ARC 7 : MANSION 24
Ruang Utama Mansion
Kini Monkey Watermelon bersama dengan Strawberry Banana, Blackberry Banana, dan Blueberry Banana berhasil turun dari lantai 3 dan menuju ke lantai di mana pertempuran akhir tengah berlangsung.
Saat mereka telah tiba di tengah-tengah pertempuran, sontak Strawberry terkejut dengan mata yang membelalak hebat, dirinya melihat keadaan Dragon yang bersimbah darah di seluruh tubuhnya, penuh dengan luka cabikan yang sangat dalam, terutama pada bagian dadanya, begitupun dengan Hellios dan K’. Tapi walaupun begitu, mereka bertiga masih tetap berdiri dengan kokoh tanpa lemah sedikitpun.
Mereka bertiga berdiri dengan layaknya seorang kesatria tangguh, berdiri saling membelakangi satu sama lain, untuk menghindari serangan pasif Fat Bob. Karena itulah, mereka bertiga hanya dapat bertahan dan tidak melawan tubuhnya dicabik-cabik oleh Fat Bob yang berada dalam mode werewolf.
“Dragooon!” teriak Strawberry memecahkan keheningan.
“Ah?” desah Dragon yang seketika terkejut setelah mendengar teriakan dari calon tunangannya, “Strawberry!?”
“Mereka calon keluargamu?” tanya Hellios yang pernah mendengar kisah dari insiden yang dialami oleh Dragon dulu.
“Ya, mereka tetap menjadi bagian dari calon keluargaku ... walau Fat Bob telah lebih dulu merebutnya.”
Sejenak Strawberry pun berlari ke arah mereka bertiga tanpa mengetahui posisi di mana Fat Bob berada.
“Oh! Tidak! Strawberry berlari ke sini!” ucap Dragon.
“Kau tetap di sini, aku yang akan mengawasi Fat Bob kalau-kalau dia akan melakukan sesuatu pada calon tunanganmu!” seru Hellios.
“Tidak! Akulah yang bertanggung jawab akan hal tersebut. Selama ini aku hidup di dalam pulau ini tidak lain hanya untuk menjaga dan melindunginya bersama dengan kedua adiknya.”
“Lalu, siapa pria yang ada di belakangnya?” tanya K’.
“Ah! Di-dia, Monkey! Sahabatku sewaktu di Fruit Island!” jawab Dragon yang seketika terkejut akan kehadirannya di Mansion, “rupanya dia yang telah mengamankan dan membebaskan mereka bertiga dengan baik.”
Tiba-tiba mata Fat Bob pun melirik ke arah Strawberry yang tengah berlari menuju mereka bertiga. “ZEHAHAHA! ADA SESUATU YANG MENARIK UNTUK KU JADIKAN ASAHAN BAGI KUKU-KUKUKU,” tutur Fat Bob yang tiba-tba menghilang.
“Ah! Sial! Dia mengincar Strawberry!” seru Dragon.
Tidak mau kejadian yang mengerikan terjadi pada Strawberry, Dragon pun segera berlari meninggalkan Hellios dan K’ yang masih dalam posisi penjagaan.
“Tidak! Tidak! Tidak! Itu tidak boleh terjadi! Aku sudah lama menghabiskan separuh hidupku di pulau ini! Aku tidak mau sampai kehilangan kekasihku! Jika aku diberikan pilihan oleh Tuhan, mengenai kematian, aku lebih memilih diriku saja yang mati! Oh! Tuhan! Sekali lagi jangan Engkau ambil Strawberry dariku! Aku sudah kehilangannya saat direbut dan dijadikannya istri oleh Fat Bob, dan aku juga tidak mau setelah penantian yang panjang ini, Engkau rebut dia dariku!” batin Dragon yang terus-terusan berbicara dalam hati.
Seketika Dragon pun melihat bayangan hitam di belakang Strawberry yang tengah berlari ke arahnya. “Sial! Dia benar-benar mengincar kekasihku! Tidak! Tidak! Tidak! Kumohon Tuhan!!!” batin Dragon dengan tubuh yang terus mengeluarkan keringat dingin, membanjiri ke seluruh tubuhnya.
