ARC 3 : FLASHBACK ALERT! 19!
“Jadi mulai saat ini Raja Galizur telah mengizinkanmu untuk berkunjung kemari?”
“Iya tentu! Bukankah ini adalah sesuatu yang langka!?”
“Ya itu tidak akan terjadi jika Putri Sraosha tidak bersikeras menaklukkan hati raja.”
“Hahaha!”
“K’.”
“Iya, Tuan Muda?”
“Ada sesuatu yang ingin aku bahas 4 mata denganmu.”
“Baik Tuan Muda.”
“Putri Sophia.”
“Ah! Iya, Sraosha?”
“Aku dan K’ izin berbicara 4 mata terlebih dahulu, ya, ada sesuatu yang sangat penting sekali.”
“Oke, kalian berdua bicarakan saja, sementara aku akan main-main di sekitar pantai ini, pantainya sangat indah.”
“Baik, Putri Sophia, tapi ingat jangan bermain terlalu jauh dari kami.”
“Oke siap!” seru Sophia yang kemudian berlari ke pantai.
“Ada sesuatu keterkaitan kenapa para kesatria dari Kerajaan Predatora berencana untuk menyerang wilayah Asteraossa.”
“Tuan Muda mendengar perasaan mereka?”
“Tidak, melainkan mereka sendiri yang memberitahukannya padaku, tentang insiden yang mereka alami dan semua masalahnya kini berada di Asteraossa.”
“Kenapa di Asteraossa?”
“Minggirlah!”
“Sudah kubilang, aku tidak akan pernah membiarkan kalian melewatiku dan memasuki kerajaan!”
“Kurang ajar! Kalau saja tubuh kami tidak mengecil seperti ini mungkin sudah 30 menit yang lalu kami telah meratakanmu dengan tanah!”
“Memangnya kalian memiliki tubuh yang seperti apa sebenarnya?”
“Mungkin telapak kakiku bisa menghancurkan menara istana itu sekali injak,” ucap salah satu dari ke-8 kesatria Predatora sembari menunjukkan jarinya ke arah Kerajaan Asteraossa.
“Kalian raksasa?”
“Mungkin sebutan itu adalah sebutan kami waktu 2 tahun yang lalu.”
“2 tahun yang lalu?”
“Iya, peristiwa di mana para pencuri dari ras kurcaci dengan beraninya menyusup ke dalam kawasan Kekaisaran Gigantia untuk mencuri aset berharga kami.”
“A-apa itu?”
“Horn Shells.”
“!?”
“Sebuah cangkang kerang tanduk yang dapat menciptakan gelombang getaran untuk mengirim suatu pesan. Biasa digunakan untuk mengumpulkan semua para raksasa yang tersebar di seluruh penjuru dunia ini, mengadakan suatu proses upacara sakral kami.”
“Lalu apa kaitannya dengan kalian yang tiba-tiba datang kemari!?”
“Karena kami telah merasakannya sendiri, bahwa salah satu keluarga dari ras kurcaci yang selamat dari eksekusi pemusnahan yang dilakukan oleh kami 2 tahun yang lalu, telah bersemayam di pulau ini!”
“Bagaimana kalian mendapatkan keyakinan seperti kalau salah satu dari keluarga ras kurcaci berada di pulau ini!?”
“Itu karena kami memiliki kekuatan leluhur kami, kekuatan yang dapat merasakan keberadaan seseorang melalui getaran dari tanah.”
“Lalu, bagaimana ceritanya tubuh kalian mengecil menjadi seukuran manusia normal?”
“Semua ini karena salah satu dari ras kurcaci yang menaruh ramuan terlarang pada Kerajaan Midget sebelum kerajaan tersebut kami hancurkan, dan efek ramuan tersebutlah yang berhasil membuat tubuh kami menjadi menyusut!”
“Itulah yang dikatakan oleh salah satu dari 8 kesatria setahun lalu.”
“Jika itu ceritanya, maka akan nyambung dengan apa yang telah Bully beritahu padaku waktu lalu.”
“Memangnya Bully memberitahukan apa padamu?”
