Primo Amore

Pangeran Scliev.

Semua orang menyukainya; perempuan dan laki-laki, tua dan muda, di negeri dalam dan luar. Isi otaknya luar biasa. Wajah tampannya tak tertandingi. Kelembutan hatinya menarik orang-orang agar tidak membencinya. Segala sesuatu tentang Pangeran Scliev itu sempurna.

Di sini, rakyat harus memanggilnya Tuan atau Tuan Muda Scliev, terutama bagi kami yang tidak memiliki apa pun. Memanggil 'Pangeran' langsung di hadapannya dianggap tidak sopan, hanya beberapa pihak saja yang diperkenankan.

Pangeran Scliev adalah cinta pertama semua anak perempuan. Aku? Tidak, tidak. Mana mungkin aku yang tak berperasaan ini tertarik pada orang lain? Mereka yang tinggal di kastel itu penuh sandiwara. Jangan telan mentah-mentah apa yang mereka tampilkan.

Tentu saja apa yang aku yakini tidak berlaku untuk anak perempuan lain, termasuk temanku yang juga menyukainya. Kalau dia sedang bercerita tentang si pujaan hati, akan kudengarkan walau aku tak peduli. Setidaknya dengan mendengar, ibaratkan aku belajar atau mengetahui hal-hal baru.

Suatu hari, temanku mulai lagi berceloteh, "Aku akan menikah dengannya. Doakan aku, ya!"

Pfft. Aku yang tidak sedang minum malah tiba-tiba tersedak. Konyol. Mana mungkin kalangan bangsawan mau menikahi si miskin.

"Huh, kau pasti meledekku lagi," sungutnya. "Tidak ada salahnya bermimpi, 'kan?"

Benar. Mimpinya saja yang ketinggian. Terlena pada sesuatu yang tidak pasti sangat berbahaya. Kau akan jatuh dan tak berdaya. Sampai temanku mati pun, Pangeran Scliev bahkan tidak pernah tahu dia pernah hidup.

Yah, cinta pertama tidak pernah berjalan mulus, 'kan? []

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top