Ch 1; Home
"Ini surat adopsinya, dan ini surat kuasa dari panti asuhan TiánXing kepada Anda dan suami."
Xiao Zhan menerimanya dengan senyum lebar hingga gigi kelincinya terlihat dan terlihat sangat manis
"Oh. Satu lagi," Wanita yang sudah berumur setengah abad itu berdiri dan membuka lemari yang ada di belakang kursi kerjanya. "Ini tanggal di mana Juan masuk ke panti asuhan ini. Sekaligus tanggal lahirnya."
Sekali lagi pemuda manis itu menerimanya dengan sopan. "Uhm...maaf. Misalnya mau membuat akta buat dia, apa ada syarat khusus?"
"Syaratnya sama seperti Anda mengajukan diri menjadi orang tua asuh Juan. Hanya ditambah dengan surat-surat yang dari panti asuhan saja."
Ia mengangguk paham. Lalu dengan segera ia memasukkan berkas-berkas itu ke dalam tas yang sejak tadi ia genggam.
"Suami Anda tidak ikut?"
Rona bahagia di wajah Xiao Zhan langsung menghilang, kini lengkungan bibir yang semula naik, jatuh begitu saja membentuk garis lurus.
"Dia sibuk bekerja, jadi tidak bisa mengantarkanku untuk menjemput Juan."
Wanita itu tersenyum paham, "sepertinya suami Anda adalah tipe pekerja keras."
Ia tidak menjawab, hanya senyum formal yang ia tunjukkan untuk merespon ucapan sang kepala panti.
"Kalau begitu, bisakah saya bertemu dengan Juan?"
"Oh. Tentu saja. Nanti suster Fang Yin akan mengantar Anda." Selanjutnya ibu kepala panti itu menelepon seseorang –mungkin perempuan yang dipanggil Fangyin tadi. Karena 5 menit kemudian, wanita yang berpakaian seperti biarawati itu masuk ke dalam kantor.
"Silakan Tuan Xiao. Suster Fang Yin yang akan mengantar Anda. Mungkin Juan sedang bermain bersama teman-temannya."
Sebelum melangkahkan kakinya, ia memberikan tanda hormat dengan membungkukkan tubuhnya. Lalu suster yang sudah berada di ambang pintu, dengan ramah membungkuk sopan dan memberi tanda agar dirinya keluar mengikuti suster tersebut.
Dirinya bernama Xiao Zhan, 27 tahun. Dia adalah seorang pemuda yang mungkin bisa dibilang tak biasa. Dia gay. Statusnya kini sudah menikah sejak setahun yang lalu, saat setelah 3 bulan diresmikannya pernikahan sesama jenis di Tiongkok, maka jangan terkejut jika dirinya boleh mengadopsi anak di panti asuhan secara legal oleh Negara. Meski baru setahun menikah, tapi dirinya dengan sang suami sudah menjalin hubungan selama 3 tahun.
Suaminya bernama Wang Yibo, pria yang sudah berumur 30 tahun. Tidak terlalu jauh umurnya dengannya. Dirinya begitu mencintainya, begitu sebaliknya sehingga dia menerima secara langsung saat Yibo memintanya untuk menikah.
Tak ada hambatan, keluarga mereka berdua setuju, dan keluarganya Yibo sangat baik dengannya. Yibo adalah pria yang selalu mendominasinya, dan Xiao Zhan –well, dia memang lebih suka berada di posisi yang didominasi.
Dalam sebuah hubungan pernikahan, meski mereka adalah pasangan sejenis, tentu menginginkan kehadiran anak di tengah-tengah mereka. Tidak mungkin bukan, jika dirinya atau Yibo yang hamil? Mereka sama-sama lelaki, dan untuk mendapatkan anak hanya dengan cara adopsi yang sudah dipermudah oleh pemerintah bagi pasangan homosexual.
1 bulan lamanya, Xiao Zhan begitu tertarik dengan sosok anak berumur 4 tahun saat dirinya mengikuti temannya untuk mengadakan bakti sosial di panti asuhan TiánXing. Kata temannya, anak yang bernama Zhang Juan bisa dikatakan perpaduan antara dirinya dan juga Yibo.
Mendengar itu, Xiao Zhan sangat senang dan berharap Juan bisa menjadi anaknya dan Yibo. Pasti Yibo juga setuju dengan usulannya itu, namun itu hanya ekspektasi dirinya saja.
Faktanya, Yibo menolak. Dia bilang, jika mengadopsi anak, tidak akan ada yang bisa mengurusnya. Padahal Yibo tahu, kalau dirinya bekerja menjadi seorang freelancer sebagai ilustrator sebuah perusahaan percetakan. Dia memiliki banyak waktu di rumah selama tidak sedang ada pesanan. Itu hanya alasan Yibo saja, Xiao Zhan tebak, usulannya ditolak pasti karena dirinya yang tidak menyukai anak kecil yang tinggal di rumah mereka.