“Mengenai asal-usul kenapa mereka dapat terdampar di pulau ini. Semua berasal dari insiden yang dialami oleh Kerajaan Midget.”
Sejenak Sraosha mendengar semua perasaan yang terekam pada diri K’ mengenai pembicaraannya dengan Bully setahun lalu.
“Jadi itu kenapa mereka berubah menjadi seukuran manusia. Sebelum mereka pergi dari Kerajaan Midget, Gwendolyn menaruh ramuan terlarang pada Kerajaan Midget. Dan karena efek ramuan tersebutlah yang berhasil membuat tubuh ras raksasa tersebut menyusut. Sekarang aku menjadi yakin kalau Gwendolyn bukanlah manusia biasa. Dia adalah wanita yang sangat berbahaya, dia ahli dalam ramuan kegelapan.”
“Lalu apa yang harus kita lakukan pada mereka? Keluarga Bully?”
“Semuanya sudah jelas, bahwa mereka adalah pelarian yang mencari tempat untuk berlindung dan bersembunyi. Mungkin mereka tidak ada bentrok dengan para ras kurcaci, tapi siapa yang menyangka kalau sebenarnya Gwendolyn yang menyimpan Horn Shells yang berhasil dicuri oleh para kesatria kerajaan.”
“Gwendolyn yang mencuri!?”
“Benar! Aku mendengarnya sendiri. Jadi, untuk mensudahi konflik yang nantinya akan menjadi berkepanjangan dan kita juga tidak tahu kapan para orang-orang dari Kerajaan Gigantia untuk melakukan penyerangan lagi. Kita harus segera menemui Gwendolyn dan memintanya untuk menyerahkan kembali aset berharga milik Kekaisaran Gigantia, ini demi menjaga keseimbangan dunia, aku yakin masa banyak ras mereka yang memiliki tubuh yang berukuran raksasa, aku tidak bisa membayangkan kalau nantinya mereka akan menghancurkan Asteraossa sama seperti 8 kesatria lakukan terhadap Kerajaan Midget. Untungnya setahun lalu yang kemari para 8 kesatria yang telah menyusut, jadi aku sedikit bisa mengimbangi kekuatan mereka.”
“Kalau begitu, apa sekarang waktunya untuk pergi mengunjungi mereka?”
“Tidak sekarang, untuk saat ini kau antarkan Putri Sophia pulang ke istana terlebih dahulu.”
“Baik, Tuan Muda.”
Selanjutnya, Sraosha dan K’ pun menemui Putri Sophia yang tengah asik bermain air.
Di suatu tempat
“Aku tidak menyangka kalau seekor kera setahun yang lalu telah mengancam kita.”
“Hahaha! Benar! Memangnya dia berani melawan kita!?”
“Ya, walaupun dia dapat berubah menjadi ke ukurang yang lebih besar, kita kan berlima, jadi mudah saja untuk kita bantai dia beramai-ramai dengan menggunakan tombak, benar kan!?”
“Hahaha! Iya benar juga, sialnya beberapa bulan yang lalu menyedihkannya kita terlalu terintimidasi oleh perkatannya yang dingin. Tapi sekarang, kita bantah saja ancaman itu!”
“Ya, tentu saja, ya kan, Bully?”
“!!!”
5 kesatria yang berhasil menculik Bully, kini mereka berada di suatu tempat, tepatnya di tengah-tengah ramainya alun-alun ibu kota Galizur. Bully dan para kesatria disaksikan oleh seluruh warga masyarakat Asteraossa, tapi sayangnya Raja Galizur tidak ada di tempat, melainkan berada di singgasana istananya.
“Hai! Semua masyarakat Asteraossa! Lihatlah ini! Seorang kurcaci berbadan gempal yang aku ikat tubuhnya di menara alun-alun. Dia adalah aib bagi Asteraossa!”
“Benar! Bukan hanya dia, terutama keluarganya yang kini tengah menutupi sebuah rahasia dari kita semua!”
“Ha!? A-ada rahasia!?” seru masyarakat Asteraossa.
