ARC 3 : FLASHBACK ALERT! 5!
Peperangan berlangsung cukup lama dan berefek sangat brutal pada area sekitar. Terceceran darah di mana-mana, jasad yang tertebas terbelah dua, puluhan kepala terbengkalai terinjak-injak oleh pasukan yang masih bertahan dan sanggup berdiri. Mereka semua masih mencoba untuk bertahan hidup dan memenangkan pertarungan yang dari dulu belum pernah para umat manusia menangkan.
Tidak ada satupun peperangan yang dapat memojokkan pertahanan kesatria Asterazura, kecuali saat lawan yang dihadapinya adalah kaum Werewolf. Sebanyak apapun pasukannya, sekuat apapun kesatria yang sudah ditentukan menjadi pilihan terbaiknya, di hadapan kaum Werewolf ... para manusia sudah tidak bisa berkutik dan terdorong mundur.
Memang seperti itulah kenyataannya, dari dulu sebelum Asterazura, Kerajaan Asteria yang dipimpin oleh Raja Zagzagel maupun leluhur-leluhur sebelumnya tak pernah sekali pun berhasil memenangkan peperangan menghadapi kaum Werewolf. Sudah menjadi kebiasaan lama.
Tak selamanya kuantitas akan menentukan kemenangan, melainkan pengalaman bertarung dan juga kehidupan abadilah yang membuat kemenangan itu sendiri. Sebenarnya kaum Werewolf itu bukanlah mahluk abadi, mereka mungkin bisa saja dapat mati jika terhunus atau tertebas di bagian leher, tapi faktor yang membuat manusia tidak pernah menang adalah karena tidak mudah untuk melakukan gerakan bermain pedang yang efektif dalam menebas Werewolf. Butuh pengalaman yang banyak untuk bisa mengayunkan pedang ke arah titik terlemah Werewolf, perlu mensiasati dalam memantau pergerakan Werewolf sebelum dan sesudah mengayunkan pedang.
Karena yang namanya Werewolf memiliki gerak reflek yang sangat luar biasa, jika berhasil menebasnya maka manusia akan menang tapi jika berhasil dan kemudian lengah ... maka kemenangan itu hanya akan bertahan sementara, selain menyerang titik terlemah, bagian tubuh lainnya akan mudah diatasi oleh Werewolf, karena mereka memiliki kemampuan yang dikaruniai oleh iblis ... yaitu sistem regenerasi dalam penyembuhan diri yang sangat cepat, tidak hanya itu kemampuan serangnya pun mampu menghasilkan pukulan kritis (critical damage) dan ledakan kerusakan yang mampu dengan mudah membunuh lawan hanya sekali serangan (burst damage).
Kini jumlah pasukan Nathanael dan Galizur yang awalnya 100 berubah drastis, masing-masing mensisakan 5 pasukan yang tersisa. Berbanding terbalik dengan jumlah kaum Werewolf yang awalnya 100 menjadi 50 werewolf yang bertahan. Sedangkan keadaanku dalam wujud king kong sudah babak belur karena menjadikan diri sebagai tameng pasukan Nathanael dan Galizur.
Nathanael dan Galizur sudah berada di ambang batas kekuatannya dalam melawan satu orang pemimpin Werewolf. Tapi walaupun begitu, yang aku terkejutkan adalah Werewolf tersebut berhasil mendapatkan luka yang serius di bagian kerangka dada sebelah kanannya, hampir terbakar oleh bara api magma, kulit dan bulunya sudah hancur menjadi abu.
“Benar-benar senjata yang merepotkan dari dulu, aku tidak menyangka kau akan memberikanku luka dan menjadikannya cacat seperti ini. Mungkin jika Werewolf biasa mendapatkan luka ini sudah pasti akan terkapar mati menjadi tulang belulang karena habis terbakar.”
“Aku benar-benar tak tahu betul mengenai cara leluhurku dapat kalah dengan mudah oleh kaum kalian. Tapi yang pasti, dengan hasil yang seperti ini, itu semua karena perbedaan usia dan pengalaman. Benar saja sampai kapan pun umat manusia tidak pernah menuliskan sejarah mengenai kemenangan akan peperangannya melawan kaum Werewolf, sebelum mensiasati mengenai kemampuan regenerasinya yang sangat menyebalkan.”
“Itulah keperbedaan yang mutlak antara umat manusia dan umat Werewolf. Kalian yang terlahir berjuta-juta tapi rentan mati dan kami yang terlahir sedikit tapi kuat dalam segala mengarungi zaman. Sialan, aku seperti berbicara dengan cucu manusia yang waktu lalu pernah aku bunuh.”
