ARC 5 : WINE LABORATORY 5


Jam 11 siang di reruntuhan Pasar Gelap

“Aku tidak menyangka rencana yang dilakukan oleh temanmu, Amanda Manor. Tidak hanya meledakkan wilayah Pasar Gelap saja melainkan beserta dengan bangunan yang ada di atasnya juga,” ucap Hellios.

“Hancurnya pondasi Pasar Gelap berhasil meruntuhkan tangki raksasa yang terkubur dan juga membuat Wine Laboratory jatuh ke bawah. Aku yakin, para pekerja di Wine Laboratory yang kerja lembur semalam pasti tidak akan selamat setelah apa yang telah terjadi sekarang,” ujar Nogard.

Tiba-tiba ada sesuatu yang bergerak di dalam air.

“Apa kalian melihat sesuatu yang bergerak di dalam zat Green Wine?” seru Isabella.

“Ah? Mungkin itu hanya serpihan reruntuhan yang jatuh dari atas saja,” sahut Hellios.

“Tapi yang ini lain, sesuatu yang bergerak itu seperti berenang di dalam zat Green Wine!”

“Haaa? Mana ada yang seperti ituan? Jika memang itu mahluk hidup pasti sudah menemukan ajal terlebih dahulu sebelum mencoba untuk berenang,” kata Hellios sembari menggeleng-gelengkan kepala.

“Hellios benar. Selama ini tidak ada satupun mahluk atau benda yang tahan akan efek korosif yang disebabkan oleh zat Green Wine, kecuali kemampuan yang dimiliki oleh Isabella,” tutur Nogard.

“Kalau kalian tidak percaya, aku akan membuktikannya sendiri bahwa sesuatu yang aku lihat barusan memang benar adanya, bahwa sesuatu tersebut adalah suatu mahluk hidup!” sergah Isabella.

“Lakukan yang kau mau, buktikan pada kami jika memang dugaanmu benar,” ucap Hellios dengan raut wajah yang sedikit mengejek.

Dengan penuh percaya diri, Isabella pun bangkit berdiri dan berjalan di pinggir perairan layaknya danau Green Wine.

“Isabella! Jangan terlalu berjalan ke pinggir!” teriak Benny mengingatkan.

“Memangnya kenapa? Toh misal dia jatuh juga ke dalam air Green Wine juga dia tidak kenapa-kenapa,” celoteh Hellios.

“Mmm, benar juga. Ya sudah aku tidak jadi mengkhawatirkannya.”

“Danau Green Wine bagi Isabella adalah kolam renang.”

Sejenak Isabella pun menarik napas dan menghembuskannya.

“Kalian akan terkejut jika aku berhasil mengeluarkan mahluk yang berenang itu dari dalam air,” gumam Isabella.

“Chickfern!”

Tiba-tiba di sekitar area Isabella, munculah aura yang memancarkan variasi warna hijau, kuning, hitam, merah dan putih. Tidak lama setelah terpancarkan warna-warna tersebut dari sepatu kacanya, munculah tumbuhan yang mirip kepala ayam dengan batang leher yang panjang mencuat dari dalam tanah di sekitar area tersebut. Diameter lingkarannya bisa lebih dari 1 meter tapi tekstur tubuhnya sangat licin dan kuat. Chicfern pun mencuat menyulur ke udara dan memasuki perairan danau buatan, Green Wine.

“Wah!!! Isabella, mengeluarkan dan mengendalikan sebuah tumbuhan berbatang panjang dari dalam tanah???” seru Benny kaget.

“Dia bukanlah wanita sembarangan. Setelah aku perhatikan, aku kira dia hanya dapat mengeluarkan aura cahaya yang dapat menjadi perisai untuk melindungi diri dari aura negatif. Tapi kali ini, dia memperlihatkan kepada kita, kekuatan yang dapat mengendalikan suatu tumbuhan. Bukankah kemampuan itu hanya sebatas legenda kuno saja?” ujar Nogard.

“Memangnya kau mengenali skil kemampuan yang barusan Isabella gunakan?”

“Aku dengar bahwa hanya sedikit orang di dunia yang dapat memiliki kemampuan tersebut, itu pun ada pada satu garis keturunan saja, keturunan yang spesial. Jujur saja, aku berasal dari keluarga Grape yang silsilahnya berujung pada leluhur Nazzar Fruitera.”

“Nazzar Fruitera? Siapa dia?”

“Dia adalah luluhur kami dan juga kakak dari Raja Razzan Durian yang kini berkuasa di Pulau Terisolasi.”

“Apa itu artinya 4 keluarga yang terdiri dari Keluarga Banana, Watermelon, Grape, dan Pineapple bersumber dari garis keturunan Nazzar Fruitera?”

“Benar. Dan leluhur dari Nazzar Fruitera adalah Bariel Fruitera. Bariel Fruitera adalah raja yang memegang kekuasaan pada Anak Kerajaan Gigantia Fruitera. Bariel Fruitera memiliki kakak yang bernama Mendrion Plantium, dari dari dirinyalah konsep tentang tumbuhan lahir.”

“Jadi, konsep tumbuhan terjadi pada ras raksasa?”