“Ya! Ada suatu misteri yang janggal! Kenapa semakin hari, keluarga ras kurcaci yang awalnya tidak lebih menjadi tukang alat dapur telah meningkat drastis menjadi keluarga penguasa emas. Dan kini merekalah orang yang terkaya dari pada raja yang menguasai tanah Asteraossa sendiri!”
“Ha! Itu tidak mungkin!” seru para masyarakat panik.
“Tanpa kita sadari! Kita telah dijajah oleh mereka! Oleh keluarga kurcaci! Memangnya dari mana semua emas yang mereka dapatkan dan dijual kepada kita maupun orang yang berasal dari luar, ha!? Mereka bukan mencari di sepanjang sungai, karena kami tahu sendiri bahwa di pulau ini tidak ada sungai! Mereka hanya mengada-ada!”
“Dan sebenarnya, mereka telah mengeruk sumber daya emas yang ada di dalam perut Asteraossa! Karena kami sendiri yang mengintip aktivitas mereka! Kami mengetahui itu sebelum kami menculik bedebah ini dari dalam kamarnya!”
“Jadi, selama ini, kekayaan yang mereka miliki adalah kekayaan milik Asteraossa yang mereka curi!”
“Ini adalah bukti nyata! Kalau ras kurcaci itu telah mencoba untuk menjadi sebagai 1% penduduk lebih kaya dari 99% penduduk pribumi itu sendiri!”
“Benar! Jika kita diam saja dan hanya berpangku tangan menunggu 1% penduduk tersebut menguasai seluruh wilayah Asteraossa, maka mereka akan dengan mudah mengusir atau paling tidak membuat kita menjadi seorang budak!”
“Kita harus bangkit dari ketidaksadaran kita yang selama ini dikelabui oleh 1% penduduk itu!”
“Bangkit!!!”
Dengan serempak suara para rakyat pun mengisi seisi alun-alun ibu kota. Acara demo tersebut diakhiri dengan pelemparan batu yang mengarah kepada Bully yang dalam keadaan posisi tangan terikat.
Tidak lama setelah itu, Sophia dan K’ pun datang. K’ yang penasaran akan kerumunan yang sangat ramai tersebut segera berusaha berdesak-desak mencari celah dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Bully!!!”
“Ah! Ada apa dengan, Bully?” tanya Sophia yang berada di belakang kerumunan masyarakat.
“Bully tengah diperlakukan dengan tidak baik oleh para masyarakat! Aku harus segera melindunginya!” teriak K’ sembari berlari dan melompat ke udara dan merubah dirinya menjadi tubuh king kong untuk melindungi pelemparan batu yang tak terelakan.
Bak! Buk! Bak! Buk!
Pasang badan yang dilakukan oleh K’ untuk memblokir batu yang mengarah ke Bully memang berhasil, tapi sayangnya Bully sudah terlanjur menerima serangan yang sangat berat sebelumnya.
“Bully! Sadarlah! Kau harus bertahan!”
“...”
“Sampai kapanpun, kau tidak akan dapat membuatnya berbicara!” seru salah satu kesatria.
“Apa yang telah kalian lakukan padanya!!!”
“Kami telah menaruh batu kerikil yang terbakar ke dalam mulutnya.”
“Apa!”
“Lihat saja mulutnya berdarah-darah seperti itu.”
“Sialan!” seru K’ kesal dan berusaha untuk membuka mulut Bully dan mengeluarkan sedikit-demi sedikit bara kerikil dari dalam mulutnya.
“Jangan bercanda, dalam bentuk king kong seperti itu kau bermaksud untuk mengeluarkan benda kecil dari dalam mulutnya? Dasar sinting, lagian biarkan dia mendapatkan hukuman tersebut karena itu pantas untuknya, karena dia adalah salah satu dari mereka yang mencoba untuk menjajah wilayah Asteraos-”
Duak!
Salah satu kesatria tersebut dihajar hingga mental menghantam bangunan rumah.
“Sialan! Kera ini menyakiti orang-orang kita! Bunuh dia juga!”
Suasana pun semakin ricuh dan tak terkendali. Para masyarakat kerajaan pun melempari alat tajam apapun ke arah K’.