Xiao Zhan kira itu hal konyol. Bagaimana bisa suaminya tidak menginginkan anak –di samping memang pernikahan mereka tidak menghasilkan keturunan. Tapi pemerintah sudah membuka akses bebas untuk kaum mereka mengadopsi anak.
"Ayolah... Juan itu seperti perpaduan kita. Dia memiliki hidung yang tajam sepertimu, mata sepertiku dan pipi yang tembam sepertiku pula. Jika dia menjadi anak kita, bukankah itu menyenangkan? Suasana rumah kita akan hangat dengan suara ceria dari anak kita nanti." Malam itu, Xiao Zhan langsung membujuk Yibo yang baru pulang kerja setelah terhasut ucapan temannya.
Yibo yang adalah seorang kepala personalia di salah satu Departemen store Beijing, pada saat itu sedang mengerjakan sesuatu dengan laptop di pangkuannya. Sebenarnya Yibo merasa terganggu dengan kedua tangan Xiao Zhan yang menggenggam lengannya dengan erat.
"Apa kamu yakin dengan keputusanmu?"
"Yakin!" Ucapnya tanpa ragu. "Aku seminggu hanya kerja 4 hari saja, dan itu tidak full seharian. Jadi aku bisa menjaga Juan."
"Berapa umur anak itu?"
"sekitar empat atau lima tahunan?" Xiao Zhan mencoba mengira-ngira, "kata salah satu ibu asuh di sana, dia katanya tahun depan masuk TK."
Yibo berhenti dari kegiatan mengetiknya, dia menghela napas dan melepaskan kacamata kerjanya untuk melihat wajah pemuda yang dia nikahi setahun yang lalu. "Sayang, tidakkah itu lebih merepotkan lagi? Dia sebentar lagi sekolah, darl."
Pemuda 27 tahun itu mengercutkan bibir merah mudanya. "Jika kamu keberatan membiayai Juan sekolah, aku bisa membiayainya sendiri."
"Bukan masalah biaya. Tapi kita harus mencarikannya sekolah yang berkualitas, kita juga harus lebih memperhatikan pergaulannya di sekolah, mengantar-jemput dia. Sementara aku adalah orang yang jarang berada di rumah pada siang hari." Pria yang baru menginjak usia 30 tahun itu memandang langsung ke mata Xiao Zhan, "apa kamu sanggup?"
"Belum lagi untuk metode parenting yang harus kita terapkan." Lanjut si pria bersuara hangat itu, "kita tidak berpengalaman mengurus anak kecil, sayang."
"Aku kira, aku sanggup melakukan itu semua. Lagian, kamu 'kan dalam seminggu ada satu hari untuk libur." Xiao Zhan sedikit mengerukutkan bibirnya, "kita bisa belajar lewat kedua orang tua kita. Mereka juga pasti menyukai Juan nantinya."
Xiao Zhan mendengar dengkusan Yibo. Ia tahu, jika suaminya sudah seperti itu, berarti dia sudah menyerah meladeninya. Yang Xiao Zhan nantikan adalah pernyataan persetujuan dari sang suami.
"Baiklah,"
Xiao Zhan tersenyum dan memandang suaminya dengan kedua mata yang berbinar cerah.
"kita akan mengadopsinya. Tapi maaf, aku tidak bisa untuk menjemputnya. Berikan saja formulir pengajuan untuk mengadopsi anak itu."
"Aku sudah mengambilnya tadi siang, kamu tinggal menandatanginya di atas materai."
Sebelah alis Yibo terangkat tinggi. Sungguh, teman hidupnya ini akan sangat keras kepala jika menginginkan sesuatu, hingga formulir adopsi saja dia sudah mengisi tanpa sepengetahuannya.
Xiao Zhan mencondongkan tubuhnya dan mencium bibir tebal sang suami dengan singkat. "I love you."
Yibo hanya tersenyum, dia akan melakukan apapun demi bisa membahagiakan Xiao Zhan meski dirinya tidak terlalu suka, "tapi aku tidak bisa membiarkan jika nanti anak itu malah menyusahkan kita –terutama kamu."
Xiao Zhan semakin merapatkan tubuhnya pada sang suami, ia senderkan kepalanya ke bahu lebar Yibo. "Memang apa yang bisa diperbuat anak umur 4 tahun sehingga kita kesusahan? Menghabiskan stok kaleng birmu?" –lalu pemuda manis itu tertawa.
"Bisa saja. 15 tahun ke depan, dia pasti akan menghabiskan persediaan bir dan juga anggur mahal koleksiku."
