ARC 6 : BANK
Dengan gesit, Fat Bob pun merubah sebagian tubuhnya menjadi werewolf. “AKU AKAN MENGHABISIMU!”
Egg Boy yang sudah melihat Fat Bob merubah diri menjadi sosok yang lain, sosok yang memancarkan aura buas, dirinya pun segera melancarkan serangan pada Fat Bob. Pada saat itu, apa yang ada di pikiran Egg Boy adalah memprioritaskan serangan apapun kepada Fat Bob, dengan kalahnya Fat Bob maka pertarungan akan berakhir dan semua orang akan mendapatkan kebebasan yang sejati.
Tapi sayangnya angan-angan Egg Boy terlalu tinggi hingga dia tidak waspada dengan orang-orang yang ada di sekitar Fat Bob. Egg Boy yang segera berlari menyerang Fat Bob secara membabi buta pun berhasil dilumpuhkan oleh kekuatan yang dimiliki oleh Gwendolyn.
Kekuatan yang dimiliki Gwendolyn mampu untuk membuat kedua kaki T-Rex Egg Boy lemas dan akhirnya jatuh tersungkur hingga wajahnya berhenti di depan kedua kaki Fat Bob. Fat Bob yang mengetahui pemandangan tersebut tak akan melewati kesempatan untuk mencakar kedua mata Egg Boy dengan kedua cakarnya.
Jraaappp!!!
“Grrrhhh!”
“ZEHAHAHA!!! KAU TERLALU LEMAH UNTUK BERTINDAK LEBIH LANJUT LAGI DALAM USAHA MENYERANGKU! BODOH!”
“Sialan! Kalau kekuatanku dikendalikan seperti ini bagaimana aku bisa menyerang Fat Bob!”
Dengan segala kekuatan yang ada, Egg Boy memusatkan semua tenaganya pada kedua kakinya walaupun dirinya tahu bahwa kedua kakinya tengah dikendalikan. Dengan usaha yang kuat, berhasil membuat Egg Boy berdiri dan mencambuk tubuh Fat Bob dengan ekornya.
Splash!
Cambukan ekor tersebut pun berhasil mementalkan Fat Bob hingga menghantam ke dinding bangunan Bank.
Braaakkk!
“UARGH! URGGGH!”
“Aku tidak yakin dapat mengalahkan Fat Bob, tapi setidaknya ada sesuatu yang harus aku lakukan!”
Sekali lagi Egg Boy pun terus melancarkan pola serangan cambukan ekornya kepada Fat Bob yang masih berada di sekitar bangunan Bank.
Splash!
Splash!
Splash!
Splash!
Splash!
“URGH! ZEHAHAHA! SEMUA SERANGANMU BERHASIL AKU HINDARI DENGAN MUDAH! SEBENARNYA KAU BISA MENGARAHKAN CAMBUKAN EKORMU ATAU TIDAK!?”
Splash!
“Tidak! Kau salah memperkirakannya!” teriak Gwendolyn, “kadal bangsat itu tidak sedang mengarahkan serangannya padamu, dia hanya berpura-pura melakukan itu!”
Splash!
“HAAA???”
Splash!
“Yang sebenarnya dia lakukan, dia tengah mencoba untuk menghancurkan bangunan Bank yang ada di belakangmu!”
Splash!
“APA!? KURANG AJAR!”
Duuummm!!!
Akhirnya bangunan Bank pun berhasil diruntuhkan oleh usaha yang selama ini Egg Boy lakukan.
“AKU TIDAK AKAN MEMAAFKANMU SETELAH APA YANG KAU LAKUKAN PADA ASET-KU!!!”
Tiba-tiba tubuh Egg Boy pun terbakar.
Bwooosssh!
“GRRRHHH!!!”
“Apa yang sedang terjadi!? Kenapa tiba-tiba aku terbakar!!?”
Dari balik reruntuhan bangunan Bank pun terlihat muncul seseorang yang tengah keluar dari partikel debu yang dihasilkan oleh hancurnya Bank.
“KENAPA KAU TERLAMBAT UNTUK DATANG! BANGSAT!”
“Ah! Ma-maaf untuk itu aku bisa jelaskan nanti. Sekarang aku harus menyelesaikan yang satu ini,” ucap seseorang tersebut dari balik debu.
“HANYA KARENA KAU MEMILIKI KEKUATAN ITU JANGAN SOK BELAGA DI DEPANKU!
“Sekali lagi, maafkan aku, Tuan Bos,” sahut orang tersebut dan sekarang sudah berada di tepat di sampingnya Fat Bob.
“AKU TIDAK MEMBAYARMU UNTUK MENDENGAR KATA MAAF DARIMU ... BRUNO BUCHO ....”
“Hahaha! Tuan Bos memang selalu serius di setiap keadaan dan situasinya, ya. Baiklah, sepertinya untuk membuat Tuan Bos senang itu tidaklah gampang, hingga permintaan maaf saja tidak cukup, jadi aku akan meringankan beban Tuan Bos, tidak lain ... dengan cara membuat punah binatang reptil yang seharusnya tidak ada di sini!”
