ARC 3 : ISLAND of DESPAIR 8
Setelah bertiga cukup lama di lantai 2, akhirnya Vinto datang dari bawah.
“Apa setiap hari kau selalu datang dan pergi menggunakan tambang?” ucap Egg Boy.
“Ya, hanya ini cara satu-satunya berpindah lantai.”
“Kau tidak menggunakan lift di pilar?”
“Tidak, lift itu khusus untuk para Agent Elite, orang-orang dari lantai 1 sampai 5 tidak akan bisa bertemu karena mereka dipisah sesuai statusnya masing-masing.”
“Pengelompokkan status, ya.”
“Kukira kalian akan langsung pergi ke lantai 3, tapi rupanya masih betah di sini.”
“Untuk sementara kami izin bertempat tinggal di sini cuma satu malam.”
“Jangan sungkan seperti itu, 1 minggu juga tidak apa-apa. Keamanan di setiap lantai itu tidak terlalu ketat, sebagian petugas A.E itu sedikit bodoh,” ungkap Vinto.
"Oh, iya, kau sudah berpengalaman tahu mengenai A.E di pulau ini, ya.”
“Ya, kurang lebih aku sudah ada sejak A.E generasi pertama, yaitu Si Kakak-Beradik Stetham.”
“Siapa mereka?”
“Mereka berdua adalah orang-orang asli agent yang awalnya dari organisasi agent sebelah, yaitu agent yang berada di kekuasaan Tn. A.C.E.”
“Tn. A.C.E?”
“Ya, dia adalah seorang penguasa yang sangat jenius, tapi sayang, kesejahteraannya sudah berakhir. Dia adalah salah satu orang yang memiliki keahlian dalam berbisnis, dia ahli dalam mengubah mimpi seseorang menjadi nyata, karena kecerdasan yang dia miliki membuat banyak orang iri terutama para golongan yang tamak akan kekuasaan, cenderung tidak menyukainya.”
“Aku sering mendengar nama A.C.E itu dari koran edisi 1995, 1997, 1999, dan 2010. Terutama pada 1997, Manfred Chicken, pada diskusiku lalu bersamanya, dia bilang bahwa CV. AM itu kependekan dari Comanditaire Venotschap. Ace Manfred. Dan setiap sepenggal singkatan belakangnya menunjukkan nama orang yang dibantunya, tentu saja huruf ‘A’ itu merujuk kepada orang yang membantunya, dan itu Ace, Manfred Chicken bilang sendiri bahwa ‘A’ itu adalah Ace, dia dibantu dalam menyelesaikan proyeknya bersama Ace.”
“Kau benar. Tapi yang sebenarnya kata ‘Ace’ itu adalah plesetan dari kata A.C.E, dan tentunya dari ketiga huruf itu merujuk pada nama aslinya.”
“Maksudmu ....”
“Ya, penjelasan lebih mudahnya, siapa nama lengkapmu?”
“Hellios Meyer Dochkin.”
“Namamu bisa disingkat menjadi H.M.D.”
“Ah! Aku mengerti. Itu artinya, selama ini aku belum mengetahui nama aslinya.”
“Hahaha, itu terlalu rahasia, Bung. Aku saja hanya mengetahui dari sepenggal singkatannya saja.”
“Oh, iya. Ngomong-ngomong, aku tidak menyangka bahwa kau sangat paham akan semuanya serta memahami tahun surat koran yang aku bicarakan tadi.”
“Hahaha, ya, hanya sedikit tahu, aku juga tidak akan tahu kalau aku tidak memegang kumpulan surat koran seperti yang kau miliki.”
“Ja-jadi, kau juga memiliki surat koran edaran pemerintah juga?” kataku bersemangat sembari mengeluarkan 13 judul koran-koranku.
“Wah! Sulit dipercaya, koran-koranmu lebih banyak dari pada kepunyaanku, dan juga kau memiliki koran yang tidak pernah aku miliki.”
“Yang mana?”
“Yang ini,” ucapnya sambil menunjukkan koran edisi 1985 (2), 1990, dan 1995.
“Ah! Aku mendapatkan koran ini dari rumah bangsawan.”
“Selain ke-4 surat itu, sisanya aku punya semua, tapi sayang, beberapa sisa surat yang sama sepertimu telah hilang.”
“Hilang?”