Sejenak, bayangan hitam yang ada di belakang Strawberry pun menghilang dengan secepat kilat. “Ah! Menghilang!?”
JRASSSH!
Terlihat, punggung Dragon sendirilah yang diserang dengan cakarannya.
“Uuuarrgh!”
“Ah! Di-dia mengincarnya!?” gumam Hellios dan K’.
“Dragooon!” teriak Strawberry yang segera menangkap tubuhnya yang terkena serangan critical damage dari Fat Bob.
Grappph!
“Te-terima kasih, Tuhan, kau telah mendengar doaku,” batin Dragon.
“Dragooon!”
“Akh! Strawberry, syukurlah kau selamat! Aku sangat senang kalau dia memilih untuk menyerangku,” ucap Dragon sembari membelai rambut belakang Strawberry.
“Kenapa kau lakukan ini! Bu-bukankah sebelumnya tubuhmu sudah terluka!? Kenapa kau membiarkan tubuhmu dicabik olehnya!?”
“Tak apa, i-ini hanya luka yang ... ugh, tidak parah, aku ... terbiasa menerima serangan seperti ini, ja-jadi, tak perlu untuk ... ugh, mengkhawatirkan aku.”
Strawberry pun hanya dapat menangis melihat kekasihnya terluka. Hellios san K’ yang melihat kejadian tersebut sontak membuat mereka berdua geram.
Tiba-tiba Fat Bob pun muncul. “ZEHAHAHA! KAU PIKIR AKU AKAN MENYERANG ISTRIKU SENDIRI? ITU TIDAK AKAN TERJADI, BODOH! AKU HANYA MEMANCING DIRIMU UNTUK KELUAR DARI POSISI BERTAHAN! DENGAN BEGITU, AKU DAPAT MENYERANGMU DENGAN PASIFKU!”
“K’ kau tahu sesuatu apa yang harus kau lakukan?” ucap Hellios.
“Tentu saja, Hellios,” sahut K’.
Seketika K’ pun memeluk erat tubuh Fat Bob dari belakang dengan teknik kuncian. Tidak lama setelah itu K’ segera mengangkat dan membantingnya ke belakang, pada serangan bantingan tersebut tubuh Fat Bob terbalik dan hanya kepalanya yang lebih dulu menghantam lantai serta terbenam.
Brakkkh!
“Kerja bagus, K’,” ucap Hellios yang berlari menemui Dragon yang terlentang dan bersandar di pangkuan Strawberry.
Sejenak setelah melihat situasinya benar-benar aman, Monkey, Blackberry dan Blueberry pun segera berlari dan berkumpul bersama dengan mereka.
“Dragon! Lu-lukamu parah sekali!” seru Monkey, “aku minta maaf, aku tidak tahu di sini situasinya sedang bertempur, jadi seharusnya aku mencegah Strawberry untuk menemuimu!”
“Ini bukan salahmu, Monkey, kau sudah bekerja dengan baik di sini untuk membebaskan orang-orang yang kita cintai. Aku sangat senang dirimu hadir dalam pertempuran terakhir,” sahut Dragon.
“Pertempuran terakhir?”
“Benar. Di situasi yang sekarang keadaan Pulau Goldwines tengah diguncang, membuat semua para pasukannya terkocar-kacir tak tahu arah, begitupun dengan kami yang tengah berjuang untuk mengambil kesempatan, membebaskan orang-orang yang di tahan dan menjatuhkan Fat Bob dari tahtanya.”
“Ah, kalau begitu, apa yang bisa aku bantu dari pertempuran terakhir ini?”
“Aku mau kau amankan orang-orang kita, bawa yang Strawberry, Blackberry, dan Blueberry pergi keluar dari Mansion ini.”
“Ba-baik! Aku akan segera membawa mereka bertiga keluar dari sini.”
“Tapi Dragon! Bagaimana denganmu? Kau tidak ikut keluar bersama dengan kami?” tanya Strawberry yang terkejut akan permintaan Dragon pada Monkey.
“Ada sesuatu yang harus aku selesaikan bersama dengan mereka,” jawab Dragon sembari milirik ke arah Hellios.
Tanpa basa-basi, Monkey pun segera membawa keluar mereka bertiga dari Mansion, tapi saat di perjalanan keluar, dirinya berpapasan dengan Isabella dan mereka pun saling menyapa dan berlalu.