"Aku tidak akan membiarkannya seperti dirimu, Yibo~" ia terkekeh, "aku tidak akan membiarkan Juan seperti daddy nya yang suka alkohol."
"Daddy?"
Xiao Zhan mengangguk dengan keadaan kepalanya yang masih menyender di bahu sang suami, "iya Daddy. Nanti aku dipanggil Papa oleh Juan." Xiao Zhan menegakkan kembali tubuhnya, ia memandang Yibo dan tersenyum.
"Bukankah kamu lebih pantas dipanggil Mama?"
"IIIHH!" Xiao Zhan mencubit pinggang suami dengan gemas, "aku kan bukan wanita. Masa dipanggil Mama?"
Yibo tertawa, ia segera meletakkan laptopnya ke atas meja kopi yang ada di depannya. Ia terdiam dan langsung memandang kedua mata bulat pemuda manis itu, "Zhan."
"Ya?"
"Aku tanya sekali lagi." Ia meneguk ludahnya, "apa kamu siap menjadi orang tua dari anak umur 4 tahun?"
"Aku siap." Jawabnya tanpa ragu.
Yibo mengangkat sebelah tangannya dan menempelkannya ke pipi kiri pemuda itu, "aku takut nanti kamu akan kerepotan, kelelahan dan bahkan sering pusing jika anak itu sudah ada di sini."
Xiao Zhan terkekeh. Suaminya ini terkadang memang seperti itu. Over protective dan tidak ingin dirinya mengalami kesusahan. Meski suka ada orang yang bersikap seperti itu padanya, tapi jika terlalu berlebihan, tentu Xiao Zhan juga merasa tidak nyaman.
"Kamu tenang saja," Xiao Zhan balik menyentuh tangan Yibo yang masih membelai pipinya, "kita 'kan mengurusnya bersama-sama, jadi aku tidak akan kesusahan."
Yibo tak merespon. Mungkin Yibo masih belum sepenuhnya menerima keputusannya itu. Tapi Xiao Zhan tidak akan menanyakannya lebih lanjut.
Mengingat proses meminta ijin seminggu yang lalu kembali terbayang, hingga Xiao Zhan tidak sabar, kini dia berada di sebuah ruangan yang penuh dengan gambar karakter animasi. Di sana, Xiao Zhan dapat melihat bahwa Juan sedang bermain puzzle sendirian, sementara teman-temannya yang lain ada yang menonton TV dan juga bergerombol entah memainkan apa.
Xiao Zhan melangkahkan kakinya dengan ringan menuju anak yang Xiao Zhan akui, dia memang mirip dirinya.
"Hei."
Anak yang belum genap 5 tahun itu mendongak saat mendengar suara dan sentuhan lembut di tangan mungilnya.
"Namaku Xiao Zhan. Kamu Juan kan?"
Anak itu segera mengangguk imut. "Gege siapa?"
"Papamu."
"Papa?" Anak itu memandang Xiao Zhan dengan bingung. Kedua mata berkilaunya menatap Xiao Zhan tanpa berkedip.
"Iya. Mulai hari ini, saya adalah Papamu. Sekarang, Juan mau ikut pulang ya ke rumah Papa?"
"Tapi Juan masih mau main di sini."
Xiao Zhan memahaminya, pasti anak tersebut tidak mengerti bahwa dirinya telah diadopsi olehnya. "Mainnya diterusin di rumah Papa, gimana? Nanti Papa buatin susu dan kue coklat. Mau?"
Dia mengangguk, "Mau!"
Xiao Zhan merasa, kalau nanti dirinya, Yibo dan juga Juan akan menjadi keluarga yang bahagia.
Tbc
A/N : Sebelumnya saya minta maaf karena remake cerita ini. dulunya FF ini adalah ceritanya WooHyun-Myungsoo buatanku tahun 2018 (sekarang sudah aku unpublish). Tapi sejak bulan November tahun kemarin aku tergila-gila dengan Couple Wang Yibo-Xiao Zhan gara-gara The Untamed. Huhuhu TAT
Karena saya nggak ada waktu buat cerita baru dan pengiiin banget ada cerita YiZhan di akunku jadi aku bikin ini deh hahahaha... gak papa, ya? Cek dulu dong, kalau banyak yang baca dan komen aku lanjut ke chapter selanjutnya, kalau sepi ya udah hahaha XD
P.S : Di sini saya bikin Yibo yang tua. Ya, emang terkadang muka Yibo itu lebih tua dari Zhan-ge. Aku aja kaget waktu lihat profilnya Yibo yang ternyata seumuran adekku TAT HAHAHA –ups
Akhir kata,
Arigatchu~ :*
VOTE DAN KOMEN JANGAN LUPA!
(Bapak Wang)
(Ibu Wang XD)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top