26. Sakau (S)
Maaf ya kalau bunda gak bisa up cepat,
Bunda sibuk gaes jadi mak2 rempong 😅
Eh baca story bunda yang lain juga ya, yang baru juga 'mak Rempong '
Memang rencana Billal ini bunda buat Sad ending.. Ketawa jahat😈
Vote 🌟 250 bunda up cepet 😛
Canda ih.. Beneran ya Alhamdulilah 😀
Tandai typo...
Happy Reading
.
.
.
.
🌞 Shaeenette Pov
Bukan hal yang mudah untuk menjalani kehidupan sehari-hari kembali tanpa Billal disisiku. Rasanya aku sudah benar-benar ketergantungan sama Billal, gak ada Billal sekarang aja udah berasa seperti sakau.
Ku usap perut Ku yang rata. Ku hela nafas Ku sejenak sebelum benar-benar bangun dan beranjak dari tempat tidur ini.
Tring
Kakak ipar Cinta
Jangan lupa arisan persit di rumah Kakak
Shaeenette
Siap bu danki
Aku segera bangun dari tempat tidur Ku dan Ku gapai foto Billal dan diriku setelah ijab qobul itu.
Bil, kamu dimana sih, aku kangen kamu Bil, aku butuh kamu. Cepat pulang Bil.
Ku usap air mataku yang tanpa diminta sudah meleleh turun. Aku beneran udah sakau saat Billal gak ada.
Aku bergegas untuk berganti baju dan mematut diriku di cermin. Hanya bedak dan lipstik nude yang Ku poles, aku masih ingat kata Billal saat itu.
"Jangan dandan terlalu berlebihan, cukup kamu pakai bedak dan lipstik saja udah kelihatan cantik sekali, apalagi kamu dandan nanti, para ibu persit yang lain pasti iri sama kamu yang cantiknya dari lahir".
Aku rasa Billal udah pintar ngegombal. Ku usap kembali foto Billal yang tersenyum lebar. Ku usap perutku yang masih rata dengan lembut.
Lihat By, senyum Papi kalian natural banget, malah kelihatan ganteng maksimal. Dia sayang kalian By, sayangnya dia belum tahu kalau kalian ada,dia bahkan sangat menginginkan kalian sebelum Mami beneran siap. Bantu doa agar Papi selamat dan cepat ketemu kita ya By.
Oke menye-menye sudah. Sekarang waktunya berangkat ke rumah kak Cinta. Ku ambil tas warna hitam yang di berikan Billal saat seserahan bulan lalu. Aku tersenyum saat Billal pernah memujiku saat itu.
"Kamu beneran cantiknya gak dibuat-buat sayang. Bawa tas simpel aja udah berasa model papan atas lho. Sederhana, tapi kalau kamu yang pakai udah bikin tas ini berkelas".
"Emang tasnya bermerk A".
"Biasa aja, abal-abal kok itu".
"LV kamu bilang abal-abal A?. Ck.. Sombongnya mulai".
🌞🌞🌞
Aku sudah memasuki rumah dinas Bang Melvi, disana terlihat bang Melvi sedang menggelar alas untuk para ibu-ibu persit duduk nantinya. Dia dibantu oleh bang Arga dan bang Zidan.
"tyshaaaaaaa". Teriakkan cempreng dari keempat bocah ini membuatku bisa tersenyum.
Mereka merentangkan tangannya untuk ku peluk berjamaah. Duh gemasnya deh sama mereka.
By, lihat deh kakak-kakak kalian ceria banget, besok mainnya sama mereka aja ya By.
Aku di Gandeng dengan para bocah agar masuk ke rumah yang sudah ramai oleh para perempuan cantik yang sedang sibuk menata kudapan untuk dihidangkan nanti.
"Akhirnya chef kita datang juga". Kak Cinta memelukku lebih dulu dan tersenyum manis.
"Haiy sayang, apa Kabarnya kamu?". Kini kak Rena bergantian yang memelukku.
"Baik kak, Kata Mama, kakak juga hamil ya?". Tanyaku, dan dia tertawa kecil dan terlihat anggun.
"Iya, rejeki dari Allah. Barengan deh kita bertiga". Katanya sambil menunjuk kak Lily yang sekarang berjalan kemari. "Kamu gak pengen nambah juga Cin?".
Kak Cinta tersenyum dan menggeleng, lalu mengusap perutku yang masih Datar. Dia juga membelai kepala Ku layaknya seorang kakak. Sanee tidak pernah seperti ini denganku.
"Jagain babynya, kakak udah gak bisa hamil lagi. Tapi kakak udah bersyukur banget punya si kembar yang membuat rumah ini ricuh tiap saat". Aku tertawa bersamanya dan memeluk dirinya sebentar.