“Kau mengenalnya?” tanya Hellios pada Isabella.
“Ya, dialah orang yang aku ceritakan sewaktu di Fruit Island, dia yang pernah datang pada malam hari di camp kita, Monkey Watermelon adalah sahabat dari Dragon Grape, dan dirinya adalah keturunan dari pewaris takhta pemegang kekuasaan wilayah Watermelon,” jawab Isabella yang sudah berkumpul dengan mereka semua, termasuk Sonya, dan Natale.
K’ yang sedari tadi mengawasi Fat Bob pun seketika lengah setelah pandangannya tertuju pada Monkey dan 3 kakak beradik, K’ memantaunya untuk memastikan mereka keluar dengan selamat. Tapi karena kelengahan tersebutlah membuat K’ kehilangan Fat Bob. Fat Bob yang dari tadi K’ jaga tiba-tiba menghilang tanpa jejak.
JRAAASSSH!
“Uuuarrgh!” teriak K’ menerima serangan pasif dari Fat Bob dari belakang.
“INILAH YANG AKU SUKAI DARI SEEKOR MONYET, SETELAH BERHASIL MENUMBANGKAN LAWANNYA MALAH TIDAK DIAWASI DENGAN BAIK, KAU BENAR-BENAR SANGAT LENGAH, K’.”
Brukkkh!
K’ pun kembali terjatuh.
Hellios yang melihat hal tersebut pun segera mmberikan kepada yang lain untuk waspada akan pergerakan Fat Bob.
Tapi tidak lama setelah itu, turunlah Benny, Merry, Ingrid, dan Minerva dari lantai 2. Kini mereka tengah berjalan menuju Hellios dan yang lainnya.
“WAH! SEPERTINYA PARA ISTRI DAN PENGAWALKU TELAH DIKALAHKAN, YA?” ucap Fat Bob yang sedikit terkejut akan kemunculan mereka berempat.
Fat Bob yang sudah berancang-ancang untuk melakukan teknik langkah cepatnya pun segera digagalkan setelah K’ bangun kembali dan menarik lengannya.
Grappph!
“AH?”
“Apa kau sama sekali tidak pernah belajar dari perkataanmu sendiri? Kau yang telah menumbangkan lawannya jangan sampai tidak mengawasinya dengan baik, karena jika tidak maka kau harus bersiap-siap menerima akibatnya,” tutur K’.
Fat Bob yang tidak mau termakan oleh ucapannya sendiri pun langsung melesatkan tendangannya pada K’. Tapi sayang, K’ telah meraih pergelangan kakinya, dengan begitu kemudian dirinya dapat menyapu/menyandung kaki Fat Bob yang lain sehingga akhirnya K’ mampu melemparkannya hingga jatuh tepat di atas sofa hingga terbalik.
Bruakkh!
“Ugh! Kurang ajar!”
Sejenak Fat Bob pun menemukan revolvernya yang lalu pernah terlempar di atas sofa.
B2, Basement of Mansion
BRAKKKH!
Terlihat pria yang menyusup dan menyamar menjadi A.E dilempar hingga berhasil merobohkan pintu B2, Basement of Mansion. Kini pria tersebut sudah ada di dalam ruangan B2, di mana ruangan tersebut adalah ruangan tempat Erik mengamankan Tiberia. Ruangan tersebut penuh dengan lampu yang dipasang di berbagai sudut layaknya ruangan rumah sakit.
Sejenak pria itu mulai membuka matanya karena silau. “Ah! Setelah cukup lama berada di ruangan gelap lalu tiba-tiba dilempar di ruangan yang penuh dengan cahaya membuat mataku sulit untuk dibuka, aku sama sekali tidak dapat melihat area sekitar dengan baik,” gumamnya.
Setelah beberapa detik berdiri di suatu ruangan dengan posisi tubuh yang masih bertahan, seketika pandangan matanya mulai beradaptasi dengan kontras cahaya yang ada di dalam ruangan tersebut.
“Ah!? Aku seperti berada di ruangan klinik,” batinnya.
Drap!
Drap!
Drap!
