Side 8
Cute Side: Dia terlalu asyik sendiri.
"Kami pulang."
"Maaf menganggu~"
Suara khas (Name) yang muncul setelah suara Jiro dan Saburo sukses menarik perhatian Ichiro yang sedang menonton di ruang TV.
"Oh, kalian sudah pulang," komentar Ichiro pada kedua adiknya, "dan selamat datang (Name)."
"Halo Ichiro," balas (Name) meletakkan tasnya di samping sofa yang Ichiro duduki, "tidak bekerja di toko hari ini?"
Ichiro menggeleng, kemudian melihat kedua adiknya yang pergi ke kamar mereka untuk mengganti seragam mereka.
"Hari ini aku sudah menyelesaikan pekerjaanku, jadi aku pulang dan istirahat."
"Jangan memaksakan diri, ok?" sahut (Name) dengan santainya mengambil kain yang digunakan untuk membersihkan lemari.
"Kenapa tidak duduk dulu?" heran Ichiro kemudian berdiri dari sofa, "aku akan menyiapkan teh untukmu-jika kau datang dan langsung membersihkan rumah, kau terlihat seperti pembantu rumah tangga, (Name)."
"Jahat sekali kau memanggil kekasihmu pembantu," sahut (Name) mengembungkan kedua pipinya, "lagipula hari ini aku sudah berjanji akan membersihkan lemari besar rumah kalian, kan?" sambungnya menatap lemari yang dimaksud.
"Tapi duduklah dulu," ucap Ichiro mendekati (Name) dan memegang bahunya.
"Aku akan duduk saat tehnya sudah ada!" ucap (Name) kemudian mendorong pundak Ichiro menuju dapur, "jadi buatlah dulu tehnya~"
Mau tak mau Ichiro mengikuti ucapan (Name), dan dia langsung berjalan menuju dapur dan membuat teh secepatnya agar (Name) bisa duduk terlebih dahulu.
"Oh, (Name)-berhati-hatilah saat membersihkan lemari itu, ada banyak barang disana," ucap Ichiro teringat isi lemari yang dimaksud, yang kebanyakan adalah barang yang berat.
"Oke~"
Tak lama kemudian teh sudah sia disajikan, dan Ichiro kembali menuju ruang TV.
"(Name), tehnya sudah jadi-" ucap Ichiro meletakkan dua gelas teh di atas meja.
"Huh sebentar," ucap (Name).
Namun iris Ichiro tertuju pada kotak besar yang berada di rak paling atas, yang letaknya tepat berada di atas (Name).
"(Name), hati-hati," ucap Ichiro tak tenang.
"Tenang saja~" ucap (Name) terkekeh, "aku selalu berhati-hati-"
Namun (Name) tak sengaja menyenggol lemari tersebut, yang sukses membuat kotak besar yang menjadi perhatian Ichiro bergerak jatuh.
"(Name), awas!!"
Ichiro berhenti bergerak saat tangan (Name) yang bebas menahan kotak besar tersebut jatuh, kemudian (Name) mendorong kotak tersebut kembali ke posisi awalnya.
"Hup, hampir saja. Hehe, sudah kubilang aku akan hati-hati kan?" tanya (Name) terkekeh kemudian menoleh ke arah Ichiro.
Dan cengengesan (Name) hilang saat melihat ekspresi tak senang Ichiro.
"Ichiro, kau marah?"
"(Name)."
"Maafkan aku."
Problem Side: Hingga diriku tidak bisa untuk tidak khawatir padanya.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top