ARC 4 : AURINA


Kini Hellios, Isabella dan Egg Boy mulai memasuki wilayah area pertambangan yang biasa disebut Aurina oleh masyarakat pulau. Nama ‘Aurina’ diambil dari istilah Latin aurum yang berarti ‘emas’. Aurina adalah wilayah yang masuk dalam daftar 3 aset wilayah kebanggaan Fat Bob. Wilayah yang merupakan sumber kekuatan dan kekayaan Fat Bob, jadi tak heran lagi kalau 3 wilayah utama tersebut sangatlah dijaga ketat oleh para Agent Elite maupun CCTV yang masing-masing terpasang di setiap sudut tempat.

Aurina merupakan wilayah pertambangan emas terbesar di dunia saat ini. Aurina memiliki jumlah pekerja yang hampir terbilang sangat banyak, pekerjanya berasal dari berbagai belahan dunia, termasuk penduduk asli Asteraossa, Tanah Gabrielandria, Fruit Island, dan Green Grass.

Tapi Aurina yang sekarang bukanlah Aurina yang memiliki 4 freeport seperti 10 tahun yang lalu, sebelum wilayah Island of Despair mengalami longsor. Aurina yang sekarang hanya memiliki 2 freeport yaitu freeport bagian C dan freeport bagian D.

Kini untuk menempuh Aurina mereka bertiga cukup hanya berjalan ke arah utara dan mendapati gerbang perbatasan antara wilayah Island of Despair dan wilayah Aurina, yaitu Silver Gate (Gerbang Perak). Tapi sayangnya untuk menembus wilayah aset kebanggaan tidaklah mudah, butuh orang dalam untuk dapat menuntun perjalanan mereka bertiga.

“Jadi itu gerbang peraknya, ya?” ucap Egg Boy.

“Sepertinya, kita tidak bisa asal memasuki gerbang tersebut, karena hampir banyak sekali puluhan lampu senter yang menyoroti area gerbang itu,” sahut Isabella.

“Aku dengar, dulu Vinto pernah berhasil menembus pertahanan terakhir Fat Bob, yaitu wilayah Fruit Garden melalui celah lubang yang berada di depan gerbang perak.”

“Ayah, bagaimana untuk kita kabur, sedangkan setiap pesisir pulau selalu ada yang berpatroli menggunakan jet boat.”

“Tenang, ayah sudah hidup lama di pulau ini, ayah tahu mengenai pulau ini dan juga jalan pintas untuk melarikan diri.”

Aku membawa keluargaku masuk ke dalam lorong pembuangan. Pintu masuk lorong pembuangan itu berada tepat di depan gerbang perak, karena situasinya yang tengah carut marut membuat area gerbang perak tidak ada petugas satu pun yang menjaga.

Kami terus menuruni tangga lorong yang diameternya sekitar 1 meter. Sesampai di dasar, kami terus berjalan menyusuri panjang lorong pembuangan tersebut, kami menggunakan senter untuk menerangi area sekitar. Setelah berada sekitar 1 jam di dalam lorong pembuangan, akhirnya kami menemukan celah cahaya di atas, dan ternyata itu adalah tangga yang menghubung ke wilayah lain, segeralah kami menaiki tangga dan keluar dari lorong yang gelap.

Kini kami bertiga berada di wilayah perkebunan buah, hanya ada satu dua petugas yang menjaga wilayah tersebut.

“Tapi sayangnya, lorong pembuangan tersebut kini diawasi oleh para Agent Elite yang berlalu lalang di sekitarnya,” ujar Egg Boy.

“Wah! Ba-bagaimana ini? Mmm, tunggu, Hellios kan ahli dalam menyelinap?” celetuk Isabella.

“Tapi kalau untuk bagian yang ini, yang notabenenya langsung disuguhi security di depan. Aku membutuhkan bantuan dia, tapi sayangnya dia sudah memisahkan diri.”

“Ha? Dia? Dia siapa?” tanya Egg Boy penasaran.

“Siapa lagi kalau bukan si doktor ilmuan itu.”

“Oh! Salah satu dari 4 rekan lamamu itu? Yang memiliki keahlian dalam berkamuflase?”

“Hahaha!”

