21. Official (O)


Bunda memang membuat karakter Billal seperti remaja pada umumnya,bukan yang lurus lempeng kek Papa Arsa ataupun babang Melvi. Mereka beda ya gaes,Billal dengan tingkah absurd dan gemasnya, dan Shae yang manis-manis manja gitu. Biar kalian gak bosen gaes.. Masa lempeng lagi lempeng lagi...



Tandai typo banyak



Happy Reading 

.

.

.

.


🌞 Shaeenette Pov 


Dicium apalagi dengan ciuman panjangnya membuat nafasku sesak. Jangan ditanya lagi bagaimana reaksi jantungku saat ini. Ku pastikan sudah meledak. Aku sendiri tidak menyangka jika Billal berani menciumku.  Bibir,kamu sudah tidak Suci lagi.

Dia tersenyum seperti biasanya yang terlihat sangat tampan. Kapan sih dia pernah jelek, perasaan anak tante Lea gak pernah ada yang jelek deh. Dia mengusap bibirku dengan ibu jarinya. 

"Maaf.. Kalau kamu mau tampar aku sekarang,  Silahkan". 

Tampar

Jangaaaaannnn 

Tampar ya..

Jangaaaaannnn Jangaaaaannnn... 

Kenapa banyak jangannnya sih..

"Gak perlu. Aku bisa kena marah tante Lea". 

Dia mencondongkan tubuhnya, dan berbisik di telinga Ku. Ya Tuhan aku bisa menghirup aroma parfumnya yang sangat menenangkan.  Wangi citrus yang segar sekali.

"Kamu menikmatinya gak?" Ku rasakan nafasnya di telinga Ku. "Kalau aku sih iya, bibir kamu manis".

Dag

Dig 

Dug 

Duarrrr 

Jantungku sudah meledak.

"Berarti kamu harus mau nikah sama aku secepatnya. Karena aku sudah cium bibir kamu".

vangke!

"Kalau ya,kamu cukup mengangguk aja. Aku sudah dapat restu dari Kedua orang tua kamu dan orang tuaku". 

Aku mengangguk Kaku. Harusnya jual mahal dikit, kenapa tubuh sama pikiran Ku gak sinkron sih. Dia tersenyum dan mengusap kepalaku lembut,  lalu mencium kening Ku sekilas.  Jangan ditanya lagi bagaimana reaksi jantungku.  Ambyar. 

"Ayo". Dia menggandengku menuju camp.

Tiba di depan camp, Ku lihat 3 bujang buntung yang jadi idola di sini cengengesan melihat kami berdua. Mereka kenapa sih.

"Uhuk.. Official..".  Sindiran dari Dio bermula. 

"Enak ya?. Rasanya apa tadi?. Pake permen gak?". Tanya Pasha,permen apaan sih.

"kalian ngomong apa?". Tanyaku penasaran,  Billal yang Ku lirik malah kembali ke mode datar.

"Ada masalah?". Jawab Billal dingin.

"Shae gak ngerti kalian main kode-kodean". Raden berpindah ke samping Ku dan menumpukan lengannya di bahuku.  "Lo udah official sama pak tentara ini?". Aku mengangguk sekali. "Maksudnya si Pasha, ciuman pak tentara enak gak?. Tadi kalian ciumannya pake permen gak?".

Astaga

Mata Ku melotot kearah mereka bertiga yang malah tertawa terbahak-bahak.  Ku pukuli mereka bertiga berjamaah.  Kurang ajar sekali mereka.

"Dasar tukang intip.  Gue sumpahin mata kalian bintitan semua". Ku pukul kembali mereka yang tertawa.  Aku memandang Billal sengit,  dia biang keroknya.  "Kamu yang urus mereka, aku gak mau sama kamu". Ku tinggalkan mereka semua.

"Shae,  jangan marah dong. Kalian bertiga, lari keliling camp lima putaran".  Teriaknya yang dapat Ku dengar. Dan mereka melaksanakannya. Hebat.

🌞 🌞 🌞 

"Shae". Ucapnya tanpa suara saat aku tak sengaja berpapasan dengannya saat mengambil bahan masakan. "Cinta Shae". Ucapnya lagi.

Jangan ditanya lagi gimana aku. Aku dari tadi rasanya pengen cengengesan gak jelas. Dapat ungkapan cinta dari tentara ganteng tapi datar. Ingatkan aku untuk bertanya ke Tante Lea nanti.

"Sayang apa kabar denganmu, disini ku merindukan kamu". Ku dengar suaranya yang merdu mengalun. Lumer bang dedek.

"Eh ciyeee... Dinyanyiin sama calsum". Aku lebih meneruskan memotong wortel daripada mendengarkan Dio nyinyir.

"Yang udah official tuh gitu ya, bawaannya pengen deketan Mulu. Pulang dari sini, nikah". Dio mengangguk setuju saat Raden bicara.

"Sirik?" Tanyaku.

"Iya lah". Aku menoleh pada Raden. "Gue tuh cintanya sama seseorang bukan caltri yang dia tunjukkan".

"Sabar".

Selesai memasak, tiba-tiba Billal menggandeng tanganku menuju keluar dari camp menuju taman bunga yang tersembunyi itu. Jantungku jadi deg-degan.

Dia menunjukkan video callnya bareng Mommy ku yang terlihat sembab. Mommy menangis saat hape itu ditunjukkan ke aku. Ku pandang wajah Billal dan dia mengangguk.

"Mom, maaf". Ku lihat Mommy mengangguk dan menangis.

"Pulang sama Billal ya Shae". Ku lihat ada pengharapan penuh di mata Mama. "Kita urus pernikqhan kamu ya sama Billal".

🌅🌅🌅

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top