ARC 4 : AURINA 8

Di Kapal Selam

Kini Hellios dan yang lainnya pun telah mengetahui semuanya mengenai permasalahan yang dialami oleh Merry dan juga Dragon, setelah sebelumnya telah diceritakan panjang lebar oleh Merry Penelope.

“Bisa dibilang, penjelasan ini adalah bentuk lengkap dan rinci dari cerita yang dijelaskan oleh Vinto. Tujuan sebenarnya dari Nogard menjadi seorang agent special ialah untuk membebaskan Erik dan juga rencana besarnya, yaitu untuk menghancurkan mansion Fat Bob,” ujar Hellios.

“Tapi ada sesuatu yang membuatku sedikit ingin bertanya-tanya mengenai keterkaitan antara Ibu Merry dengan profesi tenaga medis,” sahut Isabella.

“Oh! Untuk itu, dulu aku pernah bekerja sebagai tenaga medis di bidang keperawatan bedah. Tidak hanya aku yang berprofesi tenaga medis, masih ada 2 sahabatku yang lain .”

“Benar. Sesuai di cerita Ibu Merry barusan, 2 lainnya memiliki peranan medis yang berbeda-beda.”

“Ingrid Riese adalah istri ke-9 Fat Bob, setelah aku. Dia dulu berprofesi sebagai tenaga medis di bagian kebidanan, dan Minerva Lutzen adalah istri ke-10 Fat Bob, yang berprofesi sebagai tenaga medis di bagian rekam medis,” ungkap Merry.

“Bagaimana ceritanya 3 sahabat dalam dunia tenaga medis berakhir menjadi istri Fat Bob?” tanya Hellios.

“Ceritanya berawal dari tahun 2000. Saat suamiku Ben dan adiknya, Erik, tengah pergi untuk melunasi hutangnya pada Fat Bob. Sewaktu mereka pergi, aku dijenguk oleh kedua sahabatku; Ingrid dan Minerva. Mereka datang pas sekali saat tengah aku sendirian di rumah terlebih lagi aku dalam keadaan masih mengandung putriku, Benny. Akhirnya mereka berdua bersedia menempatkan waktunya untuk menjagaku sampai sore hari.

“Hey! Merry! Kebiasaan! Kau mau ke mana?” tanya Minerva.

“Ah! Aku hanya mau ambil air putih, kok.”

“Sudah kami bilang, kau tetap diam di atas kursi! Biarkan kami yang akan mengambil sesuatu yang kau butuhkan,” ucap Minerva kesal dan segera berjalan mengambil air putih di dapur.

“Tapi, aku tidak enakkan, kalian kan tamu, hehe.”

“Hmmm! Yang dikatakan Minerva benar, Merry. Kau harus lebih bayak beristirahat,” kata Ingrid sembari membantunya untuk duduk di kursi.

“Bukannya seorang ibu hamil di usia kandungannya yang 8 bulan harus sering-sering banyak gerak, ya? Agar pas nanti proses persalinannya gampang?”

“Kau benar, tapi jangan sampai kecapean juga. Bukankah dari pagi kau sudah banyak beraktivitas dalam melayani suamimu? Jadi kedatangan kami di sini sengaja untuk melayanimu, hanya untuk satu hari ini saja, ya.”

“Hmmm, tetap saja aku tidak enakkan.”

“Sttt! Nikmati saja satu hari ini kau menjadi ratu! Karena saat kami berdua hamil kelak, kau pun harus memperlakukan aku dan Minerva seperti ini! Hahaha!”

“Oalah! Jadi, ini sedang ajang proses penanaman, ya!? Biar nanti kalian bisa balas dendam bisa mengatur-atur aku sesuka hati kalian.”

“Hehehe, untung dari kita bertiga, kau yang pertama hamil duluan. Hummm, aku jadi berencana untuk hamil setelah Minerva memiliki anak.”

“Hey! Masih lama. Minerva-nya aja kini masih berstatus lajang.”

“Huss! Jangan bilang begitu, takut kedengaran Minerva, hehehe.”

“Hayo lho! Kalian berdua sedang ngomongon apa?” seru Minerva yang sudah tiba membawakan air putih di atas sebuah penampan, “ini Ratu, silahkan diminum.”

