ARC 2 : FLASHBACK ALERT! 11!
Fruit Island
Terlihat hasil panen di Fruit Island telah terkumpulkan dan kini diangkut di atas kapal pesiar besar.
“Wahhh! Akhirnya selesai juga panennya.”
“Anda dapat menanamnya kembali dengan Wine itu. Semoga harimu cerah. Kami pergi dulu.”
“Ya, dengan senang hati. Sampaikan pada tuan kalian, aku sangat menyukai bisnisnya.”
Kapal pesiar pun pergi berlayar kembali ke Goldwines.
“Baiklah! Sekarang giliran kita untuk menanamnya kembali.”
Jack pun mengambil botol Wine, membukanya dan menuangkannya ke dalam gelas.
“Ayo kita minum, dan setelah itu kita menanam!”
“Siap, Bos!”
Seluruh pekerjanya berpesta minum Wine, secara otomatis tubuh mereka berubah menjadi kekar san berlari untuk menanam bibit di seluruh lahan yang sudah panen tersebut.
Dalam waktu kurang dari setengah hari. Penanaman pun selesai. Kini seluruh tanaman itu pun tumbuh dengan cepatnya dan langsung berbuah.
“Ah! Kita kaya!”
Terlihat dari kejauhan seluruh Fruit Island penuh dengan sesaknya aneka buah seperti pisang, semangka, anggur dan nanas.
“Wahhh! Wahhh! Serasa pulau ini penuh sesak dengan buah-buahan!”
“Kerja bagus! Sekarang waktunya istirahat! Jangan lupa dorong tangki Wine ke dalam pabrik.”
“Siap, Bos.”
Karena sudah merasa senang, mereka semua masuk ke dalam pabrik buah untuk beristirahat dan merayakan kesuksesannya akan panen yang berlimpah.
Tiba-tiba seluruh pekerja pun terjatuh. Mereka merasakan bahwa rasa lelahnya 10X lipat lebih lemas dari pada biasanya, berbeda dengan sebelum meminum Wine. Termasuk Jack juga terkulai lemas mengeluarkan darah dari hidungnya.
“Ugh! Apa yang terjadi!? Kenapa kita bisa menjadi lemas begini, ah! Kepalaku terasa pusing!”
Sesaat seluruh para pekerja pun pingsan tak sadarkan diri.
10 hari kemudian.
Mereka baru tersadar setelah 10 hari sejak mereka bekerja menanam bibit di lahan perkebunan. Tiba-tiba mereka merasakan kesakitan yang teramat dalam, yaitu kehausan yang sangat luar biasa, perutnya seperti ingin pecah.
“Aku haus! Aku haus!” itulah teriakan mereka semua.
Mereka meminum dan menghabiskan semua tangki air pam. Tapi setelah meminumnya mereka memuntahkannya kembali.
“Ada apa dengan rasa air minum tawar ini!? Kenapa seperti racun!?”
Karena memuntahkan semua air yang masuk ke dalam perut secara singkat serta ekstrim, keringat dingin keluar bercucuran hingga sangat deras dari masing-masing tubuh mereka.
“Kenapa rasa airnya tidak enak! Uwoook! Kenapa aku jadi alergi air begini!!?”
Karena sangat kehausan, para pekerja mencoba untuk mencari minum selain air tawar. Mereka berusaha untuk tetap minum, meminum air jeruk peras, meminum air semangka, dan meminum segala apa yang ada di tempat itu. Tapi nyatanya tidak ada yang berbeda, efeknya tetap sama, mereka kembali memuntahkan air yang mereka minum tersebut dari dalam perutnya, mereka terkulai lemas.
Hingga akhirnya Jack menemukan botol Wine di kotak yang kini tersisa tinggal 1 botol.
“Kurang ajar! Sepertinya kami tepar karena gara-gara minum minuman anggur ini!”
Tiba-tiba seluruh tatapan pekerjanya terfokus kepada botol Wine yang dibawa oleh Jack. Masing-masing dari mereka meminta untuk Jack membagikan lagi Wine-nya, mereka meraung-raung layaknya singa yang sudah 1 mingu belum diberi makan.
“Minuman ini memiliki efek yang membuat siapa pun orang yang meminumnya akan menjadi pecandu yang sangat berat! Aku tidak boleh sampai mereka meminum minuman ini lagi!” gumamnya sembari berlari membawa botol Wine keluar dari gedung dan mengunci gedung tersebut dengan balok kayu.
“Selamat! Aku harus membuang jauh-jauh minuman anggur ini!”
Tiba-tiba Jack mendengar suara keras yang berasal dari dalam pabrik, di mana para pekerjanya dikurung untuk sementara. Jack bergerak pelan mengintip melalui jendela untuk melihat apa yang barusan terjadi. Ternyata para pekerjanya menggulingkan tangki besar yang berisikan minuman Wine.
“Oh! Tidak! Tidak! Kalian jangan melakukan itu! Kalian jangan meminumnya!”
Dengan gesit, Jack pun mencoba untuk membuka pintu. Tapi di situ Jack mengalami kesulitan, yaitu pintu pabrik terhalang oleh kepala tangki yang barusan jatuh.
