ARC 7 : MANSION 23

B1, Basement of Mansion

Seketika pria yang waktu lalu, pria gelandangan yang pernah ditangkap oleh 2 A.E dan dibawakannya ke ruangan penjara, yang pada akhirnya berhasil meloloskan diri dari penjara dengan seorang diri, kini dirinya berpenampilan layaknya seorang A.E. Entah apa yang dia lakukan di dalam ruangan bawah tanah Mansion, yang jelas dia bukanlah pria sembarangan yang dapat memasuki Mansion dengan mudah seperti itu.

Pria tersebut terlihat seperti mencari sesuatu di gelapnya ruangan bawah tanah Mansion. “Aku yakin, dia menyembunyikan istriku di ruangan ini. Sejak kabar seminggu yang lalu, aku mendengar bahwa istriku telah meninggal, kabar itu membuatku sama sekali tidak tenang. Dan malamnya juga aku menadapatkan sebuah petunjuk, aku mendengarkan pembicaraan Agent Erik dan Agent Nogard di Dermaga Timur [East Dock], bahwa dia telah mengamankan istriku di ruangan bawah tanah Mansion ini,” gumamnya.

Sejenak pria tersebut meraba sesuatu, dan akhirnya berhasil menemukan gagang pintu. Dan pintu tersebut mengarahkan ke ruangan B2, Basement of Mansion. Tapi sayang, pintu tersebut dikunci.

“Ah! Sial! Sepertinya aku harus mendobrak pintu lagi seperti yang aku lakukan pada pintu sebelumnya, pintu yang mengarah ke B1, Basement of Mansion.”

“Bagaimana bisa seorang A.E bisa menyusup sampai kemari?” ucap suara misterius.

Mendengar ucapan misterius tersebut, pria itu langsung terkejut setengah mati. “Hey! Suara siapa itu!!?”

“Aku tak perlu memberitahukanmu kan, mengenai siapa pemilik suara ini?”

“Sebenarnya memang tak masalah, tapi dalam keadaan gelap gulita seperti ini, aku tidak bisa tenang membiarkan kehadiranmu ada di sini! Aku khawatir dia bermacam-macam denganku, memanfaatkan situasi gelap ini untuk menikamku.”

“Kau telah membuat kerusakan besar.”

“Eh?”

“Kau telah merusak pintu B1 dan kini mencoba untuk merusak pintu B2?”

“Memangnya kenapa? Jika kau tidak terima, tunjukkan wajahmu! Dan perlihatkan siapa dirimu!”

“Aku telah diberikan amanah untuk menjaga ruangan Basement of Mansion olehnya, untuk itu, aku tidak akan membiarkanmu melakukan hal yang lebih dari ini.”

Seketika terbukalah sepasang mata berwarna merah dari dalam kegelapan.

“Si-siapa kau!!? Melihat dari warna matanya, aku yakin kau bukanlah seorang manusia!”

Tiba-tiba pria tersebut ditarik oleh mahluk tersebut dan menghantam-hantamkannya ke dinding ruangan.

Bugggh!

Bugggh!

“Uargh!” desah pria tersebut.

Pria itu mencoba untuk melawan, tapi serangannya sama sekali tidak dapat mengenainya karena gelapnya ruangan membuat penglihatannya sangat terbatas. Akhirnya pria tersebut memilih untuk bertahan.

Scene berpindah ke pertempuran Kai Gun, Jay Gun, dan 10 A.E dalam melawan Bruno Bucho

Terlihat 10 A.E telah dikalahkan oleh Bruno Bucho, sedangkan Bruno Bucho-nya sendiri telah kelelahan karena menghadapi Kai Gun dan Jay Gun.

“Ugh! Hosh! Hosh! Aku tidak menyangka kalau musuh yang sekarang aku lawan memiliki keahlian bertarung yang hebat,” puji Bruno Bucho yang terengah-engah.

“Apanya yang hebat, kami berdua cuma sekali menghajarmu, kok, selebihnya kau dibuat kelelahan oleh 10 prajurit kami, itulah gunanya memiliki bawahan, hahaha,” tawa Jay Gun.

