Part 2

Drap! Drap! Drap!

            Suara langkah kaki cepat yang bergema di sebuah rumah yang tak terurus dan kosong, membuat suaranya semakin terdengar hingga kesetiap inci rumah tersebut.

         Seorang pemuda berlarian dari ruang ke ruangan yang lain. Dia nampak dikejar oleh sesuatu, tapi tubuhnya sudah sangat lelah untuk berlari. Entah berapa lama pemuda itu terus berlari dan berlari, tidak memperdulikan apa yang ada di depannya. Tidak jarang dia akan menabrak atau tersandung sesuatu dan berakhir dengan terjatuh, bahkan terluka. Tapi satu yang pasti, dia harus tetap berlari dari 'dia', dan keluar dari tempat yang mengerikan ini.

"Huh .... Huh .... A-apa dia ... Ma-masih mengejarku?" tanya seorang pemuda pada dirinya dengan terengah-engah. Dia berhenti sebentar dan bertumpu pada lututnya, pemuda itu mengambil oksigen sebanyak-banyaknya untuk tetap tenang dan berusaha mengumpulkan energi untuk berlari lagi.

           Pamuda itu melirik sebentar ke belakang untuk memastikan kalau dia tidak dikejar lagi atau setidaknya keadaannya cukup aman.

"Ke-kemana dia? Bukankah dia di belakangku?"

           Baru saja pemuda itu bertanya pada diri sendiri, sebuah suara terdengar ditelinganya yang sensitif terhadap suara-suara kecil.

Srak!

        Suara apa itu tadi? Apa itu suara dari 'dia' atau bukan? Apa itu hanya angin saja? Hewan? Barang yang jatuh? Atau ... Sesuatu yang lain? Banyak pertanyaan muncul dikepala pemuda itu. Dia melihat untuk menelusuri setiap arah datangnya suara itu,  tapi dia merasakan sesuatu, sesuatu dibelakangnya.

Glek!

         Dia menelan ludahnya susah payah untuk menetralkan dirinya, tidak berani melirik ke belakang juga. Pemuda itu hanya merasakan kalau atmosfer di ruangan yang ia tempati terasa makin menipis, angin dingin yang menerpa dan membuat tubuhnya menegang. Ya, dia merasakan keberadaan sesuatu di belakangnya, tepatnya seseorang.

          Dengan gerakan patah-patah pemuda itu berbalik kebelakang. Sangat susah! Sulit untuk digerakan! Apalagi kalau keadaannya menakutkan seperti ini?pemuda itu berhasil berbalik seutuhnya, dia membuka matanya lebar-lebar supaya dapat melihatnya dengan jelas. Tapi ..., dia tiba-tiba membolakan kedua matanya, tangan dan kakinya bergetar, tidak, seluruh tubuhnya bergetar ketakutan. Keringat dingin bercucuran, wajahnya yang sudah pucat pasi, dan tidak mampu berbuat apa-apa. Pemuda itu terpaku pada sesuatu di depannya, bahkan tidak mampu bergerak walau seinci saja.

            Pemuda itu melihat 'dia'. Ya, dia yang telah mengejarnya selama ini. Seorang perempuan berbaju putih kotor dan sobek, tidak memakai sandal ataupun sepatu, tubuh yang kotor dan kurus kering, rambutnya yang hitam panjang tak terurus. Terlihat mengerikan dengan beberapa luka goresa di tangan dan kakinya yang terlihat masih berdarah, dan memenuhi setiap tubuhnya, ditambah kukunya yang tajam berukuran sekitar 20 CM. Lalu, dengan wajahnya dipenuhi darah dari beberapa cakaran yang menghiasi, mata merah yang melotot, dan sebuah senyuman yang menyeramkan, lebih tepatnya menyeringai dengan gigi-giginya yang runcing.

"Aaaaaaaaaaa!!!!!"

______

"Aaaaaaaaaaa!!!!!"

"BERISIK NARUTO!!"

Naruto POV

             Aku terbangun dari mimpiku dengan teriakan. Tunggu, terbangun? Jadi, sebenarnya itu hanyalah mimpi? Mimpi yang seperti nyata, aku masih bisa merasakan sensasinya. Menakutkan!

"Kau kenapa berteriak hah?!" seorang pemuda seumuranku bertanya dengan nada yang ketus. Dia tepat di sisi kiriku. Pemuda yang biasa dipanggil Kiba, ya dia memang Kiba. Tubuhnya hanya setinggi pundakku, dengan iris mata hitam, dan rambut hitam. Memiliki sifat mudah marah tapi kadang bertingkah konyol. Kadang dia melakukan sesuatu yang aneh dan membuatku tertawa.

"JANGAN BERTERIAK DI MOBIL!!" yang barusan berteriak adalah Choji. Aku lupa kalau kami sedang berada di mobil. Dia duduk di samping kursi pengemudi, dia sedang asik dengan game pada Handphone-nya itu. Apa itu alasannya? Apa dia terganggu dengan teriakanku tadi?

