ARC 3 : ISLAND of DESPAIR 4
“Ngomong-ngomong ada berapa pekerjaan di pulau ini?” tanyaku.
“Hanya ada 3 lapangan pekerjaan di tempat ini, yang pertama adalah menjadi agent elite, syaratnya adalah tenaga dan juga otak yang cerdas. Kedua adalah menjadi asisten dr. Wine Dale yang mengedepankan kecerdasan ketimbang tenaga, dan ketiga adalah menjadi tukang buruh tambang di pertambangan emas yang hanya bermodalkan tenaga,” jawab Espinosa.
“Tapi karena anak ini masih muda, dia tetap digaji di tempat ini sebagai sekertaris pencatat sensus penduduk, yang mencatat dan menghitung orang-orang yang masih hidup dan yang sudah mati,” ujar kakek itu.
“Itu hanyalah pekerjaan terburukku di usia muda sekarang. Aku menghafal puluhan orang lebih yang sudah meninggal, yang sebelumnya aku sangat dekat dan mengobrol banyak mengenai pengalaman masing-masing setiap kakek atau pun nenek. Seperti Kakek ini, kuharap kau tetap hidup ya, Kek, karena kau adalah lansia yang paling lama bertahan hidup di sini, aku akan sangat sedih jika kau meninggalkan aku, aku sudah lama menganggapmu sebagai orangtuaku,” ungkapnya sambil memalingkan muka karena tidak tahan akan perasaanya.
“Hehehe, tenang saja Espinosa, walaupun usia tidak ada yang tahu tapi aku selalu berdoa kepada Tuhan agar aku diberikan umur yang panjang, agar aku bisa menemanimu,” tuturnya sambil sembari mengusap-usapkan punggung Espinosa.
“Aku sudah lelah menghadapi para orang tua yang datang ke sini dan hanya hitungan kurang dari 1 bulan sudah mati, selayaknya silih berganti dengan sangat singkat, hanya Kakek bernama Igor Neumann yang selalu ada dan belum aku coret namanya dari daftar kematian,” keluh Espinosa.
“Lalu, siklus yang kedua adalah orang-orang sepertiku yang sebentar lagi akan menemui ajal. Rumahku yang berlampu petromak akan dihuni oleh orang-orang lansia pendatang baru, sedangkan mayatku akan di simpan di rumah ujung sana yang gelap.”
“Kapan pun, aku tidak akan membiarkanmu mati dengan cepat Kek. Aku selalu memprioritaskan pembagian makanan lebih cepat sampai kepadamu dari pada yang lain, karena aku sangat mempercayaimu bahwa kau satu-satunya orang tua yang bertahan dari banyaknya siklus pergantian yang kejam ini,” kecam Espinosa.
“Ada pembagian makanan di tempat ini?” tanya Isabella.
“Sebenarnya tidak ada sama sekali pembagian makanan di seluruh lantai pulau ini. Semuanya sudah diatur, yang masih kuat dan bertenaga akan selalu diperas akal sehatnya sebelum jatuh tumbang baru dibuang di lantai satu. Mereka yang bekerja akan mendapatkan porsi makanannya masing-masing, sedangkan kalangan seperti kami tidak mendapatkan jatah makanan apa-apa,” jawab Kakek Igor.
“Tapi untungnya ada seseorang berhati malaikat yang selalu senantiasa membagikan makanannya untuk kami di sini,” ungkap Espinosa.
“Benar, orang itu bernama Vinto Cureccex, Vinto selalu datang membawa makanan secara sembunyi-sembunyi kemari,” ujar Kakek Igor.
“Itu nama yang Kakek lalu memanggilku, Kakek mengira aku adalah sosok Vinto.”
“Ah, iya, habis, dari kegelapan siluet fisikmu sedikit mirip dengan Vinto. Dia selalu datang dari arah selatan, arah yang sama saat kalian datang kemari,” kata Kakek Igor.
“Vinto bukanlah seseorang pekerja asisten Dr. Wine Dale ataupun tambang emas, dia hanyalah seorang budak yang memiliki keberuntungan sangat tinggi, bisa dibilang Vinto adalah legendanya seorang budak, karena dia mendapatkan status budaknya dari generasi pertama,” ungkap Espinosa.
“Itu artinya dia adalah orang yang super tahu akan kejadian carut marut di pulau ini?” sahutku.