"Eh mantu Mama yang seperti boneka, sini sayang, Mama kenalin sama Mama Arinta, Mamanya kak Cinta". Mama Lea menggandengku menuju perempuan paruh baya yang kulitnya mulus sekali dan tetap kenceng, gak jauh beda sama Mama Lea dan Mommy.
"Duh beneran kayak boneka Barbie ya istrinya Billal. Gemas deh Mama pengen dandanin kamu Biar tambah cetar". Katanya, emang aku Penyanyi yang Syah-syah itu.
"Eh gak ada Ma, Shae udah cantik, gak pake bedak aja udah bikin para tentara Jones ricuh. Sampai mas Melvi teriak-teriak mulu buat ngusir mereka". Kak Cinta sudah ada di depan Ku. "Ayo kita masak spagheti buat suguhan nanti".
Aku mengangguk dan membantu kak Cinta memasak. Kak Cinta sudah merebus Spagheti lebih dulu, dan aku memotong bawang bombay dan bawang putih, lalu beberapa daging giling Ku siapkan.
"Gilaaaakk, chef emang beda ya sama kita yang Mak-mak". Celetuk kak Lily yang sudah ada di ambang pintu.
"Aih, kamu pasti masak spagheti pakai saos kemasan itu kan? Merek Ra Brontak?". Kak Lily dan kak Cinta tertawa lalu mengangguk bersamaan.
"Sst,, Diem deh Mak-mak rempong, kita lagi nonton live show chef Shaeenette nih". Dan Kedua kakak ipar itu diam setelah kak Rena berbicara seperti itu.
Ku mulai menumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum, lalu Ku masukkan daging giling tadi dan kembali Ku tumis sampai daging berwarna coklat, Ku masukkan saos khusus spagheti dan Ku mulai dengan seasoning. Ku masukkan garam, black paper, oregano, tyhme. Terakhir Ku masukkan spagheti tadi dan Ku aduk sampai merata, lalu Ku angkat dan Ku dibantu menyajikannya di piring.
Ku dengar suara riuh khas ibu-ibu sudah ada di depan. Ku lihat para personilnya sudah lengkap. Kak Cinta sengaja menyajikan spagheti diawal, karena apa aku juga tidak tahu.
"Enak nih bu Danki, bagi resepnya dong".
"Iya dek Cinta, bagi resep". Itu suara bu Danyon yang pernah Ku temui.
"Halah paling pake saos jadi itu". Aih ada juga yang julid.
"Eh bukan ya. Ini tuh murni dari chef lulusan Le cordon bleu. Ini Chef Shae yang masak. Jadi bu Danyon, sesi giat persit minggu depan, gak perlu ada chef lain,kita bisa jadikan Shae untuk menggantikan chef yang dulu bu. Bagaimana?".
Hieehhh
"Pas. Dek Melvi benar, kita pakai dek Billal yang rasa masukannya sudah jelas teruji". Putusan final dari bu Danyon.
Dan tak ada peduli pada para jejulid yang mau koar-koar. Kak Cinta dan bu Danyon sudah memutuskan itu. Julid Diem tanpa suara.
Akhirnya sesi arisan ini selesai juga, aku bisa bernafas lega. Aku membantu kak Cinta dan yang lainnya. Setelah itu, aku digiring oleh kak Melvi dan yang lainnya ke ruang tamu.
"Dek, Papa minta maaf belum bisa kasih kabar tentang Billal, kamu bantu doa ya, supaya Billal selamat". Aku mengangguk saat Papa Arsa mengatakan itu, rasanya mataku sudah memanas, kembali air mata ini mengalir.
Bil, aku mohon sama kamu, Please balik ke kita yang udah nungguin kamu disini, apa yang kamu pengen udah tercapai Bil, kita punya anak kembar.
"Dek, sebenarnya ini rahasia Billal. Tapi karena Billal masih belum ada Kabarnya, Abang serahkan restoran milik Billal ke kamu". Bang Melvi menyerahkan sebuah surat hak bangunan dan surat usaha yang sudah terdaftar atas nama Billal.
"Billal udah nyiapin ini sejak lama sebelum kalian menikah, tapi Maafin Abang ya Dek, Abang gak bisa pantau restoran Billal, jadinya ada penurunan bulan ini".
Ku hapus air mataku yang terus mengalir dari tadi, bahkan kak Cinta dan kak Rena mengusap bahuku bergantian. Kak Rena menarikku kedalam pelukannya. Badanku mendadak menggigil jika ingat Billal. Aku kembali sakau tanpa kamu Bil.
Billal aku kangen kamu Bil. Kamu dimana Bil? Aku butuh kamu..
🌞 🌞 🌞
Udah yes segini aja...
Jangan lupa Vote🌟
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top