ARC 5 : WINE LABORATORY
Wine Laboratory
“Sepertinya persediaan Green Wine kita telah memenuhi syarat atau lebih tepatnya aku melebihkan seseuatu yang diminta oleh Tuan Hunger!” ujar Dr. Wine Dale merasa bangga.
“Maaf Dr. Wine Dale!” timpal Verdelho Riesling.
“Ada apa, Riesling?”
“Aku merasa kaget setelah mengontrol isi dari tabung raksasa yang berada tepat di bawah perusahaan ini.”
“Memangnya kau kaget kenapa?”
“Aku tidak habis pikir kalau Max-Wine Drink Bottle untuk memasok kebutuhan 1 tahun ke depan lenyap dan tergantikan oleh zat Green Wine!?”
“Kenapa kau sebegitu kagetnya? Santai saja, aku memang sengaja merubah Max-Wine Drink Bottle menjadi zat Green Wine.”
“Kenapa tangki raksasa juga harus berisi penuh dengan Green Wine? Bukankah Tuan Hunger meminta kita membuat zat Green Wine secukupnya, dan seharusnya zat Green Wine tidak harus berada di dalam tangki raksa-”
Phyaaar!
“Ugh!”
Dengan kejamnya Dr. Wine Dale menyiram kedua lengan Riesling dengan menggunakan zat Green Wine.
“Aku tidak membayarmu untuk meragukan atau mempertanyakan keputusan yang aku ambil!” bentak Dr. Wine Dale.
“Uarrrh! To-tolong! Kedua lenganku melepuh!” teriak Riesling hingga terjatuh ke lantai.
Muscat Blanc yang tengah sibuk berada di ruangan lain pun tersontak kaget melihat rekannya yang sekarat dari balik dinding kaca.
“Ah! Riesling!” seru Muscat menghampirinya, “apa yang terjadi pada kedua lenganmu!?”
“Jangan membantunya! Dia yang sudah tidak dapat melakukan apa-apa itu artinya dia sudah tidak berguna dan tidak dibutuhkan lagi di sini!”
“Uargggh! Tolong aku, Muscat! Aku tidak menyangka kalau Dr. Wine Dale sekeji ini!” bisik Riesling.
“Apa yang telah kau lakukan pada rekanku, Dr. Wine Dale!” teriak Muscat, “atau jangan-jangan ....”
“Kau benar, Muscat, aku juga yang membuat Shiraz kehilangan kedua lengannya, aku sengaja membuatnya kerja tanpa istirahat agar dia kelelahan dan akhirnya tanpa disengaja mencelakai dirinya sendiri!”
“Ke-kenapa kau melakukan hal sekeji ini pada rekan-rekanku!”
“Karena kalian tidak bisa diajak kerja sama, kalian cenderung menentang segala perintahku!”
“Kami menentangmu karena racikan kimia yang kau lakukan itu memang tidak wajar! Jadi tidak salahnya kan bila kami tidak setuju dan menentangnya!” teriak Riesling.
“Beraninya orang yang sudah tak berguna dan cacat sepertimu masih menentang dan berteriak padaku!” ucap Dr. Wine Dale penuh amarah dan berjalan menghampiri Riesling.
Riesling yang tidak mau tinggal diam dan tidak mau sesuatu yang buruk menimpa rekannya pun segera menghalangi langkah Dr. Wine Dale.
“Hentikan! Cukup sampai di sini Dr. Wine Dale! Jangan melewati batasan!”
“Jangan melindungi orang yang menentang sepertinya, Muscat! Itu pun jika kau masih menyayangi nyawamu! Minggir!”
“Aku tidak akan minggir!”
“Oh! Baiklah! Jadi sekarang kau mulai berani menentang perintahku, ya? Sama seperti Shiraz dan Riesling?”
“Aku tidak akan membiarkan kau berbuat semena-mena lebih dari ini lagi, Dr. Wine Dale!”
Plakkk!
Dengan cepat Dr. Wine Dale menampar pipi Muscat dengan keras. Seketika bekas tamparan tersebut menghijau dan mulai melepuhkan pipinya.
“Ugh! A-apa ini!” gumam Muscat, “kenapa pipiku melepuh!”
Sejenak Dr. Wine Dale pun memperlihatkan telapak tangannya yang kini penuh dilapisi oleh cairan Green Wine.
