ARC 5 : WINE LABORATORY 8


Di dalam bunker

“Bisa kau ceritakan padaku mengenai putri Nancy yang bernama Farma? Apakah dia sangat mirip dengan saudara tirinya?” ujar Merry.

“Walaupun mereka berdua terlahir dari ibu yang sama, tetapi sikap dari keduanya sangat berbeda,” sahut Egg Boy.

“Apakah masing-masing dari mereka lebih mirip kepada masing-masing ayahnya?”

“Tentu saja tidak.”

“Lalu, mereka lebih mirip siapa? Nancy?”

“Yap! Betul!”

Farma, gadis polos yang selalu berambisi mengejar ibunya ... Selalu ingin tampil bisa seperti keahlian yang dimilikinya .... Apapun akan dilakukannya demi seorang ibu ... baginya sosok ibunya sangat berarti sekali meskipun kehadirannya cuma bertahan sehari dua hari ....

Berbeda dengan kakak wanitanya yang berusia selisih 6 tahun lebih tua darinya. Dia adalah sosok belahan jiwa yang lain. Yang sering kali disebut-sebutkan oleh Nancy. Putri yang selalu menjadi kebanggaannya. Yang tidak sedikit pun peduli mengenai kehadiran sosok keluarga, dia lebih fokus pada pengembangan hasil risetnya. Sehingga berbalik, seorang Ibulah yang selalu berusaha mencari perhatiannya.

“Saudara tirinya yang tinggal di wilayah utara mirip Nancy dari segi ketidaksukaannya.”

“Maksudmu, tidak menyukai hujan?”

“Ya, benar. Tapi berbeda dengan Farma. Farma hampir sangat menyukai hujan, sewaktu dulu aku sering diajak Farma hujan-hujanan di lapangan bermainnya domba, dan menyaksikan sebuah pelangi di atas cakrawala.”

“Lalu, apa kesamaan Farma dengan Nancy?”

“Kesamaannya adalah dalam hal keseriusannya.”

“Mmm? Maksudmu?”

“Sebenarnya aku tidak terlalu mengerti dengan kepribadian yang ada pada diri Farma.”

“Seperti berkepribadian ganda?”

“Bisa jadi dan juga bisa tidak. Farma yang pada keadaan normalnya dia selalu berdandan layaknya anak kecil, dia suka menguncir rambutnya menjadi belah dua, selain itu dia senantiasa mengenakan kaca mata bulatnya.”

“Bukankah itu penampilan yang hampir seperti gadis culun?”

“Nah! Kau benar sekali. Tapi seketika penampilannya berubah terbalik menjadi 180° setelah dirinya terpapar oleh derasnya hujan. Walaupun aku sudah menganggapnya kakak, terkadang aku tidak bisa mengendalikan pandanganku terhadap Farma, dia sungguh sangat cantik sekali, selain itu sikap dan kemampuannya seperti layaknya wanita dewasa, dia sangat fokus dan selalu serius sekali setiap kali dia berbicara.”

“Apakah dia akan selalu begitu setiap kali terguyur oleh hujan?”

“Iya, sikapnya itu akan tetap bertahan sampai dirinya tidur, setelah bangun esoknya maka dia akan kembali berdandan seperti sedia kala, menjadi Si Gadis Culun lagi.”

“Itu, sangat fenomenal. Lalu, apa kelemahan yang dimiliki oleh Farma?”

“Kelemahannya cuman satu, dia terlalu baik, terlalu peduli dan dia dirinya kurang cakap dalam membaca.”

“Farma belum bisa membaca?”

“Belum. Tapi sewaktu pertemuan pertama kaliku yang lalu, sewaktu Hellios tengah tidak sadarkan diri di Farm Sweet, sepertinya Farma banyak menghabiskan waktunya bersama dengan Isabella. Tidak hanya itu, Farma pernah mengatakan kepadaku bahwa setiap malam sebelum tidur, Isabella selalu mengajarkan dirinya membaca. Aku harap walaupun pertemuan Isabella dengan Farma bertahan singkat, semoga pembelajaran yang diajarkan Isabella dapat membuat sedikit jalan untuk Farma melatih kemampuan membacanya ke tahap yang lebih baik.”

