ARC 1 : FARM SWEET 17

“Umm.. Jadi cerita ini tidak ada kaitannya dengan sekop yang selalu dibawa-bawa oleh Papa Chick?”

“Mengenai itu, ada sepenggal cerita lain sewaktu dia pertama kali bertemu dengan Nancy.”

“Apa dia mulai gila setelah mengetahui tentang kematian Nancy?”

“Kurasa begitu..”

“Kali ini aku baru mengerti. Dari mana dia mendapatkan kaki yang pincang.”

“Apa kau sampai sekarang masih merasa ketakutan setiap kali mengingat sosok orang itu?” Tanya Isabella.

“Maksudmu.. Si Gendut Fat Bob itu?”

“Te-Tentu saja.. A-Aku masih sangat trauma dengan semua apa yang telah di-dia la-lakukan padaku da-dan ju-juga pada Pa-Papa da-dan mendiang I-Ibuku..”

“Apakah kau bisa beri tahu aku cara agar kau dapat menghilangkan mengenai rasa ketakutanmu pada Fat Bob??”

“A-Aku tidak tahu. Aku rasa Itu terlalu berat untukku pikirkan.”

“Dengarlah Farma. Semakin kau takut padanya. Maka dia akan semakin menggila dan semakin memberikan ketakutan yang berdampak luar biasa padamu.. Cobalah untuk berpikir bahwa kau pun dapat membuatnya ketakutan padamu juga..”

“A-Aku tak dapat berpikir seperti itu.. Dia adalah sosok yang terlalu menakutkan bagiku..”

“Baiklah. Terima kasih kalau begitu..”

“Apa maksudmu?” Tanya Mr. Egg.

“Tentu saja akulah yang akan menjadi bagian dari mimpi buruknya.. Orang sepertinya, adalah tipe yang sangat aku benci. Kali ini aku tidak dapat menahan rasa semangatku lagi untuk segera menemui tampangnya..”

“Oh iya. Jadi itu alasannya mengapa kau hobi memainkan suling di bawah pohon beringin.. Karena itu adalah tempat favorit Nancy.. Dan mengenai syal merah itu.. Sepertinya aku telah mengetahui banyak tentang perasaan itu.. Dan untukmu.. Aku baru tahu kalau kau sangat suka berbohong.. Kehadiranmu di Farm Sweet cuma baru 3 tahun terakhir, kan..”

“Oh.. Tidak, aku benar-benar telah terciduk.”

“Dan untuk Fat Bob. Dia telah memiliki 3 hutang kekerasan fisik dan batin yang bertubi-tubi.. Yang pertama, dia membuat kaki Papa Chick pincang.. Yang kedua, dia membuat luka lebam pada sebagian wajah Farma.. Yang ketiga, dia membuat kematian pada Nancy dengan menembak menggunakan pistol berperedam suara. Yang pertama dari tahap menengah, dia membuat Papa Chick mengalami kegangguan jiwa karena kehilangan Nancy. Yang kedua dari tahap menengah, dia menciptakan atmosfer ketakutan berkepanjangan bagi Farma. Yang ketiga dari tahap menengah , dia telah membuat Bocah Telur kehilangan sahabatnya. Yang pertama dari tahap akhir, dia membuat hati Papa Chick semakin terpuruk, hingga dia harus enggan melepaskan sekopnya. Yang kedua dari tahap akhir, dia membuat pengajaran baca dari Nancy pada Farma jadi tertunda. Yang ketiga dari tahap akhir. Melahirkan sifat kesensitifan pada mahluk cangkang. Aku akan menyampaikan 3 pesan yang isinya berisi 3 tahapan kesakitan, akan kupastikan dia akan menerimanya dengan baik.”

______________________________________

Istana Api


“Wah. Dengan angka buronan sebesar itu kita menjadi benar-benar sangat terkenal di mata pemerintah..”

“Tentu saja. Tapi selain 199 anggota yang lain. Ketua kitalah yang lebih berpengaruh.”

“Dengan harga buronan senilai 480.000.000.00 llionge siapapun orangnya yang berniat untuk memburunya akan segera berpikir dua kali. Karena sebelum memburu kepalanya siapapun orangnya dia akan menghadapi 199 anggota yang masing-masing memiliki nilai buronan 100.000.000.00 llionge. Jadi total keseluruhannya menjadi 20.380.000.000.00 llionge.”

“Haha benar. Itulah angka kekuatan yang dimiliki oleh The Shinigami..

Salah satu dari anggotanya datang menemui kumpulan itu. “Ada informasi mengenai pemerintah apa lagi untuk saat ini?” Kata anggota setelah mengetahui salah satu anggota yang barusan datang dengan membawa gulungan koran.

“Sepertinya kita telah melewatkan acara milik pemerintah yang telah berlangsung 3 hari lalu..”

“Acara pemerintah? Kita telah melewatkan 3 hari?”

“Istana api..” Katanya sambil melemparkan koran di atas meja.