“Memangnya dalam hal ini dia bisa apa?”

“Dia ahli dalam membuat trap jebakan! Dia bisa mengelabui para orang-orang penjaga itu dengan mudah.”

“Wah! Itu luar biasa!”

“Yah! Karena hanya dia seorang yang dapat melakukan hal tersebut.”

“Jadi ... kita tidak dapat menembusnya?” sahut Isabella.

“Mmm, aku tidak terlalu yakin bisa menyelinap,” balas Hellios sedikit menghembuskan napas.

Mungkin petualangan mereka bertiga hanya dapat sebatas berhenti berjalan dan berdiri sekitar 10 meter di depan gerbang perak. Sekali lagi, itu akan menjadi akhir dari petulangan mereka kalau tidak ada campur tangan dari seorang wanita yang berusia sama dengan Isabella.

Wanita yang memiliki paras cantik dan rambut yang agak keungu-unguan mengenakan topi, berpenampilan layaknya laki-laki serta cara berjalannya yang  suka membusungkan dada. Tapi walau gayanya tomboi tetap saja dia masih menyukai sepatu yang biasa digunakan oleh alakadarnya seorang wanita. Mengenakan sepatu hak tinggi dan sangat luwes saat melangkah, seperti sudah terbiasa melompat-lompat di tempat terjal menggunakan sepatu hak tinggi.

Kini wanita tersebut berjalan menuju ke arah mereka bertiga yang sebelumnya telah membuat seluruh penjaga gerbang perak tumbang seketika, dia melemparkan sebuah bom asap yang memiliki kandungan zat wine tingkat rendah yang efeknya dapat membuat si penghirupnya mengalami mabuk dan akhirnya tidak sadarkan diri.

“Halo! Halo! Hai!”

“Ah! Si-siapa kau!?” seru Egg Boy.

“Hey! Harusnya aku dong yang menanyakan pertanyaan seperti itu! Hmmf!”

“Lagian dari mana datangnya wanita aneh di jam malam seperti ini, datangnya tiba-tiba lagi,” celetuk Hellios.

“Hahaha! Lawakanmu boleh juga! Sebelum itu, harusnya kalian berterima kasih dong padaku, toh aku kan yang menyingkirkan para penjaga itu biar kalian dapat jalan untuk memasuki kawasan pertambangan emas!”

“Lho! Kok, kau tau sih?” sahut Hellios.

“Jujur saja, kami sangat berterima kasih atas bantuanmu, tanpamu mungkin kami akan berdiri mematung dan menghabiskan banyak waktu di sini, tapi berkatmu akan memudahkan kami berpetualang di wilayah selanjutnya, yaitu Aurina,” ujar Isabella.

“Wah! Wah! Haha! Tak perlu sungkan begitu! Cantik!” sahutnya sembari berjalan dan merangkul pundak Isabella, “kita sesama wanita, harus saling menolong, dan itu tentu! Aku sangat suka sekali dengan sikapmu dalam menyambutku, kau wanita yang lugu dan baik!”

“Oey! Oey! Singkirkan lenganmu,” sahut Hellios dan Egg Boy.

“Ah! A-aku hanya sedikit bersikap seperti layaknya manusia saja, haha,” tawa Isabella.

“Ah! Begitu!? Hahaha! Kau wanita yang sangat lucu ternyata! Ngomong-ngomong, kita seperti seumuran, ya!”

“Ah! Benarkah?”

“Ya! Buktinya tinggi kita sama!”

“Oey! Oey! Memangnya tinggi seseorang dapat disetarakan dengan usia!” sahut Hellios dan Egg Boy.

“Kenapa sih kalian, dari tadi ngomongnya berbarengan terus, kalian kembar, ya!”

“Kembar kata siapa! Di lihat dari manapun tidak akan cocok! Manusia dengan telur!”

“Oh! Yang satunya telur? Aku kira pria yang bersembunyi dibalik baju badut telur!”

“Sabar, sabar, untuk tidak retak,” gumam Egg Boy.

“Usiaku 20 tahun,” tutur Isabella.

“Wah! Tuh kan! Sama! Aku juga usianya kini 20 tahun!”

“Ah! Benarkah!? Ngomong-ngomong, siapa namamu?”

