ARC 6 : BANK 6
Di jalan kecil di suatu gang
Terlihat 10 orang A.E terkapar dan berserakan di tanah. Hanya Kai dan Jay yang masih bertahan dan masih memposisikan kuda-kudanya dengan sedikit kelelahan. Kini suit putih yang dikenakan White Death penuh dengan darah.
“Kalau sudah kotor begini, sudah tidak ada lagi mood untuk mengejar targetku. Apa kalian berdua tahu sesuatu apa yang paling kubenci selain terlambat akan penyelesaian misi? Aku lebih benci suit putihku kotor penuh dengan bersimbah darah seperti ini. Itulah mengapa aku lebih cocok dalam peranan penyerangan jarak jauh seperti sniper.”
White Death pun melemparkan kedua belah tongkat baseball-nya ke tanah. “Senjata itu dari awal memang tak cocok denganku. Aku tidak tahu apakah senjata itu mungkin cocok dengan basic pertarungan kalian. Kalian bisa memilikinya, anggap saja itu adalah hadiah reuni dari pertemuan kita yang sangat panas ini.”
Kai dan Jay yang mendengar ucapan itu dari White Death membuat mereka ternga-nga sejenak.
“Kau mensudahi pertempuran ini!?” tanya Kai Gun.
“Ya, mau bagaimana lagi? Aku sudah tidak ada selera untuk bertarung dengan suit putih yang penuh dengan bercak darah seperti ini. Dan lagi, aku sangat ingin mengganti suit putihku yang kotor ini dengan yang baru, mengingat suit yang serba bersih aku jadi teringat akan dr. Watson.”
“Ah! Syukurlah kalau begitu,” ucap Kai Gun sembari mensudahi sikap kuda-kudanya dan merapihkan jas-nya.
“Ini cone es krimmu, aku sudah mengamankannya sewaktu pertarungan tadi. Aku menyimpannya barangkali kau membutuhkan ini setelah pertempuran selesai,” ujar Jay Gun.
“Aku tidak menyukai es krim yang sudah meleleh apalagi tidak dingin,” ucap White Death sembari berjalan meninggalkan Kai dan Jay.
“Benar juga. Dia memang menyukai yang dingin-dingin.”
Seketika Kai Gun pun mengambil cone es krim yang ada di tangan Jay Gun. “Bagaimana bisa kau melakukan lelucon mengenai es krim? Lagian ini hanya cone-nya saja, tidak ada es krimnya.”
“Ah! Untuk itu, aku memakannya saat bertempur.”
“Kalau begitu, itu artinya kau tidak mengamankan es krimnya dengan benar,” tutur Kai Gun sambil memakan cone-nya.
“Apa yang harus kita lakukan dengan 10 orang A.E ini!?”
“Bawa mereka dan kita harus cepat menemui Mbak Sonya dan Natale,” sahut Kai Fun pergi meninggalkan Jay beserta 10 orang A.E.
“Kakak Kai!!! Masa iya aku sendirian yang membawa mereka semua!”
“Kau tahu Jay Gun? Untuk mengalahkan Marviello Hayha itu bukanlah suatu hal yang mudah dan hampir mustahil untuk kita kalahkan. Sebenarnya strategi kita itu hanya satu, membuat bajunya kotor dan setelah itu moodnya dalam pengejaran target akan hilang, karena aku adalah temannya dulu, jadi aku tahu akan karakternya entah dari kesukaan dan ketidaksukaannya,” batin Kai Gun.
Reruntuhan Pasar Gelap
“Baiklah! Kalian tunggu di sini, aku akan mengantarkan Egg Boy ke bunker. Setelah aku kembali, kita akan segera pergi ke wilayah Bank yang seperti Egg Boy bicarakan,” ujar Hellios.
Tiba-tiba Hellios pun mendadak terkesiap seperti ada musuh yang akan mendekati tempat mereka.
“Ada apa Hellios?” tanya Nogard.
“Barusan kau seperti mendengar langkah telapak kaki orang di wilayah pertambangan Aurina.”
“Ah! Benarkah? Jangan-jangan itu ... para A.E!?” seru Benny.
Hellios pun bergerak dan mencoba mengintai siapa orang-orang yang tengah berjalan menuju ke arahnya. Setelah menemuinya, Hellios pun terkejut, ternyata mereka bukanlah para A.E melainkan Vinto, Espinosa, dan salah satu A.E yang pernah dihajar oleh dirinya.
“Ka-kalian?”
“Wah! Kalian ada di sini!?” sorak Vinto.
“Hellios! Siapa yang datang?” tanya Nogard.
“Ah, mereka Vinto dan yang lainnya.”
“Benarkah!?”
Akhirnya Vinto dan dua lainnya pun berkumpul serta bersatu dengan mereka berempat.
“Ah! Kau bukannya Espinosa itu kan!? Wah! Kau sudah mulai bisa berjalan!” seru Hellios dan Isabella.