“Jadi, dia orang yang bernama Bruno Bucho!?”
Tiba-tiba munculah puluhan meteor yang berasal dari langit dan meluncur menghunjami tubuh Egg Boy.
Dardardardardar!!!
“Ke-kenapa tiba-tiba ada meteor yang jatuh ke arahku!!? Padahal aku mencoba untuk menghindar tapi kenapa semua meteor ini selalu fokus tepat sasaran mengenaiku!!?”
“Dalam hati kecilnya dia mengatakan bahwa dia merasa bingung kenapa semua meteor buatan tersebut menghunjami dirinya sedangkan tanah yang dipijakinya sama sekali tidak mengalami dampak kebakaran atau kurasakan semacamnya,” sahut Gwendolyn.
“Kenapa aku harus menjelaskannya? Hmmm ... singkat saja, siapa yang menjadi targetku dia akan selalu terkena serangan meteor tersebut! Apa sampai sini sudah jelas?” tutur Bruno Bucho.
“Jadi, pengaruh utama aku mendapatkan serangan meteornya, berawal dari terbakarnya diriku!?”
“Yaaa, sepertinya dia sekarang sudah paham akan pola seranganmu, Bruno,” ucap Gwendolyn.
“Baguslah kalau begitu, tinggal sekarang aku memperlihatkan serangan kartu as-ku.”
Tiba-tiba Egg Boy pun dikejutkan dengan matahari buatan yang ukurannya sebesar bangunan Wine Laboratory, dan kini benda panas tersebut mengarah pada dirinya.
“Oh! Tidak. Kalau aku menerima serangan sebesar itu, aku tidak bisa menjamin diriku masih dapat selamat atau tidak!”
“Sepertinya, dia sudah memahami takdirnya, bahwa peluang untuk hidupnya sekarang hanya 12%,” ungkap Gwendolyn.
“Sangat disayangkan,” sahut Bruno Bucho.
Bhlaaarrr!
Tubuh Egg Boy pun terhempas terlempar dan jatuh ke arah lubang bekas area amblasnya Wine Laboratory. Jatuhnya Egg Boy ke dalam danau Green Wine tepatnya di reruntuhan Pasar Gelap, membuat Hellios, Isabella, Benny dan juga Nogard yang masih berada di wilayah reruntuhan tersebut terkejut hebat.
“Ah! Apa yang barusan jatuh dan masuk ke dalam danau Green Wine!?” teriak Benny.
“Isabella. Tarik keluar sesuatu yang berada di dalam Green Wine dan bawakan kemari!” seru Hellios.
Isabella yang mendengarkan perintah darinya pun segera melaksanakan untuk kembali menciptakan tumbuhan Chickfern dan menarik sesuatu yang barusan masuk ke dalam danau Green Wine. “Chickfern!” ucapnya yang secara bersamaan munculah tumbuhan yang memiliki tubuh yang sangat panjang dan kuat, keluar dari dalam tanah.
Setelah beberapa menitan Isabella berusaha untuk mengangkat sesuatu tersebut dari dalam Green Wine, akhirnya Isabella berhasil mengangkatnya keluar dari dalam air Green Wine dan pada saat itu, Hellios atau yang lainnya sangat-sangat terkejut. Karena sesuatu yang Isabella tarik adalah sebutir telur yang sudah tak bernyawa, dan telur itu adalah Egg Boy, teman dari Hellios ataupun Isabella.
“Egg Boy!!!” teriak Hellios dan Isabella secara bersamaan.
Di dermaga timur Goldwines, East Dock
Sebuah kapal kecil asing melabuh di dekat dermaga. Seseorang yang mengengendarainya segera memutar kunci dan mesin pun mati, setelah itu, dirinya beranjak keluar dari dalam kapal dan pergi menuju dermaga. Tidak lama, kini seseorang tersebut sudah berhasil menginjakkan kakinya di tanah emas dan anggur, Goldwines.
Seseorang tersebut baru menyadari bahwa kapal kecilnya ditepikan di samping sebuah fast boat berwarna hitam, dan kendaraan tersebut mengingatkannya pada beberapa tempo yang lalu. “Jadi, dia sudah berada di pulau ini, ya?”
Sejenak pria tersebut pun mengeluarkan sebuah boneka ikan hiu dari kantong celananya, boneka yang biasa digunakan untuk aksesoris gantungan kunci atau semacamnya. Dirinya membelai permukaan boneka tersebut yang sangat halus dengan ibu jarinya yang besar.
“Boneka inilah yang memanggilku untuk datang kemari. Ck ... bagaimana bisa seseorang anak kecil menghadiahku boneka imut seperti ini? Sesuai dengan jahitan yang membentuk sebuah tulisan nama seseorang, pastinya boneka ini sangat berharga dan berarti bagi pemiliknya. Itulah mengapa aku datang kemari, yaitu untuk mengembalikan benda ini dan memastikan bahwa dia baik-baik saja,” ucapnya sembari mengantongkan kembali boneka tersebut.
“Collapse-Erendals ... itulah nama yang tertera pada jahitan di bawah perut boneka ikan hiu.”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top