“Waaah! Kau seperti layaknya pelayan kerajaan saja, hehe.”

“Dilihat dari mukanya saja, bukannya sudah pantas?” ejek Ingrid pada Minerva.

Pletak!

“Memangnya kau pun tidak?” ucap Minerva jengkel.

“Baik-baik, dari pada kalian berantem, dan biar adil aku akan memerintahkan pelayan Ingrid untuk mengambilkan sekotak biskuit yang berada di atas lemari itu.”

“Baik, Ratu!”

“Nah, kan sendirinya lebih-lebih dari pada seorang pelayan,” ejek balik Minerva.

“Husst!”

“Hehehe, iya-iya maaf-maaf.”

Tok-tok-tok!

“Ha? Ada tamu?” sahut Ingrid yang kembali membawa kotak biskuitnya.

“Kau diam di sini, ya, aku yang akan membukakan pintu,” ucap Minerva yang segera menuju ke pintu depan, “iya sebentar!”

Pintu pun dibukakan, terlihat di luar terdapat 2 pria memakai jas hitam rapi tengah berdiri di depan pintu, menunggu tuan rumah.

“Maaf, ada apa, ya?”

“Di mana wanita yang bernama Merry Penelope?”

“Siapa kalian!?”

“Beritahu kami di mana wanita yang bernama Merry Penelope? Jika tidak, aku akan menembakmu!”

Seketika salah satu pria tersebut pun menodongkan pistolnya ke arah jidat Minerva dan membiarkannya untuk berjalan mundur ke dalam. Seketika dari dalam Ingrid muncul untuk melihat tamu pengunjung.

“Kenapa kau lama sekali di luar? Memangnya tamunya sia-”

Ucapan Ingrid seketika dipotong saat pria satunya mengangkatkan pistolnya juga ke arah Ingrid.

“Ka-kalian siapa!?” seru Ingrid.

“Kami ditugaskan untuk membawa pergi wanita yang bernama Merry Penelope!”

“Ciri-cirinya dia sedang tengah hamil!”

“Ah! Sialan! Merry sedang dalam bahaya!” batin Ingrid dan Minerva.

Tiba-tiba akhirnya Merry pun keluar dengan tangan yang masih memegang biskuit. Merry yang langsung melihat keadaan tersebut pun mencoba berusaha untuk tidak panik, karena memang Merry adalah istri seorang agent yang bernama Ben Stetham, jadi Merry tahu dia berada di keadaan yang seperti apa dan cukup untuk memahami situasi.

“Aku yakin kalian bukanlah agent yang dibawahi oleh Tuan Alberto!”

“Benar! Kami para agent yang berada di bawah naungan Fat Bob!”

“Lantas, kenapa kalian mengarahkan pistol kalian terhadap kedua sahabat-sahabatku? Bukankah suami berserta dengan adik iparku tengah pergi untuk melunasi hutang kepada atasan kalian!?”

“Tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya. Kami dikirim ke sini untuk menangkapmu dan membawanya ke mansion Fat Bob!”

“Aku menolak!”

“Jika kau menolak maka kami akan membawamu secara paksa!”

“Jangan berbicara yang tidak-tidak! Kalian berdua tidak akan bisa membawa Merry dari sini!” seru Minerva.

“Benar! Hadapi kami terlebih dahulu jika kalian berani!” sambung Ingrid dengan penuh heroik.

Seketika Merry pun berjalan dan merangkul tubuh Ingrid dan Minerva.

“Aku tidak mau salah satu dari kalian ada yang tumbang. Aku sangat menyayangi kalian. Ini adalah masalah keluarga kami. Kalian hanyalah tamu, jadi terima kasih karena telah meringankan bebanku selagi suamiku tidak sedang ada di rumah.”

“Tapi, Merry!” seru mereka berdua.

“Pasti ada sesuatu yang tidak beres menimpa pada suami dan adik iparku. Kedatangan mereka untuk membawaku pasti ada alasannya.”

