ARC 8 : FRUIT GARDEN 5


Hellios, Isabella dan juga yang lainnya berhasil mengamankan Putri Sophia, membebaskan perbudakan, dan menggulingkan sistem yang dzalim. Sedangkan werewolf yang selama ini bersama dengan Erik untuk menjaga Tiberia tidak lain adalah seorang werewolf yang dulu pernah menjadi kekasih bagi ibunya Sophia, dan werewolf yang sama, yang dulu pernah satu sel ruangan dengan Pangeran Sraosha sebelum besoknya dibebaskan.

Werewolf tersebut bernama Barnabas Blackwood. Keberadaan Barnabas selama dipenjarakan oleh Gazardiel Galizur hanya sebagai tahanan, tapi setelah Kerajaan Asteraossa diambil alih oleh Fat Bob dan keluarganya membuat dirinya memindahkan Barnabas ke tempat penjara yang baru, yaitu Goldwines Prison yang berada di bawah wilayah Bank.

Tidak hanya itu, Barnabas mengungkapkan bahwa selama dirinya berada di dalam penjara milik Fat Bob, sejak kehadiran seorang ilmuwan pada tahun 2004, dirinya dimanfaatkan oleh Dr. Wine Dale sebagai bahan eksperimen dan pada tahun 2014, sebagian dari selnya diambil untuk ditransplantasikan pada tubuh Fat Bob. Dan selama ini yang mengetahui akan pengukuran kekuatan werwolf pada tubuh Fat Bob hanyalah Dr. Wine Dale.

Dan Barnabas yang sekarang, yang sudah bebas dari penjara dan persembunyiannya, tetap saja Barnabas tidak dapat kembali ke rasnya dikarenakan dirinya telah melanggar perjanjian dan sumpah werewolf karena telah mencintai seorang wanita dari kalangan ras manusia. Dan karena pengungkapan kebenaran tersebut pada semuanya membuat Ratu Sophia mau mengangkat dirinya menjadi ayahnya serta menjadi sang penasihatnya. Sedangkan Erik, Benny dan para A.E yang dulu pernah dipenjara oleh Fat Bob, para A.E yang jauh dari pemimpin dinobatkan menjadi kesatria di pulau tersebut.

Sedangkan Shiraz, Muscat, Riesling, Espinosa, dan AE yang pernah dihajar Hellios akan menjadi prajurit. Begitupun dengan para budak yang lainnya, kini dinyatakan telah bebas dan menjadi rakyat penghuni Asterasophia dan membaur bersama para pekerja tambang yang sudah bekerja/hidup lama di pulau tersebut, mereka tidak kembali pulang ke tanah airnya, melainkan memilih untuk menetap tinggal di Asterasophia. Dan mengenai nasib Vinto Cureccex yang selama ini kita tahu berstatus sebagai pemimpinnya para budak membuat dirinya diangkat oleh Ratu Sophia dan diberikan gelar sebagai seorang kesatria.

“Dari tadi aku tidak melihat Cutlass,” ucap Megalodon.

“Aku dengar saat Sean pergi ke dermaga timur untuk mengambil air tawar di sana, dia menemukan satu keluarga,” sahut Hellios.

“Ah! Sepertinya mereka adalah keluarga Cutlass. Huffft, pas sekali mereka ada di sana, aku harus menemui mereka sebelum bergegas untuk pulang.”

“Ah, baiklah. Sebelumnya terima kasih atas kehadiranmu di sini, kau sungguh sangat membantu.”

“Hmmm, Kapten bicara apa sih, dari awal pertempuran Kapten sama sekali tidak memberikan perintah atau memperkenankan aku untuk turut serta mengalahkan mereka. Bagaimana bisa Kapten berterima kasih padaku.”

“Ya, hahaha! Soalnya jika aku memberikan perintah padamu untuk mengalahkan mereka aku tidak mau kau hilang kendali dan menghancurkan mereka semua sampai sehancur-hancurnya tak tersisa. Dan ucapan terima kasihku semata-mata atas perlindunganmu untuk mengamankan Cutlass, Benny dan yang lainnya.”