“Ah!” desah Riesling dan Muscat terkejut melihat perkembangan Dr. Wine Dale.
“Hahaha! Jangan kaget seperti itu. Aku juga tidak kalah dengan Tuan Hunger bukan? Aku sengaja mentransplantasikan kedua lenganku dengan zat Green Wine, mulai saat ini kulitku akan kebal terhadap zat korosif seperti halnya Green Wine! Dan aku melakukan ini juga berguna untuk memberikan peringatan kepada siapa saja yang menentang perintahku!”
Tiba-tiba perusahaan pun bergetar keras.
“Ah! Ada apa ini!?” gumam Dr. Wine Dale.
“Aku merasakan seperti ada getaran gempa,” bisik Riesling.
“Kau benar!”
Tiba-tiba Muscat mengingat suatu pesan dari Amanda
“Amanda! Tumben sekali hari ini kau pulang lebih sore dan tidak seperti biasanya.”
“Hari ini aku tidak lembur, ada sesuatu yang harus aku selesaikan,” ucap Amanda.
“Waduh, sayang sekali, sepertinya kita tidak bisa berkumpul untuk minum kopi bareng.”
“Ah, hehehe, maaf sekali, sebenarnya kau tidak mau melewatkan momen ngopi bareng, hanya saja sesuatu yang harus aku lakukan seperti mempertaruhkan karirku jadi, aku tidak bisa berkumpul seperti biasanya.”
“Hmmm ... sangat disayangkan sekali.”
“Baiklah, sebelum aku pergi, ada sesuatu yang harus aku beritahukan padamu.”
“Apa itu?”
“Kuharap padamu dan Riesling untuk segera pergi dari perusahaan Wine Laboratory sebelum jam menunjukkan pukul 00.00.”
“Ah? Me-memangnya ada apa?”
“Intinya kau harus segera keluar dari tempat itu, karena jika kau terlambat sedikit saja maka nyawa kalian akan menjadi pertaruhannya.”
“Ah! Jangan bercanda, Amanda. Kau sangat berlebihan.”
“Aku serius dan aku tidak bercanda. Jam malam akan terjadi gempa terdahsyat, Muscat.”
“Baik-baiklah aku akan mencoba untuk mempercayaimu walaupun aku sedikit menganggap ucapanmu adalah bercanda.”
“Terserah dirimu, intinya aku telah memberimu peringatan.”
“Lalu bagaimana dengan Dr. Wine Dale? Apa perlu aku beritahukan dia juga mengenai masalah ini?”
“Tidak perlu, dia harus mendapatkan hukuman atas ketidakberdayaan rekan kita, Shiraz Noir!”
“Wah! Wah! Bercandamu memang kebangetan, boleh marah pada Dr. Wine Dale atas keluarnya Shiraz Noir, tapi jangan mengharapkan bahwa nanti malam akan ada gempa dahsyat dong! Hahaha!”
“Aku pergi!”
“Baik, hati-hati di jalan, Amanda.”
“Kalianlah yang harus lebih berhati-hati, terutama pada Dr. Wine Dale dan untuk tidak mengabaikan peringatanku ini, jadi tetap perhatikan waktu.”
“Ah! Baiklah.”
Dengan segera Muscat pun melihat jam.
“23.55!” gumam Muscat.
“Ada apa, Muscat?” sahut Riesling.
“Kita harus pergi dari sini, Riesling!”
“Ah!? Kenapa tiba-tiba!?”
“Waktu kita tidak banyak!”
Dengan gesit, Muscat segera membantu Riesling untuk bangun.
“Kalian mau ke mana?” tanya Dr. Wine Dale.
Tanpa perlu mendengarkan apa yang diucapkan Dr. Wine Dale, Muscat dan Riesling pun langsung segera meninggalkan ruangan tersebut dan berlari keluar dari perusahaan Wine Laboratory.
“Huffft ... beraninya kalian mengabaikanku, ya. Tunggu saja hukuman yang aku berikan kepada kalian berdua!”
Dr. Wine Dale yang masih berada di ruangan pun bergerak dan mencoba untuk mengejar mereka berdua, tapi sayang saat sudah berada di depan pintu dan memutar gagang pintunya, pintu tersebut telah dikunci dari luar dan kini dirinya terjebak dan terkurung di dalam ruangan tersebut.
“Hahaha! Kalian akan membayar mahal tentang ini!”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top