“Ya, menghilang bersamaan saat misi mengantarkan Fat Bob di tanah Gabrielandria 3 tahun yang lalu.”
“Jangan bilang itu waktu kejadian insiden Farma!?” sahut Isabella.
“Ah! Iya, benar, Farma bilang kedatangan Fat Bob di Farm Sweet sekitar 3 tahun yang lalu, tahun 2017.”
“Tunggu, itu mengingatkan aku pada insiden penculikan seorang anak perempuan di bawah umur bukan?” ujar Vinto.
“Nah, iya, tepat sekali. Gadis itu bernama Farma, dia diculik oleh Fat Bob, dan kembali dibebaskan oleh ibunya, Nancy,” tutur Isabella.
“Kalau tidak salah, pada saat kaburnya Farma, aku tengah akan dieksekusi mati oleh Fat Bob, aku berlima bersama teman-temanku, dan aku adalah budak paling terakhir yang akan menerima hukuman darinya. Pada saat itu aku sangat ketakutan sekali akan kematian yang sebentar lagi akan aku alami, tapi berkat Farma yang muncul dari balik keramaian berhasil mencuri perhatian Fat Bob dan mulai mengabaikanku.”
3 tahun yang lalu.
Banyak orang-orang yang berkerumun di sekitar halaman lapangan. Masing-masing dari mereka adalah penduduk miskin yang kurang mampu, menyaksikan tontonan yang memilukan. Pengeksekusian 5 orang budak yang telah menjatuhkan tuannya ke jurang. Pengeksekusiannya tepat di depan mata keluarga para si korban, di mata anak-anak putra-putrinya, istri, kerabat dekat dan orang-orang yang dianggapnya sangat familiar.
Kelima budak tersebut berlutut tersungkur dengan kedua tangan yang dipasangkan borgol dari belakang oleh Agent Elite.
“WAHAI SEMUA! ORANG-ORANG MISKIN LAYAKNYA SAMPAH BAGI DUNIA! PENGEKSEKUSIAN HARI YANG CERAH INI ADALAH HUKUMAN YANG PANTAS BAGI KELIMA BUDAK YANG TELAH MELAKUKAN BANYAK KESALAHAN DALAM MISIKU! DAN JANGAN LUPA, SETELAH INI ... JADIKAN SEMUA INI SEBAGAI PERINGATAN BAGI BUDAK YANG AKAN KUBAWA KE MISI SELANJUTNYA. JANGAN PERNAH MENGECEWAKAN AKU LAGI LEBIH DARI INI! KARENA INI MENYANGKUT TENTANG KESELAMATANKU!!! JIKA KALIAN MASIH MENYAYANGI NYAWA KALIAN! SETELAH KEMATIAN MEREKA BERLIMA TETAP AKAN ADA HUTANG YANG HARUS MEREKA GANTI-RUGIKAN! MASING-MASING DARI KELUARGA YANG BERSANGKUTAN YANG MEMILIKI HUBUNGAN DENGAN CALON EKSEKUSI AKAN MENANGGUNG HUTANG PADAKU! MENGGANTIKAN MOBIL MEWAHKU YANG TELAH HANCUR! AKU TIDAK PEDULI KALIAN AKAN DAPAT MELUNASKANNYA MESKI HARUS SAMPAI 7 KETURUNAN SEKALIPUN, YANG TERPENTING SEGERA LUNASKAN HUTANG-HUTANG KALIAN PADAKU!”
“Ma-maaf Tuan, kumohon jangan melempar beratkan hutang itu pada keluarga kami. Biarkan kami yang akan melunasinya-”
DHOOORRR!!!
Klang!
Salah satu budak dari kelima calon eksekusi terjatuh terkapar dengan kepala yang hancur sebelah. Seluruh keluarga korban berteriak dan menangis histeris. Tetap saja mereka tak dapat melakukan apa-apa. Benar-benar peristiwa yang di luar hak asasi.
“BAGI YANG MERASA CALON MATI, TAK USAH MENGUCAPKAN KATA-KATA YANG TAK BERGUNA DAN SIA-SIA.”
Sudah sekitar 15 menitan para Agent Elite ataupun Nancy mencari keberadaan Farma. Di lain sisi, di pusat kerumunan. Sudah terdapat 4 orang yang terkapar dan isi otaknya yang berhamburan di permukaan tanah yang gersang.
“TINGGAL SATU CALON EKSEKUSI LAGI, YA.”