Selain itu, di balik kerumunan masyarakat, munculah Fat Bob yang mencari adiknya.
“Hey! Bukankah ini orangnya!? Dia termasuk bagian dari ras kurcaci juga ‘kan!?”
“AH! A-ADA APA INI!?”
“Benar! Dia juga termasuk dari rasnya! Syukurlah akhirnya kurcaci yang lebih tua menampakkan diri dari sarangnya!” teriak salah satu dari kesatria.
“Kita pukuli saja sampai mati!”
“HEY! HEY! ADA APA INI!”
Bak! Buk! Bak! Buk!
“BAGAIMANA SAAT-SAAT SEPERTI INI RAJA TIDAK ADA? KE-KENAPA SUASANA MENJADI SEPERTI INI? RICUH DAN TAK TERKENDALI!?” ucap Fat Bob sembari melindungi diri dari hajaran massa.
Semakin Fat Bob dihajar massa semakin dia terdorong ke dalam pusat pengeksekusian yang dilakukan para kesatria pada adiknya.
“AH! HEY! K’! KAU JUGA ADA DI SINI!? KAU JUGA IKUT TERKENA DAMPAK AMUKAN WARGA???”
“Aku ... minta maaf, aku telah terlambar melindungi adikmu,” ungkap K’ sembari menggeser tubuhnya untuk memperlihatkan adiknya yang telah tewas.
“A-APA MAKSUD ... MU? ...,” kata Fat Bob yang seketika terdiam kaku melihat pemandangan yang sangat mengerikan. Seorang adiknya yang selama ini dia jaga-jaga tewas di depan matanya.
Kini Fat Bob tidak tidak mempedulikan lagi akan puluhan batu yang dilempar oleh massa kepada tubuhnya. Dia hanya terdiam seribu bahasa dengan darah yang semakin bercucuran keluar dari tubuhnya yang menerima serangan batu.
“Bobby, kau harus menghindar dari amukan warga! Kalau tidak kau pun akan bernasib sama dengan Bully!” sahut K’ yang sudah tergeletak tak berdaya karena menerima luka.
“Apa sewaktu kau mengecek kamarnya melihat suatu corat-coret pada dinding? Jangan salah sangka, bukan adikmu yang melakukan, tapi aku, karena siapapun tidak akan sudi melihat dia mengungkapkan perasaan sekalipun pada tembok kamarnya sendiri.”
“BAGAIMANA AKU BISA MENJALANI HIDUP DI PERJALANAN KEHIDUPAN BERIKUTNYA? KALAU ADIKKU YANG BODOH, YANG TIDAK PERNAH DIHARGAI DI ALAM MANA PUN, YANG SELAMA INI TIDAK PERNAH DIA RASAKAN APA ITU KEBAHAGIAAN, SEKALI MENDAPATKAN RASA CINTA DARI SANG PUTRI KERAJAAN DIA HARUS MENDAPATKAN PROSES YANG MENYAKITKAN SEPERTI INI? AKU KIRA MANUSIA AKAN MENERIMA KEBERADAAN ADIKKU, TAPI AKU SALAH, SEMUANYA SAMA SAJA, TIDAK ADA YANG BERBEDA.”
“Jangan salah mengira, kami tidak hanya membenci adikmu saja! Kami juga membenci ras kurcaci seperti kalian juga!”
“SELAMA INI AKU DIAM, TAPI JIKA SELAMA INI JALAN KEKERASAN YANG KALIAN PILIH, MAKA AKU TIDAK AKAN YAKIN DAPAT MENAHAN SIFAT SERAKAH DAN KETAMAKAN YANG ADA DI DALAM DIRIKU LAGI. SEKARANG, PERASAAN INI TIDAK LAGI DAPAT MEMPERTAHANKAN SOSOK IBLIS YANG TERDAPAT DI DALAM DIRIKU, YANG MERONTA-RONTA TERSIKSA MENCOBA BERGEJOLAK UNTUK KELUAR DARI DALAM.”