“Oh! Tidak! Kepala tangkinya menghalangi pintu ini!”
Para pekerja Jack tiba-tiba dengan cepat membesarkan tubuhnya sendiri dan menjadi sangat kekar. Mereka keluar dari gudang dengan merobohkan tembok pabrik.
“Ah! Tidak-tidak! Kalian jangan merobohkan pabriknya! Nanti pabriknya hancur!”
Duuum! Bleduuum!
Seketika suasana pabrik menjadi bangunan raksasa yang telah hancur dan hanya mensisakan tembok pondasinya saja.
“Ah! Tidak! Usaha yang selama ini kita bangun dari nol hancur dalam waktu yang singkat!”
“Bos! Kenapa kau bersembunyi di balik luar pintu pabrik?”
“Kalian telah sadar?”
“Apa yang kau pikirkan, Bos? Bukankah barusan kita tengah beristirahat untuk sementara setelah melihat tumnbuhan buah-buahan yang kita tanam berbuah beberapa jam yang lalu?”
“Beberapa jam yang lalu katamu! Kita telah beristirahat selama 10 hari!”
“Apa!? 10 hari!? Dalam waktu yang lama? Ba-bagaimana ini bisa terjadi!?”
“Ini semua karena Wine. Wine ini membuat kita meningkatkan energi sebanyak 10X lipat dari energi manusia normal, dan efeknya akan membuat kita menjadi 10X lipat lebih kelelahan setelah selesai melakukan pekerjaan. Setelah terbangun, kita akan lupa karena mungkin tubuh kita kembali normal.”
“Kalian berubah menjadi sangat agresif serta pecandu Wine, tanpa sadar kalian menggulingkan tangki Wine layaknya seperti monster dan meminum habis airnya, setelah kalian meminum habis semuanya entah kenapa tiba-tiba kalian menjadi tersadar.”
“Lalu, kenapa Bos tidak berpengaruh dengan Wine?”
“Kau salah, dari tadi aku mencoba menahan rasa canduku pada botol Wine yang kupegang ini! Aku seperti merasa tersiksa! Ingin sekali rasanya aku meminumnya, sampai otakku hampir tidak berpikir dengan jernih!”
Tiba-tiba semuanya dikejutkan dengan serangga-serangga yang berukuran raksasa berkeliling di atas Fruit Island. Mereka tersadar bahwa buah yang selama ini mereka tanam telah berlalu selama 10 hari, dan kini seluruh buah-buahan menjadi membusuk dan mengeluarkan bau yang menyengat dan tidak sedap. Penuh dengan ulat, lalat, lipan, dan serangga lainnya dengan ukuran yang raksasa, mungkin terpengaruh karena telah memakan buah-buah yang mengandung Wine tersebut.
Hingga akhirnya Kekaisaran Durian turun dari puncak gunung untuk menemui Jack Banana di pabrik buah yang sudah hancur.
“Apa yang telah terjadi pada seluruh hasil panen dan pabriknya, Jack? Kenapa buah-buahan yang besar tersebut membusuk?”
“Maaf, Tn. Razzan. Ini semua kesalahan kami, kami telah lalai memanen, dan aku telah ditipu besar-besaran.”
“Ditipu? Apa maksudmu? Dan siapa yang menipumu?”
“Kami ditipu setelah berbisnis dengan Fat Bob. Bisnis yang ditawarkannya sungguh sangat menggiurkan sehingga aku dengan bodohnya mempercayainya tanpa sedikit pun rasa kecurigaan sama sekali.”
“Apa!? Jadi kau berbisnis dengannya?”
“Benar, Tn. Razzan. Tapi sebelumnya, aku minta maaf karena tidak meminta persetujuan terlebih dahulu dengan keputusan anda.”
“Ah! Tidak-tidak, itu tidak perlu, Jack. Tanggung jawab dan peran sebagai kontrol kendali pabrik ini cuma ada pada dirimu. Peran kami cuma untuk memantau saja mengenai kesejahteraan Fruit Island. Justru karena pabrik ini kalian dapat bekerja sama secara rukun dengan ke-3 wilayah lainnya. Aku sangat bangga akan hal itu, dan aku sangat menyukai bisnis milik Tn. A.C.E yang berbisnis denganmu sejak 12 tahun terakhir. Tidak salah lagi, Tn. A.C.E adalah seorang pebisnis yang sangat handal dan mengerti akan kebutuhan umat.”
“Kau benar, Tn. Razzan. Aku juga berpikir demikian.”
“Setelah mendengarkanmu mengatakan bahwa kau telah berbisnis dengan Fat Bob, aku sunggu sangat kaget dan hampir membuatku lemas.”
“Aku ... minta maaf, Tn. Razzan.”
“Mungkin aku tidak akan pernah mengenal sosoknya kalau Tn. A.C.E tidak memberitahukanku mengenai pebisnis rakus dan serakah pada tahun 2000, mengenai sosok Fat Bob.”
“Tahun 2000?”