“Mmm ... ini pertama kalinya aku melihat cara bertarungmu sangat payah sekali. Bagaimana bisa tubuhmu penuh luka seperti ini, seperti perang besar saja.”

“Aku tidak tahu mengapa saat lalu kekuatanku menghilang, jadi terpaksa aku bertarung dengan kekuatan yang normal.”

“Dan aku memprediksikan bahwa wanita penyihir itulah yang menyerap kekuatanmu dengan Dispel mode Absorb. Tapi bagus seperti itu sih, apa yang dilakukan oleh wanita itu tepat, kalau saja dia tidak menyerap kekuatanmu mungkin aku tidak akan membayangkan kehancuran apa pulau ini jika kekuatan Kapten meledak.”

“Hehehe, jangan berlebihan.”

“Oh, iya, salah satu dari rekan barumu telah mampir ke tempatku.”

“Ah? Benarkah? Kalau begitu bantu dia untuk tumbuh menjadi kuat dan jangan sampai membuat dia mati.”

“Tentu saja, Kapten.”

Setelah pembicaraan mereka berdua berakhir, Megalodon pun mulai pergi ke dermaga timur untuk menemui Cutlass.

Dermaga Timur [East Dock]

Terlihat Cutlass dan kedua orang tuanya tengah berada di pinggiran dermaga.

“Apakah ini waktu yang tepat untuk kembali, Suamiku?” tanya Tiberia.

“Ya, ini adalah waktu yang tepat untuk kita keluar dari pulau ini dan kembali pulang,” jawab Estoc.

“Aku tahu selama apa engkau menunggu dan berjuang sampai detik ini, tapi apakah engkau tidak berpikir untuk memilih tinggal di sini?”

“Kurasa kau benar, setelah peristiwa apa yang terjadi di sini, sebuah kemerdekaan akhirnya telah didapatkan, tapi tetap saja sesuatu yang membuatku tidak menyukai akan tempat di sini adalah kenangan lama selama bertempat tinggal di sini dengan berstatus sebagai seorang gelandangan.”

“Aku mengerti perasaanmu, Suamiku. Aku tidak bisa memaksamu untuk tetap tinggal di sini.”

Sejenak Estoc pun melirik ke eskpresi wajah Cutlass yang terlihat tak puas akan hasil dari pembicaraan mereka berdua. Mengetahui itu, Estoc meraih kepala Cutlass. “Baiklah, kalau begitu, kita akan tetap tinggal di sini.”

“Ah? yang benar? Ayah!?” seru Cutlass sangat terkejut mendengarkan ucapan dari ayahnya.

“Apa kau serius? Bukankah ...,” sahut Tiberia.

“Sesuatu yang telah terjadi biarlah terjadi. Sekarang yang harus kita lakukan adalah menjalani dengan kehidupan yang baru. Sangat disayangkan jika tanah yang telah merdeka ini kita tinggalkan.”

“Ada kalanya aku harus mengalah demi putraku dari pada mementingkan perasaanku akan pulau ini. Selama ini Cutlass telah tumbuh kembang di kerasnya pulau ini, tapi di sisi lain juga dia telah berbaur dengan orang lain termasuk Benny putri dari Ben Stetham. Cutlass telah menganggapnya sebagai kakaknya, mana mungkin aku memisahkan mereka,” batin Estoc.

Seketika Megalodon datang dari belakang mereka. “Maaf mengganggu waktu kebersamaan kalian.”

“Paman?” seru Cutlass.

“Kehadiranku kemari hanya untuk mengembalikan sesuatu yang berharga ini kepada Cutlass,” ucap Megalodon memberikan sebuah boneka hiu.

Sejenak Cutlass pun menerimanya. Setelah itu Megalodon bergegas untuk melangkah ke kapal boatnya.

“Kau mau ke mana?” tanya Cutlass.

“Tentu saja aku harus kembali ke tempatku. Aku kemari hanya untuk mengembalikan bonekamu saja dan memastikan bahwa dirimu baik-baik saja di sini. Tapi setelah aku lihat sejauh ini, Kapten dan yang lainnya telah membuat perubahan pada pulau ini, melihat semua masyarakat di sini hidup dengan normal serta semestinya, dan melihat kalian hidup bahagia itu berarti tidak ada lagi yang harus aku lakukan selain kembali ke Sharktaurant.”

