#9 (D)
Chapter 9
All For One: Way of Life
(part 3)
Keesokan siangnya, John menepati apa yang dikatakannya pada Miley dan Susan semalam. Mereka semua memang sengaja berkumpul.
"Aku yakin benar kalau kita semua bisa berkumpul di toko milikku ini bukan sekedar kebetulan," katanya kepada kelima perempuan muda itu,
"Pengalamanku bertahan sampai hari ini tidaklah sama dengan pengalaman kalian masing-masing.
"Cara Miley menyelamatkan diri tentu saja berbeda dari Arbyl. Begitu juga dengan Susan dari Casey.
"Aku, Arbyl, dan Susan tidak akan tahu kalau orang-orang liar yang berdarah-darah di luar sana itu zombie, jika Casey tidak memberitahu. Dan kita bisa mengetahui seperti apa serta bagaimana bahayanya mayat hidup itu dari apa yang diceritakan Casey kemarin. Aku sendiri yang pernah melihat sosok mereka tidak begitu tahu, karena selama ini aku selalu sibuk bersembunyi.
"Tentunya bukan hanya itu saja yang bisa kita ketahui bersama jika kita semua dapat berbagi cerita. Cerita sejak kekacauan hebat ini tiba-tiba muncul di depan mata kita.
"Kita bisa belajar satu sama lain dari pengalaman bagaimana caranya bertahan hidup. Kukira sudah hampir satu minggu sejak segalanya berubah.
"Apakah semuanya setuju?"
Kelimanya mengangguk-angguk.
"Kita harus saling membantu untuk mampu bertahan hidup. Dengan kata lain, bertahan hidup bersama-sama. John benar -- salah satu langkah permulaannya adalah membagikan cerita, informasi dari apa yang sudah diketahui dan dialami secara pribadi," kata Susan meyakinkan semua sahabat barunya.
Maka, mereka berenam saling menceritakan saat-saat terberat yang sudah dilewati.
Karena selalu bersembunyi di dalam toko dan rumahnya, John hanya bisa menceritakan apa yang disaksikannya saja, tanpa mengerti jelas semua peristiwa yang telah terjadi.
Cerita-cerita itu bagaikan potongan-potongan kecil puzzle yang akhirnya tersusun menjadi suatu gambaran utuh tentang situasi dan apa-apa saja yang sesungguhnya sedang mereka alami bersama.
Dari penuturan Arbyl, Casey, dan Miley, mereka makin memahami seputar zombie. Dari mulut Arbyl dan Susan, misteri kehadiran makhluk asing alien sudah hampir lima puluh persen terpecahkan. Tapi ada juga yang malahan menjadi sebuah atau beberapa pertanyaan besar.
Pertama, gambaran alien yang dilihat Arbyl di dalam pesawat aneh itu. Ketika memperhatikan Deindree lagi, Arbyl menduga temannya ini salah satu dari alien.
Bukankah awal kehidupan Deindree yang kedua kali ini justru bermula di sebuah tabung percobaan?
Memang ada kemiripan secara kemampuan dan fisik dengan alien, tapi kalau seandainya sungguh benar, mustahil Deindree ditinggalkan sendirian begitu saja di dalam tabungnya.
Lalu, rekaman visual Pusat Data Dunia yang Miley lihat sebelum bertemu dengan Casey juga belum sepenuhnya terpecahkan. Tapi, dugaan bahwa sumber dari virus yang menyebabkan hampir semua orang menjadi zombie masuk akal juga -- sosok Catherine Vaspargate, yang merupakan seorang obyek eksperimen rahasia lima tahun lalu di sebuah pulau kecil di Samudra Atlantik.
Dan terakhir, ledakan maut lab-nya Susan yang terletak di pinggir suatu gurun di Benua Asia. Susan mengira kalau gas-gas sangat berbahaya dari ledakan itu yang membawa virus yang membuat orang biasa jadi zombie.
Dugaannya masuk akal juga, mengingat jarak waktu antara ledakan dengan meledaknya populasi zombie berdekatan. Tapi berbenturan dengan teori Miley mengenai virus dan zombie.
Semuanya masih rancu -- serba tidak jelas. Tapi cara Miley dan John menyelamatkan diri dan sanggup bertahan bisa menjadi sesuatu yang berharga bagi yang lain, kecuali tentunya Deindree.
Tiba-tiba muncul pertanyaan besar di benak Deindree. "Apa yang akan terjadi pada diriku ya kalau aku sampai digigit zombie? Aku kan bukan manusia biasa -- mungkin alien -- apakah aku akan menjadi zombie juga?"
Tidak ada seorangpun yang mampu menjawab. Mereka semua, bahkan yang bersangkutan sendiri masih belum tahu benar makhluk apakah sosok Deindree versi baru ini.
"Sebaiknya jangan pernah kau mencobanya. Aku yakin akan terjadi sesuatu yang lebih buruk dari zombie, yang bisa saja membawa efek lebih mematikan lagi pada manusia normal seperti kami ini," saran John.
"Jadi apa yang harus kita lakukan selanjutnya?" tanya Casey.
"Kita harus bersatu," jawab Arbyl, Susan, dan Miley kompak.
"Untuk satu tujuan," sambung Deindree.
Arbyl, Susan, Deindree, Casey, dan Miley, serta John berseru serempak sambil menyatukan telapak tangan mereka dalam satu tumpukan,
"ALL FOR ONE AND ONE FOR ALL"
HF #09
Created in 2010
Akhirnya kelima 'jagoan' kita bersatu juga untuk satu tujuan, bersama John sebagai tokoh pelengkap cerita Chaos.
Lantas, apa aksi pertama mereka setelah berhasil kompak di chapter ini?
Kuping saya seperti mendengar jawaban 'bertahan hidup' deh.
Yuk cekidot chapter 10;
satu-satunya chapter Chaos yang ditulis tanpa jeda bintang.
Kenapa bisa gitu ya?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top