ARC 2 : FLASHBACK ALERT! 8!


“Masih di pesisir pulau yang sama. Sekitar 15 menit, akhirnya rombongan Fat Bob pun datang yang sebelumnya belum pernah Kak Ben mengkonfirmasikan untuk lokasi pertemuannya, anehnya dia tiba-tiba bisa tahu bahwa posisi kakak dan aku ada di pesisir pulau tersebut.”

“HEHE MAAF, AKU LANGSUNG BERGEGAS DATANG KEMARI. KARENA AKU KHAWATIR TIBA-TIBA PANGGILANMU MATI SEBELUM MENJAWAB PERTANYAANKU. AGENTKU YANG TERHORMAT DAN SANGAT CERDAS, NGOMONG-NGOMONG MANA UANG YANG KAU BAWA UNTUK MELUNASI SEMUA HUTANG-HUTANGMU?”

“Pada saat itu, Kakakku Ben hanya diam saja dengan penuh tatapan yang muram, aku sangat mengerti kenapa dirinya begitu, yaitu karena sudah terlalu lelah untuk dipermainkan oleh Si Penipu Ulung. Sore itu akulah yang mewakili kakakku.”

“Uangnya sudah tidak ada. Telah dirampok oleh seorang pencuri.”

“HA? JADI? LALU BAGAIMANA DENGAN KONTRAKNYA? AKU TIDAK PEDULI TENTANG MASALAH YANG KALIAN ALAMI, TAPI BATAS WAKTU YA TETAP BATAS WAKTU KARENA HARI INI ADALAH HARI TERAKHIR KAU MELUNASI HUTANGMU!”

“Sudah kukatakan, uang kakakku telah dicuri saat tengah perjalanan menuju kemari!”

“AKU TIDAK MAU TAHU, UANGKU HARUS CEPAT SEGERA DIKEMBALIKAN!”

“Kuharap kau akhiri semua sandiwara ini sebelum kesabaran kakakku atau pun aku meledak di sini!”

“INILAH YANG AKU RAGU PADA KALIAN, SETELAH APA YANG TELAH AKU BERIKAN PADAMU, KAU MEMBALASKU SEPERTI INI? KAU YANG MENGHILANGKAN UANGNYA DAN KAU MENYALAHIKU? TAPI HUTANG YA TETAP HUTANG, ITU ARTINYA SUDAH MENJADI HAK-KU UNTUK MENIKAHI ISTRIMU YANG CANTIK JELITA ITU!”

Duakkk!

“Pukulan kakakku berhasil mendarat pada pipinya yang lebar, emosi kakakku sudah tak bisa terbendung lagi, tapi sayangnya pukulan tersebut hanya sebatas terhenti di pipi Fat Bob, tidak membuat Fat Bob terkapar atau pun mengalami kesakitan.”

“APA INI? USAPAN LEMBUT? PENDIRIANKU AKAN TETAP SAMA, AKU AKAN MENJADIKAN ISTRIMU YANG KE-8!”

“Duakkk!”

“Entah mungkin emosiku juga berada di puncak yang sama seperti kakakku, aku melesatkan tendanganku tepat pada pusar perutnya yang gendut, tapi tetap sama, serangan kakiku tertahan di perutnya.”

“Jangan seenaknya memutuskan seperti itu!”

“Benar-benar serangan pukulan dan tendangan kakiku masih menyangkut di pipi dan perut Fat Bob,tak mau ambil pusing, kakakku langsung mengambil pistol dari sakunya dan mengarahkannya tepat pada jidat Fat Bob.”

“Dasar lintah darat! Kau mempermainkan aku! Kau mengirim seseorang untuk mencuri uangku dan membuat skenario agar aku seakan-akan bermohon-mohon padamu karena aku sudah kehilangan uang untuk melunasi hutang, dengan begitu kau bisa seenaknya mengambil kesempatan untuk mencuri Merry dariku! Aku tidak akan membiarkan itu semua terjadi!!!”

“LEBIH BAIK KAU HATI-HATI DALAM MENGGUNAKAN PISTOL.”

“Aku tidak menyangka bahwa semua bawahan Fat Bob sudah melingkari kami dengan mengacungkan masing-masing uzi pada kami berdua.”

“AKU AKAN SEGERA MENIKAHINYA, SEBELUM DIA MELAHIRKAN ANAKNYA, AGAR ANAKMU TAHU, AKULAH AYAH ANGKAT YANG PERTAMA KALI DIA LIHAT! BUKANLAH DIRIMU! HAHAHA!”

“Bajingan!!!”

“BILA KAU MENGINGINKAN CALON ANAKMU, MAKA TEBUSLAH HUTANGMU 10X LIPAT LAGI! 10X LIPAT DARI ANGKA UANGMU YANG TELAH HILANG DICURI! INGAT, CUMA ANAKMU, BUKAN TERMASUK ISTRIMU!”

“Brengsek!!!”