Plakkk!

Kai Gun menepak belakang kepala Jay Gun. “Jangan tertawa dalam pertarungan, kesannya kau seperti meremehkan lawan,” ucap Kai Gun.

“Ah! Iya-iya, Kakak Kai. Maaf, hehehe.”

“Wah! Kalian berdua memang kakak beradik yang akur, ya. Tapi ngomong-ngomong, kenapa kulit kalian berbeda? Yang satu putih yang satunya hit-”

Duakkkh!

Belum selesai meneruskan kalimatnya, Bruno Bucho ditendang dengan keras oleh Jay Gun. “Jangan membuat lelucon yang membuatku ingin marah, bodoh!”

“Aku dan Jay bukanlah saudara kandung, hanya saja kami sangat akrab jika di dalam ruang lingkup agent. Aku sudah menganggapnya sebagai adikku sendiri, jadi kuharap kau jangan mengucapkan kalimat terlarang itu lagi, karena adikku sangat tidak menyukai sesuatu yang dibeda-bedakan,” tutur Kai Gun.

Sejenak Bruno Bucho pun mencoba untuk bangun. “Sialan! Tendangannya sangat keras sekali, sebenarnya mereka ini siapa sih? Aku baru bertemu dengan orang-orang seperti ini. Yang satu tenang dan yang satunya berisik,” batinnya.

Bruno pun baru menyadari bahwa pertarungan antara Isabella, Sonya dan Natale telah berakhir, dan dia tidak melihat di mana Gwendolyn berada. “Sial, sepertinya Nyonya Wolf telah dikalahkan dan berhasil melarikan diri dari Mansion, kalau begitu, sepertinya aku juga harus pergi dari tempat ini. Pertempuran ini sangat berat sebelah sejak datangnya 2 orang asing ini,” batinnya.

“Apa yang sedang kau pikirkan? Hey, jangan mengabaikan kami berdua dong,” seru Jay pada Bruno.

“Akh, sepertinya pertempuran kita cukup sampai di sini,” sahut Bruno Bucho.

Seketika Kai Gun pun sudah ada di belakangnya. “Memangnya kau mau ke mana? Bukankah atasanmu masih bertarung? Kau mau membantunya atau mau melarikan diri dari pertempuran?” tanya Kai Gun.

“Sialan! Aku mulai didesak oleh mereka berdua!”

Kai dan Jay pun mengeluarkan tongkat baseball [bat] pemberian dari Marviello Hayha sang White Death. “Sepertinya kita akan mengakhiri pertempuran ini dengan secepatnya,” ujar Kai.

“Benar, Kakak Kai! Untuk mencegahnya kabur, kita harus sedikit memakai alat ini untuk menghentikannya. Pertempuran kita tidak akan berakhir sebelum di antara kita ada yang kalah, tahu. Lagian dari tadi kami belum mendapatkan hasilnya, kami hanya tahu kau menang dalam mengalahkan 10 prajurit kami saja,” tutur Jay.

“Aku harus segera lari dari sini! Mereka berdua memang benar-benar gila!”

Tuuung!

Tuuung!

Brukkkh!

Akhirnya saat Kai dan Jay mengetahui Bruno yang akan mencoba untuk kabur, mereka berdua segera mementungnya dengan serentak. Dan Bruno Bucho tersungkur tidak sadarkan diri.

“Ayo, Jay, kita harus menyusul Mbak Sonya dan yang lainnya,” ucap Kai.

“Tapi, Kak, kita tidak mengeceknya dulu? Kalau-kalau dia berpura-pura pingsan. Soalnya tadi aku merasa bahwa ayunan pukulanku pada kepalanya tidak terlalu keras.”

“Tidak keras matamu! Dari pada pukulan kakakmu, pukulanmulah yang lebih keras!” batin Bruno Bucho yang berpura-pura tidak sadarkan diri.

Seketika dari sakunya, Bruno Bucho mengeluarkan sebuah boneka yang berwarna merah.

Scene berpindah ke Koridor B

Braakkkhhh!