“Tapi tunggu!”

“Mmm???”

“Ada sesuatu yang kau tinggalkan.”

“Apa itu?”

“Kau meninggalkan boneka hiu ini,” ucap Cutlass sembari menggoyang-goyangkan bonekanya.

“Bukankah itu punyamu?”

“Ya, ini memang punyaku, tapi setelah aku mendapatkan kembali keluargaku aku ingin kau memilikinya. Aku yakin kau telah merawat boneka ini dengan baik maka dari itu, kau berhak untuk memilikinya,” ucap Cutlass yang mendekati kapal boat Megalodon dan memberikannya kembali kepadanya.

“Apa kau serius?”

“Tentu saja, bukankah boneka ini sangat mirip denganmu?”

“Hahaha, bagaimana bisa kau menyamaiku dengan boneka ini, jangan bilang hanya karena namaku Megalodon membuatmu berpikiran bahwa aku tidak ada bedanya dengan hewan air ini. Tapi ... bagaimana dengan ukiran nama di bawah perut boneka? Bukankah ini sangat berarti bagimu?”

“Tidak apa-apa, Paman ambil saja. Mengenai ukiran nama tersebut sekarang sudah ada gantinya, yaitu mereka berdua; Ayah dan Ibu.”

“Ah! Baiklah, aku berjanji untuk menjaga dan menyimpan kenang-kenangan ini,” ucap Megalodon yang sudah menyalakan mesin jet boat-nya.

“Hati-hati, Paman. Terima kasih atas semuanya. Aku banyak belajar darimu, aku yakin suatu saat aku akan sangat merindukan Paman.”

Mendengar itu Megalodon hanya tersenyum sembari mengemudikan jet boat-nya dan pergi.

Dari belakang Tiberia dan Estoc pun merangkul pundak Cutlass. “Ibu lihat, Cutlass sangat dekat dengan orang besar yang kau sebut paman itu,” ucap Tiberia.

“Ya, Ibu. Dia tidak hanya dekat, melainkan lebih dari itu, karena kami adalah teman.”

“Wah! Sepertinya teman Cutlass jadi bertambah satu lagi, ya, setelah Kak Benny,” ujar Estoc.

Scene berpindah ke Ibu Kota [Fruit Garden] yang sekarang bernama Asteraossa

Kini semua orang yang berada di Pulau Asterasophia telah hidup dengan damai. Mereka mulai membangun pemukiman rumah. Memperbaiki beberapa wilayah yang telah hancur seperti Aurina, Wine Laboratory, Bank, Mansion dan menggantikannya dengan struktur tempat tinggal yang layak.

Setelah peristiwa tersebut banyak yang berubah. Semua para budak pria ataupun wanita telah diangkat status budaknya dan mereka tidak merasa ketakutan kembali. Para orang-orang yang mendiami lantai 1 Island of Despair pun sama, mereka mendapatkan tempat yang layak, tidak akan kelaparan lagi. Para pekerja tambang yang telah kehilangan pekerjaannya karena efek dari pemanasan global oleh ulah Bruno Bucho pun kian kembali mencari pekerjaan yang lain.

Merry, Ingrid dan Minerva kini kian kembali diangkat menjadi profesi tenaga medis yang profesional oleh Ratu Sophia, dan tidak hanya itu, Ratu akan berencana untuk mendirikan sebuah klinik di tempat reruntuhan Bank. Dan para orang-orang yang dulunya menjadi selir/pembantu yang tinggal di lantai 4 Island of Despair pun kembali pulang ke tanah airnya masing-masing.

Sedangkan Sonya dan Natale memutuskan untuk kembali ke istana Tuan Alberto yang dulu pernah dibakar api oleh sekomplotan para elit. Mereka berdua berencana untuk pergi ke tempat dulu mereka mengabdi dan bekerja, hanya untuk mengenang dan memperbaiki rumah yang telah hangus.

“Kami akan kembali ke istana beliau,” ucap Sonya.