“Lalu untuk masalah kejeniusan, saudari tirinya yang berada di wilayah utara menurutku sudah pasti mengikut jejaknya Nancy, atau mungkin saja dia sudah berada jauh di atas ibunya. Yang aku pertanyakan bagaimana dengan kejeniusan dari Farma? Sedangkan Farma dalam mode serius hanya dirinya diguyur saat hujan saja, lalu bagaimana dengan mode normalnya yang berpenampilan layaknya gadis culun? Apakah dia memiliki kejeniusan? Atau kalau tidak, dia memiliki suatu kelebihan?”

“Kelebihan dari Farma mode normal adalah dia sangat pandai dalam mengingat sesuatu, tapi kelemahannya karena ingatannya sangat tajam dia selalu berada di dalam gangguan psikologisnya.”

“Maksudnya?”

“Dia rentan trauma atas kejadian buruk yang pernah terjadi sekitar 3 tahun yang lalu, dia dalam pandangannya dia dapat merekam semua kejadian tempo lama dengan sangat jelas, itulah yang selama ini menghantui pikiran dan konsentrasinya. Kalau saja Fat Bob tidak datang di kehidupannya dan tidak membunuh Nancy, mungkin Farma tidak akan mengidap trauma atau mengalami gangguan psikis seperti yang sekarang.”

“Itu menjadi mimpi buruk yang mengerikan dan sulit untuk dilupakan.”

“Tapi ada sesuatu yang aku prediksikan mengenai ingatan kuat yang dimiliki oleh Farma. Farma selalu terlarut dalam suatu peristiwa. Sama seperti halnya kehancuran Farma adalah tergantung pada sesuatu yang dialami oleh Farma. Jika suatu saat Farma menemukan suatu kemenangan dan kejayaan, aku yakin dia akan mampu melupakan mimpi buruknya, dan pada saat itulah karirnya dalam menempuh jalan kemenangan tidak akan pernah dapat dihentikan. Karena dia telah melewati banyak proses kehidupannya.”

“Apakah pada saat kemenangannya dia dapat disetarakan dengan kejeniusan yang dimiliki oleh Nancy?”

“Bisa dibilang mungkin dia hampir tidak akan memiliki saingan atau hambatan. Tapi, itu hanya sebuah prediksiku saja, sih.”

“Tapi bisa jadi sesuatu yang kau prediksikan bisa saja terwujud.”

“Itu hanya akan terjadi jika Farma sudah memiliki kuncinya.”

“Kuncinya? Kunci yang mana?”

“Kuncinya hanya ada pada Papa Chick. Selama ini dia telah menyembunyikan hasil riset data peninggalan Nancy yang disimpan di gudang.”

“Jadi, karir gemilangnya Farma akan meroket jika mempelajari data riset milik Nancy?”

“Benar!”

Seketika Cutlass pun baru bangun dari tidurnya.

“Ah? Dia baru bangun jam segini? Memangnya dia tidur jam berapa semalam?” ucap Egg Boy.

“Cutlass adalah anak yang memiliki kebiasaan beraktivitas pada malam hari, kebiasaan itu biasa disebut dengan nokturnal. Tapi walaupun begitu, Cutlass juga jarang tidur pada siang hari, itulah yang membuat kedua bagian kulit pada sekitar area matanya berkantung dan menghitam,” tutur Merry.

“Jika malam dan siang pun jarang tidur, lalu tidurnya kapan?”