“Dia pernah membunuh kakek?” batin Nathanael.
Tiba-tiba seketika Nathanael merasakan rasa yang datang dari perasaan Galizur.
“Sialan! Keadaannya gawat seperti ini! Kini aku hanya memiliki 5 pasukann yang tersisa! Aku tidak boleh mati! Aku harus tetap hidup! Aku tidak mau menyerahkan nyawaku dengan sia-sia seperti ini mengingat aku masih memiliki keluarga! Aku memiliki istri dan anakku! Anakku yang masih dalam kandungan! Aku mau melihat dia lahir dan tumbuh dewasa dengan diriku yang membesarkannya sebagai seorang ayah! Aku harus melihat perkembangannya dengan mata kepalaku sendiri!”
Pada saat itu, tiba-tiba Galizur mencari celah untuk melarikan diri dari medan pertempuran.
“Ah! Tidak! Galizur!”
“Kau mau ke mana? Kau mau ikutan kabur seperti si pengecut itu?”
“Jangan mengatainya temanku pengecut! Dia melakukan itu karena ada sesuatu yang harus dia jaga!”
“Hahaha! Kau menyebutnya teman? Seorang teman yang barusan saja meninggalkanmu? Aku paham posisimu sekarang ... memang tak mudah menjalani hidup menjadi manusia, yang pada hakikatnya tidak pernah loyal ataupun setia pada sesamanya. Jadi, tunggulah di sini karena aku akan membereskan temanmu sebelum giliranmu berikutnya!” sergah pemimpin Werewolf itu sembari bergerak dengan cepat mengejar Galizur.
“Sialan! Dia mengincar Galizur! Aku harus segera menghentikannya!”
“Ada satu hal yang harus kau tahu, Putraku Nathanael.”
“Apa itu Ayah?”
“Kekuatan sejati Werewolf adalah di saat bulan purnama dan tepatnya tengah malam saat jarum jam berada di angka 12, tapi ada kekuatan yang semacam mirip walaupun sedikit namun mampu menghasilkan daya ledak yang kuat.”
“Itu sangat mengerikan! Memangnya apa Ayah!?”
“Serangan kritis dalam satu serangan telak (Critical Damage + Burst Damage).”
“Ahk!”
“Kau harus mempelajari awal-awal serangan itu dibentuk, yaitu di saat lawannya telah kabur melarikan diri dari pertempuran akan memberikan angka yang mematikan jika Werewolf mengejarnya dan menyerangnya dari belakang. Kau harus menghindari kemungkinan itu, di saat kau sudah berhadapan dengan Werewolf maka yang harus kau lakukan adalah kau harus memenangkannya dan berhenti mengharap kau memiliki celah untuk berusaha kabur meninggalkan pertempuran, tapi sayangnya kesempatan itu tidak pernah ada, dari dulu leluhur kita selalu saja tewas. Hanya akulah satu-satunya dari para leluhurku yang mampu melarikan diri dari pertempuran, itu pun mungkin suatu keberuntungan, kau harus baik terhadap Zuriel walaupun dia setiap hari memberikanku racun, tapi tanpa bantuan darinya ... mungkin aku sudah lama terlacak oleh Werewolf dan mati di tempat.”
“Aku harus membawa Galizur pulang dengan selamat dan mempertemukan dia dengan ayahnya yang selama ini telah merindukannya!”
Sejenak saat aku membalikkan tubuh untuk mengejar pemimpin Werewolf aku tidak menyangka bahwa setengah pasukannya yang masih tersisa berkerumun melingkariku. Mereka mencoba untuk menghentikanku agar tidak mencampuri urusan pemimpinnya.
“Kau mau ke mana? Kesatria berpedang magma!?” ucap beberapa pasukan Werewolf dengan seringai tajamnya sembari menghadang Nathanael.
“Maaf Gazardiel. Pertarungan yang lalu bukanlah kekuatanku yang sejati. Aku sama sekali belum mengerahkan semuanya, masih ada tahapan teknik berpedang lagi yang tingkatannya sangat tinggi dan tidak boleh digunakan untuk melawan sembarang lawan. Teknik ini khusus untuk melawan para Werewolf, kekuatan warisan para leluhur!”
“Apa yang sedang tengah kau ocehkan?”
“Mahluk Kera! Aku serahkan Galizur padamu! Karena aku memiliki urusan yang sedikit merepotkan di sini!”
“Baik! Ya mulia Raja! Aku harap kau sedikit berlaku lembut pada mereka!"