“Oh! Tidak! Suamiku!”
“Ayahh!”
Oh! Istri ... dan ... Anakku ....
“KAU TAK PERLU MENGUCAPKAN KATA-KATA TERAKHIR SEPERTI MEREKA BEREMPAT. TAK PERLU ADA DRAMA. AKU SUDAH BOSAN MENDENGAR SEMUA ITU. KARENA ITU SANGAT MEMUAKKAN. SEORANG SAMPAH SEPERTIMU BERTINGKAH LAYAKNYA AMPAS SAAT AKAN MENUJU KEMATIAN. JADILAH ORANG YANG MATI LAYAKNYA SEPERTI KAU MERASAKAN KEMATIAN BERKALI-KALI. DAN INGATLAH.. KALIAN HANYALAH KUTU KURAP BAGI DUNIA YANG TERLALU MEGAH INI. DUNIA YANG MEMILIKI CINCIN LAPISAN ES!”
Drap-Drap-Drap!
Seseorang Agent Elite datang menemui Tuannya.
“Maaf. Tuan Bos Besar! Sandera gadis dari desa terpencil itu telah kabur dari kamarnya.”
“A-APA!!? KABUR KAU BILANG!!?”
“Benar. Tuan Bos!”
“BAGAIMANA BISA KABUR! KE MANA SAJA KALIAN SAMPAI MENJAGA SANDERA PUN TAK BECUS!!”
“Maafkan kami. Tuan Bos Besar..”
“DIA PASTI MASIH DI AREA SEKITAR SINI! DIA MASIH BERADA DI DALAM CAKUPAN LUAS PULAU GOLDWINES!! CARI DIA WALAUPUN ITU MEMAKSAKAN KALIAN UNTUK MENCARINYA HINGGA SAMPAI KE LUBANG KELINCI SEKALIPUN!!”
“Siap! Tuan Bos!”
Karena suara erangan kesakitan dari Agent tersebut, berhasil membuat respon pada Fat Bob yang tengah akan membidikkan pistolnya pada dahi budak eksekusinya.
“AH! APA YANG TERJADI?” Kata Fat Bob sambil melihat ke arah Agent yang tengah jatuh guling-gulingan kesakitan di permukaan tanah. Sesaat Fat Bob pun melihat ke arah celah di mana seorang wanita lain menggandeng erat tangan calon permaisurinya.
“FA-FARMA! FARMA!!!”
Fat Bob sangat panik setelah melihat sanderanya telah benar benar kabur melarikan diri tepat di pandangan matanya.
“SIALAN! KEMANA PARA A.E!! KURANG AJAR DI SITUASI YANG RUMIT SEPERTI INI MEREKA MALAH TIDAK ADA DI TEMPAT! YANG ADA CUMA AGENT TAK BERGUNA! ITU PUN TENGAH CIDERA!!”
Fat Bob pun sekilas melirik ke korban calon eksekusi.
“AKU TIDAK PANDAI BERLARI! AKU MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUKMU! AKU MEMPERPANJANGKAN MASA WAKTU HIDUPMU SEBANYAK 5 MENIT! AKU PERINTAHKAN UNTUKMU MENGEJAR MEREKA WALAU HANYA DENGAN KEDUA TANGAN YANG TERBORGOL. TAPI SETIDAKNYA KAU HAMBAT MEREKA DENGAN CARA MEMBUATNYA JATUH! AKU AKAN MENGEJARNYA DARI BELAKANG. CEPAT!!!”
“Kau benar-benar berhati iblis.. Mana mungkin aku mau mengikuti perintahmu kalau tahu aku sudah tengah berada di ujung tanduk kemati-"
DHOOORRH!!
“AKU MEMBERIKAN KESEMPATAN UNTUK PARA KERABATNYA UNTUK SEKARANG MELUNASI HUTANGNYA. AKU SUDAH TAK DAPAT MENAHAN KESABARAN LAGI.” Katanya sambil berjalan mengejar Farma. “JIKA KALIAN TETAP TIDAK BISA MELUNASI HUTANGNYA. AKU BERSUMPAH SETELAH AKU MENYELESAIKAN PENANGKAPAN PERMAISURI, AKU AKAN MEMBUNUH SEMUA DARI RAS KERABATNYA!!”
ARC 1 : FLASHBACK ALERT! 5!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top