ARC 1 : FARM SWEET 11

"Kau tahu 2 hari yang lalu aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu. Hingga pada akhirnya Farma mencoba untuk menghiburku dengan membicarakan tentang pengalamannya dalam obat-obatan yang diajarkan oleh ibunya. Karena sewaktu dulu aku sempat sedikit membaca buku mengenai herbal dan kimia. Aku jadi serasa mulai paham dan nyambung atas semua yang Farma paparkan mengenai obat-obatan."

"Hari selanjutnya aku mulai diperkenalkan Papa Chick oleh Farma. Papa Chick memintaku untuk memanggilnya dengan sebutan 'Papa' dan menganggapnya seperti halnya ayah kandung sendiri. Dia adalah orang tua yang sangat baik meskipun tindakan dan penampilannya yang carut marut. Hampir setiap hari dia tidak pernah menaruh sekopnya seperti yang barusan kau pikirkan. Dan saat tidur pun dia akan tetap memeluknya, menaruh sekop di atas tubuhnya."

"Dan konon, Papa Chick melakukan hal itu karena dia menganggap sekop itu adalah bagian dari kenangan terindahnya. Kenangan terindah bersama istrinya dulu. Dia berencana tidak akan pernah mencucinya apalagi menaruhnya di tempat yang sembarangan, mencoba untuk melepaskannya pun tidak pernah. Sekop itu mensisakan kenangan yang mungkin membekas sangat teramat dalam dan berarti bagi dirinya."

"Lalu, bagaimana ceritanya kau bisa bertemu dengan si bocah telur ceplok?"

"Sebenarnya aku baru pertama kali menemuinya sewaktu fajar lalu. Sebelumnya aku sudah lama menghabiskan waktuku untuk duduk menunggumu di kamar rawat. Hingga akhirnya datang Papa Chick memintaku untuk keluar dari dalam rumah dan menghirup udara segar serta memandang pemandangan yang indah di luar."

Kau rela menghabiskan waktu 2 harimu hanya untuk menungguku di dalam kamar rawat? Yang benar saja. Harusnya aku segera bangun. Sialan. Kenapa kau tidak membangunkanku oh wahai Tuhan!

"Akhirnya aku keluar dari rumah. Awalnya aku merasa ragu dengan langkah kakiku ini. Aku takut beberapa rumput-rumput teki mulai merambat dan menumpuk mengikat kakiku. Tapi aku berusaha untuk mencoba tetap tenang. Aku mulai berjalan menuju ke arah tempat kandang sapi. Aku merasa selamat sewaktu kakiku benar-benar telah sampai naik ke plesteran tempat kandang sapi. Karena jika kakiku berada di tanah aku merasa seperti ada sesuatu yang bergerak di bawah pijakan kakiku".

"Aku berjalan mengitari sisi kandang sapi. Melihat sapi yang tengah makan. Hingga sampai akhirnya aku sempat sontak terkaget menemui mahluk bulat yang tengah memberikan minum pada sapi. Perasaan kaget itu berhasil membuatku terlompat dari plesteran ke tanah. Karena suasana perasaanku tengah gaduh. Pohon-pohon besar dari bawah kakiku bermunculan dan hampir melilitku. Pohon tersebut terus tumbuh mencuat ke udara hingga merindang."

"Hanya ada satu bagian tubuhku saja yang masih terlihat. Yaitu wajahku. Karena tubuh bagian yang lain terlahap oleh lilitan pohon."

Karena kaget dia sampai menumbuhkan pohon besar yang rindang??

"Mr. Egg adalah telur yang sangat lucu. Di manapun dan kapanpun dia selalu membawa syal merah yang diikat menyelubung di sekeliling lehernya. Dia bilang syal itu seperti halnya sekop milik Papa Chick. Sangat berati sekali."

"Dan Mr. Egg pernah kehilangan syalnya saat dia mencoba untuk membantuku keluar dari dalam lilitan pohon. Dia memecahkan diri dengan membuat seakan-akan hatinya benar-benar tengah hancur. Akhirnya dia bertransformasi menjadi ayam raksasa. Dan berlari ke suatu tempat untuk mengambil alat bantu untuk melepaskanku dari lilitan pohon."

"Setelah berhasil Mr. Egg melepaskan lilitan pohon dari tubuhku, dia mulai tersadar bahwa dia merasa ada yang hilang dari dirinya."

"Aku membantu mengingatnya. Dan yang terlintas dipikiranku adalah 'syal merah'. Sontak Mr. Egg sangat panik. Rasa paniknya itu sulit aku pahami karena dia berbicara dengan bahasa ayam. Dia hanya berteriak-teriak panik. Hingga akhirnya setelah beberapa waktu dia mulai bertelur dan melahirkan cangkang yang baru. Dan jasad ayam yang tadi pun seketika lenyap menjadi kerangka, yang lalu kerangka tulang-belulang tersebut luluh lantak menjadi serpihan partikel abu."

