ARC 8 : FRUIT GARDEN
Ruangan bawah tanah Bank
“Sepertinya panas yang bagaikan lidah api tadi sekarang sudah kembali normal,” ucap Sean yang menengok ke luar Bank.”
“Ah? Benarkah?” sahut Amanda.
“Coba kau lihat sendiri saja angka temperature cuaca pada gadgetmu.”
Sejenak Sean tidak mendengarkan respon apapun dari Amanda. “Apa kau sudah mengeceknya bahwa angkanya sudah kembali normal?” tanya Sean sembari mengerlingkan wajahnya ke arah Amanda yang tengah melihat beberapa poster yang tertempel di dinding.
Seketika Sean pun menghampiri Amanda. “Apa yang sedang kau lihat?”
“Ah! Ini aku sedang melihat beberapa poster dari para anggota The Robs beserta dengan nilai buronannya yang terlampir tepat di bawah foto mereka.”
“Oh, mereka? Organisasi kriminal yang 4 tahun lalu pernah merampok di Bank ini.”
“Ya, benar. Tapi meskipun begitu, mereka juga yang telah membuat perubahan pada pandangan para penduduk di pulau ini. Karena tidak selamanya apa yang kita lihat buruk dalamnya juga ikutan buruk. Selama ini sistem Bank selalu merampas uang rakyat dan menyita aset rumah warga, membuat para rakyat di sini ataupun orang-orang luar yang memiliki keterikan dengan Bank menjadi sangat membenci para bankir yang datang ke rumah mereka. Malah justru perampok Banklah yang sanagat dicintai oleh masyarakat.”
“Wah rupanya begitu, ya. Selama ini aku hanya menganggap mereka adalah para sekomplotan penjahat yang bengis.”
Akhirnya Amanda dan Sean kembali membawa Meera pergi dari dalam ruangan bawah tanah Bank. Sekaligus Amanda memunguti beberapa poster buronan para anggota The Robs untuk memberitahukannya kepada Dragon.
Scene berpindah ke sekitar area hancurnya Mansion
“Apa kau tak apa, Bella?” tanya Hellios yang berusaha membantu untuk membangunkan Isabella.
“Ah! Aku tak apa, terima kasih,” jawab Isabella sembari meraih bahu Hellios untuk berdiri.
“Syukurlah kalau begitu,” ujar Hellios sembari berputar mengelilingi Isabella mengecek apakah benar tidak ada yang terluka pada tubuhnya.
“Heyyy! Aku serius, aku tak apa-apa, kau tak perrlu berlebihan untuk menjagaku,” ucap Isabella yang merasa lucu dengan tingkah Hellios yang sangat protektif terhadap dirinya.
“Jangan ge’er! Aku hanya menanggung tanggung jawab saja. Aku yang telah mencurimu itu artinya aku juga harus menjaga barang curianku agar tidak kenapa-napa,” sahut Hellios sembari membuang muka.
Sejenak Isabella mencubit bahu Hellios.
“Ahh!”
“Jangan teriak-teriak.”
“Kenapa kau mencubitku! Woi!”
“Itu Amanda memanggilmu, tahu!”
“Amanda?”
Seketika Amanda dan Sean yang tengah membawa Meera pun menghampiri Hellios dan Isabella.
“Apa kalian lihat di mana Nogard?” tanya Amanda.
“Ah, aku kurang tahu, kami baru saja keluar dari Mansion.”
Tiba-tiba Sean pun terkejut dengan Mansion yang sudah hancur tak tersisa. “Oh! Tuhan! Di mana rumah besar itu??? Seingatku, aku pernah melihat Mansion itu berdiri tepat di belakang kalian berdua.”
“Sepertinya rencana Nogard selama 8 tahun telah terwujud, ya,” gumam Amanda.
“Ada apa dengan keadaan Bibi Mysale?” tanya Hellios.
“Bibi Myale mengidap penyakit kronis akibat efek terlalu sering mengkonsumsi tumbuhan yang ada di Fruit Island,” jawab Amanda.
Seketika Hellios pun mengingat kejadian lalu sewaktu di Fruit Island saat merebus daun kering.
Kami mulai sedikit memasukkan dedaun-daunan kering itu ke dalam kuali. Tapi entah reaksi apa yang membuat kami terkejut yaitu, keluarnya cairan zat berwarna ungu pada daun-daunan yang tengah dimasak.