“Bobby ... a-apa yang sedang kau katakan?” sahut K’.
“PERSETAN DENGAN SEMUA!!!”
Teriakan yang keras tersebut berhasil menumbangkan semua masyarakat yang tengah berdiri melemparinya dengan batu. Entah apa yang sebenarnya terjadi, tapi suara getaran yang dihasilkan dari mulutnya memberikan efek mengerikan pada telinga siapa saja yang menangkap gelombang teriakan Fat Bob yang tengah marah.
Inilah kekuatan pasif Fat Bob yang sejatinya telah keluar, Loud Roar. Kekuatan yang dapat mengintimidasi lawan melalui getaran bunyi yang dikirim kepada setiap telinga yang mendengar, tidak ada yang dapat menahan serangan pasif tersebut selain menutup kuping dengan kedua telapak tangan.
Sudut pandang kembali ke K’ (K’ POV)
Perlahan-lahan aku mulai tersadar dari ketidaksadaranku. Aku masih mengingat kejadian yang telah terjadi, tentang kematian yang dialami oleh Bully. Mencoba untuk bangkit dan melihat situasi yang sekarang. Terlihat pemandangan yang sama dengan pandangan sebelum akhirnya aku terjatuh pingsan, yaitu dengan keadaan masyarakat Asteraossa yang kini tumbang, berserakan tidak sadarkan diri di wilayah sekitar alun-alun kerajaan.
Di posisiku berada, aku malirik ke mayat Bully yang tersandar di bangunan monumen pusat alun-alun. Tidak ada satupun suara yang terdengar kecuali angin yang berhembus dari arah laut. Mengingat itu, aku harus segera bangkit dan melaporkan semua kejadian peristiwa ini kepada Sraosha. Pada saat itu, aku sudah tidak tahu lagi mengenai berapa jam waktuku habis tenggelam dalam ketidaksadaran diri. Jika sudah lama, kenapa Sraosha tidak kunjung datang kemari? Itu artinya peristiwa yang terjadi berlangsung sekitar beberapa jam lalu.
Tubuhku masih terluka parah karena telah menerima serangan telak, yaitu pelemparan tombak oleh seluruh masyarakat Asteraossa. Walaupun begitu, aku harus berusaha untuk mencoba berdiri dan mencabut satu persatu-satu tombak yang menancap membelenggu di setiap lengan dan punggungku. Keadaan menjadi sangat nyeri saat aku telah mencabut semua tombak dari tubuhku, terutama darahnya yang kian keluar mengalir deras.
Aku berjalan setapak demi setapak untuk menemui Sraosha di wilayah pesisir pantai Asteraossa. Ini layaknya seperti mimpi buruk yang dialami oleh Kerajaan Asteraossa, dari mulai pengeksekusian sepihak tanpa adanya raja, masyarakat kerajaan yang gampang panik dan terhasut, Bobby yang tiba-tiba melepaskan amarah yang berefek fatal pada daerah sekitarnya, dan aku kehilangan keberadaan sang Putri Sophia.
Tapi sesuatu yang aku dapatkan saat sesampai di pesisir pantai melebihi semua mimpi buruk yang terjadi di dalam Kerajaan Asteraossa. Yaitu tentang keadaan Sraosha yang tengah sekarat, tertancapnya pedang Adammagma Zweihander yang menjadi aset kebanggaan tersendiri bagi keturunan Asteraoth, kini pedang tersebut berada menembus tubuh sang penggunanya sendiri.
“Ah!!! A-apa yang terjadi! Tu-Tuan Muda Sra-Sraosha!!!”
Sraosha yang menerima hunusan tersebut dalam posisi duduk sudah tidak dapat melakukan apa-apa lagi, tubuhnya sudah benar-benar menerima serangan fatal dari Adammagma. Terlebih lagi pedang tersebut masih aktif mengeluarkan aura panas lava membuat area sekitar Sraosha benar-benar panas dan tanah yang ia pijaki pun memerah.
“Ke-kenapa Adammagma menghunus Tuan Muda!?”