“Ini berlaku dengan Tuan Putri juga, Putri Bella akan ikut bersama dengan kami,” ujar Natale.

“Akan ikut dengan kalian? Jangan bercanda!” seru Hellios.

Sejenak Kai Gun dan Jay Gun pun mengamankan Isabella dan memerintahkan 10 orang A.E untuk menahan Hellios.

“Ah! Ada apa ini! ada apa dengan kalian!? Kenapa kalian berdua menahanku!? Aku tidak mau pergi dengan kalian!” seru Isabella.

“Maafkan kami Putri Bella. Tugas kami adalah untuk mengamankan Putri, kembalilah bersama kami. Karena satu-satunya tempat yang paling aman untuk Putri bersembunyi adalah di istana ayah Putri.”

“Lepaskan aku! Aku tidak mau bersembunyi lagi! Aku sudah capek! Aku mau berpetualang dengan Hellios!”

“Putri Bella, dengarkan aku, dilihat dari postur dan penampilan putri yang sangat berbeda dengan orang lain itu sangat mencolok. Banyak sekali di luaran sana yang siap untuk menerkam seseorang yang langka seperti putri. Putri bagaikan mutiara di dalam keruhnya air. Pada awalnya kami membiarkan Putri bersama dengan pria ini dalam rencana menggulingkan takta Fat Bob. Tapi setelah itu, kami akan tetap berpegang teguh dengan prinsip kami, kami akan membawa Putri pulang ke rumah,” tutur Sonya.

“Benar, Putri. Apalagi sudah ada orang-orang yang telah mengetahui Putri adalah anak dari beliau, termasuk Fat Bob. Tugas kami adalah menjaga identitas dan mengamankan keselamatan Putri,” ujar Natale.

“Tapi kan dia telah lenyap, jadi tidak akan menjadi masalah kan?”

“Tapi sayangya Bruno bucho, Gwendolyn Wolf telah mengetahui tentang Putri, dan dia telah berhasil kabur atau melarikan diri dari pulau ini. itu artinya ada kemungkinan besar untuk mereka memberitahukan berita tentang putri pada para orang-orang yang berada di wilayah sana. Dan lagi dahulu Tuan Alberto pernah mempertegas agar tidak memberitahukan mengenai putrinya pada dunia,” kata Sonya.

Sejenak Hellios pun melumpuhkan satu persatu dari 10 orang A.E yang berada di bawah pimpinan Kai dan Jay. Hellios menjatuhkan mereka dengan teknik Kyokushin Karate.

“Uarggh!” teriak mereka ber-10.
“Kau membutuhkan 100 orang untuk menghambatku!” seru Hellios.

Sejenak Kai dan Jay pun mengeluarkan tongkat baseball yang ia dapatkan dari Marviello Hayha. Mereka menggunakan senjata tersebut untuk menghadapi Hellios.

“Aku dengar rumor tentang organisasi The Robs. Bagi telinga bangsawan dan koruptor mereka terkenal akan kejahatannya tapi berbanding terbalik jika para telinga rakyat miskin dan terdzalimi yang mendengarnya. Jujur saja aku sangat mengagumi setiap aksi yang telah kalian lakukan, baik itu dari organisasi The Robs yang lama atau hanya dirimu dan satu rekan lamamu yang besar itu. Aku yakin kau adalah otak dari organisasi tersebut, maka dari itu setiap aksi yang tengah kau lakukan entah para pasukanmu adalah hanya seorang biasa, kau dapat mengubah kekuatan tempur mereka yang biasa menjadi luar biasa. Hanya sedikit orang-orang sepertimu di dunia ini. jadi, kumohon untukmu agar tidak mengikutcampuri untuk masalah yang satu ini!” teriak Kai Gun sembari melayangkan tongkatnya ke arah Hellios.

Tapi dengan gesit, Hellios berhasil menghindarnya.

Bwattth!

Tapi sayang, serangan yang dilayangkan oleh Kai Gun hanyalah tipuan karena serangan yang sebenarnya ada pada tongkat yang dilesatkan oleh Jay Gun.

Tung!