Terlihat Megalodon telah mendobrak kamar VI. Ia pun mulai memasuki kamar tersebut dan mendapatkan Cutlass yang tengah diikat dengan tali tambang serta mulutnya yang dilakban. Tidak hanya Cutlass yang berada di dalam, tetapi juga ada Wendy yang tengah berjaga.

“Jika kau tidak mau berakhir seperti pintu yang kudobrak tadi, turuti perintahku, cepat lepaskan ikatan yang mengekangnya,” kata Megalodon dengan santainya.

Wendy yang tidak mau bernasib sama seperti pintu pun segera menganggukkan kepalanya dan mulai melepaskan tali tambang yang mengikat tubuh Cutlass.

Sedangkan di kamar III, Benny terkejut ternyata bukan ibunya saja yang ditahan melainkan bersama dengan Ingrid Riese dan Minerva Lutzen juga, melihat itu Benny pun mulai segera membebaskan mereka bertiga.

“Ibu dan yang lainnya baik-baik saja?” tanya Benny sembari membuka lakban yang menutup mulut mereka bertiga, “kuharap kalian baik-baik saja, maafkan aku, aku telat membebaskan kalian.”

“Ugh, uh ... tak apa, Benny, Putriku, terima kasih sayang, kau telah menyelamatkan kami,” sahut Merry yang mulutnya sudah terlepas dari lakban.

“Ah! Terima kasih banyak, Benny! Kau memang malaikat kami! Tanpa dirimu, mungkin kami tidak akan tahu hal apa yang akan terjadi pada kami bertiga,” ucap ingrid dan Minerva.

“Tenang, saja. Hal tersebut tidak akan terjadi karena Cynthia Perkins sudah dikalahkan,” tutur Benny yang akhirnya telah selesai melepaskan semua tali yang mengekang mereka bertiga.

Seketika Merry pun memeluk tubuh Benny. Begitu pun dengan Ingrid dan Minerva yang saling memeluk mereka berdua dari belakang.

“Benny sayang, Ibu sangat mencemaskanmu, Nak. Karena dari sini, Ibu mendengar suara pertarungan kalian di luar, Ibu takut sesuatu yang buruk terjadi!”

“Oh! Ibu, aku tidak apa-apa, aku hanya mendapatkan luka kecil saja, kok.”

“Luka kecil dari mananya!? Sudah terlihat jelas bahwa banyak sekali luka sayatan dan bercak di mana-mana, belum lagi luka lebam yang ada di pipimu ini. Ingrid, Minerva, cepat ambilkan kompres!”

“Baik!” sahut Ingrid dan Minerva yang langsung mengambil kotak P3K dari dalam lemari.

Akhirnya luka Benny pun dirawat oleh mereka bertiga. Ingrid maupun Minerva memang selalu gerak cepat saat mengobati luka yang dialami oleh Merry. Karena mereka bertiga adalah sahabat yang selalu bersama, entah dalam suka maupun duka. Dan Benny pun sudah dianggap oleh mereka berdua sebagai putri mereka sendiri. Sungguh sangat besar kasih sayang yang diterima oleh Benny. Itulah yang membuat Benny rela mati-matian untuk bertahan dan berjuang dalam melawan Cynthia Perkins hingga nyaris mati.

“Oh iya, Ibu. Ada kabar gembira.”

“Apa itu?”

“Tidak hanya Hellios, Isabella dan Ayah saja yang kini tengah bertempur dengan Si Babi dan beberapa sekutunya, melainkan di sepanjang pertempuran, sebelum aku kemari, di ruang utama Mansion selalu ada beberapa pihak orang yang datang untuk membantu kami.”

“Ah! Kalau begitu, syukurlah!”

“Ibu ....”

“Ya?”

“Sewaktu aku dan yang lain berada di Pasar Gelap, aku mendengarkan kabar mengenai Ayah.”

“Ya? Nogard? Kenapa dengan Nogard?”

“Kabarnya, Ayah memiliki darah dan gen ras werewolf.”

