ARC 2 : FLASHBACK ALERT! 12!


Setelah 2 jam berlayar menggunakan kano. Jack menepikan kanonya ke dermaga pulau di mana Fat Bob tinggal. Jack pun mengikat tali kano tersebut ke batangan besi dermaga.

Jack berjalan menaiki tangga dengan penuh hati-hati serta perasaan yang dipenuhi dengan kekhawatiran akan sosok putri-putrinya. Saat Jack berhasil mencapai ke atas tangga, Jack bertemu dengan seseorang yang menggunakan baju hoodie merah.

“Siapa anda? Ada perlu apa anda berlayar dan menepi sampai kemari?”

“Aku datang kemari untuk menjemput ke-3 putri-putriku.”

“Kalau begitu, baiklah, sebentar aku akan menghubunginya,” ucap Carlo sambil mengeluarkan telepon dan mulai memanggil Fat Bob.

Setelah beberapa menit menunggu akhirnya panggilannya pun diangkat.

“ADA APA KAU MENGHUBUNGIKU? APAKAH ADA TANDA-TANDA BAHAYA? JIKA IYA, KATAKAN PADAKU KE MANA KAU HARUS MENCARI POSISI YANG AMAN!?” kata Fat Bob melalui teleponnya.

“Tidak, ini bukan tentang musuh. Tapi ada seseorang yang kutemui di dekat dermaga. Kudengar dia tengah mencari ke-3 putrinya dan sepertinya perginya ke-3 putrinya tersebut ada kaitannya denganmu.”

“KATAKAN SAJA PADANYA UNTUK PERGI!”

“Aku tidak dapat melakukan itu, kulihat dia adalah orang tua yang sangat mencemasi putri-putrinya dan dia ingin bertemu denganmu.”

“BAIK-BAIKLAH! KAU ADALAH SATU-SATUNYA ORANG YANG MEMBUATKU TIDAK BISA MENGABAIKAN SEBUAH PERMINTAAN, DAN KAU SATU-SATUNYA BAWAHANKU YANG PALING BRENGSEK!”

“Sepertinya barusan aku mencium aroma tanah dari mulutmu.”

“IYA-IYA MAAF, KITA BERDUA SETARA!”

“Cepat kemari! Aku ingin pergi tapi aku tidak bisa meninggalkan pak tua ini sendirian.”

Beberapa menit kemudian, Fat Bob datang. Seketika Carlo pun menyelinap pergi.

“ADA URUSAN APA KAU SAMPAI DATANG KEMARI!?”

“Ke mana kau sembunyikan putri-putriku!!!”

“WAH! WAH! SANTAI. KAU TAK PERLU NGOTOT SEPERTI ITU, KE-3 PUTRIMU ADA DI MANSIONKU.”

“Bagaimana aku tidak bisa marah padamu! Kau telah mencurangi diriku! Bisnis yang kau tawarkan itu benar-benar menghancurkan usaha kami setelah sekian lama! Wine-mu bagaikan racun yang mematikan!”

“HAHAHA! KAU NGOMONG APAAN? BISNIS YA TETAP BISNIS! DI MANA ADA DEAL DAN DI SITULAH KITA TELAH SEPAKAT DAN SIAP UNTUK MENANGGUNG RESIKO MASING-MASING!”

“PADA WAKTU ITU, AKU CUMA MENAWARKAN WINE BERKUALITASKU. SETUJU ATAU TIDAKNYA ITU KEMBALI LAGI KE PILIHANMU, TAPI WAKTU ITU KAU MENYETUJUINYA ‘KAN? ITU ARTINYA KAU DAN AKU SUDAH TIDAK MEMILIKI PERSANGKUTAN APA-APA LAGI, BODOH!”

“Kurang ajar! Bisnismu sangat kotor! Cepat kembalikan ke-3 putriku! Aku tidak sudi putri-putriku belajar mengenai Wine darimu!”

“AH! AKU MENCIUM BAU WINE DARI MULUTMU. BAIKLAH JIKA ITU YANG KAU MAU. AKU AKANN MEMANGGIL MEREKA, ASALKAN KAU BERSEDIA MENUNGGUNYA HINGGA 3 HARI, APA KAU SANGGUP MENUNGGU WAKTU YANG SEBENTAR ITU?”

“Kenapa aku harus menunggu selama itu!!!”

“KARENA AKU SUDAH MENIKAHINYA. AKU MAU SEBELUM MEREKA MENEMUI AYAHNYA DAN IKUT DENGANMU, SETIDAKNYA AKU MEMILIKI WAKTU 3 HARI UNTUK MENGENCANI MEREKA SATU PERSATU.”

