Poor Horse
Berbeda dari yang lain, awak Rag kuat sekaligus berisi. Ia dapat menahan bokong seberat 70kg dan masih mampu berlari lincah. Atas dasar itu Rag disayang, dibangga-banggakan, diperlakukan sedemikian rupa, sedang yang lain meringkik iri. Rag rasa takdir kehidupannya jauh dari kata aman, sebab pemilik bokong berat itu Jacob─pimpinan koboi distrik utara yang punya segudang musuh. Berkali-kali Rag harus mengadang maut hanya untuk bongkahan 70kg.
Menurut Rag, hidup sebagai kendaraan kaki empat manusia tak buruk-buruk amat. Ia pandai berlari, suka olahraga agar otot-otot terbentuk, sering berpartisipasi pada pertunjukan rodeo, dan tentu berbagai rintangan sudah dihajar sana-sini. Namun akan ada saat di mana Rag berharap Jacob tak memilihnya ke medan tempur. Ia takut insiden sahara terik terulang, meski untungnya mereka selamat. Biasanya setelah hampir mencelakai tuan pemilik, para piaraan tak kuasa bersatu bersama mereka kembali.
Rag harap seiring berjalannya waktu, ia dapat menjadi lebih kuat lagi. Sebetulnya ini agak tamak, sebab kekuatan Rag sendiri sudah di atas rata-rata kuda biasa. Salahkan Jacob yang menjadikan Rag menderita.
Matahari sudah merangkak ke arah barat tatkala Jacob menariknya keluar dari kandang, lengkap dengan pakaian koboi dan persenjataan. Jacob memiliki banyak lipatan-lipatan berlemak di tubuhnya serta jenggot dan rambut okelat yang sedikit panjang. Barangkali saat ini belum lahir penghinaan terhadap fisik jika mereka memiliki prestasi.
"Aku harus selesaikan ini," ujar Jacob, mengelus kepala Rag. "Kau akan setia padaku sampai akhir hayat, 'kan?"
Nah, Rag tidak suka ini. Terkadang tuannya itu akan meracau aneh dan siapa saja bakalan bergidik ngeri terhadap ucapannya. Sebagai jawaban, Rag meringkik lirih. Jacob menempelkan kepalanya ke milik Rag, ia terdiam cukup lama di sana tanpa melakukan gerakan apa pun. Ketika rekan-rekan koboinya yang lain memanggil, barulah Jacob naik ke awak Rag dan memacu jalan.
Rag terus berlari, mengikuti segala arahan. Panas sedang terik-teriknya di tengah sahara, terlebih pasir-pasir beterbangan─itu agak mengganggu. Rag tidak tahu sudah sejauh mana mereka, tapi di kejauhan ia mulai melihat pasukan koboi yang lain.
"Itu mereka! Serang!!!" teriak Jacob, mengambil pistol dan menembak. Rag tahu apa yang harus dilakukannya, maka ia berusaha sebaik mungkin seperti yang sudah-sudah. Dengung tembakan terdengar di segala penjuru, mereka saling menembakkan pelatuk.
Rag tidak sadar musuh telah menjadi lebih kuat. Kini terpojoklah mereka sehingga harus mencari celah dan kabur. Namun sebelum sempat, bagian kaki depan dan pinggul Rag tertembak. Ia tersungkur menyentuh pasir sahara. Rag meringkih, mencoba bangkit untuk memastikan keselamatan Jacob dan tuannya itu diseret-seret setelah dadanya tertembak.
Selama ini Rag sadar betul ia akan berpisah dengan tuannya yang amat ia sayang. Namun setidaknya bukan mati mengenaskan seperti ini. Terlebih Rag juga mungkin tak akan tertolong, ia harus menahan euforia pedih sebelum benar-benar pergi.
Oh, Rag, si kuda yang malang. []
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top