“Kapan pun dia bisa senantiasa tidur, tapi tidurnya bukan seperti cara tidur pada umumnya. Dia menghabiskan waktunya untuk tidur hanya sekitar 1 jam, dan tidak hanya itu, posisi tidurnya pun tidak harus terlentang ataupun tidur dalam posisi miring, dia bisa tertidur walau dalam keadaan duduk.”

“Wah! Apakah itu adalah kebiasaan dari kecil?”

“Cutlass mulai mengalami kebiasaan tersebut sejak dirinya mengalami insiden beberapa minggu yang lalu.”

“Ohhh! Yang mengenai ibunya?”

“Benar. Sejak insiden yang dialaminya itu membuat dirinya kerap kali tidak dapat tidur, dia selalu melamun dan memikirkan keadaan ibunya yang kini tengah dilindungi dan dirawat oleh adik iparku di suatu tempat yang cukup rahasia dan pastinya terhindar dari Fat Bob dan para bawahannya.”

“Mmm ... aku jadi sangat kasihan pada Cutlass mengingat usianya yang sangat muda sudah tenggelam dalam suatu insiden yang membuat hidupnya menderita.”

“Tapi baru kali ini aku melihatnya bangun dari tidurnya sesiang ini,” kata Merry sembari bangun dan berjalan menghampiri Cutlass yang masih terduduk setengah sadar.

“Kenapa Cutlass?”

“Semalam aku tidak dapat tidur,” sahut Cutlass.

“Mmm ... bukankah kau sudah terbiasa tidak tidur?”

“Semalam itu berbeda. Aku merasakan bahwa aku sudah mulai dapat tidur seperti dulu.”

“Bisa Cutlass jelaskan maksudnya pada Bibi?”

“Sejak adanya Kak Hell, Kak Bell, dan Egg Boy, entah kenapa perasaanku jadi setenang ini, aku merasakan bahwa penderitaanku yang selama ini menyiksaku tidak lama lagi akan segera berakhir. Itulah yang membuat aku tidak cemas lagi mengenai keadaan ibu, karena jika mereka berhasil meruntuhkan singgahsana Si Penjahat itu, pasti aku pun dapat melihat ibuku kembali dengan penuh kemerdekaan.”

“Perasaan bibi juga sama seperti yang Cutlass rasakan mengenai kemerdekaan, yang penting kita jangan berhenti untuk berharap. Lalu, apa yang membuatmu tidak dapat tidur semalam?”

“Sebenarnya aku sudah mulai tertidur pada pukul 10 malam, tapi pada tengah malam sekitar pukul 12, aku merasakan sesuatu getaran besar yang berasal dari wilayah Aurina dan Wine Laboratory. Itulah yang membuatku tidak dapat tidur semalaman,” ungkap Cutlass.

“Cutlass bilang, dia merasakan getaran yang luar biasa di bagian wilayah Aurina dan Wine Laboratory? Aku jadi mencemaskan keadaan mereka berempat yang tengah menyusup ke wilayah Pasar Gelap.”

“Tentu saja! Ini demi keselamatan Merry. Aku akan menyusul jika kalian sudah keluar dari sana.”

“Oke, baiklah! Kau memang bisa diandalkan! Kita akan bertemu di Wine Laboratory!”

“Baik! Jaga diri kalian baik-baik!”

“Aku harus segera pergi menemui mereka. Ada sesuatu yang harus aku lakukan,” ujar Egg Boy yang terbang [masih dalam mode lebah], memutar pintu bunker dan membukanya, “aku rasa tugasku untuk menjaga keselamatan kalian sampai di sini, selama kalian tetap di dalam bunker aku yakin kalian akan tetap aman.”

“Ah! Baik! Sebelumnya terima kasih atas semuanya. Maaf, kami jadi merepotkan dirimu.”

“Tidak perlu sungkan seperti itu, eggegege. Setiap yang bernyawa pasti memliki kewajiban untuk membantu para sesamanya. Aku pergi dulu.”

“Hati-hati di jalan, Egg Boy ...,” batin Merry.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top