           Choji itu memiliki tubuh tinggi dan sedikit gemuk, ups! Aku bisa dimarahi kalau mengatakan dia gemuk. Intinya dia itu sedikit berisi, tinggi, beriris coklat kehitaman, rambut coklat, dan memiliki wajah bulat dengan pipi seperti bakpau. Sifatnya itu tidak terduga, kadang mudah marah, ceria, atau yang lainnya. Tapi satu yang pasti, jangan pernah mengganggunya kalau sedang tidur dan bermain game, dia tidak akan suka!

"Tau tuh, ganggu orang lagi baca aja." kali ini orang yang berkomentar adalah Sasuke. Dia berada di sisi kananku. Itu berarti aku berada di tengah antara Kiba dan Sasuke.

           Sasuke itu bertubuh tinggi dan tegap, beriris hitam, dengan rambut hitam bergaya rapih tapi tetap cool, menurut dia. Dia juga rajin olah raga, dan suka membaca buku, tapi tidak suka kalau ada yang mengganggu ketenangannya. Dia itu pecinta damai, orangnya juga santai, gak seperti dua orang yang tadi. Lihatlah sekarang, dia asik membaca buku. Oh iya, rambutnya terlihat seperti pantat ayam, wkwkwk ....

             Dan satu orang lagi yang sedari tadi diam dan memperhatikan jalan, tidak peduli kalau kami bertiga mengganggu. Dia adalah sopir kami, eh? Maksudnya teman kami juga, yang memiliki mobil ini.

             Dia bernama Sikamaru, panggil saja dia Sika. Dia bertubuh tinggi, bahkan melibihi kami bertiga. Tapi dia selalu menunduk, bukan menunduk seperti itu, karena kalau dia berdiri, dia tidak bisa tegap. Tubuhnya lebih kurus dari kami, dengan rambut hitam sedikit panjang, beriris hitam, wajahnya juga cukup tampan sama seperti kedua temanku, tapi tidak lebih tampan dariku tentu saja!

             Sifatnya Sika itu cukup ramah, tapi pendiam, kadang dia juga bertingkah lucu dan konyol. Karena setiap dia membuat lolucon, tidak ada yang tertawa, justru mereka akan menertawakan orangnya, bukan loluconnya.

           Oh iya, aku adalah Naruto, sering dipnggil Naru juga. Aku memiliki iris mata biru langit, rambut pirang gaya cool, cukup tinggi dengan tubuh bak atletis, dan tentu saja sangat tampan dan cool. Hey, jangan melihatku seperti itu, aku memang tampan dan cool! Eakk ... Hati-hati terpana kalau melihatku.

              Kami dalam perjalanan menuju suatu tempat untuk mendaki dan sekedar kemping untuk mengisi liburan sekolah. Ya, kami masih anak SMA kelas dua semester akhir. Ini adalah perjalanan yang biasa kami lakukan, hanya saja kali ini adalah perjalanan mendaki dengan tempat yang berbeda. Katanya tempat itu sangat indah dan belum terjamah banyak orang, suasananya juga masih asri dan cocok untuk berkemping.

Naruto POV end

"Kenapa kau diam saja Nar?" tanya Kiba berhasil membuyarkan lamunan Naruto.

"Gak,"

"Terus kenapa kau teriak hah?!"

"Ck! Tadi cuma mimpi buruk. Maafkan aku." Naruto membalasnya dengan sedikit tidak suka.

"Mimpi buruk ko teriaknya sampai segitunya? Dasar!" komentar Choji membuat dahi Naruto mengkerut.

"Ck!" sepertinya Naruto malas melayani orang itu.

"Hn, sudahlah kalian. Kita akan segera sampai sebentar lagi." kini sanga pengemudi atau Sikamaru yang berucap.

"Benarkah? Yes!" teriak girang Kiba di belakang Choji.

"Hm, kalian sebaiknya bersiap." saran Sasuke tanpa mengalihkan perhatiannya pada buku yang ia baca.

                Tanpa ada yang memperhatikan, tiba-tiba saja ada yang menyembrang di depan mobil mereka.

Cekiitt!

              Mobil itu berhasil dihentikan dengan tiba-tiba. Mereka nampak terkejut dengan apa yang barusan melewati di depan mobil mereka.

"Astaga ..., tadi itu apa?" Sikamaru melihat ke sekeliling.

"Entahlah," Naruto menanggapi dengan wajah yang susah dijelaskan.

"Huh ... Apa yang kita tabrak tadi?" Choji melihat ke arah jendela mobil dan melihat ke belakang. Siapa tahu ada sesuatu.

"Eh? Memangnya kita menabraknya?" kini Kiba dibuat kebingungan.



______________________________________

Gimana ceritanya? Maaf kalau banyak yang salah, silahkan koment aja kalau salah.

Bagi yang suka, silahkan vote.

Terimakasih kepada yang telah membaca dan vote cerita ini, terimakasih banyak 🥰😆.

Ingat, jangan lupa Voment kalau suka🥰😋😆

Dan ... Follow Authornya?😊😅

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top