Mist and the Shield

Lembah Rheein menjadi sulit ditaklukan. Lewat sejarah yang sudah-sudah, Artegra paham betul perjalanannya menemukan pohon harus melewati tantangan besar. Nyawa menjadi taruhannya─tetapi, apakah ini tidak berlebihan? Rasa penyesalan terkadang menyelimuti hati, hanya saja sudah terlanjur maju, mau bagaimana lagi? Di hadapan Homeros, si prajurit terbaik, Artegra tidak boleh tampak lemah. Ia harus mempertahankan keteguhannya dalam menemukan pohon.

Artegra tahu Homeros menganggapnya sinting. Artegra juga tahu Homeros terpaksa mengawalnya pergi, padahal ia tidak ingin. Andaikan Homeros menolak, ia pasti punya pekerjaan yang cemerlang di kerajaan. Disegani, tidak perlu takut hari tua, dan menghirup udara lebih lama. Namun, dalam diri Homeros terdapat rasa tanggungjawab melindungi keluarga bangsawan. Baginya yang bukan siapa-siapa, merasa terhormat telah ditunjuk secara langsung sebagai pengawal pribadi seorang pangeran.

"Tuanku, bertahanlah!"

Berat sekali bagi Artegra untuk membuka matanya. Ia merasakan tubuhnya dibawa seringan angin. Suara krasak-krusuk liar sedari tadi terus bergerilya di telinga. Artegra menyadari Homeros tengah berusaha membelah kabut. Perisai yang dipegangnya melindungi mereka dari beberapa serangan. Kudanya berlari dua kali lebih cepat, seekor hewan pun membenci situasi ini.

"Tuanku!" Homeros berteriak. "Apakah Anda sudah sadar?"

Tidak pasti apakah jawabannya ya atau tidak. Artegra mampu mendengar suara Homeros dan samar-samar menyadari situasi sekitar, tapi ia tidak memiliki tenaga sepeser apa pun lagi. Badannya remuk dan pasti kehilangan banyak darah. Satu-satunya yang dapat ia andalkan hanyalah Homeros, bersama perisai dan kudanya, membelah kabut. []

a/n: ini Lecatreea universe yeay, bisa dibaca ceritanya di akun ini ^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top