“Apa!!! Kau telah menikahinya!!!”

“HOHOHO! MAAF SEBELUMNYA AKU MENIKAHINYA TANPA RESTU DARIMU. TAPI MASALAHNYA AKU SUDAH TERLANJUR MENYUKAI MEREKA HINGGA AKU TERLINTAS DI PIKIRANKU, SEPERTINYA AKU TIDAK PERLU RESTU DARIMU.”

“Kurang ajar!!!”

“KUSARANKAN PADAMU, TUNGGULAH DI SINI SELAMA 3 HARI TANPA MELAKUKAN APA-AP. ITU BERTUJUAN AGAR KAU TAK CEPAT MENGALAMI KELELAHAN, HAHAHA!”

“Keparat!”

“HEHEHE! SAMPAI JUMPA DI HARI KE-3!”

Fat Bob pun pergi meninggalkan Jack. Jack pun terpaksa untuk menunggunya selama 3 hari.


3 hari pun tiba. Fat Bob menepati janjinya untuk datang menemui Jack bersama ke-3 putrinya. Fat Bob berjalan menemui Jack dengan kedua tangan yang merangkul putri-putrinya Jack dan mendorong tangki kecil yang berisi Wine.

Mata Jack yang penuh dengan rasa haus pun menatap tangki tersebut dengan sorot mata yang tajam. Sepertinya Fat Bob sengaja memprediksikan mengenai hari datangnya rasa candu .

“BAIKLAH, AKU AKAN MEMBERIKANMU 2 PILIHAN. KAU PILIH KE-3 PUTRIMU ATAU TANGKI WINE INI!!!”

“WINE!” teriak Jack sangat keras.

“Ayah!” ucap ke-3 putrinya sambil menangis melihat ayahnya yang lebih memilih Wine ketimbang putrinya sendiri.

“WINE???” teriak Fat Bob.

“WINE!”

“WINE!!”

“WINE!!!”

“HAHAHA! TUNGGU APA LAGI? CEPAT AMBILAH WINE INI!!!”

Jack pun langsung menyerbu tangki Wine. Terlihat Jack mengalami kesusahan saat hendak ingin membuka untuk meminumnya.

“HANYA ADA SATU CARA UNTUKMU MEMBUKA TANGKI WINE YANG TERSEGEL INI. KEMBALILAH KE TEMPAT ASALMU, AKU YAKIN KAU MEMILIKI PERALATAN PEKAKAS DIGUDANG.”

“Baik! Aku sudah tidak tahan lagi! Aku haus!!!”

Jack pun mendorong tangki Wine tersebut dan membawanya ke kano.

“Bagus! Sepertinya kau lebih membutuhkan Wine ketimbang sesuatu yang lebih berharga, ya. Baiklah dengan begini, kau telah menukar ke-3 putrimu dengan tangki Wine-ku yang sangat berkualitas.”

Fat Bob pun pergi dengan menggiring ke-3 putri Jack, sedangkan Jack mengayuh dayung kanonya dengan penuh geringasan.

Flashback Fruit Island pun selesai

Sebelumnya perkenalkan nama kami, aku Hellios Meyer Dochkin dan ini adalah rekanku, Isabella Ghassani dan di sana ayam yang besar serta aneh, bernama Egg Boy.

“Wah! Nama kalian sangat asing di telingaku.”

“Jadi kau hanya mampu menceritakan sebatas awal-awal Fat Bob datang menawarkan bisnis Wine-nya dan dampak yang terjadi setelah kalian meminumnya?”

“Ah, ya. Aku hanya tahu sebatas itu, mungkin cerita kelanjutannya yang tahu hanyalah calon menantuku, Dragon Grape. Karena dia satu-satunya pria dari Fruit Island yang menjaga ke-3 putriku.”

*Jack Banana hanya menceritakan Flashback Alert 1, 11 dan 12 saja, karena yang ia tahu hanya itu.

“Baiklah Paman, terima kasih karena telah sedikit menceritakan mengenai bisnis Paman yang dicurangi oleh Fat Bob. Aku jadi ingin mendengarkan cerita lengkapnya dari Dragon.”

“Ah! Apakah kau akan menemuinya di pulau Goldwines?”

“Ya, tentu saja. Aku ingin mencari tahu mengenai ke-3 putrimu dan memecahkan beberapa sisa koran-koran ini.”

“Kumohon padamu, Hellios. Tolonglah aku ... bawa pulang ke-3 putriku dengan selamat.”

“Sepertinya bukan aku yang akan membawa pulang mereka ber-3, Paman.”

“Ah!? La-lalu?”