Merry yang mendengar pernyataan itu dari putrinya sontak terkejut dan mengingat 8 tahun yang lalu, saat dirinya mengobati Nogard.

“Ouh, iya. Untuk itu ....”

“Apa?”

“Bagaimana bisa lukamu membaik secepat itu?”

“Ah!? Ini? Aku tidak pernah tahu mengenai ini, sudah dari bawaan lahir.”

“Itu, seperti mukjizat. Kau memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi.”

“Pantas saja regenerasi pemulihan lukanya sangat cepat sekali,” batin Merry.

Akhirnya setelah sekitar 20 menitan berbincang, kini Benny, Merry, Ingrid, Minerva, Cutlass dan Megalodon pun mulai bergerak keluar dari ruangan Koridor B dan berencana untuk turun ke lantai utama. Saat semuanya keluar daru ruangan Koridor B, mereka semua dikejutkan dengan Erik yang tengah terbaring bertelentang di lantai Koridor Belakang Mansion.

“Ah! Apa yang terjadi pada Paman Erik!?” seru Benny panik.

Sejenak Erik yang mendengarkan suara Benny pun segera mengacungkan tangannya ke atas. “Tidak apa-apa, Benny, Paman hanya sedang membutuhkan pertolongan yang serius saja,” sahutnya.

“Dia hanya tengah kelaparan, makanya tiduran seperti itu di lantai,” tutur Megalodon.

Sebelumnya.

Dengan gesit, Erik pun berhasil menumbangkan 3 A.E yang menjaga pintu ruangan koridor B dengan mudah, dia menggunakan teknik Mawashi Geri yang pernah diajarkannya kepada Benny ataupun Nogard. Setelah berhasil membuat K.O lawannya, dirinya mulai jatuh tersungkur dan menahan perutnya yang mulai kesakitan karena lapar.

Pada saat yang sama, datanglah Megalodon di ruangan koridor belakang Mansion tersebut. Melihat kedatangannya, seketika mata Erik terbelalak. Dia tidak menyangka bahwa ‘The Guard’ dari The Robs akan hadir dalam pertempuran melawan Fat Bob.

“Ka-kau! Ada di sini!??”

“Ya, Erik. Aku kemari untuk mengembalikan boneka hiu ini pada Cutlass. Untuk itulah aku datang kemari.”

Sejenak Cutlass pun menarik tangan Megalodon.

“Ada apa, Cutlass?”

“Ada sesuatu yang harus aku lakukan.”

“Apa itu?”

“Aku butuh kekuatanmu, Paman.”

“Aku siap menjadi pedang dan perisaimu. Kalau kau mau, kau mau apa?”

“Aku mau mencari ibuku.”

“Cutlass. Tenang saja. Paman sudah mengamankan ibumu di suatu tempat,” ucap Erik sembari menahan perutnya.

“Ah!? Jadi, ibuku tidak ditahan oleh para bawahannya Fat Bob!?”

“Tidak, Cutlass. Sejak seminggu yang lalu, Pamanlah yang merawat luka pada ibumu.”

“Itulah sebabnya, Paman jadi kelaparan hebat, ya? Karena membagikan porsi makanannya pada Bibi Tiberia,” bisik Benny sembari membantu Erik bangun dari posisi tidurnya.

“Terima kasih, Benny.”

“Wah, Paman sangat lemas sekali, ya. Tenang saja, Paman, setelah ini aku akan meminta Ayah untuk membuatkan Posh Pie yang enak untukmu.”

“Posh Pie? Aku juga dapat membuatnya, aku juga akan membuatkannya untuk kalian,” sahut Megalodon.

“Hahaha! Tentu saja, kalian kan dua orang yang ahli dalam memasak, entah Dragon ataupun dirimu,” tutur Erik.

Kini mereka semua pun berjalan menuruni tangga dan menuju ke lantai pertama. Sedangkan nasib Wendy dan Cynthia masih berada di Koridor B. Dan kini Wendy tengah berusaha untuk membuatnya tersadar. Aksi penyelamatan Merry, Ingrid, Minerva dan Cutlass pun akhirnya berhasil.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top