“NIATNYA, AKU AKAN MEMBUANG ANAKMU SETELAH IA DILAHIRKAN KE DUNIA. TAPI SETELAH MENDENGAR MOMEN BAHWA UANGMU DICURI, AKU TIDAK AKAN MELEWATKAN KESEMPATAN EMAS INI. DEMI BISNIS DAN UANG, ANAK YANG NYARIS DIBUANG PUN AKU BANDROLI HARGA UNTUK PENEBUSAN, ‘KAN UNTUNG.”

“Diam!!! Persetan denganmu!!!”

“JIKA KAU MENARIK PELATUK, ITU TANDANYA KAU TELAH SIAP MERELAKAN KEPERGIAN ISTRI DAN ....”

Dhooor!

“Pada insiden tersebut, saat emosi kakak sudah berada dalam puncaknya, jari telunjuk dan jari tengah kakakku hancur meledak bersamaan dengan pistolnya, dan hanya tersisa 3 jari. Darah menyiprat pada wajah Fat Bob.”

“Ternyata serangan barusan adalah ulah dari sniper. Kakakku Ben yang terkena serangan telak tersebut akhirnya kehilangan keseimbangan dan akan terjatuh namun Fat Bob langsung menarik telapak tangannya yang terluka, sesekali Fat Bob meremas tangan yang terluka tersebut.”

“DENGAR! KUBERI KAU KESEMPATAN! JIKA KAU MENGINGINKAN ISTRI DAN CALON ANAKMU KEMBALI PADA PELUKANMU, BEKERJALAH UNTUKKU! AKU AKAN MENEMPATKANMU SEBAGAI AGENTKU DI DALAM ORGANISASI YANG BARU AKU BUAT! AKU BUTUH ORANG SEPERTIMU!”

“Sampai kapan pun aku ... tidak akan mau menjadi bawahanmu!”

“WAKTU KAU MENELEPONKU BAHWA KAU AKAN KEMARI UNTUK MELUNASI HUTANGMU, SAAT YANG BERSAMAAN, AKU MENGIRIMKAN BEBERAPA ANAK BUAHKU UNTUK MENCULIK ISTRIMU DI RUMAH. AKU SUDAH MERANCANG SEMUA RENCANAKU ... JADI, JIKA KAU TIDAK MAU MENJADI BAWAHANKU, ITU RESIKOMU ... SEPERTI YANG TADI AKU BILANG, ITU PUN JIKA KAU SUDAH SIAP MERELAKAN KEPERGIAN ISTRIMU DAN CALON ANAKMU ....”

“Setelah selesai mengatakan itu, Fat Bob pun melepaskan genggamannya dan membiarkan kakakku terhuyung ke belakang, melihat itu aku langsung menangkapnya.”

“KALAU MAU, REKANMU YANG TADI MENENDANG PERUTKU BISA KAU AJAK UNTUK BEKERJA BERSAMA JADI BAWAHANKU.”

“Fat Bob pun berpaling dan pergi kembali ke mansionnya dengan bawahan yang selalu mengikutinya dari belakang.”


“Masih di tempat yang sama, bedanya kini kami berdua bermalam di rumah warga yang telah memberikan kami tempat untuk bernaung sementara, dan juga mengobati luka Kak Ben yang darahnya mengalir terus menerus.”

“Maafkan aku, Erik. Harusnya dari awal aku percaya dengan apa yang kau percayai, bahwa tuan kita adalah sebaik-baiknya atasan, tidak ada yang lebih baik selain dia. Aku terlalu egois dann tergiur dengan tawaran Fat Bob. Aku sungguh tidak berguna, aku terjebak dalam permainan serta perangkapnya.”

“Ini semua sudah terjadi, Kak, yang sudah terjadi biarlah terjadi. Apa pun yang sekarang kita alami, kita harus menghadapi cobaan ini bersama-sama.”

“Itulah awal kami menjadi anjingnya Fat Bob. Agent yang lain hanyalah agent yang kurang berpengalaman, sehingga mereka perlu bimbingan dan mengikuti arahan serta strategi dari kakakku. Makanya, para agent yang lain tidak akan tega membuang jasad partner mentornya begitu saja ke laut.”

“Lalu, bagaimana dengan si penembak jitu itu? Siapa dia? Apakah dia seorang agent sepertimu?”

“Maksudmu, orang yang menghancurkan 2 jari Kakakku Ben?”

“Ya, siapa lagi.”

“Sepertinya dia adalah orang yang sama, orang yang waktu lalu mencuri koper berisi uang milik Kakakku Ben.”

“Bagaimana kau bisa tahu, bahwa orang yang mengenakan baju hoodie itu adalah orang yang sama, orang yang menembak ke-2 jari kakakmu?”

“Aku melihat dari bom asapnya.”

“Bom asapnya? Kenapa dengan bom asapnya?”

“Asapnya merah, dan kami mengenali siapa dia sebenarnya. Orang yang selama ini menghilang saat insiden tahun 2000, yang terkenal akan penyerangannya yang diawali dengan munculnya asap merah terlebih dahulu. Siapa lagi kalau bukan si legendaris sniper no 2.”

“Sniper no 2! Apa jangan-jangan si pemimpin agent elit!? Atau yang selalu menghukum para agent yang membuat kesalahan?”

“Ya, yang memiliki julukan Guns N’ Bombers, Si Jangggut Merah, Carlo Redbeard.”

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top