“Ah! Ya, ini semua berkat perjuangan keras yang dihasilkan oleh K’. Dia bertaruh nyawa agar Carlo Redbeard memodif kakiku dengan baik,” sahut Espinosa.
“Carlo memodif kakinya?” batin Hellios.
Vinto yang melihat pemandangan hancurnya Pasar Gelap beserta dengan bangunan di atasnya, yaitu Wine Laboratory membuat Vinto menggeleng-gelengkan kepalanya dengan hebat.
“Apa benar, kau yang melakukan ini Hellios? Jika benar, maka kerusakan yang kuat buat lebih dari yang 4 tahun lalu,” ucap Vinto menelan ludah.
“Insiden ini bukan dilakukan oleh Hellios, Vin,” sahut Nogard.
“Ah!? Lalu, siapa yang bisa melakukan kerusakan sebesar ini hingga menghasilkan sebuah danau buatan!?”
“Ini semua sudah direncanakan oleh teman kita.”
“Teman kita? Teman kita yang mana, Nogard?”
“Tentu saja Amanda Manor.”
“Ah! Dia yang melakukan perusakan ini!?”
“Memang sulit disangka ‘kan? Tapi itulah yang terjadi, Amanda Manor ternyata melakukan ini terinspirasi dari janjiku yang ingin meledakkan Mansion. Tapi hebatnya, dia mencuri start-ku, dia lebih dulu dalam melaksanakan rencananya.”
“Hahaha! Setiap orang memang sulit ditebak, ya. Padahal aku melihat sosok Amanda Manor adalah wanita yang periang dan pekerja yang sangat disiplin, tapi aku tidak mengira bahwa dia memiliki rencana yang anti mainstream.”
“Tapi walaupun begitu, dia berhasil menghancurkan roda persendian sistem yang dideklarasikan oleh Fat Bob. Yang pertama dia sudah kehilangan pekerja handal seperti K’, kedua dia kehilangan kepercayaan dari pemerintah mengenai hancurnya Pasar Gelap, dan ketiga Dr. Wine Dale selaku pembuat racikan Green Wine beserta dengan Wine Laboratory-nya pun ikut hancur.”
“Dan ... satu wilayah lagi, aku telah berhasil menghancurkan bangunan Bank dengan serangan demi serangan melalui cambukan yang dihasilkan oleh ekor T-Rex-ku ...,” ujar Egg Boy yang masih dalam keadaan terbaring lemah.
“Haaa! Kau menghancurkan bangunan penyimpan uang dan emas seorang diri!?” seru Nogard dan Vinto.
“Itu artinya, sudah habislah kekuasaan Fat Bob untuk tahun ini! Dirinya sudah tidak ada sumber daya atau aset yang dapat dia bangkit! Ini akhir dari kekuasaan yang dzalim! Hampir semua aset penting miliknya telah terbantai!” seru Nogard penuh dengan antusias.
“Sepertinya yang harus kita lakukan adalah tinggal melancarkan serangan saja, perang gerilya.”
“Kerja bagus, Egg Boy. Kau telah memberikan jalan untuk kita selangkah meraih kemerdekaan di pulau ini,” tutur Hellios pada Egg Boy.
“Kalau begitu kita tinggal pergi ke Mansion-nya!” sergah Nogard.
“Tapi sebelum itu, aku harus mengamankan Egg Boy ke tempat yang aman,” kata Hellios.
“Serahkan Egg Boy pada kami, Hellios,” seru Vinto, “kalian pergi saja ke sana dan raih kemerdekaan di pulau ini, biar kami bertiga yang akan mengamankan Egg Boy.”
“Baiklah kalau begitu, terima kasih banyak, Vinto.”
“Hmmm, jangan sungkan begitu. Semangat untuk kalian yang akan pergi untuk berjuang!”
“Oh, iya. Ngomong-ngomong di mana K’ dan Shiraz? Tumben kalian datang bersama?” tanya Isabella.
“Ah! Untuk K’ dia masih berada di Island of Despair bersama dengan Kakek Igor. Sedangkan Shiraz kini tengah mencari 2 temannya yang hilang.”
“Oh, begitu. Baiklah, kami percayakan Egg Boy pada kalian. Egg Boy, kau cepatlah pulih! Karena setelah menyelesaikan pertikaian di pulau ini perjalanan kita ke depan masih sangatlah panjang!”
“Tentu saja, Hellios. Aku akan segera pulih!”
“Baguslah kalau begitu! Aku senang mendengarnya. Kami pergi dulu!”
Akhirnya Hellios, Isabella, Benny dan Nogard pun pergi ke wilayah selanjutnya, yaitu Mansion. Sedangkan Egg Boy dijaga oleh Vinto, Espinosa dan juga seseorang A.E yang waktu lalu pernah dihajar habis-habisan oleh Hellios.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top