“Perkenalkan namaku, Benny Penelope!” ungkapnya sambil berinisiatif menjabat tangan Isabella.

“Namaku, Isabella Ghassani.”

“Wah! Nama yang indah!”

“Namamu juga cantik seperti halnya dirimu.”

“Oh! Haha! Terima kasih banyak! Tapi jujur saja, ini baru pertama kali aku melihat seorang wanita dengan kulit putih seputih kulit bayi!”

“Ah! Untuk kulit ini, karena aku jarang keluar rumah.”

“Ah! Masa!? Benarkah!? Kalau gitu, aku juga harus bisa betah di dalam rumah, ya, tapi sayangnya sepertinya sampai kapanpun aku tidak bisa, karena duniaku adalah menjelajah dunia luar!”

“Wah! Kau penjelajah!?”

“Ya! Aku suka mengikuti ke manapun kata hati ini berbicara!”

“Ngomong-ngomong, wilayah mana saja yang sudah Benny jelajahi?”

“Untuk itu, aku masih menjelajah di wilayah Goldwines! Tapi tenang saja, selanjutnya aku akan menjelajah ke seluruh belahan dunia sekalipun!”

“Wah! Itu artinya, kau sangat paham akan hamparan wilayah di pulau ini, Benny?”

“Ya! Tentu saja! Tapi, ssttt!” desis Benny di kuping Isabella, “tidak hanya permukaannya saja yang sudah aku jelajahi, lho, tapi beserta dengan bagian terdalamnya juga!”

“Bagian terdalam?”

“Ya! Bagian terdalam!”

“Bagian terdalam dari wilayah permukaan Goldwines ini?”

“Ya! Kau benar!”

“Bagian terdalamnya seperti apa? Apakah luas?”

“Tentu saja sangat luas! Goldwines itu memiliki 2 lapis permukaan! Yang pertama adalah permukaan luar yaitu seperti yang selama ini orang-orang lihat akan pulau Goldwines! Di antaranya seperti Island of Despair, Aurina, Wine Laboratory, Bank, Mansion Babi, dan Fruit Garden!”

“Tu-tunggu, Mansion Babi?” sahut Hellios dan Egg Boy.

“Yang keduanya?”

“Yang keduanya adalah permukaan dalam! Yaitu wilayah yang tidak sembarang orang dapat memasukinya!”

“Tidak sembarang orang dapat memasukinya!?”

“Benar! Hanya pekerja tambang, Agent Elit dan Si Babi saja yang dapat mengunjungi area wilayah dalam!”

“Babi bisa masuk?” celetuk Hellios dan Egg Boy.

“Lalu, apa perbedaan dari keduanya? Bukankah keduanya sama-sama aset penting yang dimiliki oleh Fat Bob?”

“Memang benar keduanya adalah aset penting! Tapi kebenaran yang sebenarnya, bagian permukaan hanyalah sampulnya saja! Dan tidak terlalu penting-penting amat!”

“Jadi, yang paling pentingnya itu, bagian dalam?”

“Ya! Betul! Bagian dalam! Wilayah permukaan dalam menaruh banyak simpanan harta! Dari mulai emas, tabung raksasa yang berisi Wine, dan masih banyak lagi! Dan aset penting yang sebenarnya adalah wilayah dalam Aurina dan wilayah dalam Wine Laboratory!”

“Cuma dua? Lalu bagaimana dengan aset yang ketiga? Bank?”

“Untuk Bank, sebenarnya tidak terlalu penting, bank hanya menampung emas yang totalnya sedikit dan paling banyak menampung sampah!”

“Menampung sampah!?”

“Ya! Sampah! Tentu saja siapa lagi kalau bukan helaian kertas yang menggunung.”

“Maksudmu, uang?”

“Ya! Benar! Uang! Uang yang mayoritas tak berstempel! Tanpa stempel maka uang tersebut dinyatakan sampah, tapi berbeda dengan yang berstempel, maka akan naik pangkat menjadi barang yang berharga dan dapat setara dengan emas! Tapi bagiku, yang berstempel ataupun yang tidak ... sama-sama sampah sih, apalagi stempelnya itu gambar muka babi.”

