[HA] -5- Class
--Kelas Fighter--
"Aku nggak beruntung banget satu kelas sama kamu!" ucap Ruby kepada Zilong yang nyatanya mereka duduk sebangku.
"Emangnya aku beruntung gitu? Ih, nggak banget!" balas Zilong.
"Huh,"
Seketika seseorang berjanggut masuk ke kelas mereka. Orang itu membawa senjata seperti tembakan berondong. Bajunya pun tak tertutup sehingga menampakkan tiga goresan yang terlihat dalam di bagian dadanya. Di bajunya yang sebelah kiri pun tertempel pin berwarna perak berbentuk serigala.
"Kamu tau? Orang itu terlihat jelek!" bisik Zilong kepada Ruby.
"Emangnya kamu enggak jelek?" tanya Ruby yang bersifat menyindir Zilong.
"Aku lebih tampan!" ucap Zilong.
"Pagi semuanya! Perkenalkan nama saya Roger. Saya yang akan mengajar kalian di kelas Fighter ini!" ucap orang itu di depan.
"Pagi, Pak!" jawab seluruh murid, lalu suasana menjadi sepi.
"Saya akan mengajarkan kalian tentang menjadi seorang Fighter yang bisa ditakuti oleh lawan," jelas Roger dan disimak oleh anak didiknya. "Dan ngomong-ngomong, saya tidak akan sendiri. Saya akan ditemani oleh para senior kalian."
Keadaan kelas pun mulai ramai. Mungkin bisa dibilang ricuh. Banyak orang yang menginginkan seorang wanita. Bagaimana tidak? Mayoritas kelas fighter adalah seorang lelaki.
"Menurutmu seniornya itu siapa? Aku harap seorang perempuan cantik!" bisik Zilong kembali kepada Ruby.
"Aku berharap seorang lelaki yang..." Ruby pun terdiam ketika seseorang masuk ke dalam ruang kelasnya.
Ruby terpaku pada orang tersebut. Zilong mengikuti arah tatapan Ruby dan tampak seorang lelaki membawa pedang berukuran cukup besar di depan kelasnya.
Ruby mulai bergerak. Tapi gerakan itu aneh. Mungkin, ia akan berteriak dan dengan cepat tangan Zilong menutupi mulut Ruby yang benar-benar hampir saja berteriak.
"Jangan teriak!" bisik Zilong dan menurunkan tangannya.
"Tampannya..." ucap Ruby, lalu menatap dalam seseorang yang ada di depan kelasnya. Tangannya pun menyangga kepalanya.
"Dasar aneh!" gumam Zilong.
Tak lama seorang wanita masuk setelah lelaki itu. Wanita berambut pirang yang membawa pedang di tangan sebelah kanannya dan membawa perisai di tangan sebelah kirinya.
Zilong terdiam membeku. "Cantiknya!"
--Kelas Mage--
Kagura duduk sendirian. Bangku sebelahnya kosong tak terisi oleh seorang pun.
"Halo!" sapa seorang lelaki berambut pirang keriting dihadapan Kagura.
"Hai!" balas Kagura dengan senyumnya.
"Aku Harley. Boleh aku duduk di bangku sebelah kamu?" tanya Harley dan dibalas anggukan oleh Kagura.
"Terimakasih! Ngomong-ngomong siapa namamu?" tanya Harley sembari mengulurkan tangannya.
Kagura pun membalas uluran tangan Harley, lalu menjawab, "namaku Kagura. Senang berkenalan denganmu!"
"Aku juga! Semoga kita bisa menjadi teman yang baik," kata Harley lalu melepaskan uluran tangannya.
"Semoga.." Kagura tersenyum manis.
Tak lama, Ratu Aurora masuk ke kelas Mage. Kagura pikir Ratu Aurora hanya akan mengecek keadaan kelas. Ternyata guru pengampu kelas Mage adalah Ratu Aurora sendiri.
"Saya yang akan langsung mengajar kelas Mage. Dan ya, saya tak sendiri disini. Dua senior kalian akan ikut menemani dan mengajar," ucap Ratu Aurora dan diikuti oleh masuknya seorang lelaki dan seorang perempuan yang berpakaian couple.
"Halo, semuanya! Aku Eudora dan lelaki yang ada disebelahku adalah Gord. Semoga kita bisa menjadi partner yang baik sebagai Mage," jelas Eudora memperkenalkan diri dan Gord.