Kini langkah mahluk misterius yang lalu di B1, yang menyerangnya dengan membabi buta, akhirnya menunjukkan identitasnya.
“Kau! Seorang werewolf!?” seru pria tersebut.
“Karena kau telah melihat fisikku, aku tidak segan untuk membunuhmu!” ucap werewolf tersebut.
Tapi saat werewolf tersebut akan melangkah untuk menyerangnya tiba-tiba fisiknya lemah dan mulai kehilangan keseimbangan. Seketika dari belakang, tangan seseorang menangkap jatuhnya werewolf tersebut.
Grappp!
“Ukh!” desah Werewolf.
“Anda sudah lama dalam menempuh hidup, fisik Anda sudah renta, Pak. Bapak tidak bisa memaksakan tubuh Bapak untuk melakukan gerakan cepat dan fleksibel dalam pertarungan,” ujar Erik sembari membantunya untuk duduk di sebuah kursi.
“Ah! Seorang Agent Erik ada di sini? Dan dia akrab dengan werewolf tua itu?” gumam pria tersebut.
Sejenak Cutlass dan Megalodon pun baru terlihat di belakang Erik.
“Cutlass!” batin pria itu.
“Maafkan aku, Erik. Dengan tubuhku yang sudah tua, aku tidak bisa menjaga ruangan Basement of Mansion dengan baik, aku telah kecolongan, dia telah berhasil masuk, dan aku berusaha untuk menyerangnya hingga aku harus membantingnya, tapi,” tutur Werewolf yang masih ngos-ngosan karena ketidaktahanan fisik.
“Tapi Anda salah melemparnya?” sambung Erik.
“Ah! Ya, u-untuk itu, aku minta maaf karena telah merusak fasilitasmu.”
“Hahaha! Santai saja, Pak. Tak apa. Tapi yang penting Bapak telah menunjukkan sikap proteksi akan amanah yang aku berikan di sini. Sebenarnya waktu lalu, aku hanya meminta Bapak untuk berjaga saja, dan tidak meminta untuk menyerang penyusup yang masuk kemari, bukankah aku telah memberikan Bapak sebuah telepon? Kalau-kalau ada penyusup yang masuk, Bapak tinggal telepon aku saja.”
“Ah! Sudah aku bilang, aku ini werewolf, aku tidak terlalu paham akan dunia teknologi seperti telepon genggam ini, aku benar-benar sangat tumpul dalam menggunakannya.”
“Hahaha, tak apa, lama-lama nanti juga Bapak akan bisa dan terbiasa jika sudah sering menggunakannya,” ucap Erik yang sejenak melirik ke arah pria tersebut.
Kini Erik pun berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pria tersebut. “Aku yakin kau bukanlah seorang A.E,” kata Erik pada pria itu.
“Ya, kau benar, aku bukan A.E.”
“Lalu, siapa dirimu? Aku tidak yakin kau dapat masuk kemari tanpa sebuah alasan. Pastinya kau bukanlah orang biasa yang dapat masuk ke ruangan ini dengan mudah.”
“Aku kemari hanya untuk mencari seorang wanita.”
“Oh, jadi, kau adalah suruhannya Fat Bob? Apa kau seorang A.S!?”
“Bukan, aku bukanlah seorang agent.”
Erik yang mendengar itu darinya seketika langung mengangkat satu kakinya dan membentuk posisi akan melakukan tendangan Mawashi Geri. “Aku tidak siapa dirimu, tapi keberadaanmu ada di sini sangat membahayakan bagi kami, terlebih lagi, kau telah membuat kerusakan di sini.”
“Aku kemari sama sekali tidak merusak fasilitas apapun, werewolf tua itulah yang telah menyerangku, dan semua kerusakan dialah yang melakukannya, aku hanya bertahan dari amukannya saja,” sahut pria tersebut yang bersikap tenang dan sama sekali tidak melakukan posisi untuk bertahan.
“Kau masih tetap menjadi orang yang tersangka dalam aksi kejahatan karena telah memasuki ruanganku, maaf, aku harus melumpuhkanmu dengan serangan ini.”
“Tunggu!!!”
