Side 5
Cute Side: Ekspresi yang dia tunjukkan selalu menarik saat berhasil membersihkan atau merapikan sesuatu.
(Name) tersenyum lebar, meletakkan piring yang sudah dia keringkan ke dalam rak piring, kemudian menghela napas panjang.
"Ada apa?"
"Hyaa!"
(Name) tersentak kaget saat napas panas Ichiro menyapa telinganya, dan suara Ichiro yang terasa begitu dekat di telinganya.
(Name) berbalik sambil memegang telinganya yang terasa panas, dan terlihat ujung telinganya juga sedikit memerah.
Ichiro hanya terkekeh melihat reaksi (Name), sebelum akhirnya mendekati (Name) dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang kecil (Name).
"Kau menghela napas panjang, ada apa?"
"Ah," (Name) tersenyum kemudian memainkan rambutnya, "sudah dua minggu aku tidak ke rumahmu, aku rindu bersih-bersih," ungkap (Name) menoleh ke arah lain.
"Apa di Inggris menyenangkan?"
"Menyenangkan," namun senyum (Name) memudar, "hanya saja aku stress disana."
"Kenapa? Apa menjadi asisten dosen sesulit itu?"
(Name) adalah mahasiswi jurusan kedokteran yang juga merangkap sebagai asisten dosen. Walaupun jadwal kuliahnya padat, (Name) selalu berhasil mengatur waktunya dan mengerti semua materi dengan cepat sehingga (Name) diangkat menjadi asisten dosen.
Selain itu, menjadi asisten dosen memiliki bonus tersendiri yaitu (Name) terbebas dari tugas akhir.
Bonus lainnya? Dia akan diajak keluar Jepang karena dosennya ini sering dipanggil keluar untuk mengajar di universitas luar negri.
"Tidak juga," jawab (Name), "hanya saja selama dua minggu itu aku tidak bisa bersih-bersih," sambungnya kemudian kembali menghela napas, "oleh karena itu aku bahagia akhirnya bisa bersih-bersih kembali," tutup (Name) tersenyum lebar.
'Jadi dia menghela napas lega,' pikir Ichiro.
"Ya, aku bisa lihat itu," komentar Ichiro melihat tumpukan piring yang terlihat bersih hingga mengeluarkan blink-blink imajiner.
'Belum lagi bagian rumah yang lain, aku merasa tiap ruangan selalu mengeluarkan blink-blink imajiner,' batin Ichiro tersenyum canggung.
Namun saat Ichiro kembali melihat ke arah (Name), perempuan itu sudah tidak berada di depannya lagi, sukses membuat Ichiro berkedip kaget.
"Aku sudah cuci piring~" ucap (Name) berjalan cepat menuju kamar Yamada bersaudara, "sekarang saatnya membersihkan kamar kalian dan aku selesai membersihkan rumah kalian."
Wajah Ichiro memucat dan dia langsung mengejar (Name).
"Tunggu dulu (Name)! Jangan kamarku dulu!"
"Kenapa? Jika masalah barang khilafmu bukannya aku sudah tahu?" sahut (Name) tersenyum kemudian memegang knop pintu kamar Ichiro, "lagipula sesuai namamu, kau yang pertama dulu, Ichiro~"
"Bukan itu yang aku khawatirkan!"
Pintu dibuka, wajah penuh senyum (Name) perlahan memudar saat melihat keadaan kamar Ichiro.
Berantakan, pakaian disana dan disini, LN dan manga bertebaran, selimut dimana kasur dimana, dan lemari pakaian yang tidak di tutup.
Ichiro membatu saat melihat ekspresi (Name).
"Ichiro."
"M-maafkan aku."
Problem Side: Termasuk ekspresi saat melihat sesuatu yang berantakan.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top