Sia-Sia
Dia mengubah nasib dengan jarinya yang tertusuk jarum, setiap lima bulan sekali, dan Tiaryn tak dapat menghindar. Jarum itu beracun, dikirimkan oleh ahli sihir kerajaan. Padahal ia sudah diasingkan ke menara tinggi yang jauh dari hiruk-pikuk manusia, tepat di Lembah Wheein. Kendati jarak membentang ribuan kilometer, mengapa keluarga kerajaan demikian terhasrat untuk selalu menghukumnya?
Ini pasti kutukan, sebab biar bagaimanapun memasuki Lecatreea dengan iming-iming keabadian merupakan suatu pembodohan. Tiaryn, yang dapat keluar dari sana, pasti hanya beruntung. Ia memang abadi, tapi jangan harap segalanya menjadi lebih muda. Agar tetap abadi, ia meresap energi kehidupan makhluk hidup lain di sekitarnya. Itulah sebab dekrit raja muncul agar Tiaryn diasingkan, keputusan yang tentu saja sudah benar.
Yah, Tiaryn memang kesepian, tetapi bukan berarti ia menderita. Malahan dengan perpustakaan kecil di tempat ini, Tiaryn terhibur. Dengan membaca, berapa lama waktu yang dihabiskan pun tak masalah. Buku-buku kisah itu temannya, terhubung dalam rangkaian dunia baru. Dari mana datangnya buku-buku tersebut? Dengan sihir, tentu saja. Tiaryn tidak bisa pergi dari menara ini, tapi benda-benda mati dapat ia datangkan kemari. Terkadang, kemampuan berpedangnya pun akan ia asah. Tanpa lawan, mengayunkan pedang seorang diri sangat membosankan. Jikalau begini terus, kemampuannya akan melemah.
Hari ini, entah bulan kelima yang sudah berapa kali, jarum beracun kembali muncul; melesat cepat untuk menusuk tepat ke jarinya. Tubuh Tiaryn melemas dan tersungkur ke lantai kayu dingin. Dari luar ia tampak pingsan, namun sebetulnya, kesadaran Tiaryn masih melekat kuat. Ini cuma sihir murahan, efeknya akan menghilang setelah satu bulan.
Maka Tiaryn akan menunggu. Kebebasan mutlak miliknya sebelum jarum itu dikirimkan kembali hanya empat bulan, dan itu menyebalkan.
Beberapa hari kemudian, Tiaryn merasakan hawa kedatangan seseorang; menunggangi naga, masuk lewat jendela, dan melangkah mendekatinya. Siapa? Siapa yang datang? Tiaryn memasang mode siaga, tapi percuma jika tak dapat melawan.
"Namaku Cahen dari kerajaan Iou Elios, dulunya seorang pangeran dan sekarang bukan lagi," ujar orang itu, suaranya berwibawa dan terdengar masih muda. "Ternyata, kau memang nyata. Aku datang untuk menyelamatkanmu."
Kerajaan Iou Elios artinya kerajaan yang mengasingkan Tiaryn dan mengirimkan jarum beracun, kerajaan yang itu. Mantan pangeran menyelamatkannya? Tiaryn tak mau langsung percaya, tapi Cahen betulan melepaskan sihir yang mengekungnya dengan menara. Efek jarumnya sih, Cahen tak bisa berbuat apa-apa. Ia membawa pergi Tiaryn bersama naga putih kesayangannya; ke mana saja, ke negeri mana pun, menjelajah dataran baru, bertanya pada ahli sihir di pelosok negeri untuk menyadarkan Tiaryn meski tak kunjung membuahkan hasil.
Mereka tidak pernah tahu, efek jarumnya tidak akan berakhir jikalau Tiaryn meninggalkan menara. Tiaryn tidak pernah terbangun, tapi terus meresap energi kehidupan milik Cahen dan naganya. Mereka pun mati, jatuh bersamaan ke antah-berantah, dan penyelamatan Cahen sia-sia. []
Catatan: Universe diambil dari cerpen Lecatreea: The Imprecise Tree yang dapat dibaca di akun saya dan cerpen TG-C pada work Long May She Reign yang dapat dibaca di akun MontaseAksara
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top