“Apa barusan kalian mendengarnya? Selama ini aku selalu bersikap lembut, tapi tunggu saja pembalasanku setelah ini! Bersiaplah untuk kalian semua!”
Dengan gesit, Nathanael mengayunkan pedangnya dan sengaja menunjamnya ke tanah hingga setengah dari badan pedangnya tenggelam di dalam.
“Judgement!”
Sejenak setelah Nathanael mengucapkan skill tersebut menciptakan efek elemental magma yang merambat dan membakar tanah. Dalam radius diameter lingkaran efek mampu menjalarkan lava hingga sejauh 12 meter. Kini area sekitar Nathanael berubah menjadi layaknya tanah kawah berlava.
“Ugh! Ada apa ini!? Kenapa tubuhku menjadi terasa berat dan sesekali layaknya seperti tersengat!”
“Ini adalah kemampuan dalam tahap penghakiman! Siapa saja yang berada di area lingkaran skill-ku, maka sekuat apapun lawannya akan merasa tak berdaya di hadapanku. Kalian terkena status slow dan stun, hanya ada jalan satu-satunya untuk kalian menghindar dari sini.”
“Kita hanya perlu keluar dari lingkaran ini!” teriak pasukan Werewolf mencoba bergerak keluar dari dalam lingkaran tapi sayang semakin mereka bergerak maka akan semakin berat tekanan yang mereka dapatkan.
“Itu pun jika proses status slownya dapat kalian atasi dengan mudah,” ucap Nathanael mencoba untuk menarik kembali pedangnya yang tertanam, “karena setelah aku mencabut pedang ini maka habislah sudah nyawa kalian.”
“Sialan! Kenapa energi di dalam tubuhku semakin terkuras habis!!?”
“Saat aku menunjamkan pedangku ke tanah, ada efek lain selain memberikan status slow ataupun stun. Yaitu efek menyerap (absorb) darah lawan dari dalam tanah, tanpa kalian sadari, tanah panas yang kalian pijaki tersebut adalah cara kerjanya. Efek absorb akan menyerap darah kalian dan setelah itu barulah giliran slow dan stun melakukan pekerjaannya.”
“Eradicate!”
Dan tanpa basa-basi lagi, Nathanael segera mencabut Adammagma Zweihander dan menebas satu persatu Werewolf yang berada di area lingkarnya. Setiap Werewolf yang terkena tebasan mematikan tersebut akan hancur seketika menjadi batu magma dan akhirnya lenyap seperti abu vulkanik.
“Ah! Sialan! Teman-teman kita dia hancurkan menjadi berkeping-keping! Kita harus segera keluar dari lingkaran maut ini!”
Karena waktunya sangat singkat, beberapa Werewolf banyak yang keluar dari zona lingkaran tersebut. Tapi sayangnya, Nathanael sudah lebih cepat membantai setengah dari angka 50 pasukan Werewolf.
“Sesuai dengan skillnya, Eradicate yang berarti membasmi. Aku tidak akan tanggung-tanggung untuk membantai habis kalian!”
25 ekor Werewolf mundur dan 25 ekor Werewolf telah hancur berkeping-keping menjadi butiran debu abu vulkanik. Kini Nathanael bergegas untuk menyusulku yang tengah sudah tidak tahan lagi menahan serangan pemimpin Werewolf.
Chwaaakkk! Drakkk! Debummm!
Sekelas king kong berhasil di cakar hingga ketarik ke atas dan dibanting dengan mudahnya kepalaku hingga menghunjam di tanah dengan cengkeramannya. pada saat itu aku tidak habis pikir, kepalaku lebih dulu terbentur tanah ketimbang kedua kakiku yang masih terangkat berada di udara, itu artinya tenaganya lebih dari king kong, sungguh sangat kuat sekali.
“Maaf! Ra-Raja, aku sudah tidak tahan lagi dari serangannya.”
“Kau telah berhasil menghambatnya dengan baik, kawan! Beristirahatlah untuk sejenak, karena sekarang adalah giliranku untuk melenyapkannya.”
“Terima kasih, Raja, berhati-hatilah.”
25 Werewolf yang selamat sudah tidak memiliki nyali lagi untuk berusaha mengganggu Nathanael lagi, mereka sudah terkena tekanan yang luar biasa karena kemampuan berpedang Nathanael yang di luar nalar manusia.
“Kau tahu, aku tidak suka mengganggu, tapi jika ada yang mencoba untuk mengusik temanku, maka aku akan memastikan bahwa aku pun bisa menjadi perangai jahat yang melebihi kebrutalan kalian,” ujar Nathanael mengejar pemimpin Werewolf dari belakang.