“Sialan.. Kita telah melewatkan pesta itu.. Bagaimana informasi itu bisa lolos dari kita..?”

“Mereka bergerak dengan sangat hati-hati.. Sepertinya mereka melakukan itu agar kita tidak mencampuri urusannya..”

“Kita harus memberitahukan informasi ini pada sang ketua. Secepatnya.”

Seketika kumpulan pun dibubarkan. Mereka berombongan berjalan beramai-ramai pergi ke tempat ketua berada.

“Dari sekian 199 Shinigami. Apakah dari sebagian kalian pernah mngetahui sosok wajah ketua kita sendiri??”

“Kau bicara apa. Tentu saja tidak. Ketua kita selalu memakai topeng tengkorang saat berjumpa. Hingga dia sampai memiliki julukan sebagai The Skull in the Shinigami. Dia bagaikan kepala atau otak bagi Shinigami. Sedangkan kita menjadi sebuah kerangkanya atau nama lainnya The Skeleton.

“Dia yang telah mendirikan organisasi kriminal ini. Kita semua keluarga. Selain kita adalah musuh yang wajib diburu dan dibunuh.”

“Tentu saja. Karena itu adalah bagian dari motto kita.”

“Hahaha. Sampai pemerintah pun mengetikkan sebuah motto The Shinigami pada koran yang diterbitkannya waktu lalu.”

Akhirnya mereka pun sampai ke salah satu ruangan kantor yang ukurannya minimalis dan sama sekali tidak memiliki kaca jendela dan cat yang sebagian telah terkelupas.

Distrik 199

“Bo-Bos..”

“Bos..?”

“Bos.. Bangun Bos..”

“Hah? Haa??”

“Ada informasi penting, Bos..”

“Infolmasi.. penting? Hoaam...”

“Ini tentang pemerintah, Bos..”

“Pemelintah??”

“Iya, Bos.”

“Sebental. Aku mau cuci muka duru.”

“Ah. I-Iya Bos..”

Ketua kami pun pergi ke kamar mandi.

“Cuci muka? Harusnya tidak perlu.. Bukankah dia memakai topeng..”

Setelah lama menunggu sekitar hampir 1 jam. Akhirnya ketua kami pun datang dengan penampilan yang berbeda. Kali ini dia mengenakan celana jeans dengan atasan yang cuma kutang putih dan topeng, yang sebelumnya menggunakan jubah hitam shinigami.

“Sudah rama ya menunggu..? Halusnya karian kembari duru ke pos karian karau tahu-tahu aku akan bakar rama..”

Inilah ketua kita. Sosok yang aneh. Berpikir seenaknya saja. Egois. Dan kelemahannya, dia tidak dapat mengucapkan huruf R, melainkan dia hanya dapat menggantinya menjadi huruf L. Dan sebaliknya.

“Hm.. Tapi kenapa sebelum satu jam yang lalu Bos tidak katakan itu pada kami..”

“Jika kita adarah sekerompok dali 200 kerualga. Halusnya dali karian mengelti dan sekarigus memahami tentang apa yang dirakukan dan entah belapa rama waktu yang akan dihabiskannya.”

Walaupun begitu. Ketua kami selalu menjunjung tinggi nilai kekeluargaan. Meskipun dari kami selalu gagal paham dalam menyikapinya dengan apa yang dia lakukan.

“Bisa karian urang mengenai infolmasi tentang pemelintah?”

“Istana Api.”

“Istana Api?”

“Mereka telah bergerak lebih cepat hingga pelacak dari informasi kami tidak dapat menemukannya.”

“Di mana rokasi mengenai Istana Api belrangsung?”

“Tepat di Gabrielandria.”

“Oh. Lumah bagi pebisnis handar ya. Sudah rama aku tidak mendengalkan kisahnya ragi.”

“Bos? Mengetahui banyak tentang Istana Api itu?”

“Tentu saja. Siapa sih yang tidak tahu tentangnya. Kalena belkatnya. Dunia menjadi telang bendelang setiap maram.”

Meskipun kami sudah lama bersama dengannya. Tetap saja kami masih tetap merasa terganggu dengan cara logat bicaranya.

“Karau begitu. Pelintahkan pada pos yang rain. Untuk sekalang kita akan pelgi mengunjungi ke lumah kolban.”

“Siap. Bos!”

Itulah Bos kami. Setiap perintah harus terwujudkan. Dan kami pun sangat menghormati keputusannya. Karena apapun itu keputusannya. Bos kami selalu benar.



{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}

Author : Wahh! Ternyata panjang juga ya, serangan Flashbacknya, banyak hal yang menarik, suka dan dukanya pada kisah 3 tahun yang lalu di tanah Farm Sweet

Hellios : Aku ingin sekali menendang bokongnya yang gendut

Isabella : Pastikan kau menggunakan sepatu dengan benar ^_^

Thank you for your visit and support

Bye-Bye

~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top