“Ugh!”

“Maafkan aku, ‘The Rob’, aku tahu kau itu kuat hanya saja lawan yang kau hadapi adalah kelas yang berbeda. Karena kami adalah Agent Elite yang sesungguhnya, bukan agent elit yang kaleng-kaleng atau imitasi!” seru Jay Gun.

Serangan pentungan tersebut berhasil membuat Hellios terjatuh ke tanah. Dan dengan sentuhan akhir, Kai pun mengarahkan tinju yang super kerasnya ke arah ulu hati Hellios.

Duggghhh!

“Ughhh!!!”

Sontak serangan tersebut berhasil membuat Hellios kehilangan napasnya selama beberapa detik dan terpuruk di atas lantai, dan hanya dapat melihat Isabella yang tengah dibawa oleh mereka dari kejauhan. K’ dan Egg Boy yang tidak terima akan perlakuan dari Kai dan Jay pun segera melakukan perlawanan.

Melihat K’ dan Egg Boy akan mulai menyerang pun Kai dan Jay segera mengeluarkan sebuah kartu kerajaan pada mereka berdua. “Jika kau menyerang kami, kalian akan menerima sebuah hukuman! Karena semua ini adalah perintah dari Tuan Alberto!”

Dari kejauhan Isabella hanya melihat tatapan Hellios yang tak berdaya karena efek dari serangan mematikan yang dilancarkan oleh Kai Gun. “Aku tidak mau pergi dengan kalian! Kumohon! Lepaskan aku!”

“Putri! Dengarkan kami! Kami melakukan ini hanya untuk kebaikan Putri! Semakin Putri diketahui oleh orang banyak, maka Putri hanya akan semakin diburu oleh orang-orang di luar sana! Orang-orang yang hanya memikirkan bisnis dan uang!” seru Sonya.

“Apa yang dikatakan Mbak Sonya adalah benar, Putri! Putri harus ikut dengan kami! Karena satu-satunya tempat yang aman tidak lain adalah rumah Putri!” timpal Natale.

Sejenak Isabella pun mengingat suatu janji.

“Jadi intinya karena sewaktu menyelamatkanku kau tidak mengalami kematian melainkan tak sadarkan diri itu membuatmu merasa kalah dari Tuhan. Mengapa harus begitu? Jika kau mati, itu artinya kau mati dengan berhutang padaku.”

“Berhutang padamu?”

“Ya. Kau yang telah menculikku. Kau harus menjagaku. Kau tidak boleh melepaskanku ataupun meninggalkanku. Kau harus bertanggung jawab.”

“Hehe ... pencuri yang bertanggung jawab? Aku baru pertama kali dengar.”

“Makanya jangan mati dulu, ya. Sebelum kau mengantarkanku pada sang idola.”

“Sang idola?”

“Iya. Sang idola novelku. Siapa lagi?”

“Pedro Leonade?”

“Yuupps!”

“Baik. Aku berjanji. Aku akan mengantarkanmu untuk menemuinya. Lalu apakah setelah itu aku baru boleh tinggalkan dirimu? setelah kau menemuinya?”

“Ya. Tentu saja. Jika kau tidak memiliki hati nurani.”

“Haha. Oke-oke.”

“Alasanku tidak mau ikut dengan kalian adalah karena dia memiliki sebuah hutang padaku! Dan hutang harus dibayar! Bukankah begitu!” sergah Isabella.

“Hutang?” sahut Sonya dan Natale.

“Ya, hutang! Hutang yang tidak akan mungkin dia bayar jika aku sampai dibawa pulang oleh kalian!”

Sejenak Isabella pun melepaskan genggaman lengan Sonya dan Natale, Isabella pergi menemui Hellios yang tengah terpuruk. “Apa kau tidak apa-apa!?”

“Ugh! Uh! Kudengar kau membicarakan hutangku padamu? Hutang yang mana?” bisik Hellios yang lupa akan janjinya.

“Hmmm, itulah tujuanku hadir di hidupmu, yaitu agar timbanganmu kelak di akhirat nanti setidaknya lebih berat dari pada amal burukmu!” seloroh Isabella.

