Pengacara
Saat ini aku adalah seorang pengacara.
Pengangguran banyak acara.
Sehari-hari mendekam di rumah. Keluar hanya untuk lari pagi dan belanja ke supermarket terdekat. Aku juga pergi main meski tidak sering. Teman-temanku sudah pada sibuk dengan urusannya masing-masing. Terkadang pesanku dibiarkan tidak dibalas begitu saja. Sedih? Awalnya begitu. Namun aku cukup sadar semua manusia pada akhirnya akan hidup sendiri-sendiri. Jadi ya, aku berusaha menjalani hidup untuk diriku sendiri sebaik mungkin.
Tidak sulit. Aku bisa melakukan apa saja walau suntuk sesekali menghampiri. Aku bisa melanjutkan kegiatan yang dulu tak sempat dilanjutkan karena sibuk sekolah: menulis, membaca, belajar bahasa, belajar menggambar, menonton Netflix, main game. Terlalu banyak pilihan 'apa yang harus kulakukan hari ini' sampai pernah kebingungan sendiri.
Apakah aku stres menjalani hidup seperti ini? Asalkan aku menikmatinya dan positif, semestinya tidak. Musuh terbesar dalam menjalani hidup no life seperti ini adalah perasaan kesepian, perasaan iri melihat teman-teman, overthinking, serta omongan keluarga besar. Barangkali aku sudah cukup dewasa dan apatis, meskipun sering membuat down, aku cepat bangkit kembali.
Kalau ditanya sekali lagi, aku bakalan menambahkan, "Yah, nangis darah pasti ada, tapi besoknya lebih banyak enjoy dan bersyukurnya."
Terutama, aku bersyukur memiliki kawan dunia maya. Mereka senantiasa membantuku, mendengarkan ceritaku, mendukungku. Walaupun hanya bertegur sapa di depan layar, kehadiran mereka membuatku merasa tidak sendirian. Tahun depan kami berencana untuk bertemu, semoga itu bukan wacana belaka.
Lalu aku sampai pada titik yang membuatku tersadar bahwa aku juga harus membuat gebrakan. Keseringan bersenang-senang pun tidak baik.
Jadi selain fokus belajar untuk seleksi ujian masuk universitas berikutnya, aku mencoba memulai freelance dan melamar WFH. Ini aku lakukan untuk memperbagus CVーyah, walaupun perubahannya tidak besar, aku senang bisa menemukan tempat yang cocok. Terkecuali deretan deadlines-nya, bikin mampus. Namun, lagi-lagi aku menikmatinya. Ini ranah yang aku sukai terkait konten. Hitung-hitung supaya otak tidak tambah bodoh, sekalian mengatur prioritas dan waktu.
Selama satu tahun ini, meski di awal seolah hampir tenggelam, aku masih bisa berenang juga. Dan aku yakin sebentar lagi akan mendarat di sebuah pulauーya, pulau yang aku impikan sedari dulu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top