“Benar, itu memang pastinya. Dia memiliki pengalaman yang banyak sekali, sudah sekitar 20 tahun dia menyandang diri menjadi seorang budak. Berbeda dengan teman segenerasi atau di bawahnya, rata-rata mereka banyak yang tewas terbunuh saat misi bersama penguasa dan bawahannya. Tapi takdir yang diberikan Tuhan sangatlah unik, Dia memberikannya keberuntungan untuk lolos dari hukuman kematian seperti apapun. Hanya dialah satu-satunya yang mendapatkan karunia itu di pulau ini, jadi tak heran semua orang yang berpenduduk di sini mengenalnya sebagai budak legendaris,” tutur Espinosa.
“Bukankah keberuntungan yang dimilikinya hampir sama seperti yang kau miliki, Hellios?” seru Isabella.
“Aku rasa sedikit mirip, tapi ada suatu keperbedaan antara keberuntunganku dengan keberuntungannya, tapi aku masih belum punya jalan untuk menjawabnya, aku harus memastikan dulu sikap orangnya seperti apa,” sahutku.
“Ah? Benarkah? Kau juga punya keberuntungan yang sama seperti yang dimiliki Vinto?”
“Aku tidak yakin keberuntunganku dengannya sama. Tapi aku merasa bahwa ada yang berbeda dalam cara masing-masing keberuntungan itu bekerja.”
“Ya, bisa dibilang itu seperti keahlian pasif yang dimiliki seseorang yang diberikan kelebihan langsung oleh Tuhan.”
“Jadi kau sangat paham betul akan skill pasif, Espinosa?”
“Ah, ya, aku hanya sedikit memerhatikannya saja.”
“Lalu, ngomong-ngomong siapa Dr. Wine Dale?”
“Apa itu Green Wine?”
“Green Wine? Dari mana kau tahu nama itu?”
“Cepat jawab atau ular ini akan membuat kalian merasakan 2x lipat kesakitan yang lebih parah.”
“Ah! Ba-Baik-Baik! Green Wine adalah suatu zat cair yang dibuat khusus oleh Prof. Dr. Wine Dale atas kerja samanya dengan Tuan kami, Bobby Hunger. Dia adalah otak di balik pembuatan Green Wine di suatu pabrik yang ia kuasai dan ia kendalikan. Green Wine memiliki kandungan zat asam yang sangat tinggi dan diperpadu dengan zat yang bernama Wine, membuat efek dari Green Wine akan semakin menyengat dan lebih mematikan.”
Arc 2 : Fruit Island 10
“Dia adalah seorang ilmuan yang menciptakan Green Wine dan juga minuman anggur berkualitas. Doktor Wine Dale adalah ketua yang membawahi semua asisten pekerjanya di Wine Laboratory.”
“Lalu ... apa kau tahu siapa Bobby Hunger?”
“Bobby Hunger? Mmm ... aku tidak terlalu tahu dengan sebutan nama itu.”
“Lalu, apa kau mengenal siapa atasan doktor Wine Dale?”
“Aku tahu, dia penguasa di pulau Goldwines, namanya sangat terkenal, yaitu Fat Bob.”
“Dialah yang membuat sistem seperti ini, dia yang membuat orang yang kaya menjadi semakin kaya dan orang yang miskin menjadi semakin miskin,” ujar Kakek Igor geram mendengar nama Fat Bob.
“Oh, iya, Kek. Ngomong-ngomong apa siklus yang ketiga?” tanya Isabella.
“Siklus yang ketiga adalah jasad orang yang mati, yang tersimpan cukup lama akan dibuang ke perairan yang berada di bawah lantai satu ini.”
“Di ... dibuang ke perairan???” ucapku tak sengaja berbarengan dengan Isabella.
“Iya, para Agent Elite akan membuang jasad ke perairan, guna mengisi kamar mayat yang kosong itu dengan mayat yang baru. Siklus itu akan selalu berlanjut dan akan selalu seperti itu,” ujar Kakek Igor.
“Jadi ... hitam pekat yang ada di seluruh perairan maupun pada permukaan atas batu karang itu bukan hanya kotoran, melainkan ...,” kataku sedikit tercekik.
“Ya, itu jasad yang sudah hancur, yang menumpuk di permukaan atas batu karang, dan karena berjalannya waktu, jasad itu akan melebur dan mengalir ke perairan dan membuatnya berubah warna,” tutur Espinosa.
“Itu artinya, aku telah berdiri menginjakkan kakiku di atas jasad mereka,” gumamku.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top