"Dan pada saat itu aku mulai berbicara baik dengannya. Mencoba untuk menenangkan suasana hatinya yang sangat panik. Jadi seperti itulah ceritanya saat aku berteman baik dengan mereka."

"Waah. Sangat banyak sekali pengalaman yang kau dapatkan. Aku sangat kagum dengan perkembanganmu dalam beraktivitas di luar dan saat belajar mencoba untuk tenang saat berjalan di atas tanah."

"Tapi aku juga sontak terkejut mendengarkanmu bilang bahwa karena kekagetanmu menciptakan masalah yang lain dan mungkin itu bisa dikatakan sangat berbahaya untuk dirimu sendiri. Kau menciptakan pohon yang rindang, yang hampir akan menjepitmu. Tapi syukurnya kau masih dapat mengendalikan emosimu. Jadi lilitan pohon tersebut tidak sampai meremukkan tubuhmu dan hanya melilit saja."

Tiba-tiba ayam raksasa itu datang dengan berlari kencang masuk membawakan banyak air di ember besar.

Untuk apa dia membawa air sebanyak ini? Bukankah Farma cuma butuh segelas air saja?

______________________________________

JUBYAAARRR!!

WHAT THE!!

Betulan dia menyiram Farma dengan semua air di ember yang dia bawa??? Tapi mengapa begitu!

"Heyy!! AYAM!! Apa yang kau lakukan!! Kau menyiramnya dengan sangat parah!"

"Hosss! Hosss!!"

Ah dia sudah mulai sadar?

Isabella yang tadi terus menjaga Farma pun jadi ikutan basah kuyup karena tersiram.

"Kau basah."

"Tak apa. Memang inilah cara agar dapat membangunkannya."

"Tapi mengapa begitu?? Bukankah dia cuma butuh segelas air?"

"Dia memiliki penderita yang langka. Saat pikirannya kacau akan mengenai ibunya dia akan langsung otomatis kejang-kejang dan satu-satunya obat penawarnya adalah dengan cara menyiramnya. Dan Mr. Egg sudah berpengalaman lama mengenai penderitaannya."

"Apa kau sudah baikkan, Farma?"

"Ah. Iya. Kak Bella. Ma-Maafkan aku telah merepotkan kalian. Karena aku pakaianmu jadi ikutan basah kuyup. Tapi aku berjanji, kok. Aku akan mengantikan pakaianmu dengan pakaian yang baru."

"Ah. Iya. Terimakasih, Farma. Selama 2 hari di sini pun aku selalu berganti pakaian dengan beberapa pakaian milikmu."

KOKKK!! BETTHHOOOKKK!!

"Ah ada apa dengannya??"

"Tenang. Dia akan berganti tubuh. Menjadi cangkang yang utuh kembali."

Untuk bertransformasi dia harus meretakkan dirinya atau menghancurkan diri.. Sedangkan untuk kembali ke wujud asalnya dia harus menggeram dan fokus bertelur.. Saat menjadi sebutir telur dia adalah berjenis jantan sedangkan saat dalam seekor ayam dia berjenis betina. Mahluk macam apa itu!

Ayam itu berjalan ke sudut ruangan dan mulai bergeram dan duduk. Seperti ayam yang akan melakukan proses bertelur.

"Farma. Apa kau sudah tidak kejang-kejang lagi?"

"Oh. Iya. Maafkan aku atas yang tadi. Aku benar-benar memalukan."

"Oh. Tidak-tidak. Aku tak apa. Aku mengerti perasaanmu. Tapi apakah boleh kau menceritakan sendiri tentang insiden 3 tahun yang lalu?"

"...."

"Ta-Tapi tak apa jika kau tidak menceritakannya. Nanti aku bisa mendengarkannya langsung dari Isabella. Lagipula sepertinya Isabella tahu banyak mengenai tentang peristiwa yang dialami oleh kalian beberapa tahun yang lalu."

"Mmm.. Aku bisa menceritakannya sendiri. Tapi.. Untuk apa kau ingin tahu mengenai peristiwa yang telah kami alami?"

"Aku akan menendang bokong orang yang telah membuat kalian seperti ini."

"Kau punya apa? Apa kau sanggup melukai orang yang dijaga ketat oleh para ratusan pengawalnya?"

"Sejujurnya fisikku mungkin tak bisa untuk mengalahkan mereka. Tapi aku masih memiliki otak untuk memainkan strategi dan menggulingkan kekuasaannya."

"Jika kau berniat ingin membuat perubahan walaupun hanya sedikit. Aku akan bersedia menceritakan masa lalu kami bertiga yang kelam."

"Baiklah. Aku akan menjadi seorang pendengar yang baik."

"Ceritanya berawal dari tahun 2017."

{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}{}

Hellios : Bersiap-siap untuk kalian menghadapi serangan flashback setelah part ini, Hahaha

Isabella : Semangat untuk kalian ^_^

Author : Banyak sekali misteri yang tersimpan pada cerita flashback, maka selalu teliti, ya dalam membaca, yahuu

Thank you for your support

See you next part : Flashback!

~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top