“Benar. Sebenarnya ras raksasa Kerajaan Plantium hanya dapat menumbuhkan tumbuhan saja dan tidak sampai ke tahap pengendalian. Karena ras yang dapat menghidupkan serta mengendalikan sebuah tumbuhan atau mahluk hidup hanyalah dari garis luluhur yang sangat tinggi dan mulia.”

“Apa kau tahu siapa raja yang berada di garis yang tinggi dan mulia itu?”

“Tentu saja itu mengarah pada King of Solomon yang turun mengakar pada Lotus Haniel. Mungkin dari keturunan Lotus beberapa peranakan ada yang menikah dengan kaum raksasa terutama pada garis Keluarga Plantium.”

“Apa jangan-jangan Isabella berasal dari garis keturunan tersebut?”

“Bisa dibilang seperti itu, tapi di dunia yang sekarang desas-desusnya untuk keluarga Lotus sudah tidak pernah terlihat lagi di dunia, atau mungkin kata lainnya adalah Keluarga Lotus beserta era-nya telah berakhir.”

“Maksudmu, punah?”

“Ya, kurang lebih seperti itu, Hellios.”

“Aku jadi mulai mengerti alasan kenapa Isabella dikekang di dalam kamar selama 20 tahun. Mungkin  dia adalah spesies satu-satunya yang ada di dunia untuk saat ini. Maka dari itu, ayahnya menjaga putrinya dari dunia luar yang cenderung merusak.”

“Spesies-spesies ... kau pikir hewan!” celetuk Nogard.

Scene berganti ke Isabella yang tengah mengendalikan tumbuhan tersebut. Tumbuhan raksasa tersebut bergerak dengan cepat untuk menarik sesuatu mahluk yang dicurigai oleh Isabella dan menyeretnya ke daratan.

Byuuur!

“Uargh! Ough!”

Seketika Hellios, Benny dan Nogard pun terkejut melihat mahluk hasil tangkapannya Isabella.

“Turunkan aku!!!”

“Dia ... benar-benar orang yang masih hidup setelah berada lama berendam di dalam air yang mengandung zat Green Wine!?” teriak Hellios terkejut.

“Kurasaa demikian,” ujar Nogard yang segera bangun dari duduknya serta mengarahkan sebuah pistolnya pada wajah orang tersebut.

“Lepaskan aku!!!”

“Isabella, jangan melepaskan dia. Dia adalah orang yang berbahaya,” sahut Nogard.

“Ternyata itu, kau. Nogard Stetham!?”

“Dr. Wine Dale!”

“Nogard! Cepat tolong aku!”

“Aku bukan lagi seekor anjing seperti kalian.”

“Ah! Apa maksudmu? Kau mencoba untuk mengkhianati Fat Bob!?” ujarnya dan seketika melirik ke arah Benny dan Hellios, “kau bersekongkol dengan wanita jalang yang suka menyelinap memasuki ruangan tanpa izin! Dan lagi ... astaga! Kau berteman dengan pria yang 4 tahun lalu pernah membobol brankas besar milik Fat Bob!”

“Memangnya kenapa?”

“Bagaimana bisa Agent Special sepertimu berkumpul dengan orang-orang ini!? Apa jangan-jangan kau adalah dalang dari ini semua!? Kau sedang berkonspirasi dan berencana untuk menghancurkan Fat Bob!?”

Plakkk!

Dengan keras, Nogard menampar wajah Dr. Wine Dale dengan pistolnya.

“Rasakan itu! Karena kau telah menyebut Benny dengan sebutan ‘wanita jalang’.”

“Ough! Cuih! Tidak aku sangka, ternyata kau adalah seorang pengkhianat! Berani-beraninya kau menghancurkan perusahaan yang selama ini aku sukseskan! Terlebih lagi kau telah menumpahkan banyak sekali racikan Green Wine-ku! Apa kau tidak tahu berapa kerugian yang akan kami terima! Walau dengan nyawamu sekalipun kau tidak akan bisa membayar ataupun melunasinya!”

“Isabella, lepaskan dia.”

Seketika Isabella pun menurutinya.

Duakkk!

Tiba-tiba serangan berikutnya datang dari Hellios. Hellios berhasil mendaratkan tendangan Brazillian Kick-nya ke wajah Dr. Wine Dale.

“Ugh!!!”

“Jadi kau orangnya yang telah membuat racikan Green Wine!!?”

“Memangnya kenapa!? Ha!? Bukankah Green Wine adalah suatu bentuk mahakarya!?”

“Apa kau tidak melihat dan mendengar mengenai dampak yang telah terjadi di wilayah Fruit Island!!!”

“Mengapa kau harus terkejut? Bukankah mahakarya itu cenderung merusak!? Dengan merusaknya, maka kami akan dengan mudah menguasai pulau itu dan menjadikannya sebagai bisnis! Kami berbisnis dengan RH! RH yang memiliki sumber tenaga medis terbanyak dapat memanfaatkan Fruit Island menjadi tempat sampah! Jadi, setiap bulannya kami bisa mengirimkan 5-25 ton sampah kesehatan!”

“Kau yang hanya melihat bisnis, uang dan selalu mendongakkan kepalanya ke atas mana mengerti arti penderitaan yang dialami oleh penduduk di Fruit Island!”

“Memangnya aku peduli?”


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top