ARC 0 : ISTANA API 2

Tepat dibawah bayang-bayang rembulan yang sebagian terlahap oleh gelap gulitanya malam. Disinari oleh cahaya bulan yang dingin. Aku berjalan pelan hampir tak bersuara. Aku tidak sendirian, ada empat orang yang mengikuti dan menemaniku dari belakang.

Hampir penglihatan sangat terbatas tapi cahaya bulan walau remang memperlihatkanku akan bentuk atap bangunan yang kami pijaki ini. Berbentuk persegi empat, tidak simetris dengan desain yang sedikit miring keluar. Kami takjub dengan desain atap yang unik, berbentuk melengkuk seperti tanduk yang lancip.

Bentuknya seperti tanduk milik kerbau, sangat unik dan menarik. Kurasa atap rumah ini tahan terhadap curah hujan dan tidak membebani bangunan di bawahnya.

Dan hanya bagian luas genting rumah yang tersusun rapih dan meliuk-liuk dari atas hingga ke bawah. Aku pun tak mengerti dengan susunan atap dan model rumah yang seperti itu. Sungguh pekerjaan berat pada saat proses pembangunannya.

Setelah berlama-lama memanjat dan menuruni genting yang fenomenal, akhirnya kami berhasil mencapai titik dasar atap rumah. Di atap rumah sungguh kegelapan yang luar biasa. Aku hampir tidak mengetahui posisi teman-temanku berada dan aku sendiri hanya dapat mendengar suara desahan nafas mereka.

Aku menyibakkan tas ranselku dan merogoh mencari-cari alat sesuatu yang sekiranya dapat menerangi tempat tersebut. Aku dapatkan senter. Tampak wajah-wajah gembira nan ceria tercipta setelah aku terangi area sekitar. Kami mendapati bangunan dengan alas yang terbuat dari beton putih kokoh. Sungguh atap rumah yang mewah dan sangat berkelas.

Atap anti bocor yang dinaungi oleh genting dengan kerangka atap yang sangat fenomenal? Benar-benar pembangunan yang banyak mengeluarkan angka, nominal uang. Apa aku bisa memiliki rumah seperti ini? Kuharap suatu saat nanti rumah ini pun akan menjadi pencurian terbesarku dalam sebuah catatan sejarah.

Aku meletakkan cahaya lampu senter itu ke lantai atap. Membiarkan sinarnya membias ke atas, tepat menyoroti kerangka atap dari bawah.

Bisa kalian bayangkan, kerangka atap rumah tersusun dari ribuan kayu. Bertumpang-tindih pada tiang kayu yang bertumpu di atas batu datar yang kuat dan lebar.  

Mereka mengeluarkan dan menyiapkan peralatan misi seperti peralatan khusus dan peta titik lokasi target. Menunggu mereka belum siap beraksi melancarkan  penyelundupan, aku pergi sembari membawa minuman kaleng soda yang aku ambil dari kantong kecil pada ransel yang sengaja aku tinggalkan didalamnya saat sebelum pergi melaksanakan misi.

Terasa sunyi, sehingga suara langkah telapak sepatuku meskipun pelan tetap terdengar nyaring, menggema dan menyebar ke seisi seluruh atap. Setelah berjalan panjang tanpa takut menabrak batu datar yang menumpu tiang kayu di atasnya, ditambah kini jarak antara aku dengan kawan-kawanku pun semakin jauh, membuat biasan cahaya lampu senter yang kutaruhkan di dekat mereka menjadi terlihat semakin memudar ditelan kegelapan.

Aku tak perlu meraba-raba ataupun merangkak seperti layaknya orang buta karena aku telah menemukan titik terang, cahaya malam. Ternyata aku berhasil keluar dari naungan atap yang seperti gua. Disitu aku mendapati sederet pipa pagar besi yang terbentang dari ujung hingga memanjang keujung yang lain, berwarna putih mengkilap. Tanganku meraih dan merabanya, terasa halus dan seperti...

Argentum?

Setelah memeriksa dan menganalisis mengenai pagar besi itu. Hasil akhirnya aku berfirasat, bahwa pagar besi ini benar-benar positif terbuat dari perak.

Orang macam seperti apa membangun pagar besi terbuat dari perak di atap rumah? Dengan ini aku dapat memprediksikan bahwa pemilik rumah ini benar-benar orang yang sangat kaya raya, jadi aku tidak sia-sia untuk kemari karena aku akan mendapatkan perolehan yang berlimpah-ruah dan hasil jarahan yang lebih.

Sadar akan hal itu tangan jemariku langsung berkesiap meraba-raba seluruh bagian daerah saku celanaku. Dan yang kutemui...

Sialan! Aku lupa, gergaji besi kecilku aku taruh di dalam ransel. Benar-benar melewatkan buruan bonusku. Tapi.. Tak apalah, toh di dalam seisi rumah ini pasti terdapat banyak sekali harta yang berlimpah selain pagar besi perak ini. Pasti aku akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari ini.