“Apakah kau yakin, daun itu bisa dimakan dan aman bagi tubuh?” tanya Egg Boy.
“Zat apa lagi ini?”
“Apakah itu zat alami yang terkandung pada dedaunan kering?”
“Sangat mustahil untuk daun kering itu sendiri masih menyisakan zat pewarna alaminya, yang sedangkan aku juga tidak tahu sudah berapa lama dedaunan yang kami pungut itu berserakan di atas tanah.”
“Baunya, seperti alkohol?” cium Egg Boy.
“Kau mengenali aromanya, Egg Boy?”
“Ya. Ini zat yang biasa membuat orang-orang mabuk.”
“Benar-benar tidak ada satupun makanan di pulau ini yang layak bisa kita makan.”
“Lalu, bagaimana dengan Bibi Mysale? Apakah dia setiap waktu, selalu merebus dedaunan kering ini?”
“Yang kudengar, iya. Tapi aku tidak dapat memastikan cara mereka dalam proses memasaknya seperti ini atau bukan. Soalnya mereka sangatlah tahu betul mengenai bahayanya makanan di pulau ini, termasuk cadangan air minum pesisir pantai.”
“Bella, cepat kau tangani Bibi Mysale,” seru Hellios.
“Eh? Pacarmu ini seorang dokter?” tanya Amanda.
“Dia bukan dokter tapi memiliki keahlian dalam menyembuhkan segala luka atau penyakit, dan dia bukan pacarku, kita tidak pacaran woy!” jawab Hellios.
“Oh! Begitu, syukurlah, kami menemukan seseorang yang tepat!”
Isabella pun meminta kepada Amanda dan Sean untuk segera menurunkan Meera dari rangkulan mereka dan memposisikannya terbaring di tanah. “Sepertinya, aku membutuhkan air, Hellios.”
“Ah! Benar, kau membutuhkan air untuk melakukan penyembuhan ini!”
“Tenang! Aku sendiri yang akan mencari air!” seru Sean.
Sejenak Hellios pun baru tersadar bahwa hamparan yang ada di seluruh Pulau Goldwines seperti terpanggang. “Apa yang terjadi di sini?” gumamnya.
“Sean! Sepertinya kau harus mengambil air tawar di pesisir dermaga timur [East Dock],” seru Amanda.
“Ya, aku akan menuju ke sana!” sahut Sean berlari menuju dermaga timur.
“Kalau saja persedian airku masih ada, kita pasti sudah menanganinya,” ucap Hellios sedikit kesal.
“Tenangkan dirimu,” ujar Isabella.
Tiba-tiba dari udara, Egg Boy datang dalam transformasi rajawali besar dan segera mendarat.
“Ah! Egg Boy!?” seru Hellios dan Isabella.
“Bagaimana dengan pertempurannya!? Maafkan aku karena aku tidak ada saat kalian berjuang,” kata Egg Boy sembari merundukkan kepala rajawalinya.
“Hey! Kau ngomong apa sih, justru aku akan jauh lebih khawatir jika kau turut serta dalam pertempuran!” bentak Hellios.
“Benar, Egg Boy, dengan keadaanmu yang masih lemah kami pun tidak akan mengizinkanmu untuk mengikuti kami dalam melawan Fat Bob dan sekutunya,” tutur Isabella.
“La-lalu, bagaimana dengan keadaan yang lainnya? Apakah kalian baik-baik saja?”
“Aku baik-baik saja,” jawab Hellios.
“Kau bohong! Dia, Dragon dan K’-lah yang paling parah dalam mendapatkan luka dari Fat Bob,” bantah Isabella.
“Ah! Ba-bagaimana bisa?”
“Ceritanya panjang, Egg Boy, aku tidak menyangka kalau dia memiliki kekuatan yang besar saat merubah tubuhnya menjadi mode serigala,” jawab Hellios.
Seketika Sean pun datang dengan membawa air tawar. “Ini airnya, tolong sembuhkan ibuku! Kumohon pada kalian!” seru Sean.
“Baik, akan aku usahakan,” sahut Isabella.
Hellios pun mendadak menjadi asistennya dengan menuangkan botol yang berisi air tawar kepada kedua telapak tangan Isabella.
“Cukup, cukup.”
“Baik.”