Aku terus menanyakan mengenai apa yang sedang terjadi, tapi Sraosha hanya terdiam dengan tatapan mata yang kosong dan darah yang mengalir dari mulutnya. Tidak ada jawaban yang aku dapatkan darinya.
Tapi seketika, bola matanya mulai tergerak lemah dan mencoba untuk menatapku.
“Tu-Tuan Muda!?”
“K’ ....”
“Ya, Tuan Muda!”
“K’ ... kau harus berjanji padaku ... setelah insiden kematianku ... jangan pernah kau membalaskan dendam atas diriku. Kematianku ini tidak ada orang yang harus disalahkan, kematianku ini ... karena aku membela tanah air ... tapi sayangnya ... mungkin, aku belum siap bertarung dengan mahluk bar-bar seperti dia ... semua serangannya telak mengenaiku, tapi walaupun begitu ... aku tetap bangga atas diriku yang siap menemui ajal sama halnya seperti yang ayahku alami ... Ayah mati karena perjuangannya membela tanah air bukan? Aku akan mati dengan tenang kalau kau bisa mencari sahabat selain aku ... mulailah membaur dengan yang lainnya ... jagalah tanah ini seperti yang sekarang telah aku lakukan ... dan ... jagalah Putri Galizur ....”
“Tu-Tuan!”
Seketika Sraosha pun menemui kematiannya.
FLASHBACK ALERT! SELESAI!
“Hey, bagaimana dengan kelanjutan ceritanya? Mengenai Kerajaan Asteraossa ke depannya?” tanya Hellios.
“Seperti yang kita tahu, Asteraossa dikuasai sepenuhnya oleh Fat Bob.”
“Lalu, bagaimana dengan Putri Sophia?”
“Putri Sophia dinikah paksa oleh Fat Bob menjadi istri ketiganya, itu berlangsung saat mengetahui Raja Galizur tengah sakit, itulah alasan yang membuat raja tidak menghadiri eksekusi tersebut. Raja Galizur digulingkan dengan mudah oleh Fat Bob. Alasan lain kenapa Fat Bob menikahi Putri Galizur, hanya karena untuk membalaskan dendam cinta adiknya yang tak terbalas yaitu dengan cara menikahinya, dengan begitu maka impian Bully akan terbalaskan. Tidak hanya itu, Fat Bob pun merubah nama Pulau Asteraossa menjadi Pulau Goldwines. Dia sengaja menamainya sebagai pulau awal mula kejayaan serta keemasan 1% penduduk yang berhasil menguasai 99% penduduk pulau itu sendiri.”
“Tapi, apa kau tahu mengenai kematian Sraosha yang mendadak?”
“Untuk kematian Sraosha sendiri aku sama sekali tidak tahu penyebabnya.”
“Aku yakin, kematiannya yang janggal tersebut menyimpan sebuah misteri. Bisa dikatakan dia menerima kekalahan dalam hidupnya.”
“Maksudmu?”
“Lawan yang Sraosha hadapi bukanlah lawan yang biasa.”
“Dia melawan orang yang paling kuat, melebihi kekuatan yang selama ini Sraosha tingkatkan? Yang bisa dibilang pada saat itu kekuatan yang dimilikinya hampir melebihi Nathanael Asteraoth?”
“Benar. Didengar dari kata-katanya sebelum menerima kematian, dia bilang, dia menerima serangan yang telak dari lawannya. Itu artinya, kekuatan lawannya berada jauh di atas kekuatannya.”
“Tapi, akan tidak logis kalau tiba-tiba Sraosha menemukan lawan yang beberapa kali lebih kuat darinya?”
“Itu bisa saja terjadi. Karena dunia ini memang tidak bisa ditebak.”
“Tapi tetap saja, aku masih tidak terlalu mengikuti prediksimu mengenai kematian Sraosha. Dia sangat kuat, aku tidak pernah membayangkan kalau musuh dari luar sekalipun dapat sanggup untuk mengalahkannya.”
“Ya, itu pilihanmu. Aku hanya sekedar menerka-nerka saja, maka dari itu aku akan membuktikannya kalau-kalau prediksiku itu tepat, tapi aku juga tidak yakin 80% prediksiku benar.”
