby terus menatap lelaki yang berada tepat dihadapannya. Sedangkan Zilong hanya bersantai.

"Apa gantengnya dia, sih? Gantengan juga aku," gumam Zilong yang terdengar oleh Ruby.

Dengan sigap, Ruby menampar bahu Zilong. Zilong hanya mengaduh kesakitan. "Apa sih kamu? Gantengan juga dia kalik!"

"Nggak usah pake ditabok juga kalik akunya!" bisik Zilong agar pembicaraannya tidak didengar oleh orang lain.

"Terserah aku! Jangan ganggu aku untuk melihat pemandangan indah yang ada di depan sana," jawab Ruby kembali memanjakan matanya. "Aku juga tau kamu juga melirik-lirik senior yang ada di depan."

"Ih, kok kamu peka banget sih?" Jawaban Ruby benar-benar tepat.

"Iya dong, aku ini keturunan cenayang. So, jangan macem-macem kamu!" seru Ruby dalam bisikan.

Kedua senior itu hanya terdiam memerhatikan para junior-juniornya. Sedangkan Roger terus saja berbicara tidak penting. Ia seperti mengabaikan dua orang yang dibawanya.

Kapan perkenalannya sih?! Pak Roger lama banget! batin Ruby. Di dalam hati Zilong pun juga membicarakan hal yang sama seperti Ruby.

"Sepertinya saya sudah lama berbicara disini. Kalian berdua, silahkan ambil alih kelas. Saya akan ke kelas Marksman dahulu," ucap Roger kepada dua orang seniornya dan dibalas dengan anggukan dari keduanya.

Roger meninggalkan kelas dan suasana kelas tetap sunyi tanpa seseorang pun yang angkat bicara. Pemuda di depan menarik napasnya dan membuangnya. Merelaksasikan tubuhnya. Lalu, ia melihat rekannya dan dibalas anggukan oleh gadis itu.

"Halo, namaku Freya dan dia adalah Alucard. Kami adalah senior yang akan memantau kalian selama pelatihan dan pembelajaran nantinya," Gadis itu mulai angkat bicara di depan kelas. Sedangkan pemuda yang berada disampingnya hanya menatap datar.

Freya... batin Zilong. Nama yang cantik, seperti orangnya.

Aku tidak bermimpikan? Aku akan bertemu dengannya setiap hari? Ah, bisa-bisa aku meledak karena ketampanannya! batin Ruby heboh.

"Fighter ... seperti namanya, fighter adalah petarung. Menjadi seorang petarung haruslah kuat! Tidak lemah!" seru Alucard.

"Dan, seorang fighter tidak akan mundur. Pilihan seorang fighter adalah tetap melawan atau kau akan mati," lanjut Freya.

Tunggu! Apa maksud dari semua ini adalah pertarungan? Zilong melebarkan matanya. Sedangkan Ruby masih memanjakan matanya tanpa mendengarkan penjelasan kedua senior tersebut.

"Maksudnya?" tanya seseorang junior.

"Maksudnya adalah, kalian akan diajarkan untuk menjadi seorang fighter yang kuat disini," jawab Freya. Orang yang bertanya hanya mengangguk.

"Mungkin, kalian akan menemukan sebuah pertarungan," ucap Alucard yang sama sekali tidak dapat masuk di otak para junior-juniornya.

Aaa ... dia tampan, dingin, irit berbicara. Ah, suaranya indah sekali sih untuk didengar, batin Ruby.

Semua ini untuk apa sebenarnya? Zilong hanya terus berpikir. Otaknya benar-benar dibuat pusing oleh kedua senior yang ada di depan.

Suasana kelas kembali sepi tanpa adanya orang yang berbicara. Semua saling memerhatikan. Tidak ada yang ingin mengeluarkan suaranya satu pun.

Alucard memandangi seisi kelas dan matanya terhenti disatu arah. Lalu menatap Freya.

"Ada apa kamu tatap aku kayak gitu?" tanya Freya berbisik pada Alucard.

"Lagi-lagi hanya ada satu wanita yang masuk ke kelas fighter," Alucard menatap Ruby dan seketika Ruby tersentak dengan kata-kata Alucard yang menunjukkan dirinya. Serta, seisi kelas menatap Ruby. "Sepertinya dia akan hebat sepertimu, Freya."

Apa yang dia maksudkan adalah aku? Ini serius? Ah, aku akan meledak!! Tapi, mana mungkin aku meledak? Aku bukanlah bom! Tapi ... hatiku senang sekali!!!

Freya menatap Alucard dan menatap wanita yang dimaksudkan oleh Alucard. Namun , pandangannya teralihkan oleh seorang lelaki yang duduk di sebelah gadis itu. Tatapan mata mereka saling bertemu. Menatap dalam, sedalam-dalamnya.

Dia menatapku? Tatapan itu sangat indah! Zilong membatin.

Alucard menyikut lengan Freya. Freya tersentak kaget dan menghadap ke arah Alucard. Sesekali Freya mencuri-curi pandangan kepada Zilong.

"Aku tau, tapi lanjutkan dulu basa-basinya," bisik Alucard mengerti dan dibalas dehaman serta anggukan dari Freya.

Freya kembali berbicara mengenai seorang Fighter yang kuat nantinya. Walaupun, pandangannya masih sedikit melirik Zilong dan Zilong juga merasakan bahwa dirinya sedang dilirik oleh Freya. Tentu saja itu membuat dirinya malu.

Alucard hanya duduk bersantai di kursi guru memandangi Freya yang sedang memberikan penjelasan.

Wanita ini sangat kuat. Tidak salah dirinya masuk kelas fighter dahulu, Alucard membatin dan seketika mengingat bagaimana dahulu Freya selalu dibully karena dirinya adalah satu-satunya wanita yang masuk di kelas fighter.

Aku kasihan pada dirinya dahulu, jika aku kembali mengingatnya, Alucard masih saja memikirkan Freya yang dahulu dan Freya yang sekarang.

"Apa ada pertanyaan?" tanya Freya setelah ia selesai memberi penjelasan seputar seorang fighter.

Kelas sunyi tidak ada yang ingin bertanya. Freya dan Alucard memandangi seisi kelas dan memang tidak ada yang ingin bertanya.

"Baiklah, kuanggap kalian sudah mengerti dengan apa yang aku jelaskan tadi," ucap Freya dan menatap Alucard, menganggukkan kepalanya tanda bahwa tugasnya kali ini sudah selesai.

Alucard memejamkan mata, lalu membukanya. Ia berdiri dan berjalan mendekati Freya. Tangan Alucard menepuk pundak Freya dengan lembut.

"Kerja bagus, Freya," puji Alucard kepada Freya. Freya hanya mengangguk. "Baiklah, ayo kita pergi. Tugas kita sudah selesai kali ini."

"Baiklah!"

================================
[HA] -7- Fighter Class
!Done!
🎮Jum'at, 8 Maret 2019🎮
================================

A/N
Mau diseriusin lanjut atau udah berhenti aja dan hapus? :V

Salam rindu apdet dari Mizu :v

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top