“Eeehhh?”

“Ya, singkat kata, jika di hidupmu ada satu saja hutang yang belum kau bayar maka kelak kau tidak mendapatkan ridho Tuhanmu untuk memasuki surga!”

“Eeehhh!”

Seketika Isabella pun mengarahkan lengannya ke atas. “Jika kalian tetap membawaku pulang ke rumah. Maka aku tidak segan untuk mengeluarkan Jack and Rose!”

“Bagaimana ini Mbak Sonya!?” bisik Natale.

“Tenang, untuk saat ini dia sedang mencoba untuk mengelabui kita. Mengingat kelakuan Putri Bella sungguh sangat mirip dengan Ratu Mariana. Perbedaannya saat sakit, Ratu Mariana sangat tidak menyukai jarum suntik dan itulah yang membuat Ratu Mariana tidak segan-segan untuk menakuti para tabib atau dokter dengan kekuatannya. Tapi berbeda dengan ini, Putri Bella melakukan hal tersebut karena pertama kali dalam hidupnya dia telah nyaman dengan seseorang, itulah yang membuatnya tidak mau pulang,” bisik balik Sonya.

“Lalu, apa yang harus kita lakukan!?” sahut Kai Gun.

“Aku yakin kau memiliki sebuah ide, maka dari itu aku serahkan masalah yang satu ini padamu, kai!” bisik Sonya.

“Etdah!” seru Kai Gun yang sudah kehabisan ide.

Sekitar beberapa menit berdiri, akhirnya Kai pun turun tangan dan pergi menemui Isabella.

“Semangat Kakak Kai! Kau pasti bisa untuk membujuknya!” bisik Jay dari belakang.

“Mau apa kau kemari! Apa kau mencoba untuk membawaku pulang!?” tanya Isabella.

“Tentu saja tidak, Putri Bella. Sepertinya aku mulai mengerti bahwa sekarang kau telah tumbuh besar dan dewasa. Untuk itu kami sama sekali tidak dapat menahan untuk bertindak lebih dari ini.”

“Apa kau mencoba untuk mengelabuiku? Dengan trik semacam ini?”

“Tentu saja tidak. Selain Ayah atau ibu Putri Bella, tidak satupun orang yang dapat menghentikan kehendak dari pilihan apa yang Putri ambil.”

“Itu artinya, kalian telah membiarkanku untuk tidak dibawa pulang?”

“Iya.”

“Hey! Kai Gun! Aku tidak pernah memintamu untuk melepaskan Putri Bella!” sahut Sonya dari belakang.

“Maaf, Mbak Sonya. Aku paham, tapi sepertinya menahan dan memaksa putri kembali pulang ke rumah yang pada hakikatnya sudah hidup selama 20 tahun di dalam kamar itu ... membuatku tak tega untuk melakukan hal tersebut sekalipun ini adalah langsung dari perintah Tuan Alberto sendiri. Mungkin ini adalah pilihan yang setimpal untuk membiarkan putri mencari kebebasan, dia juga butuh udara segar di dunia yang terbuka.”

“Tapi Kai Gun ....”

“Dia sudah besar, Mbak. Kita cukup percaya padanya, karena jalan hidupnya bukan  kita yang menentukan, melainkan putri itu sendiri.”

Akhirnya setelah melihat Isabella mulai paham akan pernyataan yang diucapkan oleh Kai Gun. Dirinya pun mulai berjalan mendekati Isabella dan memberikan sesuatu pada telapak tangan Isabella.

“Apa ini?”

“Ini adalah perangkat mini GPS.”

“Bu-bukankah perangkat ini pernah kau berikan padaku saat di Fruit Island?”

Tiba-tiba Hellios pun bangun dan segera mengambil alat perangkat mini GPS tersebut dan membantingnya ke tanah.

Prakkk!

“Ayo kita pergi dari sini! Isabella!” sergah Hellios menggandeng Isabella pergi dari tempat tersebut.

“Ah! Ke-kenapa kau menghancurkan alat tadi!?”