Kini Isabella pun mengusapkan telapak tangannya yang basah pada kening Meera. Sejenak aura kesucian yang dipancarkan dari tubuh Isabella pun menjalar ke seluruh tubuh Meera untuk membuang segala racun yang bersarang di jaringan tubuhnya.
Scene berganti ke Fruit Garden
Terlihat semua orang selama ini berkumpul di wilayah tersebut. Mereka berkerumun karena ada dua pria yang tidak sengaja menemukan sebuah pintu rahasia di bawah tanah terasering di tengah-tengah perkebunan buah. Dan orang yang menemukan pintu yang tersembunyi tersebut adalah Muscat dan Riesling, dua orang pekerja di Wine Laboratory.
Mereka berdua mengaku, semalam mereka berhasil keluar dari guncangan besar yang terjadi di lab, dan mereka berdua ketakutan sampai berlari ke Fruit Garden, karena tanah yang sdikit miring dan terasering, membuat kedua kaki mereka terkilir dan akhirnya jatuh hingga masing-masing dari kepala mereka terbenam di dalam tanah, pada saat itulah mereka berdua mulai merasakan bahwa wajahnya telah menyentuh sebuah papan kayu pintu.
Kai dan Jay yang mengetahui pernyataan tersebut dari mereka berdua, akhirnya tidak mau ambil pusing dan segera membuka apa isi di balik pintu kayu tersebut. Dan mereka mendapatkan seseorang di sana. Seorang putri yang telah hidup lama.
“Ah!? Si-siapa dia?” tanya Vinto.
“Kau yakin tidak tahu siapa dia? Bukankah kau sudah hidup lama di sini sekitar 20 tahun?” jawab Shiraz.
“Aku baru kedua kalinya melihat wanita seputih dirinya, setelah seorang wanita yang bernama Isabella,” tutur Espinosa.
“Aku harus memberitahukan mengenai ini kepada Mbak Sonya dan Mbak Natale,” gumam Kai.
Scene berpindah ke lokasi yang tak jauh dari hancurnya Mansion
Terlihat Strawberry dan Merry tengah merawat luka yang didapatkan oleh Dragon saat bertempur bersama melawan Fat Bob. Begitupun dengan Ingrid dan Minerva yang menangani luka K’.
“Bagaimana dengan lukamu, Benny?” tanya Dragon.
“Lukaku sepertinya sudah mulai membaik, ini semua berkat ketiga ibuku,” jawab Benny tersenyum.
“Ah! Syukurlah.”
“Ngomong-ngomong bagaimana dengan keadaan Si Bocah Bongsor itu?” celetuk Dragon.
“Si Bocah Bongsor? Siapa itu?” sahut Erik.
Sejenak Dragon pun mengerlingkan kepalanya ke arah Megalodon yang tengah duduk di atas batu.
“Oh, dia? ‘The Guard’?”
Sejenak mata Benny pun melihat ke arah betis Megalodon. “Mmm, sepertinya aku tidak melihat luka pada kedua kakinya seperti yang ku lihat waktu lalu.”
“Tidak perlu mengkhawatirkan aku. Aku ini tameng, kulitku tak secengeng kulit kalian,” ucap Megalodon sinis.
“Hmmm, tahu-tahu gitu aku harusnya tak perlu mempedulikannya,” sahut Benny sedikit dongkol.
“Hahaha! Dia itu memang tak butuh semua itu dari kita, dia hanya dapat menerima kepedulian akan dukungan serta perintah hanya dari sang kaptennya saja,” ujar Erik.
“Hellios?”
“Benar, Benny.”
“Ngomong-ngomong sekarang, bagaimana ya dengan keadaan mereka berdua,” ucap K’.
“Maksudmu Hellios dan Isabella?” sahut Dragon.
“Benar.”
“Sewaktu Mansion tinggal 3 detik lagi akan meledak, aku melihat mereka berdua berada tidak jauh dari depan pintu Mansion, mereka berdua tiarap dari dentuman efek ledakan.”
“Kalau begitu, aku harus menemuinya.”
“Maaf, Tuan, untuk sementara Tuan jangan dulu bergerak, karena setiap kali tubuh Tuan bergerak maka luka yang sudah kami obati akan kembali terbuka,” seru Ingrid.
“Oh, untuk itu, aku minta maaf.”
“Iya, santai saja Tuan,” ucap Minerva.