Sejenak aku membuka segel pengait alumunium kecil yang mengunci lubang minuman kaleng yang dari tadi aku bawa.

Pssssttttt.....

Aromanya sangat khas, minuman berkarbonasi. Aku meminumnya sambil melihat pemandangan daerah sekitar dari atas atap rumah yang dinaungi oleh atap genting di atasnya.

Mengetahui ukuran rumah ini, aku yakin aku akan dapat melihat tempat ini walaupun aku melihatnya dari seberang laut sana yang hanya menggunakan sekoci kecil sekalipun. Dari sini aku dapat melihat pulau yang konon katanya pulau itu terisolasi dan satu lagi, pulau yang letaknya tidak jauh dibelakangnya adalah pulau emas dan bir, sungguh pemandangan yang langka mengingat aku berada di kawasan Archipelago.

Ini pertama kalinya aku mengunjungi pulau ini, jelas aku sangat awam sekali melihat letak geografis disini. Hebatnya dari atap rumah aku dapat melihat langsung keseluruhan hamparan pulau ini. Rumah ini benar-benar berada di garis kawasan puncak tebing yang memanjang dari selatan ke utara. Dan aku melihat kawasan padang rumput bersama dengan kandang-kandang ternak beserta gudang jerami dari arah timur laut. Selebihnya hanya mayoritas pemandangan hutan hujan tropis dan bekas reruntuhan yang berada tepat tidak jauh dari depan rumah yang menghadap ke arah utara ini.

Ehh? Bocor?

Tak terasa, minuman kalengku telah habis. Dengan tak sadarnya aku tetap tidak percaya dengan isinya. Aku sempat mengarahkan lubangnya ke bawah dan menggoyang-goyangkannya berharap ada setetes air yang jatuh.

Huff.. Benar-benar telah habis, ya?

Orang bilang konon jika aku melemparkan kaleng bekas ini di depan rumah, beberapa sosok mahluk berjenis manusia akan terbangun dari tidurnya dan memeriksa situasi keadaan yang terjadi di depan rumahnya. Bukankah itu hal yang pasti dan logis, kecuali kalau rumah itu tak berpenghuni dan hanya ada beberapa hantu.

Sungguh ketidakpentingan.. Haha..

Belum sekali siap aku melepaskan kaleng bekas dari cengkeraman lemparanku. Aku melihat satu sorotan cahaya datang yang berasal dari semak-semak dekat dari arah tempat reruntuhan itu. Kurasa tidak hanya satu sorotan cahaya yang menyala, dua.. tiga.. empat.. sebelah sana, lima.. enam! Tujuh! Tapi cuman beberapa yang muncul berdatangan dari arah utara barat laut dan utara timur laut! Dan yang paling dominan kedrastisan kemunculannya berada dari arah utara, yaitu tempat di mana tempat reruntuhan itu berada.

Sudah kuduga, akhirnya mereka datang dan sampai juga ke tempat titik lokasi misi. Aku harus bergegas dan memberitahukan informasi ini secepat mungkin kepada yang lain.

Jika kalian penasaran mereka adalah kelompok elit, orang-orang yang diperintahkan langsung dari pemerintah. Menggunakan helm dan seragam kemiliteran lengkap dengan membawa senjata api dan tangan lainnya memegang senter yang sambil melangkahkan kakinya dengan sesenyap mungkin. Mengendap-endap layaknya pencuri yang akan membobol habis seisi rumah ini. Untuk itu aku tidak bisa tinggal diam, aku harus duluan lebih cepat mengambil hartanya sebelum mereka.

Aku bergegas pergi berlari dan kembali pada tempat rekan-rekanku yang lain berada. Tapi sebelum itu aku sempat meninggalkan kaleng bekas yang kutaruh di permukaan atap dekat dengan pagar besi perak.


[][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][][]

Author : Bagaimana teman-teman??? Yuuppp pasti kalian masih pada kebingungan dengan skenario di atas XD.

Hellios : Sudah pasti jelas! Tapi,..  Sebenarnya aku tidak mau melakukan ini.. mm.. seperti..

Isabella : Seperti memberikan tanda BOLD di beberapa kalimat? XD wahh, kau sungguh memberikan clue pada readers Hellios :)))) kau sungguh baik ^_^

Hellios : Hey hey, bukan gitu maksudku, aku hanya berpikir mereka tidak akan bisa mengikuti alurku!

Isabella : ^_^

Hellios : Don't smile  ( / / / / )

Okeee, sampai sini Arc 0 : 2 yaaa,, sebelumnya terima kasih banyak kepada kalian yang menyempatkan waktu luangnya hanya untuk membaca cerita runyam dan klise ini hehe, jangan lupa untuk tinggalkan vote ataupun kritik saran yang membangun, karena itu sangat berarti bagi kami untuk lebih bersemangat mengembangkan cerita kedepannya :)))))))))

See you :)

~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top