“Muka babi ada di stempel uang kertas!?” sahut Hellios dan Egg Boy.

“Tapi adalagi yang lebih mengejutkan dari kedua aset utama!”

“Ah! Ada yang lebih dari itu? Apa itu?”

“Ada tingkatan yang lebih dari permukaan luar dan permukaan dalam!”

“Aku tidak mengerti, dari tadi cara pembawaan bicaranya dibuat-buat sengaja bikin kita penasaran,” celetuk Hellios dan Egg Boy.

“Wilayah yang paling gelap!”

“Wilayah paling gelap!?”

“Benar! Jika di istilah internet, ada 3 tingkatan yaitu Surface Web, Deep Web, dan Dark Web! Maka di Pulau Goldwines pun tingkatan wilayahnya pun kurang lebih sama seperti itu!”

“Wah!” seru Isabella terkejut.

“Me-memangnya kau paham tentang internet?” tanya Hellios menghilirkan wajahnya pada Isabella.

“Ya, aku paham sedikit mengenai internet dasar,” jawab Isabella sedikit mengangkat alis dan menggaruk-garuk kepala.

“Oh, iya, kau kan bertempat tinggal di rumah yang seperti perpustakaan negara,” ucap Hellios.

“Perpustakaan negara?” sahut Benny.

“Ya, maksudnya rumahnya itu saking besarnya sampai perpustakaan pun besarnya seabrek.”

“Memangnya Bella tinggal di mana?”

“Dia tinggal di tanah Gabrielandria.”

“Itu artinya, dia tinggal di luar tembok cincin?”

“Oh, tidak, untuk itu dia tinggal di wilayah Gabrielandria yang posisinya masuk sedikit ke dalam garis tembok cincin.”

“Wah! Jadi dia masih satu ruang lingkup dengan dunia dalam sini, ya. Mungkin kalau saja dia berasal dari dunia luar tembok cincin aku akan sangat berantusias bertanya-tanya mengenai dunia sana!”

“Ngomong-ngomong, apakah wilayah yang gelap itu adalah wilayah di mana semua rahasia besar yang ada di Pulau Goldwines ini berada?”

“Ya! Tentu saja! Pasti akan terkuak! Tapi sayangnya untuk memasuki wilayah tersebut, akses untuk dapat ke sana khusus untuk orang-orang seperti kalian itu sangatlah mustahil!”

“Mustahil!?”

“Ya! Benar! Mustahil!”

“Mulai deh ... bikin penasaran ...,” sahut Hellios dan Egg Boy.

“Selama ini mayoritas penghuni Pulau Goldwines sendiri terkadang tidak mengetahui akan wilayah gelap tersebut, karena memang wilayah gelap tersebut adalah wilayah yang sangat rahasia!”

“Lalu, bagaimana denganmu? Apa kau pernah memasuki wilayah tersebut?” ucap Hellios.

“Ya! Kalau bagiku, aku sering keluar masuk!”

“Sering keluar masuk??”

“Ya! Sering!”

“Jangan bikin penasaran dong ah!” gumam Hellios dan Egg Boy.

“Wilayah gelap itu adalah tempat yang sulit diakses! Jika di permukaan ini kita hanya dapat memperoleh 10% informasi, maka di bagian wilayah dalam adalah 30%, dan begitupun dengan wilayah yang paling gelap Goldwines! 60% informasi akan kalian dapatkan di sana!”

“Jadi, jika kami hanya mencari informasi di permukaan saja, kami hanya dapat mendapatkan sedikit informasi?” ucap Hellios.

“Benar sekali! Untuk mengetahui keseluruhan informasi yang dimiliki oleh Pulau Goldwines kalian perlu menjelajahi tidak hanya bagian permukaannya saja melainkan bagian dalam dan bagian tergelapnya juga!”

“Lalu, bagaimana dengan masing-masing orang yang berada di 3 tingkatan lapisan tersebut?”

“Tapi walaupun begitu, pengguna akses lebih banyak di wilayah permukaan bisa sampai jutaan orang, permukaan dalam bisa mencapai ratusan orang, dan bagian wilayah gelap Goldwines cuma menampung beberapa orang, ya kurang lebih puluhan  dan tidak melebihi angka ratusan.”