“Tentu saja yang akan membawa pulang adalah calon menantu Paman, Dragon Grape, karena sewaktu Paman menceritakan 8 tahun yang lalu, Dragon pernah berjanji untuk membawa mereka pulang.”

“Tapi sampai sekarang, dia belum ada kabar apa-apa.”

“Karena itulah peran kami di sini. Mungkin dia di sana tengah mengalami kesulitan yang membuatnya tidak bisa untuk membawanya pulang. Kami akan pergi ke sana, menemuinya, dan menegurnya untuk pulang, serta memberitahukan bahwa calon mertuanya sedang sangat rindu sekali akan hadirnya sosok ke-3 putrinya.”

“Te-terima kasih.”

“Isabella?”

“Iya.”

“Apa skillmu ini masih bisa menaungi Paman jika kita sekarang pergi ke pulau Goldwines?”

“Tenang saja, skillku yang ini berbeda dengan kemampuan skillku yang lain.”

“Ah? Berbeda?”

“Ya, skill ini tercipta dari serbuk bunga yang aku tebalkan hingga 7 lapisan, jadi skillnya akan bertahan cukup lama.”

“Walaupun kau tidak menyentuh tanah?”

“Ya, tentu. Berbeda dengan Mushrimp, Clover, Devil’s Ivy, dan Chickfern, yang cara memanggilnya sangat instan yaitu cukup merapalkan mantra dan sedikit menunggu akan muncul begitupun dengan kecepatan lenyapnya, sama sewaktu dipanggil.”

“Jadi, dipanggil cepat, dilenyapkannya pun cepat, ya.”

“Ya, tapi lain sekali dengan Agrimony, butuh beberapa menit untuk menciptakan aura energinya, dan melenyapkannya pun di luar pengendalianku, Agrimony akan lenyap dengan seiring berjalannya waktu.”

“Wah! Jadi bisa bertahan lama, juga.”

“Tapi tenang saja. Jika kekuatanmu hilang dengan keadaanku yang terikat seperti ini tidak akan memicuku untuk bertingkah agresif lagi,” ujar Paman Jack.

“Tapi Agrimony bisa bertahan selama 7 hari kok,” sahut Isabella.

“Wah! Lama juga,” ucapku.

“Tapi akan menjadi bertahan 3 hari saja jika cuaca tidak mendukung, seperti hujang deras berkepanjangan, panas terik, dan hujan angin.”

“Ternyata serbuk energi bunga tidak tahan sama cuaca juga, ya.”

“Hehehe, iya.”

Hellios pun berdiri dan berjalan menuju Egg Boy. “Kita harus cepat ke pulau Goldwines untuk mencari penawar efek candu Paman Jack selain minuman Wine itu,” kataku sambil menata ulang barang-barang yang jatuh dari punggung Egg Boy.

“Lain kali kalau ambil tambang bilang-bilang dong, kan aku yang tidak tahu kau mengambilnya tidak sengaja aku sedikit bergerak jadi guling semua.”

“Sudah kubilang, aku ini pencuri. Aku suka bertindak sesenyap mungkin.”

“Hellios, apa kita perginya sekarang?” teriak Isabella dari dalam rumah kecil.

“Ah! Ya! Lalu kapan lagi kalau bukan sekarang? Kita harus segera pergi ke pulau Goldwines menggunakan Speed Boat yang aku dapatkan dari Megalodon.”

Tiba-tiba langit pun mendung pertanda akan hujan.

“Oh! Tidak, akan hujan!”

“Kenapa dengan hujan?” tanya Egg Boy.

“Ini bukan masalah aku dan Isabella bisa tinggal satu kamar dengan Paman Jack dan kau yang ditelantarkan di luar.”

“Ah!? La-lalu?”

“Ini masalah yang serius, baunya akan semakin menyengat dan virusnya pula akan merebak jika hujan.”

“Apa!?”

“Makanya kita harus bergegas keluar dari dalam kawah pegunungan sampah ini!”

“Paman, kami akan pergi, apa Paman baik-baik saja kami tinggal di sini?”

“Ah! Ya, Paman baik-baik saja, kok. Oh, iya, Isabella, jangan lupa tutup kembali pintunya, agar meminimalisirkan hawa Wine yang terkandung dalam tumpukan sampah yang masuk ke dalam ruangan ini.”

“Tenang Paman Jack. 7 lapisan Agrimony tahan hawa virus yang bertebaran.”

“Terima kasih.”

Isabella pun menutup pintu rumah kecil dan bergegas pergi bersama Hellios dan Egg Boy menyusuri keluar melalui jalan lubang yang sama, yaitu lubang pembuangan limbah.


Thanks for your support!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top