Tanpa mempedulikan peringatan Nathanael, pemimpin Werewolf langsung bergerak untuk mempercepat eksekusinya dalam membunuh Galizur. Tapi dengan cepat, serangannya untuk menghunus tubuh Galizur berhasil digagalkan.
Chraaakkk!
Dari kejauhan aku yang tengah sekarat terkejut melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Aku melihat Nathanael yang melakukan posisi melindungi Galizur, punggungnya terlubangi oleh lengan pemimpin Werewolf yang sangat besar. Darah bersemburat saat pemimpin Werewolf meregangkan kukunya yang panjang.
Dalam keadaan tersebut tidak ada satupun sesuatu yang harus aku lakukan, aku dengan sendirinya bergerak menuju lokasi insiden tersebut. Galizur yang mengetahui Nathanael tengah dihunus pun terkaget dengan mata yang membelalak melotot.
“Nathanael!!!”
“Ga ... lizur ... syu ... ugh, kurlah ... ka-kau sela-mat,” ucap Nathanael terbata-bata hingga mengeluarkan banyak darah dari mulut setiap kali dirinya memaksakan untuk berbicara.
“Ke-kenapa kau sampai melakukan hal seperti ini!!? Bukankah kau seorang raja! Kau masih memiliki tanggung jawab di kerajaan! Kau adalah raja yang usianya masih terbilang sangat muda! Bagaimana bisa kau-”
“Raja akan ... gagal jika ... sama sekali tidak ... bisa melindungi teman ... yang dulu pernah ... menemaninya sejak ... kecil.”
“Kau selalu saja bertingkah bodoh hanya karena aku yang selalu melakukan kesalahan terus-menerus! Dan ceroboh!”
“Kau tdak membuat ... kesalahan, apa yang telah ... kau lakukan barusan ... adalah sesuatu yang ... baik, aku membaca ... isi hatimu, bahwa ... kau ingin hidup bersama dengan ... keluargamu lebih lama, bukan?”
“A-aku! Aku menyesal!! Aku menyesal karena aku telah lari dari medan pertempuran! Bisa-bisanya aku lebih memberatkan egoku sindiri!”
“Kau tak perlu ... menyesali itu, ... ini sudah suratan takdir, sudah ... menjadi akhir dari ... perjalananku, selanjutnya ... kaulah yang ... harus melanjutkan.”
“Jangan berkata yang tidak-tidak! Aku akan membawamu pulang ke Asterazura dan meminta ayahku untuk merawat lukamu! Seperti yang pernah beliau lakukan pada ayahmu!”
“Lu-luka yang ... aku dapatkan ini, sangatlah berbeda ... dengan luka yang ... diterima ayahku. Organ dalamku ... hancur, begitupun dengan, ... seisinya.”
Galizur baru menyadari bahwa jantung Nathanael robek terdorong keluar oleh ibu jari pemimpin Werewolf. Sudah tidak ada lagi yang harus dilakukan untuk menyembuhkan luka Nathanael. Tapi karena Nathanael adalah putra dari bangsawan kerajaan, hingga dalam kondisi sekarat parah pun dia masih bisa mengangkat Adammagma Zweihander.
Kini aku yang dari tadi berjalan dengan sendirinya menjatuhkan diri di samping Galizur dengan mulut yang ternga-nga tak percaya bahwa akhir dari kehidupan Nathanael akan segera berakhir.
“Kau memiliki ... ambisi yang sangat besar ... untuk menjadi raja ... peganglah amanahku ... ini, untuk selalu menjaga ... pulau ini!” ucap Nathanael yang lalu melukai telapak tangan kirinya bermaksud untuk mengoleskan darahnya ke pedang.
“Ini akan menjadi satu-satunya sejarah, di mana manusia berhasil membunuh sekelas komandan Werewolf!”
“Jangan berbicara seenaknya! Aku tidak akan mudah mati hanya karena cucu manusia yang dulu pernah aku bunuh!” teriak pemimpin Werewolf.
“Insane!”
Nathan menghunus pedangnya sendiri ke dadanya, bertujuan untuk menghunus tubuh Werewolf yang berada di belakangnya.
Jraaappph!
“Uaarrrgh!”
*Maaf gaes, penggambarannya seadanya dulu ya🙈
Seketika tubuh pemimpin Werewolf pun berubah menjadi batu magma dan hancur berkeping-keping menjadi sepihan abu. Kini Nathanael pun jatuh terkulai dan langsung ditangkap oleh Galizur. 25 Werewolf yang tersisa pun mundur dan lenyap bersamaan dengan datangnya kegelapan malam.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top