“Wah! Pasti semakin ke dalam maka akan semakin elit dan terbatasi, ya!”

“Ya! Benar!”

“Memangnya apa bagusnya wilayah gelap di Goldwines selain informasinya yang banyak?” tanya Egg Boy.

“Pertanyaan yang bagus! Wilayah paling gelap Goldwines terkenal akan ‘Pasar Gelap’nya!”

“Pasar gelap!?”

“Ya! Pasar gelap!”

“Jangan bikin pensaran dong!” gumam Hellios dan Egg boy.

“Apapun bentuk barangnya, di pasar gelap semua perdagangan dijual relatif sangat murah!”

“Maksudmu perbedaan harganya berbeda dengan perdagangan yang dijual di permukaan sini?”

“Benar! Jika 1 bungkus nasi di permukaan dijual seharga 10.000 llionge maka di wilayah paling gelap harganya bisa miring menjadi 100 llionge!”

“Wah! Itu terlanjur sangat murah sekali!”

“Makanya tabunganku di sini sudah sangat banyak dan berlimpah ruah! Hahaha!”

“Lalu, apakah semua orang di sini tahu akan hal tersebut?”

“Sudah kubilang, hanya orang-orang tertentu yang dapat menembus pertahanan wilayah paling bawah.”

“Habisnya aku merasa iba dengan orang-orang yang berada di wilayah permukaan, mereka sangat kesulitan dalam mencari makan karena harga makanan yang cenderung sangat mahal,” tutur Egg Boy.

“Dengar-dengar seseorang yang bernama Vinto selalu menyebarkan banyak makanan untuk dia bagikan di setiap lantai, khususnya lantai 3 ke bawah. Dia mendapatkan semua makanan itu?”

“Ya aku sedikit mengenali pria itu, tapi sebenarnya dia tidak pernah memasuki wilayah paling gelap. Dulu aku pernah memberitahukan cara bagaimana untuk menembus pertahanan wilayah bawah padanya, tapi sayangnya dia terlalu takut untuk mencobanya, dia takut ketahuan, jadi ya, dia sampai sekarang enggan untuk memasukinya.”

“Lalu,  bagaimana dia dapat mengumpulkan makanan, ya?”

“Untuk itu, dia dibantu oleh Kak Amanda.”

“Si-siapa lagi Amanda Manor?”

“Dia seorang wanita yang berusia sekitar 32 tahun, dia adalah satu-satunya teman yang sangat peduli terhadap wilayah kaum miskin. Aku mendapatkan banyak makanan darinya, Amanda memintaku untuk menyebarkannya kepada semua lantai, karena memang yang dapat naik turun tangga hanyalah aku seorang, dan dia sangat tertarik dengan surat koran keluaran edisi pemerintah, sama sepertimu. Pada suatu hari, Amanda Manor memperkenalkan aku dengan seorang teman pria, bernama Nogard Stetham. Profesinya adalah seorang Agent Special, 1 level di atas Agent Elite. Dia memiliki rencana yang besar.”

“Ah! Iya! Aku baru mengingatnya! Bahwa semua makanan yang diperoleh oleh Vinto adalah makanan yang diberikan oleh wanita yang bernama Amanda Manor!”

“Selain aku yang mendapatkan akses untuk memasuki wilayah gelap adalah Kak Amanda. Dia termasuk dari pekerja di Wine Laboratory, dia kerap kali memborong beberapa makanan di pasar gelap untuk dia bagikan kepada wilayah Island of Despair, dia sangat pemurah dan baik hati, tapi sayangnya dia tidak dapat mengantarkan atau membagikan semua makanan tersebut melalui tangannya sendiri, tapi untungnya ada Vinto, jadi dia membutuhkan bantuan Vinto yang statusnya adalah seorang budak. Dengan adanya Vinto dia lebih mudah untuk membagikan makanannya pada khalayak yang lebih membutuhkan.”

“Wah! Vinto benar-benar berjasa dalam peranan memegang amanah menjadi tukang kurir makanan.”

“Baiklah! Mungkin pembicaraan kita cukup sampai di sini, kita tidak mau kan menunggu mereka semua terbangun? Mengingat karena efek yang dihasilkan oleh zat Wine itu cenderung tipis.”