“Huft! Cerita yang panjang. Aku hampir merasakan kesemutan yang luar biasa di sekitar kakiku,” ujar Egg Boy.
“Bagaimana bisa secangkang telur sepertimu dapat merasakan kesemutan?”
“Entahlah.”
“Ngomong-ngomong sudah tak terasa sebentar lagi hari akan mulai gelap,” sahut Isabella.
“Ah! Ya, benar! Mendengarkan K’ bercerita seperti berhari-hari. Lama sekali haha, itu memecahkan rekor cerita milik Farma dan Paman Jack,” seru Hellios tertawa terbahak-bahak.
“Lalu, mau ke mana kalian sekarang?”
“Tentu saja kami akan melanjutkan perjalanan. Kami akan memasuki wilayah selanjutnya.”
“Wilayah selanjutnya? Tempat pertambangan emas?”
“Benar!”
“Aurina, ya.”
“Kau mau ikut kami?”
“Kurasa tidak, aku masih tetap ingin di sini.”
“Tapi kau harus ingat lho, kau sudah dinyatakan mati di Pulau Goldwines. Kau sudah tidak lagi terikat dengan pekerjaan pertambangan mengingat kau telah mengalami insiden yang sangat keji oleh Carlo. Statusmu menjadi pekerja sudah berakhir, kau yang sekarang adalah K’ yang terlahir kembali dengan hak-hak yang baru. Kau harus ingat itu.”
“Tentu saja, dan sebelumnya, aku sangat berterima kasih banyak kepada kalian, karena telah menyelamatkanku.”
“Kau tidak perlu sungkan begitu, bukankah kita sekarang teman?”
“Teman?”
“Ya, teman.”
“Teman, ya?” batin K'.
“Kau bisa datang menemui kami kapan saja selagi kami masih berada di pulau ini. mengingat statusmu yang sudah bebas sepenuhnya, itu artinya kau tidak boleh diketahui oleh Fat Bob maupun bawahannya, kau harus mencari tempat untuk bersembunyi. Tapi jika kau sudah lelah dalam persembunyian, maka datanglah kepada kami, kita tumpaskan Fat Bob secara bersama-sama.”
“Aku tidak tahu apa yang ada di pikiranmu, kau mencoba untuk melawan seseorang monster yang pada hakikatnya sekelas diriku pun tak dapat untuk mengalahkannya.”
“Itu artinya, tekadku lebih besar darimu. Aku bukan membual sembarangan, yang aku ucapkan adalah sikap optimis dan percaya diri, itulah kunci kekuatanku. Jadi, datanglah kapan saja kau punya waktu untuk menemui kami. Kami siap akan menerimamu menjadi sebagai anggota tim.”
“Anggota tim?”
“Benar! K’! Seperti aku dan Isabella!” seru Egg Boy.
“Untuk itu ... aku butuh waktu untuk memutuskannya. Aku masih memiliki suatu urusan dengan orang-orang yang selama ini aku loyali.”
“Kau benar, K’. Kau harus menemui Kakek Igor maupun Espinosa yang berada di lantai paling bawah. Untuk smeentara, kau bersembunyilah di sana.”
“Itu pasti.”
“Baiklah, karena hari sudah petang, kami akan bergerak memasuki wilayah selanjutnya.”
“Baik. Semoga, apa yang ada di dalam angan-anganmu lakukan untuk pulau ini akan segera tercapai.”
“Ya, tentu saja.”
“Aku cukup meyakini saja, bahwa kalian adalah orang-orang yang berasal dari cahaya kecil itu.”
“Kami pergi, K’.”
Akhirnya kami dan K’ berpisah. Kami berpisah bersamaan di gelapnya malam, K’ yang menempuh jalan untuk pergi ke lantai pertama menemui Paman Igor dan Espinosa, sedangkan kami melanjutkan perjalanan ke wilayah selanjutnya, yaitu Aurina. Tempat pertambangan emas terbesar di dunia.
Arc 3 : Island of Despair Selesai
Thanks for your support
See you next Arc!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top