Harley berbisik pada Kagura, "hey, kamu lihat itu? Apa mereka pacaran?"
Kagura pun menengok ke arah Harley dan menjawabnya, "entahlah.."
"Mereka terlihat serasi dengan pakaian couple Christmas mereka!" Harley kembali berbisik.
"Ya, kamu benar! Mereka terlihat serasi!"
--Kelas Marksman--
"Hey, boleh aku duduk disebelah kamu?" tanya Miya pada seorang wanita bermasker dihadapannya.
"Tidak boleh! Aku ingin duduk sendiri!" serunya.
Miya pun menampakkan wajah sedihnya. Padahal ia hanya ingin duduk disebelah wanita itu. Seseorang pun menepuk pundak Miya. Miya berbalik dan mendapati seorang wanita berambut twintail tersenyum dihadapannya.
"Hey, aku Layla. Duduk sama aku aja! Bangku sebelahku juga kosong!" ucapnya.
"Oh, hai! Aku Miya. Baiklah! terimakasih, Layla!" Miya dan Layla pun berjalan dan duduk di bangku mereka.
"Sama-sama!" ucap Layla.
Keadaan kelas ramai dan ricuh. Miya hanya memperhatikan seorang wanita bermasker tadi. Ia tenang-tenang saja padahal yang lain sedang ribut.
Tak ada tanda-tanda guru masuk atau apapun itu. Padahal pada pengumuman tadi, kelas akan segera dimulai. Nyatanya tak ada guru yang masuk ke dalam kelas Marksman. Sampai-sampai tak lama kemudian, dua orang lelaki memasuki kelas Marksman.
"Ppsst... Miya!" panggil Layla berbisik.
"Hm? Ada apa Layla?" tanya Miya kepada Layla yang memanggilnya.
"Apa kita memiliki dua guru disini?" Miya pun mengangkat kedua bahunya tanda tak tahu.
Kedua lelaki itu pun memperkenalkan dirinya masing-masing. Dan faktanya adalah, mereka hanya senior yang diutus oleh guru yang nyatanya mengampu dua kelas yaitu kelas Fighter dan kelas Marksman.
Nama guru itu adalah Roger dan kedua orang senior itu bernama Clint dan Yi Sun Sin.
--Kelas Assassin--
Gusion terduduk sendiri. Bangku sebelahnya bahkan kosong. Awalnya Gusion berharap bahwa ada banyak seorang wanita didalamnya. Dan fakta yang ia terima adalah, kelasnya penuh dengan lelaki. Tak ada satupun wanita didalamnya.
"Hancurlah impianku buat nyari pacar!" batin Gusion dalam hati.
Seorang lelaki pun berlari dari luar kelas menuju ke dalam kelas. Gusion yakin bahwa guru kelas Assassin sebentar lagi akan memasuki kelas.
Seperti dugaannya, gurunya memang sudah datang! Dan bagi Gusion itu adalah hal yang bagus! Karena gurunya adalah seorang wanita. Gusion seakan jenuh melihat para lelaki dihadapannya.
Tapi, guru itu diikuti oleh tiga orang dibelakangnya yang terdiri dari dua orang lelaki dan seorang wanita. Gusion kembali merasakan beruntung bahwa ada wanita didalam kelasnya.
"Baiklah, perkenalkan. Saya adalah Karina. Dan tiga orang disebelah saya adalah senior kalian," ucap Karina. "Kalian bertiga, boleh memperkenalkan diri!"
Suasana kelas pun sunyi menunggu para senior itu memperkenalkan dirinya masing-masing. Namun, hal itu tertunda karena ada seorang wanita yang berdiri di depan pintu dan mengetuk pintu kelas.
"Maaf saya terlambat. Bolehkah saya memasuki kelas?" tanya seorang wanita itu menunggu jawaban agar ia diperbolehkan masuk.
"Silahkan masuk dan duduk di bangkumu. Usahakan jangan terlambat masuk besok!" ucap Karina memperbolehkan.
Wanita itu berterimakasih dan memasuki kelas. Gusion hanya memperhatikan wanita itu masuk dan berharap bahwa ia akan duduk bersebelahan. Tapi, wanita itu memilih tempat yang kosong. Jauh diseberang Gusion duduk.
"Seenggaknya masih ada cewek yang masuk di kelas ini!"
================================
[HA] -5- Class
-Done!-
🎮Selasa, 12 Februari 2019🎮
================================
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top