“Benar, pada tahun 2000, dia datang ke tempat mansionku pada malam hari. Dia bilang, dia telah menolak mentah-mentah tawaran bisnis dari Fat Bob. Tn. A.C.E menolak setelah Fat Bob selesai memaparkan rencana proyeknya. Padahal bisnis tersebut sangatlah besar dan menjamin kelangsungan hidup siapa pun yang bisnis dengannya, yaitu bisnis pengeboran emas dan fermentasi anggur. Tn. A.C.E tahu bahwa bisnis tersebut dapat menghancurkan pulau dan pelita akal pikiran. Sehingga dengan alasan seperti itu, Tn. A.C.E menolak bisnis trilyunan milyar llionge tersebut.”
“Pada malam itu, dia memintaku untuk menolak kehadiran Fat Bob, karena dapat mendatangkan tipu daya dan bencana. Aku minta maaf karena tidak memberitahukanmu mengenai soal ini. Karena kupikir, Fat Bob hanya akan berbisnis dengan seorang seperti Tn. A.C.E saja, jadi aku tidak perlu mencemaskan kalau Fat Bob akan berlayar kemari. Tapi perkiraanku salah, tidak hanya Tn. A.C.E, orang-orang seperti kita pun menjadi targetnya juga.”
“Tiba-tiba Jack pun merasa kesakitan yang teramat pada kepalanya.”
“Ada apa denganmu, Jack!?”
“Oh! Tidak! Tiba-tiba pandanganku berubah menjadi berwarna ungu. Aku tidak bisa berpikir jernih! Aku hanya ingin ... meminum Wine!” ucapnya terhuyung menjatuhkan botol Wine.
“Wine?”
“Benar, Tn. Razzan! Sepertinya setiap kali kami kehabisan zat itu, pikiran kami berubah menjadi sangat agresif dan cenderung brutal!”
“Zat Wine itu adalah candu.”
“Sepertinya kami pun akan seperti itu jika zat yang ada dalam tubuh kami habis.”
“Tapi sepertinya, zat yang ada di dalam tubuh kita tidak akan habis secepat itu, butuh proses, apalagi dengan kami, yang telah meminum semua Wine langsung dari tangkinya,” ucap salah satu pekerja.
“Itu jumlah yang sangat besar. Apa kalian masih dapat mengendalikannya setelah zat tersebut benar-benar telah habis?”
“Kurasa kami tidak akan sanggup menahan kehausan yang sangat luar biasa seperti waktu lalu, dan kurasa kami harus membuat tiang pasak pengekang.”
“Ah! Untuk apa?” sahut Razzan.
“Tentu saja untuk mengikat tubuh kami, kalau-kalau zat yang ada dalam tubuh benar-benar telah habis.”
“Kalian tidak perlu nekat seperti itu. Kami siap menyediakan obat-obatan dan juga persediaan air yang banyak untuk meredakan rasa candu kalian.”
“Tidak, Tuan. Selain Wine, minuman yang masuk dalam pencernaan tubuh kami akan menolak dengan sendirinya, akan termuntahkan kembali dan sepertinya obat pun tidak akan dapat menyembuhkan kami,” ujar salah satu pekerja.
“Strawberry, Blacberry, dan Blueberry, aku sudah berjanji ... kalau aku, tidak akan mati sebelum melihat putri-putri ayah menikah dan bahagia menjalankan rumah tangga,” gumam Jack.
“Ah!? Putrinya juga dibawa oleh Fat Bob?” batin Razzan.
“Tuan, aku harus menjemput putri-putriku.”
“Jack! Kau harus sadar dulu! Bagaimana kau bisa membawa pulang putri-putrimu dengan berjalan merangkak dan kepala yang berat?”
“Aku tidak peduli! Entah bagaimana aku harus menjemputnya! Tidak peduli kakiku patah, aku akan tetap pergi dengan kedua tangan! Tidak peduli tanganku patah, aku akan tetap pergi dengan kepala sekalipun!”
Razzan pun mengambil botol Wine yang tadi Jack jatuhkan dan memberikan botol Wine tersebut pada Jack.
“Minumlah, cuma ini satu-satunya penawar candu untukmu pergi menjemput ke-3 putrimu.”
“Jangan bercanda, Tuan. Aku tidak akan pernah mau meminum anggur kutukan itu lagi! Wine itu merusak pikiranku! Asal Tuan tahu, setiap kali aku meminum, setelahnya rasa canduku akan hilang tapi masalahnya jika kadar zat yang ada pada tubuhku habis maka ke depannya rasa canduku akan meningkat 2X lipat dari sebelumnya, dan aku tidak mau ingatanku hilang setelah meminumnya berkali-kali.”
“Jika seperti itu, aku harus membuang saja botol Wine berbahaya ini-”
Tiba-tiba Jack kehilangan akal dan langsung mengambil botol Wine dari tangan Razzan, Jack pun meminumnya hingga tetes terakhir.
“Eh? Kau meminumnya?”
“Sebagai pemimpin dari semua para pekerjaku, aku juga harus menghormati mereka yang telah meminum Wine sebanyak 2X.”
“Bos! Jangan belajar gila!” teriak salah satu pekerjanya.
“Aku pergi!”
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top