“Tidak-tidak, Merry! Ingat! Kau tengah hamil! Kami tidak mau kau diperlakukan kasar oleh mereka, melihat mereka langsung mengarahkan pistol ke masing-masing wajah kami berdua pun cukup untuk mengisyaratkan bahwa mereka bukanlah agent yang baik!” ujar Minerva.

Seketika kedua agent tersebut pun menurunkan pistolnya. “Apakah kini kami bisa dikatakan baik?”

“Tetap saja tidak!” teriak Ingrid penuh kesal.

“Cepatlah ikuti kami dan menuju ke kapal!”

“Kalian berdua pulang saja, aku akan baik-baik saja, kok.”

“Tidak Merry, kamu kan sebentar lagi mau proses persalinan. Kami tidak bisa membiarkanmu begitu saja,” kata Ingrid mencoba menghalangi niat Merry.

“Benar, Merry. Apa yang dikatakan Ingrid barusan benar. Kau harus memprioritaskan kandunganmu, jangan sampai masalah suamimu di luar sana malah menjadi beban pada kandunganmu,” ucap Minerva.

“Memangnya untuk apa Merry harus dibawa ke sana segala, sih!” teriak Ingrid.

“Benar tuh! Udah tahu Merry sedang hamil tua! Malah dipaksa untuk dibawa pergi!”

“Ini adalah perintah! Jika kalian tetap menghambat waktu kami, maka kami tidak akan segan melubangi masing-masing dari dahi kalian menggunakan pistol ini!”

“Dasar beraninya main senjata!” seru Ingrid dan Minerva.

“Cukup, kalian berdua. Aku harus menemui suamiku. Kalian pulang saja, ya.”

“Tidak! Kami akan ikut bersamamu!” teriak kedua sahabatnya pada telinga Merry.

“Sejak saat itu, aku tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Kedua sahabatku memang sangat keras kepala dan selalu bertingkah layaknya heroik. Selama di perjalanan pun Ingrid dan Minerva selalu menjagaku dan tetap mewaspadai gerak-gerik kedua agent tersebut,” tutur Merry.

“Jadi, itu asal mula kalian bertiga langsung dinikah paksa secara bersama, langsung tiga-tiganya!?” sahut Hellios.

“Iya.”

“Bukankah kau sedang hamil? Kenapa Fat Bob langsung menikahimu? Apakah dia tidak memberikanmu waktu terlebih dahulu untuk menunggu kandungan yang ada di perutmu lahir?” ucap Isabella.

“Fat Bob bukanlah manusia, dia selalu melanggar setiap norma-norma yang berlaku di kehidupan dunia.”

“Lalu, bagaimana dengan pengalaman tenaga medismu pada tahun 2002? Sewaktu di cerita, engkau membicarakan tentang proses persalinan pada Dragon?” tanya Hellios.

“Mmm, kurasa kau terlalu berlebihan menilaiku, aku bukan dokter, dan aku melakukan perawatan khusus padamu karena aku memiliki pengalaman medis sekitar 10 tahun yang lalu.”

“Wah! Luar biasa! Bisa kau ceritakan sedikit mengenai pengalamanmu itu?”

“Pengalaman yang tak terlupakan, pengalaman pertama kalinya aku terjun dalam membantu proses persalinan. Alangkah senang dan terharunya saat aku melihat bayi yang baru pertama kali melihat dunia dan juga berhasil membantu sang ibunya dengan kedua tanganku sendiri.”

“Oh! Wah! Itu peristiwa yang tidak akan dilupakan oleh setiap ibu di dunia.”

“Benar, memangnya siapa yang tengah dalam proses persalinan itu? Apakah salah satu dari kedua sahabatmu?” tanya Egg Boy.

“Bukan. Kedua sahabatku sampai hari ini masih perawan. Mereka berperan penting di dalam mansion layaknya dokter yang siap mengobati dan menyembuhkan, padahal mereka bukanlah seorang dokter.”

“Lalu, siapa yang kau bantu itu?” tanya Isabella.

“Dia adalah Nancy.”

“Nancy???” seru Isabella.

“Iya, dia adalah dokter terkemuka di dunia. Dia adalah satu-satunya wanita yang pernah berperan sebagai mentor kami bertiga. Kami ahli dalam menguasai tenaga medis karena berkat dirinya,” ungkap Merry.


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top