Not the upper classes

*maaf kalau fotonya gak jelas

Bila kakiku berjalan empat puluh langkah ke barat, gerai yang selalu pertama kali kulihat adalah gerai tas. Bukan karena aku menginginkan barang tersebut, tapi gerai itu begitu mencolok. Semua orang bakalan melirik tas-tas beraneka warna yang dipajang sedemikian rupa. Para gadis dan wanita pasti senang sekali berbondong-bondong mampir ke sana untuk melengkapi koleksi tas mereka. Dengan begitu, setiap hari mereka bisa memakai tas yang berbeda.

Bila kakiku berjalan empat puluh langkah ke barat, aku tidak akan masuk ke gerai yang tidak ada hubungannya denganku. Tas, perhiasan, aksesoris, pakaian mewah; semua itu tak akan dapat kubeli. Dengan penampilanku yang dekil ini, penjaga gerainya akan langsung marah dan mengusirku. Kadang-kadang sambil melontarkan ucapan kasar atau makian. Mereka pikir kami yang tidak memiliki apa pun akan mencuri.

Bila kakiku berjalan empat puluh langkah ke barat, aku cuma mampir ke gerai makanan dan kain yang murah. Sering kulihat, mereka yang agak terseok-seok memenuhi kebutuhan malah memaksakan diri untuk membeli sesuatu yang mahal. Mereka ingin diakui dan tidak ingin dikucilkan masyarakat. Aku tidak seperti mereka yang menjalin interaksi sosial karena faktor imitasi, apalagi identifikasi.

Gaya hidup konsumerisme, sama sekali bukan gayaku. []

a/n: kata 'oleh' bila dicari pakai google images malah jadi oleh-oleh.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top