Sejenak tendangan kaki yang dilesatkan Erik ke arah kepala pria tersebut pun berhenti karena teriakan dari seorang wanita yang berhasil menghentikannya. Wanita tersebut berjalan dan memeluk pria tersebut dari belakang.
“Jangan serang dia, Erik! Dia suamiku!”
“Su-suaminya?” gumam Erik yang terkejut akan ucapan dari Tiberia.
“Dia adalah Estoc Lysander.”
“Ah!? Tiberia??? Kau kah itu?” sahut Estoc sembari membalikkan tubuhnya.
Estoc yang melihat istrinya, dengan sigap dirinya pun segera memeluknya dengan erat.
“Tiberia!!!” seru Estoc sangat merindukan istrinya.
“Estoc!!!” seru Tiberia merindukan suaminya.
Akhirnya mereka berdua pun saling berpelukan setelah sekian lamanya mereka dipisahkan.
Megalodon yang melihat tersebut hanya bengong, dia tidak tahu harus apa, karena di ruangan tersebut, dirinya hanya kenal Cutlass dan Erik saja. serta mengenai Tiberia dia hanya tahu nama belakangnya saja, yaitu nama dari kakaknya, Frederick Collapse.
“Di-dia, tidak salah lagi! Dialah yang memberikanku boneka hiu!” ucap Cutlass.
“Kau mengenal pria itu? Pria yang tengah memeluk ibumu?” tanya Megalodon sembari meneluarkan boneka hiu dari sakunya dan melihat jahitan yang membentuk sebuah nama pada bagian bawah perut boneka tersebut, “Collapse-Lysander.”
Erik yang mendengar percakapan antara Cutlass dan Megalodon pun seketika mengerling ke arah mereka. “Jangan-jangan ... pria itu adalah ayahnya Cutlass?” batin Erik.
Tiberia yang sangat bahagia bertemu dengan suaminya pun seketika melirik ke arah pintu B2, di mana di situ ada Werewolf tua, Cutlass dan Megalodon. “Tu-tunggu, bu-bukankah itu ... Cutlass!? Cutlass!”
Mendengar panggilan dari ibunya, Cutlass pun segera bergerak untuk menemui ibunya. “Kau tunggu di sini, Paman, sepertinya ini adalah hari di mana aku dapat bertemu dnegan ibuku lagi, aku sangat bahagia sekali, karena aku yakin ini bukanlah sebuah mimpi, saking bahagianya aku tak perlu menemuinya dengan berlari, karena aku sudah dewasa,” ujar Cutlass.
“Pergilah, Cutlass, temui ibumu. Kau memiliki hak untuk tumbuh kembang dan bahagia bersama dengan orang tuamu,” kata Megalodon.
Cutlass yang awalnya bilang untuk tidak berlari, dan tetap menahan diri, pada akhirnya dia tetap berlari juga karena rindu yang sudah tak terbendung lagi. Melihat hal tersebut Megalodon hanya menggeleng-gelengkan kepala.
“Kau memang anak yang unik. Hanya karena ada kehadiranku di sini kau berusaha untuk tampil menjadi sepertiku, kau berpura-pura bersikap kuat dan tegar, dan dengan gayanya kau mengatakan bahwa untuk menemui ibumu kau tak perlu untuk berlari, kau mencoba untuk menjadi pribadi yang dewasa, tapi walaupun begitu, pada akhirnya kau masih menjadi bagian dari status anak kecil, kau tetap berlari,” batin Megalodon sembari tersenyum.
Terlihat Cutlass tengah memeluk ibunya.
“Ini ayahmu, Nak,” kata Tiberia.
“Ayah? Di-dia ... ayahku?”
“Benar, dia yang selama ini selalu berkorban dan tidak pernah meninggalkan ibu.”
“Dia adalah paman yang lalu pernah memberikanku sebuah boneka hiu.”
“Ya, jika Cutlass membaca tulisan di bawah perutnya, mungkin Cutlass akan melihat masing-masing dari belakang nama kami, Tiberia Collapse dan Estoc Lysander,” ungkap Estoc sembari melirik ke arah Megalodon, “dan karena boneka tersebutlah yang memberikan petunjuk untuk ayah mencari di mana ibumu berada.”
Akhirnya mereka bertiga pun saling berpelukan dan menjadi keluarga yang lengkap.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top