“Baiklah! Tapi, tu-tunggu, ada satu pertanyaan!” sergah Hellios.

“Apa itu!?”

“Bagaimana bisa tiba-tiba kau memberikan kami jalan untuk memasuki wilayah selanjutnya!? Apa jangan-jangan kau adalah mata-mata dan siap membuat perangkap untuk kami!?”

“Husttt! Jangan sembarangan! Selain keahlianku sebagai penjelajah, aku juga sangat tajam dalam menyadap informasi yang ada!”

“Menyadap? Maksudmu?”

“Aku mendengarkan semua pembicaraan Si Babi mengenai orang yang telah mengacaukan bisnis kotornya!”

“Siapa Si Babi?” batin Hellios, “oh ... apa maksudnya Si Fat Bob?”

“Si Babi mendapatkan informasi beberapa minggu yang lalu, mengenai kapal yang mengangkut tangki wine mengalami karam dan semua zat wine-nya tumpah semua ke dalam perairan. Dan aku berani memprediksikan bahwa semua yang dapat melakukan itu pasti adalah kalian!”

“Ba-bagaimana kau bisa langsung memprediksikan bahwa yang melakukan itu adalah kami!?”

“Memangnya siapa yang tidak mengenali pencuri legendaris 4 tahun lalu yang pernah membobol brankas Bank Dunia? Ha?”

“Ah! Jadi, kau tahu!?”

“Ya! Tentu! Kau adalah ‘The Rob’ yang dibandroli dengan harga senilai 285.000.000.000,00 llionge, bukan?”

“!!!”

“Karena aku adalah saksi orang yang pernah menyaksikan aksimu serta 4 kawanmu yang lain!”

“Memangnya ada peristiwa apa yang membuatmu tahu akan Hellios beserta anggota The Robs lama?” tanya Isabella.

“Tepatnya 4 tahun lalu, di mana terjadi peristiwa yang cukup bersejarah. Pertama kalinya dalam catatan dunia, sekelompok pencuri Bank dinobatkan menjadi pahlawan, simbol perlawanan terhadap ketidakadilan.”

“!!!”

“Selesai mencuri di Bank dia membaur dengan masyarakat dan membagikan semua jarahannya pada khalayak yang tak mampu. Dan tak ada satu pun masyarakat yang melaporkannya pada kepolisian. Pada saat itu, pencuri Bank justru dicintai masyarakat. Karena pencurian tersebut dianggap sebagai pahlawan melawan sistem yang korup.”

“Memangnya apa yang memicu para masyarakat mencintai sekelompok pencuri?” tanya Egg Boy.

“Ceritanya panjang, semua itu berawal dari berdirinya bangunan putih bernama Bank. Bank yang berdiri di dunia ini selain berfungsi sebagai alat meminjam uang dan alat menyimpan uang, tapi sisi gelap di dalamnya tersimpan banyak maksud kejahatan.”

“Kejahatan?”

“Benar! Para Bankster hobi menyita aset-aset rakyat yang dijaminkannya ke Bank, di tambah lagi mereka merampok emas milik rakyat.”

“Mereka merampoknya begitu saja?” sahut Isabella.

“Sebelum merampok, mereka mengumumkan suatu pendeklarasian, yang di mana rakyat harus menyerahkan emas yang dimilikinya dengan alasan untuk menyelamatkan perekonomian, jika mereka menolak maka mereka akan mendapatkan ancaman penjara selama 10 tahun.”

“Ya, mereka menjarah emas rakyatnya sendiri. Dilihat dari manapun hasilnya akan tetap sama, entah itu menolak ataupun tidak menolak pendeklarasian yang dilakukan oleh Bankster. Menolak pendeklarasian/tidak membayar=di penjara : Tidak menolak pendeklarasian/membayar=miskin,” tutur Hellios.

“Nah! Itu!” seru Benny.

“Baiklah! Ngomong-ngomong kita akan mulai dari mana?” sahut Hellios.

“Kita akan pergi ke tempat persembunyianku!”

“Ke tempatmu persembunyianmu?”

“Ya! Di bunker yang terkubur di dalam tanah! Kapal selam!”



Thanks for your support^^

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top