“Kau duduk saja di sini, tidak perlu khawatir akan keadaan mereka berdua. Mereka baik-baik saja, telebih lagi baru saja Nonya Sonya dan Nyonya Natale pergi menemui mereka berdua,” kata Dragon yang sedikit meringis karena suntikan yang dilakukan oleh Merry pada bagian lengannya.
Sejenak K’ pun mengingat kata-kata Hellios lalu sewaktu di Island of Despair.
“Lalu, mau ke mana kalian sekarang?”
“Tentu saja kami akan melanjutkan perjalanan. Kami akan memasuki wilayah selanjutnya.”
“Wilayah selanjutnya? Tempat pertambangan emas?”
“Benar!”
“Aurina, ya.”
“Kau mau ikut kami?”
“Kurasa tidak, aku masih tetap ingin di sini.”
“Tapi kau harus ingat lho, kau sudah dinyatakan mati di Pulau Goldwines. Kau sudah tidak lagi terikat dengan pekerjaan pertambangan mengingat kau telah mengalami insiden yang sangat keji oleh Carlo. Statusmu menjadi pekerja sudah berakhir, kau yang sekarang adalah K’ yang terlahir kembali dengan hak-hak yang baru. Kau harus ingat itu.”
“Tentu saja, dan sebelumnya, aku sangat berterima kasih banyak kepada kalian, karena telah menyelamatkanku.”
“Kau tidak perlu sungkan begitu, bukankah kita sekarang teman?”
“Teman?”
“Ya, teman.”
“Teman, ya?” batin K’.
“Kau bisa datang menemui kami kapan saja selagi kami masih berada di pulau ini. mengingat statusmu yang sudah bebas sepenuhnya, itu artinya kau tidak boleh diketahui oleh Fat Bob maupun bawahannya, kau harus mencari tempat untuk bersembunyi. Tapi jika kau sudah lelah dalam persembunyian, maka datanglah kepada kami, kita tumpaskan Fat Bob secara bersama-sama.”
“Aku tidak tahu apa yang ada di pikiranmu, kau mencoba untuk melawan seseorang monster yang pada hakikatnya sekelas diriku pun tak dapat untuk mengalahkannya.”
“Itu artinya, tekadku lebih besar darimu. Aku bukan membual sembarangan, yang aku ucapkan adalah sikap optimis dan percaya diri, itulah kunci kekuatanku. Jadi, datanglah kapan saja kau punya waktu untuk menemui kami. Kami siap akan menerimamu menjadi sebagai anggota tim.”
“Anggota tim?”
“Benar! K’! Seperti aku dan Isabella!” seru Egg Boy.
“Untuk itu ... aku butuh waktu untuk memutuskannya. Aku masih memiliki suatu urusan dengan orang-orang yang selama ini aku loyali.”
“Kau benar, K’. Kau harus menemui Kakek Igor maupun Espinosa yang berada di lantai paling bawah. Untuk sementara, kau bersembunyilah di sana.”
“Itu pasti.”
“Baiklah, karena hari sudah petang, kami akan bergerak memasuki wilayah selanjutnya.”
“Baik. Semoga, apa yang ada di dalam angan-anganmu lakukan untuk pulau ini akan segera tercapai.”
“Ya, tentu saja.”
“Aku cukup meyakini saja, bahwa kalian adalah orang-orang yang berasal dari cahaya kecil itu.”
“Kami pergi, K’.”
“Aku tidak menyangka bahwa kau dapat merubah segalanya, semua angan-anganmu dapat kau capai. Aku percaya yang bertempur akan kemenangan pertempuran ini bukanlah dari dirimu seorang, melainkan dari semua orang-orang yang tengah berjuang di seluruh Pulau Goldwines. Tapi tanpa ada seseorang sepertimu, yang dapat menggerakkan orang banyak itu sangatlah langka. Pemicu dari kemenangan ini sudah dipastikan karena dirimu. Dan adanya diriku yang tiba-tiba datang untuk membantumu juga tidak terlepas dari pengaruh unik yang kau tebarkan pada Vinto. Vinto sampai menghasutku untuk segera pergi membantumu dan yang lainnya, aku tidak menyangka orang seperti Vinto dapat kau gerakkan hatinya. Kau memang benar, kau memiliki tekad yang besar, ini mengingatkanku pada sahabatku; Nathanael Asteraoth dan Sraosha Asteraoth, mereka memiliki semangat yang berapi-api sama sepertimu,” gumam K’.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top