“Sudah kubilang waktu di Fruit Island. Kita tidak perlu memakai alat seperti ituan. Alat tersebut adalah alat yang berguna untuk melacak keberadaan seseorang. Alasanku menghancurkannya adalah perjalanan petualangan kita tidak akan seru dan menantang jika dari jauh ada beberapa orang yang tahu dan menguntit keberadaan kita!”

“Ouh! Aku baru tahu yang seperti itu!”

“Woy! Jika kau menghancurkan alat itu mana mungkin aku membiarkan kalian pergi dengan begitu saja!” teriak Kai Gun.

Ternyata Kai Gun sudah memprediksikan bahwa usahan dan kesempatan untuk membujuk Isabella pulang itu memang mustahil. Maka dari itu Kai Gun sengaja memberikan sebuah alat pelacak yang dapat mengetahui keberadaan  ke manapun Isabella berada. Tapi sayang, cara satu-satunya tersebut telah dirusak oleh Hellios, dan sontak hal tersebut membuat Kai Gun jengkel akan tindakan yang dilakukannya.

Akhirnya kini Kai dan Jay pun mengejar Hellios dan Isabella yang berlari dengan kedua lengan yang saling bergandengan.

“Ukh! Saat lari, kedua kakiku agak sakit! Banyak batu kerikil yang tertancap di telapak kakiku!” seru Isabella.

“Lagian kenapa kau memberikan sepasang sepatu kaca pemberian dari ayahmu kepada Ratu Sophia!”

“Ya, karena aku ingin dia juga mendapatkan kebahagiaan seperti kebahagiaan yang aku dapatkan!”

“Aku tidak tahu lagi apa yang ada di pikiranmu itu. tapi sesuatu yang mulia telah muncul pada dirimu, kau tidak hanya suci, tindak dan perbuatanmu pun dengan berjalannya waktu mulai mengikutinya. Padahal sepatu itu telah dirancang selama beberapa tahun tapi dengan mudahnya kau memberikannya pada orang lain.”

“Ya, memangnya orang lainnya seperti apa dulu? Aku memberikannya kepada Ratu yang nantinya akan memimpin sebuah kerajaan yang baru lho, hehehe!”

“Hey! Egg Boy! K’ apakah kalian hanya akan diam saja!?”

“Tentu saja tidak!” ucap Egg Boy yang mulai terbang dan meluncur ke udara.

“Barusan namaku disebut?” sahut K’.

“Tentu saja! Bodoh! Sekarang kau adalah rekanku!” teriak Hellios.

“Ah! kau benar! Kau sangat membutuhkan sebuah tameng!” ucap K’ yang sejenak melirik ke arah Igor dan Espinosa yang pada saat itu masih ada di Fruit Garden atau Ibu Kota Asteraossa.

Igor dan Espinosa hanya senyum dan menganggukkan kepalanya. Sejenak dari belakang Vinto pun menepuk punggungnya. “Apa yang kau tunggu? Pergilah, bukankah dia adalah orang yang sepaham denganmu? Ku dengar dia sangat mirip dengan semangat yang dimiliki oleh legenda Kesatria Nathanael ataupun Pangeran Sraosha.”

“Kau benar, Vinto! Dia layaknya reinkarnasi! Melihat dirinya aku seperti merasa hidup kembali!” sahut K’ yang segera berubah menjadi mahluk yang besar, yaitu King-Kong, “Leveling!”

Kini K’ yang sudah memantapkan tekadnya segera pergi mengejar Hellios dan Isabella serta meraih keduanya dan menaruhnya ke punggungnya. Dengan gesit K’ pun segera melompat ke udara. Tidak tinggal diam, Egg Boy yang masih dalam transformasi burung rajawali raksasa pun segera membentangkan kedua sayapnya dan menangkap tubuh K’ serta membawanya terbang ke langit. Mereka pergi ke arah mata angin yang dingin, tidak lain yaitu wilayah utara. mereka pun pergi untuk berpetualang ke tempat selanjutnya.

Sedangkan nasib mereka berdua yaitu Kai Gun dan Jay Gun memutuskan untuk pergi mencari Hellios dan Isabella.



Hell Bell Season 1 'Gold' Completed

Thanks for your support

See you next season

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top